bab#2

"hmm"

"siapa namamu", tanya Rafa kepada gadis itu, tapi Lawra hanya menatap pemuda itu.

Dengan sorot matanya yang memabukkan, pemuda itu seperti terbius oleh indahnya mata Lawra saat itu.

Matanya tanpa berkedip, matanya yang bening dan dihiasi bulu mata lentik yang panjang dan tebal natural, membuat pemuda itu terkesima.

Tanpa menjawab pertanyaan pemuda itu, Lawra langsung melanjutkan aktivitasnya, dengan cepat Lawra menyelesaikannya dan berlalu pergi, dan Rafa tak bisa berkata apapun lagi

Untung saja Rafa sempat mengambil foto gadis itu saat Lawra sibuk memunguti daun-daun kuning.

dan menyuruh Marsel bawahannya untuk mencari tau Semua tentang gadis itu, titahnya yang tak bisa terbantahkan asistennya.

"Tuan..? "

TUAN.

Rafa tersentak saat mendengar Marsel bawahannya berteriak padanya

"KAU MEMBENTAKKU.. "

"bukan begitu tuan tapi.. "

"KELUAR" bentak Rafa sambil tangannya menunjuk pintu

"baik tuan"

"satu lagi" masih satu langkah bawahannya berjalan langsung dihentikan oleh suara Rafa

"cari tau, apa pekerjaan ayahnya "ucap Rafa

"baik tuan, saya sudah bisa pergi tuan? "

"ya"

* * * *

pagipun tiba....

plak..

pak...

suara tamparan itu menggema diruangan besar nan mewah, tamparan itu berasal dari pak Bimo kepada putrinya Lawra Azahra.

Wajah pak Bimo merah saat ini, panas ditangannya membuktikan bahwa tamparan itu keras bukan main-main.

Bolak balik tamparan di pipi kanan dan kiri, menyebapkan Lawra sampai terhempas jatuh, kepalanya terkena sudut meja , mengakibatkan kepalanya berdarah, tangannya tergores kursi dekat meja yang membuat tangannya robek, mungkin akan impeksi.

Lawra merasakan sakit yang perih di wajahnya ditambah sakit di kepalanya membuat sakit itu semakin sempurna.

Tapi hal itu sudah biasa bagi Lawra bahkan tangannya tak terulur untuk menyeka darah di tangannya bahkan di bibirnya.

"dasar anak tak tau diuntung, siapa yang mengajarimu mencuri ha.. ", bentak pak Bimo menggema.

Lawra hanya diam, pak Bimo melangkah menuju putrinya

"katakan siapa yang mengajarimu", tangannya terulur menarik paksa rambut panjang Lawra

menjambak rambut Lawra keras

Lawra hanya menutup matanya, merasakan perih di ubun-ubunnya

dapat dipastikan rambut Lawra akan gugur.

ada seorang wanita paruh baya disana, sudut bibirnya tertarik keatas, menyunggingkan senyum licik. Dia adalah ibu tiri Lawra, Lawra dapat melihatnya dan pastika bahwa ibu tirinya itu yang mengambil uang dari kartu rekening pak Bimo.

dan memasukkannya ke dalam tas sekolah Lawra.

Renatha ibu tirinya itu mengadu, bahwa Lawra lah yang mencuri uang pak Bimo.

Tapi pak Bimo terlalu percaya dan tidak mencari tahu dahulu

"kalo Lawra jelasin sama papa juga nggak bakal didengarkan", ucap Lawra dingin, tapi jujur saja hatinya sakit, bahkan sakit tamparan itu tidak sebanding dengan rasa sakit hati Lawra saat saat ini

"dasar anak pembangkang, mau saya hukum kamu, sini saya hukum"

pak Bimo menarik paksa tangan Lawra menuju kamar mandi.

Menyiram tubuh Lawra dan melangkah pergi tanpa rasa bersalah

Lawra hanya terkekeh geli, dengan rasa sakit hati nya

papanya berhenti melangkah ketika mendengar kekehan Lawra

"he he"

"semoga papa tidak akan pernah menyesal akan ini"

kata Lawra sambil menyunggingkan senyuman tulus kepada papanya

"aku sayang papa"

papanya langsung mengunci kamar mandi dan berlalu begitu saja

walaupun seperti itu Lawra tidak berteriak bahkan mengeluarkan air mata setetes pun.

dan tidak membenci ayahnya.

tubuh basah Lawra ditambah darah segar terus mengalir dari kepala dan tangan nya berceceran

dilantai kamar mandi

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Next

2021-12-12

0

Mogu

Mogu

isisisis kejamnya

2021-10-20

0

Ryosa

Ryosa

suka

2021-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!