One Night Stand With Dosen

One Night Stand With Dosen

Part 1

Matahari pagi yang menyelinap masuk lewat celah tirai menyilaukan manik mata Disya. Gadis itu mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang menerpa wajahnya, sebelum akhirnya kesadarannya mengumpul di dunia nyata.

Mata Disya hampir meloncat dari tempatnya saat kesadarannya sudah kembali. Matanya liar menyapu keseluruh ruangan dan itu bukan kamarnya.

"Hah! Apa yang terjadi!" gumam Disya dalam hati. Jantung gadis itu memompa dengan cepat begitu menyadari tubuhnya hanya berbalut selimut tebal yang membingkai ranjang besar.

Ia terpekik syok begitu meraba tubuhnya sendiri tidak ada sehelai benang pun yang menempel di tubuhnya dari balik selimut. Tubuh naked-nya langsung merinding mengingat kejadian semalam.

Tubuh gadis itu tiba-tiba gemetar setelah melihat seorang pria bertubuh kekar sedang terlelap damai tidur di sampingnya dengan bertelanjang dada.

"Oh, Shitt! Apa yang sudah aku lakukan," jerit Disya dalam hati. Disya menarik rambutnya frustrasi. Manik matanya memindai lantai yang berserakan bajunya dan baju pria asing itu.

Dengan hati-hati Disya menyibak selimutnya lalu turun dari ranjang. Disya meringis saat membungkuk, dengan perlahan ia merapalkan doa agar pergerakannya tidak sampai menyebabkan pria itu terbangun.

Disya memungut pakaiannya yang berserakan di atas lantai kemudian segera memakainya.

"Aawww ...." desis perempuan itu ketika merasakan sakit yang luar biasa di bawah perutnya, lebih tepatnya di bagian intinya. Gadis itu menghembuskan napas panjang sambil berjalan perlahan.

Mata gadis itu meneliti mencari sling bag yang semalam ia bawa. Saat hendak mengambil tas tersebut tiba-tiba handphone Disya bergetar, membuat gadis itu panik dan segera merogoh tasnya. Namun, karena termor panik membuat ia kesulitan akhirnya untuk menghemat waktu Disya langsung memuntahkan isi tasnya.

Layar ponselnya berkerlip menampilkan id caller Ocha salah satu sahabatnya. Disya langsung menekan tombol merah untuk menolak panggilan dan mematikan ponselnya. Pikirannya ambyar, satu hal yang pertama ia ingin lakukan adalah segera keluar dari ruangan itu yang entah rumah siapa.

Disya menghentikan langkahnya kembali ketika mendapati bajunya robek dan tak nampak layak dipakai. Ia pun membuka kembali bajunya dan segera menuju lemari pria itu untuk mengambil salah satu kemeja yang bisa dikenakan.

Pandangan Disya jatuh pada kemeja putih yang terlihat kebesaran pada tubuhnya. Namun, ia tak peduli tidak ada waktu baginya untuk memilih pakaian untuk saat ini.

Disya melirik sekilas pria yang masih terlelap itu, kemudian mengambil gambarnya dengan ponsel miliknya. Disya berharap tidak berbuntut panjang dan tidak akan pernah bertemu dengan pria itu lagi.

Disya hanya butuh menghafalkan wajahnya lebih detail barang sejenak, seandainya Disya tidak sengaja bertemu di suatu tempat atau mana pun, gadis itu bisa waspada dan menghindarinya. Disya berharap ini adalah yang pertama dan yang terakhir dirinya bertemu dengan pria itu yang entah siapa namanya.

Gadis itu berjalan tertatih keluar dari apartemen kemudian menuju apartemen milik kakaknya yang terletak tidak terlalu jauh. Disya baru menyadari karena pengaruh alkohol ia salah masuk apartemen orang lain.

Kejadian naas itu berawal dari dirinya yang menuju klub bersama teman-temannya karena sebuah undangan ulang tahun. Siang itu setelah kelas usai, Amel salah satu teman sekelas Disya mengumumkan bahwa dirinya sedang ulang tahun dan mengadakan pesta di sebuah klub dengan satu kelas mendapatkan undangan tersebut tanpa terkecuali Disya.

Disya baru pertama masuk ke klub apalagi minum alkoholnya, itu jelas di luar jangkauannya. Namun, karena keberangkatannya ramai-ramai membuat gadis itu mengiyakan untuk ikut.

"Sya, nanti lo ikut, 'kan?" tanya Hanum memastikan.

"Nggak tahu, males gue datang ke tempat gituan. Tapi kalau nggak datang nggak enak sama Amel," jawabnya diplomatis.

