bab#13

Dan tiba-tiba saja ada mobil sport berwarna merah berhenti tepat di depannya.

"naik, kuantar pulang" ucap seorang pria yang sudah membuka pintu mobilnya.

kedua pemilik mobil itu sudah membuka pintu mobilnya untuk Lawra, tapi Lawra hanya bengong dan tidak menanggapinya.

"loh.. loh.. kakak disini juga?" tanya Devano tampak kaget melihat Rafa berada di sana.

"ya.. aku mau jemput dia.." ucap Rafa sambil menyungguhkan senyuman pada Lawra.

"kakak kenal Lawra??" tanya Devano.

"ya.. aku calon suaminya."jawab rafa.

"haha, nggak boleh gitu dong kak, dia milikku" ucap Devano santai.

"yok..aku antar pulang Lawra.. " ucap Devano

Lawra hanya diam, dia seperti tak asing dengan wajah Rafa.

"kenapa kamu melihatku seperti itu hm. Aku Rafa."

ucap Rafa sambil membungkukkan badan seperti menghormat seorang ratu.

"apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Lawra mulai merespon.

"ya, kita pernah bertemu di belakang sekolahmu sore itu" jawab Rafa yang langsung bisa ditangkap oleh otak Lawra.

Lawra hanya tersenyum ketika mengingat Rafa ada orang yang mengagetkannya waktu itu..

"yok law, kita pulang aja, dia nggak penting. ucap Devano nggak mau membiarkan Lawra lama-lama melihat kakaknya.

"sama aku aja yok.. ucap Rafa yang sudah memegangi tangan Lawra..

"tidak usah, aku bisa pulang sendiri" ucap Lawra melepas genggaman tangan Rafa dan melanjutkan langkahnya.

mendengar penolakan Lawra, Rafa berjalan dan mengejar Lawra.

baru kali ini ada orang yang kuberi tumpangan dan menolak..

padahal biasanya banyak orang ingin menaiki mobilku saja tidak aku izini... batin Rafa.

Rafa meraih tangan Lawra "kamu pulang sama aku aja ya.." ucap Rafa lembut, sambil mengelus-elus punggung tangan Lawra.

"nggak Law, dia jahat..sama aku aja yahh.. " ucap Devano sambil menangkap tangan Lawra yang satu lagi.

Lawra memang membutuhkan tumpangan karena jarak sekolah ke rumahnya lumayan jauh..tapi melihat perdebatan antara kakak dan adik ini. dia lebih baik pulang jalan kaki saja..

rafa menarik Lawra naik ke mobilnya, dan Lawra hanya menurutinya..

"nggak boleh gitu dong kak!, aku gimana dong.. "tanya Devano merasa kesal dengan kakaknya.

"itukan ada cewek." ucap Rafa sambil cengengesan.

Devano pun melihat perempuan yang ditunjuk Rafa,

berjalan melewati mereka, dengan gerakan pinggulnya digoyang goyangkan dan dada yang dicondongkan seperti wanita genit, yang berbaju ketat.

hampir saja menyenggolnya,..Devano bergidik ngeri dan langsung menyingkir.

iss, ni mbak.. apaan sih pake acara genit gitu.

dia pikir gw bakal suka apa? issss, pengen gw tendang tu pantat, kalo bisa gw tabok tu anu...batin Devano sambil menjauh dari orang itu.

"mphh hahahahaha." Rafa tertawa yang berhasil membuat Devano semakin kesal.

"ngapain ketawa??" ucap Devano dengan nada ketusnya.

"baiklah, kami pergi dulu" ucap rafa melambaikan tangannya dan tersenyum penuh kemenangan.

"jangan melihatku" ucap Lawra sadar bahwa Rafa memperhatikannya dari kaca spion.

Rafa hanya diam dan mengarahkan mobilnya pada suatu tempat.

selama perjalanan, Lawra hanya melamun entah apa yang dipikirkannya.

satu jam perjalanan, mereka tiba disuatu tempat yang asing bagi Lawra.

didepannya ada suatu danau yang sepi dan tempat itu dipenuhi rumput yang lumayan tinggi, seperti tak terawat.

"eh.. kok disini?." tanya Lawra kebingungan.

"aku ingin ngajak kamu jalan-jalan.. ucap Rafa

"Tapi.."

Rafa yang tidak suka dibantah langsung menarik tangan Lawra menuju bukit-bukit yang lumayan tinggi.

mereka menatap pemandangan yang indah disana.

Rafa memang sengaja mengajak Lawra ketempat ini untuk melepas rindunya pada Lawra.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***