Part 19

Seperti biasa kelas selalu rame sebelum kedatangan Dosen.

"Ya ampun ... makin uwu aja lo sama kak Rayyan?" Bila paling semangat.

"Iya kak Rayyan makin ganteng aja sih, lo pelihara pake apa?"

"Cinta," jawab Disya sekenanya.

"Gue orang pertama yang bakal kejar kak Rayyan kalau lo sampe putus." Sinta yang paling aktif lihat cogan.

Toyor

"Aw ... sakit bego!"

"Rasain, enak aja do'ain Disya putus, udah mau married!" Suara Bila jelas terdengar seisi kelas saking kencengnya.

"Dasar rombengan audio ... telinga gue sakit woy." Grace ikut menimpali.

"Berisik!" seru Bila, Sinta, dan Hanum bareng membuat Grace yang bersiap angkat bicara pun memilih bungkam kembali sontak membuat ciwi-ciwi cekakakan.

Disya hanya menanggapi teman-temannya dengan senyuman. Pada kenyataannya dia memang sangat mencintai Rayyan, tapi dia juga tanpa sengaja telah mengkhianatinya. Jadi untuk ke depannya pun Disya merasa gamang. Bukan, bukan karena hilang rasa cintanya, tapi rasa bersalah yang teramat dan jujur Disya belum siap kehilangan Rayyan kalau-kalau pria itu tidak bisa menerima dirinya.

Mereka berdua punya mimpi yang sama dan punya tujuan hidup yang sejalan, tapi bagaimana Tuhan bekerja atas takdirnya, Disya pasrah saja.

Tiba-tiba kelas yang tadinya gaduh mendadak menjadi sunyi karena dosennya masuk kelas.

"Siang ..." Salam menggema Pak Sky.

"Siang Pak ...!" jawab semua mahasiswa kecuali Disya.

Anak ini benar-benar malas untuk mengikuti mata kuliah Pak Sky, tapi bagaimana lagi suka atau tidak suka hidup harus dijalani.

Selama sembilan puluh menit pelajaran berlangsung Disya mencoba fokus, walaupun pada kenyataannya tetap gagal fokus. Tatapan Sky yang tidak biasa, ditambah masalah yang ada di antara mereka yang hanya mereka berdua yang tahu tapi seakan terus Sky mengoreknya.

Disya benar-benar ingin melupakan, melupakan malam yang paling kelam dalam hidupnya. Melupakan orang yang telah membuat satu malamnya merubah status dirinya. Melupakan apa saja yang berhubungan dengan malam itu, tapi seakan alam terus mempertemukan mereka.

"Oke semua materi kali ini cukup sampe sini, apabila ada yang kurang paham bisa ditanyakan di pertemuan selanjutnya. Deadline tugas nanti saya share lewat PJ saya." Sky melirik Disya yang dilirik cuek secueknya.

"Selamat siang ...!" ucap Pak Sky menutupnya.

"Siang ...." jawab kompak seisi kelas.

"Tegang ... woy ... tegang!" ucap Hanum.

"Rileks dulu gaess ... otak gue nyut-nyutan." Bila paling suka ngedrama.

"Kantin woy ... makan siang!" Bisma menginterupsi.

"Kuy lah!" Ditanggapi semua sahabat antusias.

"Sorry cinta gue belum lapar, duluan aja," tolak Disya tak semangat.

Disya belum terlalu lapar karena sarapan bersama Rayyan tadi sudah lewat jam sembilan. Ia sebenarnya ingin ke perpus, namun karena KTMnya belum juga ditemukan sudah pasti tidak boleh masuk tanpa kartu itu.

Sementara teman-temannya ke kantin Disya malah berjalan menuju gedung rektorat. Dengan perasaan malas tapi butuh, Disya menuju ruangan Pak Amin, beliau adalah wakil dekan III.

Tok

Tok

Tok!

Disya mengetuk ruangan Pak Amin, setelah dipersilahkan gadis itu masuk.

"Maaf Pak minta waktunya sebentar," ucap Disya gugup.

"Lama juga nggak pa-pa, masuk Sya duduk," seloroh Pak Amin santai.

Pak Amin cukup mengenal Disya dengan baik. Disya pernah mengikuti lomba yang mengharumkan nama kampus jadi nama gadis itu cukup terkenal di kalangan Dosen.

"Eh Bapak lagi sibuk ya?" ujar Disya merasa tidak enak, di ruangan Pak Amin ada Pak Sky dan Pak Gany. Orang-orang penting petinggi kampus sedang ngumpul nampak diskusi yang cukup serius.