"Ya udahlah berangkat aja, have fun bareng juga rame," ucap Sinta teman sekelas mereka yang paling gaje.

"Kuy lah ikut, gue juga penasaran pestanya bakalan heboh kaya apa," timpal Bila.

"Gue izin doi dulu deh biar mantep," ujar Disya mantap.

"Uluh gaya lo sok patuh," cibir Ocha.

"Harus dong, kan gue calon istri solehah," jawabnya bangga.

"Sombong amad."

Tepat pukul tujuh Disya berangkat dari rumah setelah mendapat izin dari Rayyan. Rayyan adalah pacar Disya, dia seorang Dokter. Mereka pacaran sejak di bangku kuliah. Rayyan kakak tingkat yang jatuh cinta pada adik kelasnya sejak maba dengan dirinya yang menjadi cofas dalam ospek dulu. Rayyan tidak bisa mengantar karena ia ada tugas piket malam.

"Ma berangkat ya?" pamit Disya pada Mama Amy.

"Nggak makan dulu, Sya?" tanya Mama Amy. "Pulangnya jangan kemalaman," sambungnya mengingatkan.

"Siap Ma." Disya hanya pamit untuk menghadiri ke acara ulang tahun temannya tanpa mengetahui bertempat di sebuah klub.

Disya berangkat bareng teman-temannya satu cs, mereka terbagi beberapa kelompok. Ada yang mengikuti mobil Alan ada juga mobil Bisma, sedang Faro membawa motor sendiri. Bagi cewe-cewe cukup numpang dan duduk manis.

Sesampainya di sebuah klub suasana sudah ramai. Klub di sini terkesan mewah dan tidak seperti diskotik pada umumnya, mungkin karena sebagiannya didekor untuk acara ulang tahun Amel jadi kesannya berbeda.

Rayyan sendiri mengijinkan ia pergi bersama teman-temanya karena ia tahu, Disya berangkat dengan sahabat-sahabatnya yang Rayyan sendiri sudah hafal.

"Eh ucapin selamat dulu yok buat Amel," ucap Sinta menginterupsi.

Mereka kompak menuju Amel yang sedang dikerubuti teman-teman yang menghadiri pestanya. Satu kata, ramai entah dari kalangan mana saja yang hadir, tetapi yang jelas mewah dan bertema anak muda banget.

"Selamat ulang tahun Amel," ucap Disya yang diikuti teman-teman yang lainya.

"Thanks ya udah hadir, silahkan have fun. Santai saja nikmati pestanya," seloroh Amel senang.

Setelah acara tiup lilin dan potong kue, semua yang hadir bebas menikmati hidangan yang disuguhkan pihak tuan rumah. Mereka pun mulai membagi kelompok dengan mencari keasyikan masing-masing.

Kebetulan Disya cs memilih permainan dare or truth. Bagi siapa yang tidak bisa menjawab jujur maka ia akan diberikan tantangan oleh teman-temannya.

Faro mulai memutar botol bekas di meja bar dan ... botol pertama mengarah pada Sinta.

"Yeah Sinta, dare or truth?" koor mereka kompak.

"Truth dong?" jawab Sinta percaya dirinya.

"Kapan kamu melakukan ML saat pertama?" tanya Bisma tanpa filter.

"Gila pertanyaan lo, gue masih ting-ting kali!" jawab Sinta ngegas.

"Pengen tahu aja, siapa tahu lo bohong. Bisa dibuktikan nggak nih kebenarannya?"

"Lo mau coba?" tantang Sinta berani.

"Boleh kalau ditawari," jawab Bisma berbinar

"Halalin gue dulu baru buka-bukaan." Seketika pecah dengan gelak tawa dan keriuhan.

"Oke lagi." Botol diputar oleh Bisma dan kali ini mengarah pada Faro.

"Yeach ... Faro. Dare or Truth?" tanya mereka kompak.

"Sudah berapa kali lo kencan buta sama cewek?" tanya Bisma, seketika Faro terlihat berpikir.

"Mam pus lo!" sarkas Alan.

"Nggak tahu jawabannya, oke Faro tantangan ya?"

"Oke lah siap!" Faro ditantang minum alkohol berkadar rendah satu gelas.

"Kecil ini mah," jawab Faro enteng. Bagi Faro enteng jangankan satu gelas sepuluh gelas mungkin Faro sanggup.

Terpopuler

Comments

Nuryati Yati

Nuryati Yati

baca lagi

2024-11-08

0

Bunda

Bunda

nyimak🙏🏻🙏🏻

2024-07-25

0

ATITUSMIATI

ATITUSMIATI

baca novel ini lagi

2024-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!