bab#12

satu mata pelajaran sudah usai, tak ada satu katapun yang keluar dari mulut Lawra.

Ia hanya diam memperhatikan pelajaran sampai bel tanda istirahat berbunyi.

"mau kekantin?" tanya Devano memecahkan keheningan.

"Hm, ya." jawab Lawra.

"Oke, let's go..." ucap Devano dengan girangnya.

3 menit kemudian, Devano dan Lawra pun sampai didepan pintu masuk kantin.

banyak tatapan kagum bercampur iri, yang tertuju ketika mereka memasuki kantin.

"kamu mau apa?, biarku pesanin" tanya Devano ketika mereka sudah duduk dimeja dekat pojok.

"jus jeruk aja."ucap Lawra sambil memandangi para siswa dan siswi yang ada disana.

"Oke, princess"ucap Devano sambil menuju penjual kantin untuk memesan minuman miliknya dan Lawra.

"Nih" ujar Devano sambil menyungguhkan senyuman andalannya.

"makasih." ucap Lawra membalas senyuman Devano.

"Lawra" ucap Devano.

"Hm." jawab Lawra sambil menyeruput minumnya.

"simpan nomor aku yah. 0822__.."

Melihat Lawra belum kasih respon, Devano mencari cara lain.

"Hm..Lawra, minta nomor kamu boleh nggak?" ucap Devano hati hati.

"boleh. kamu boleh lihat disini" ucap Lawra sambil memberikan ponselnya pada Devano.

Devano langsung mengambil.

nggak ada password nya?..

batin Devano bingung ketika ponsel itu terbuka dengan mudahnya.

dijaman seperti ini, masih ada juga cewek yang tidak memakai pengaman sandi di ponselnya.

Devano nggak sia siain kesempatan ini.

dia menyelidik galeri di ponsel Lawra.

dan betapa terkejutnya dia saat melihat isi galeri itu kosong. tidak ada foto-foto Lawra ataupun foto pemandangan atau apapun tersimpan disana.

membuat Devano semakin penasaran dengan sosok Lawra.

"udah, makasih ya..,

aku udah save nomorku disini, namanya sayang, pake hati cenat cenut warna merah berseri." ucap Devano mengembalikan ponsel itu pada Lawra.

Lawra hanya tersenyum mendengar itu. nggak ada gunanya juga buat seorang Lawra..

bagi Lawra, ponsel itu gunanya hanya untuk menelpon ayahnya yang sudah jauh darinya.

pembelajaran kembali dimulai, dan seperti tadi pagi, Lawra hanya diam memperhatikan pelajaran, tapi Devano malah memperhatikan Lawra yang sedang fokus pada guru yang sedang mengajar di depan.

*gemesin bangat sih..

bibirnya...menggoda iman.

"ya Allah, Lawra... tolong dengar isi hatiku*.

Devano terus senyum-senyum nggak jelas.

membuat Lawra terganggu..

Lawra memicingkan matanya saat melihat Devano yang senyum-senyum sendiri.

Lawra menarik buku Devano, memastikan entah sampai dimana Devano merangkum materi.

dan betapa terkejut campur heran ia ketika melihatnya.

tidak ada satu katapun pelajaran yang dapat diambil disana..

yang ada cuma bio-bio nggak jelas..

yang berisikan:

**umur:

18 tahun

status:

pelajar santuy

hobi:

mandangin wajah Lawra ◐.̃◐

futsal

nyelinding botol

mabar

cita-cita:

presiden

moto:

lahir tamfan, besar mafan, modar pakai kain kafan**.

memang seperti itulah Devano, sangat gabut ketika guru sedang menerangkan.

tapi Devano termasuk kategori pintar, otaknya sangat tanggap dalam hal apapun.

membuat Lawra menghembuskan napas panjang melihat kegabuatan pria yang satu ini.

waktu terus bergulir, tanpa meminta izin pada satu manusiapun, membawa jam pulang sekolah berbunyi.

momen itu tentu disambut bahagia oleh semua siswa dan siswi. termasuk Devano yang sudah bosan dengan materi.

Lawra berjalan menuju depan gerbang sekolah.

tin! tin!

baru saja Lawra ingin melewati gerbang sekolah,

langkahnya berhentikan ketika mendengar suara klakson mobil sport berwarna hitam. membuat ia memicingkan matanya

Terpopuler

Comments

Xianlun Ghifa

Xianlun Ghifa

tetap setiap.

2021-10-01

0

alvano

alvano

semangattt

2021-09-19

0

lina

lina

semangat

2021-09-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!