bab#6

Lain tempat, lain cerita..

Langkah tegas sang mafia itu memasuki gedung besar, sebelumnya mereka sudah menyuruh anggota gengster mafia yang mereka percayakan untuk mengurusi kedatangan interpol yaitu salvatore dan 4 gangster lain yang ikut membantu.

terlihat kelimannya bersiap siap, untuk menuju lokasi pertarungan dan 20 para gengster pilihan.

Mereka memakan 10 butir kuning telur, 3 kapsul pil penguat stamina yang selalu mereka minum saat menjalankan misi, 7 gelas minuman ginseng. dan tidak lupa mereka mengolesi cairan oil keseluruh tubuh untuk anti pegal dan kaku...

mereka berjalan memasuki pergudangan yang cukup luas.

didalamnya sudah terlihat Kartel dan 40 anggota gangsternya, menunggu duduk dengan gaya masing-masing.

persiapan Kartel memang lebih sempurna dari tim Rafa.

"wah.. wah.. wahh..., kalian lumayan dan terlihat gagah berani.

oh, ya. kenapa kalian tidak membawa 1000 pasukan saja, apakah dengan jumlah mereka sudah cukup menurut kamu?...ahahaha" ucap Kartel seperti menyindir.

"untuk menghadapi manusia sepertimu tidak perlu membawa banyak pasukan, ayo kita mulai" jawab Rafa tidak mau basa basi yang akhirnya basi juga.

pertempuran dimulai dengan sangat sengit.

20 gangster Rafa mulai bertarung dengan 40 gangster Kartel.

Kartel menunggu mereka dan memperhatikannya, dengan menghisap sebatang rokoknya

"kalian akan menjadi babu pelancar uangku sebentar lagi ahahah"ucap Kartel dalam hati

sedangkan Rafa ikut bertindak dalam pertarungan ini.

. . . .

satu jam pertarungan luar biasa ..

40 gengster Kartel mengeluarkan kemampuan mereka dalam bertarung.

para gengster Rafa mulai terlihat kewalahan karena kemampuan bertarung tim Kartel memang sangat luar biasa.

"sial, aku yakin banyak dari mereka yang bukan tim Kartel, cara bertarungnya rata-rata seperti seorang ketua mafia" batin Rafa..

sementara Salvatore dan empat gengster lain yang bertugas, membawa masuk Interpol belum juga datang.

terlihat 20 tim gengster Rafa sudah mulai ambruk, bahkan sudah ada yang pingsan, tinggallah Rafa dan 10 anggota gengsternya yang masih bertahan.

Rafa cukup panik, sementara tim Kartel masih tersisa 30 anggota gengster lagi.

"sial... Salvatore... dimana kalian...

kenapa mereka belum muncul juga, ini terlalu lama dari jadwal yang direncanakan..

apa jangan-jangan Kartel udah mengetahui rencana kami.. aaarrrgggg... habislah...."batin Rafa...

pasukan Rafa tinggal 5 lagi membuat Rafa semakin panik.

Kartel tersenyum simpul dia seperti tau gerak gerik Rafa. dengan cepat memukul Rafa dari belakang, tapi sayangnya sudah dicegah oleh salah satu anggota gengster Rafa.

Mata Rafa terbelalak saat itu, ia kira gengsternya mau memukulnya tak taunya ia memukul Kartel yang mau memukulnya dari belakang.

Kartel dan Rafa melakukan pertarungan yang sangat cepat, sengit.

Kartel masih semangat semangatnya sedangkan Rafa sudah mulai kewalahan, tapi dia tetap bertahan, ia tidak sudi menjadi babu Kartel..

tiba-tiba terdengar suara tembakan

"..dooooorrrr....

tembakan itu berasal dari interpol, tepat mengenai tulang kering kaki Kartel, membuat ia menghentikan pukulannya dan meringis kesakitan..

"mengapa interpol bisa masuk kasini, bukankah aku sudah menyuruh beberapa Intel untuk berjaga jagaa, tidak berguna" batin Kartel

Kartel dan para gengster nya sama sekali tidak menduga akan datang bergerombolan polisi berjumlah 42 orang.

Rafa memanfaatkan kesempatan emas ini, dia langsung menerjang keras, tepat dibagian perut Kartel, agar si buronan itu tidak lari kemana mana lagi, membuat ia tersungkur kesakitan dan terjatuh kelantai.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***