Part 18

Disya merasa malas untuk berangkat ke kampus. Salah satunya karena harus bertemu dengan Pluto. Orang yang selama ini ingin dia hindari ditambah statusnya sekarang sebagai calon suami kakaknya. Membuat Disya menjadi semakin merasa bersalah dan kurang ajarnya.

Ya Tuhan ... apa kata dunia kalau seseorang yang menjadi calon kakaknya pernah melewati satu malam dengannya ditambah sikap Sky yang beda.

Disya merasa kepalanya yang sudah pusing bertambah pening. Hari ini rasanya ingin mangkir sehari saja dari yang namanya kuliah.

Amar dan Flora sudah berangkat ke kantor tinggal Disya dan Mama Amy di rumah.

"Sayang, kamu kok masih santai gitu, nggak kuliah?"

"Masuk siang Mah. Mah Disya boleh pindah kuliah nggak?"

"Nggak boleh! Pindah ke mana? Kamu ada masalah di kampus? Sebentar lagi kamu selesai semester 6 katanya mau ambil skripsi di semester tujuh, kok malah pindah? Kamu bermasalah sama pihak kampus, nakal? Masalah sama teman?"

Berbicara sama Mama itu memang bukan solusi yang tepat tapi malah memperkeruh keadaan. Mama jadi tambah curigaan dan merembet kemana-mana tanyanya.

"Nggak ada masalah sih Ma, cuma Disya ngerasa akhir-akhir ini pusing sama materinya jadi sepertinya Disya salah ambil jurusan deh?" ujar gadis itu berkilah.

"Udah deh jalani aja dulu, udah mau selesai juga," ujar Mama Amy menasehati.

"Nanti masalah kuliah pusing biar Mama cari solusinya, hal mana yang membuat kamu jadi buntu," sambung Mama Amy kemudian.

Mama mana ngerti sih perasaan aku? Huhf ... poor you Disya ....

"Assalamu'alaikum ...!" terdengar salam dari ruang tamu.

"Waalaikumsalam ...," jawab Mama Amy dan Disya hampir bersamaan.

"Lihat siapa yang datang pagi-pagi Sya?" ujar Mama Amy memerintah.

"Mama aja yang buka, mager," jawab Disya cuek.

Ibu dari dua anak itu mengalah, menuju pintu utama dan melihat siapa yang datang.

Ceklek

"Nak Rayyan? Tumben pagi-pagi ke sini? Cari Disya?"

"Pagi Tante, kebetulan hari ini piket siang Tante jadi bisa anter Disya ke kampus dulu," ujar pria itu sopan.

"Masuk nak Rayyan, sebentar Disyanya Mama panggil."

"Makasih Tante."

Rayyan masuk dan mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

"Sya!" panggil Mama Amy menggema.

"Apa sih Ma?"

"Di depan ada Rayyan mau jemput kamu," ujar Mama memberi tahu.

"Kak Rayyan ke sini? Tumben pagi-pagi?" Disya merasa aneh.

Disya segera keluar menuju ruang tamu untuk menemui kekasihnya. Gadis itu langsung menampilkan deretan giginya yang putih membuat senyuman, berjalan mendekati sofa.

"Pagi sayang?" sapa Rayyan manis.

"Pagi kak, tumben? Kakak nggak kerja?"

"Nanti agak siang masuknya, kamu sendiri kuliah nggak?"

"Masuk siang juga sih, emang kenapa?"

"Ya udah ayo cari sarapan di luar dulu nanti berangkat kampusnya sekalian aku antar."

"Oke, ide bagus," jawab gadis itu antusias.

"Aku pamit mama dulu, bentar ya?"

Disya menuju dapur menemui mamanya yang tengah ngobrol bersama bik Tini.

"Ma, kak Rayyan mau pamit sekalian aku juga mau berangkat."

"Oh ya sudah sana hati-hati, maaf tidak nemuin lagi mama lagi riweh," ujar Mama Amy sibuk.

"Berangkat Ma, assalamu'alaikum ...." pamit Disya dengan senyum terkembang.

"Waalaikum salam ... hati-hati sayang!" seru Mama Amy.

Disya berjalan dengan riang sambil menenteng tasnya.

