Part 20

Disya mengumpat kesal sepanjang perjalanan pulang. Rasanya benar-benar kesal tapi tak bisa berbuat banyak. Ia sengaja pulang dengan taksi online mengingat tadi pagi ke kampus tidak membawa kendaraan.

Thing

Satu pesan masuk terdengar dari ponsel Disya, gadis itu segera memeriksa.

[Tugas deadline-nya besok jam dua belas malam, dikirim via email saja]~ Pluto

Disya hanya membaca tak ada niatan untuk membalas. Lebih tepatnya mengabaikan.Gadis itu memandang malas layar ponselnya, namun detik berikutnya ia ingin sekali membalas menanyakan perihal tentang KTM-nya.

Sky berdecak sebal melihat pesannya hanya dibaca tanpa dibalas. Pria itu punya seribu satu cara agar Disya mau langsung menemuinya, salah satunya dengan kartu mahasiswa Disya.

[Bapak di mana?]~ Disya

Sky menatap layar ponselnya dengan membuat lengkungan di sudut bibirnya.

Apa gue bilang lo pasti cari gue ... Hahaha

"Sialan nggak dibalas, dendam atau apa nih?" gumam Disya pelan.

"Sudah sampai mbak?" ucap supir taksi menginterupsi. Saking asyiknya bergelut dengan pikiran sendiri perjalanan sampai tidak terasa secepat kilat.

"Eh, iya Pak makasih." Gadis itu langsung turun dari mobil usai melakukan pembayaran.

Disya masuk ke dalam rumahnya. Sore hari rumah nampak sepi seperti biasa. Papa belum pulang kantor, sedang Mama sibuk dengan kegiatan sendiri.

"Bik Tini!"

"Iya Non, baru pulang?"

"Iya Bik, boleh minta tolong nggak Bik?" ujar gadis itu sungkan.

"Oh ya tentu boleh dong Non, apa yang bisa Bibi bantu?" ujar Bi Tini senang.

"Bantuin masak dong Bik mau aku antar ke tempat kerja kak Rayyan," ujar gadis itu semangat.

"Emangnya mau masak apa Non, ayo mau banget bibi bantu."

"Udang ada stok nggak? Kak Rayyan suka banget sama udang saus tiram aku pingin masak itu Bik."

Bik Tini segera mengecek lemari pendingin dan tara ... apa yang ia cari masih ada stok.

"Ada Non, beres ayo kita eksekusi," ujar Bik Tini semangat empat lima.

"Siap Bik, aku ganti ke kamar sebentar taruh tas."

Disya menaiki tangga dengan berlari kecil. Gadis itu ingin membuat surprise untuk Rayyan mengingat tadi pagi dirinya menghabiskan sarapan bersama. Sangat menyenangkan malam ini, ia juga akan mengantar makan malam untuknya.

Setelah menaruh tasnya di kamar, Disya langsung turun ke bawah lagi menuju dapur.

"Bik Tini ini bersihinnya bener kan gini?" Disya sedang membuang cangkang pada bagian perut udang.

"Dipegang kepalanya aja Non, terus ditarik gini ... mudah kan langsung lepas." Bik Tini mengajarkan Disya dengan telaten.

"Bik aku yang masak ya nanti Bik Tini arahin terus sama koreksi rasa," ujar gadis itu antusias.

"Woke Non, kalau udangnya udah beres sekarang bikin bumbu ini diulek dulu Non."

"Biar aku aja Bik."

Disya mulai mengulek, walau sedikit kerepotan tapi Bik Tini membiarkan saja dan untuk pemula sangat membanggakan.

"Wah ... tangan Non Disya sampe merah gini, perjuangan tidak akan menghianati hasil. Mas Rayyan ini pasti akan bangga sekali ini," ujar Bik Tini memujinya.

"Nanti kalau nggak enak gimana? Atau rasanya tidak pas di lidah Rayyan?" Disya merasa pesimis.

"Pasti enak ini mah, ayo ditumis bumbunya Non, kalau udah matang masukin udangnya dibolak-balik terus biar merata," ujar Bik Tini mengarahkan.

"Siap chef! Hmm ... kayaknya enak nih ... harumnya udah berasa banget."

"Coba Non Disya cicipi dulu." Bik Tini menginterupsi.