Melihat kedatangan Disya pun Sky otomatis menoleh dengan raut muka bertanya-tanya. Tadi pagi tante Amy sempat telfon perihal keluh kesahnya yang mengatakan putrinya ingin pindah.

"Apa Sya, ada yang bisa saya bantu?"

"Ada Pak, Saya kehilangan—" Disya belum sempat meneruskan pembicaraan sudah disela.

"Kehilangan kasih sayang?" celetuk Pak Amin ngasal.

"Bapak bisa saja. Bukan lah Pak."

"Habisnya kamu mau ngomong lama, beban banget kayaknya kehilangan apa Sya?"

"KTM Pak," ucap Disya gugup, sontak membuat Sky yang sedang sibuk di depan laptopnya berhenti dan menoleh ke arah Disya. Jarak mereka lumayan jauh tapi obrolan mereka masih bisa didengar dengan jelas.

"Kamu sudah buat surat kehilangan ke kantor polisi?"

"Belum Pak, kalau nggak usah gimana Pak, minta surat keterangan langsung dari Bapak aja. Hehe ...."

"Waduh ... prosedurnya harus bikin surat kehilangan dulu nanti baru ke saya lagi minta surat keterangan, baru nanti registrasi."

Sky pun berjalan mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Pak Amin. Entah perihal apa tapi yang jelas membuat Pria berumur itu manggut-manggut sambil tersenyum. Sementara Sky bersikap cuek dengan Disya di ruangan itu.

"Gitu ya Pak, ya sudah Pak saya permisi nanti saya minta surat kehilangan ke polres dulu," pamit Disya pada akhirnya.

"Sya ... saya baru saja dapat laporan bahwa kartu Anda sudah ditemukan seseorang dan sedang diamankan."

"Oh ... ya siapa Pak?"

"Kalau itu nanti kamu ke ruangan Pak Sky saja setelah selesai mata kuliah."

"Pak Sky?"

"Iya, silahkan nanti kamu atur sendiri waktunya untuk berkunjung."

"Iya Pak, terima kasih," jawab Disya sedikit kecewa.

Kenapa harus Pak Sky sih, siapa yang nemuin coba? Atau jangan-jangan Pak Sky yang menemukan KTM aku?

Ya ampun ... poor you Disya Anggita!

Hingga sampai selesai mata kuliah terakhir Disya tidak ada niatan untuk berkunjung ke ruangan Dosen Sky. Disya ragu antara mengunjungi dosen itu atau membiarkan semua dengan segala keruwetannya.

Gadis itu pun akhirnya memutuskan untuk berkunjung ke ruangan Dosen Sky, tapi apa yang Disya dapat setelah sampai lantai tiga, di mana ruangan khusus Dosen Sky berada. Pintu ruangannya tertutup rapat dan terkunci.

"Sialan nih Dosen, nggak ada di ruangannya tumben banget jam segini sudah pulang," gumam Disya pelan.

Waktu baru menunjukkan pukul tiga sore hari banyak yang sudah pulang, ada juga yang masih mengajar.

"Mbak Disya cari Pak Sky?"

"Astaghfirullah ... Pak Jono ngagetin aja." Jono si petugas cleaning servis.

"Sorry mbak nggak sengaja, situ ngelamun aja di depan pintu. Pak Sky-nya sudah pulang mbak Disya," ujar Jono memberi informasi.

"Eh beneran Pak? Yah ... ada perlu lagi," ujar Disya kecewa.

"Fansnya Pak Sky ya atau mau minta pulang bareng?"

"Hah!" Disya melongo mendengar penuturan Pak Jono.

"La iya gitu mbak setiap hari juga banyak yang cari Pak Sky, tapi Pak Sky nggak mau nemuin mereka di ruangannya. Selalu lewat asistennya," jelas Jono, fakta yang membuat Disya semakin melongo mendengarnya.

"Tinggal pulang aja mbak, orangnya pasti sudah pulang. Semoga berhasil ketemu dan Pak Sky mau menemui mbak Disya," ujar Jono memberi semangat.

"Iya makasih Pak."

"Ada apa dengan Sky? Sebenarnya dia siapa sih?" Disya bergelut dengan pemikirannya sendiri. Setahu Disya, Sky hanyalah Dosen baru di kampusnya. Disya tidak tahu kalau kampus ini adalah milik kakeknya Sky.

Terpopuler

Comments

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

sky kikuk gw maca e kaya nama diflm f4 wkwk

2024-02-15

0

Lela Lela

Lela Lela

semangat 👍

2023-07-12

0

Ho Aymey

Ho Aymey

cerita yg bagus, aku suka sampai berulang kali baca novel ini 🥰

2023-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!