"Oke, kita koreksi rasa sekarang apakah sudah sesuai apa malah mengecewakan pemirsah," ujar Disya.

"Mmm ... kurang asin bener nggak sih Bik, coba Bibi deh?"

"Iya Non kurang dikit tapi nggak usah ditambah garam soalnya kan mau disiram saus tiram udah ada asinnya, biar pas."

"Oke, aku manut ahline."

Berkutat di dapur tak terasa sore lebih cepat berlalu.

"Bik, jagain masakanku ini ya, aku mau mandi dulu mau dandan yang cantik pokoknya," ujar Disya senang.

"Siap Non 86!"

Disya langsung menuju kamarnya membersihkan diri. Gadis itu menggelung rambutnya jadi satu dan membiarkan leher jenjangnya terekspos, lalu memakai kaos dan celana casual yang sederhana tapi terlihat imut nan cantik.

"Bik, penampilan aku udah oke?"

"Non Disya mah selalu oke, apa pun yang menempel di badan Non Disya selalu tampak pas dan cantik. Pantes Den Rayyan suka. Non ... itu calonnya Non Flora juga sepertinya sukanya sama Non Disya!" ucap Bik Tini takut-takut.

Mati aku

"Nggak mungkin lah Bik, orang jodohnya kak Flora masa suka sama aku?" kilah Disya nyengir.

"Kemarin waktu di dapur, Bibik nggak sengaja lihat."

"What! Lihat apa, eh maksud aku Bibik lihat Pak Sky gitu?"

"Owh ... jadi namanya Den Sky to," Bik Tini mesem-mesem.

"Ih ... si Bibik ditanya malah senyam-senyum kaya orang kesambet."

"Hehehe ...."

"Eh ... malah nyengir lagi, ya udah deh monggo diteruskan berkhayalnya, aku berangkat dulu. Makasih ya Bik udah dibantuin. Nanti kalau mama sama papa pulang bilang aja Disya sedang main gitu.

"Siap Non."

"Assalamu'alaikum ....!"

"Waalaikum salam ... hati-hati Non!"

Disya mengendarai mobil sendiri, gadis itu mengemudi dengan kecepatan sedang. Sebelumnya sudah mengabari Rayyan dan responnya sangat menyenangkan.

Cukup perjalanan dua puluh tiga menit saja mobil Disya sudah sampai di parkiran rumah sakit. Disya langsung masuk lewat pintu yang telah diarahkan Rayyan. Gadis itu menuju lift.

Sebelum lift tertutup sempurna seseorang menahannya, dan ... betapa gadis itu tidak menyangka, bahwa seseorang di depannya adalah seorang Pria yang tengah mendorong kursi roda dengan si perempuan berperut buncit khas ibu hamil.

"Masya Allah cantik banget!" gumam Disya lirih.

Siapa dia? Jangan-jangan pacar gelap sampai hamil gitu keluarga nggak tahu. Fiks ... dasar pria!"

Laki-laki yang mendorong kursi roda si ibu hamil tersebut tersenyum ke arah Disya. Ia memperhatikan penampilan Disya mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, dan jangan lupakan bekalnya. Sky bahkan menatap tajam bekal tersebut seakan merebut dari genggamannya.

Lift terbuka di lantai tiga, gedung yang sama juga Disya berkunjung. Disya membiarkan Sky dan perempuan yang entah siapa itu keluar lebih dulu, baru dirinya keluar dari lift. Gadis itu kemudian agak sedikit membungkukkan badannya untuk memberi salam pada dosennya.

"Mari Pak saya duluan," ucap Disya lalu berjalan mendahului dengan semangat sekali, berjalan tertata membawa bekal makanan.

Sky ingin sekali menahan gadis itu, tapi ia harus mengantar Raya ke dalam ruangan. Sebelumnya sudah ada janji untuk cek kandungan adiknya. Sky yang mengantar sebab suami dari adiknya tengah keluar kota dan belum pulang. Sky tidak menyangka di rumah sakit bertemu dengan gadis yang telah membuat hatinya gelisah sepanjang waktunya.

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

gimana jd ny ya

2023-07-12

0

aurel chantika

aurel chantika

pasti disya salah faham ne

2023-06-20

0

Nita Nurhusna

Nita Nurhusna

gimana y reaksi sky klo tau disya pacar y rayyan secara mereka kan temenan.

2023-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!