"Ayo kak jalan," ajak Disya semangat.

"Belum pamit Mama sayang," ujar pria itu memperingatkan.

"Udah aku pamitin, ayo kak ... keburu siang." Disya menyeret tangan Rayyan.

Mereka hunting jajanan pagi yang enak untuk sarapan. Kedai lontong sayur di daerah jalan menuju kampus Disya menjadi pilihannya. Selain enak tempat tersebut favorit mereka dari semenjak Rayyan masih kuliah.

"Sya kemarin aku udah ketemu sama papa kamu, beliau bilang nggak masalah kalau tunangan dulu yang penting nikahnya setelah kak Flora. Gimana menurut kamu?"

Disya bukannya menjawab malah asyik melamun, entah apa yang sedang dipikirkan gadis itu.

"Sya ... sayang ... pagi-pagi bengong, nggak dengerin ya dari tadi aku ngomong," ujar Rayyan merasa diabaikan.

"Iya kenapa? Sorry-sorry tadi nggak denger, sorry sayang ... kamu ngomong apa?"

"Tumben panggil sayang," ujar Rayyan senang.

"Ya nggak pa-pa kamu kan cowo aku? Emang nggak boleh?"

"Boleh banget lah, malah aku seneng banget dengernya, ngerasa disayang beneran. Ya udah habisin gih sarapannya, habis ini aku antar ke kampus?"

"Aku sebenarnya lagi malas ke kampus," ujar gadis itu jujur.

"Kenapa? Ada masalah?"

"Masih pingin lama-lama jalan sama kamu," seloroh Disya.

"Nanti sore setelah pulang kerja kita bisa ketemu lagi, atau kalau nggak kamu bisa samperin aku ke rumah sakit."

"Iya kak mau, nanti sore kalau Disya nggak ada kegiatan Disya susulin sekalian bawain makanan deh buat kakak."

"Asyik ... kangen banget sama nasi goreng buatan kamu, beneran ya kakak tunggu." Disya mengangguk.

Setelah sarapan selesai mereka menuju kampus Disya. Rayyan bukan hanya mengantar bahkan laki-laki itu mengantar sampai Kelas.

"Jadi inget masa-masa kuliah gini, pas nyamperin kamu ke kelasnya, rasanya kaya gini Sya seneng banget terasa indah." Rayyan mengenang masa-masa dulu.

Sepanjang perjalanan dari tempat parkir menuju kelas Disya, mereka menjadi sorotan banyak mata. Rayyan adalah salah satu mantan most wanted di kampus ini dulu jadi hampir semua adik tingkat seangkatan Disya banyak mengenalnya.

Bisa dibayangkan begitu indahnya kisah cinta mereka yang terbangun sejak lama. Bahkan menjadi pasangan yang paling dicemburui banyak pria maupun wanita. Baik Disya maupun Rayyan banyak yang suka di kampusnya.

"Cie ... cie ... dianterin pacar ... ehem!" goda sahabat-sahabat Disya ketika sampai di kelas.

"Ehem .. cuit ... cuit, kak Rayyan makin ganteng aja kak," ucap Grace lantang. Laki-laki berjiwa perempuan itu dari dulu pengagum cogan alias cowo ganteng.

"Aduh ... Pak Dokter manis sekali, pagi-pagi bikin ngiri se-RT," ujar Hanum.

Rayyan seperti biasa tetap tenang dan hanya menanggapi dengan senyuman. Hati dan pikirannya sudah penuh diisi oleh Disya jadi tidak mudah goyah sekali pun banyak yang memuja.

"Sayang belajar yang pinter, kakak kerja dulu," pamit Rayyan lembut seraya mengacak rambut Disya dengan sayang, sontak membuat semua orang yang menyaksikan keuwuan tersebut heboh dan histeris.

"Gaes ... info ke mars jam berapa ya? Nggak betah mau pindah saja!" seru Bisma menggeleng kecil.

"Anjir ... pindah alam. Bubar! Bubar!" timpal Faro begaduh.

Nampak semua yang ada di ruangan itu terpekik heboh melihat keuwuan sahabatnya.

"Udah Bang, pergi sana bikin heboh kelas gue aja," ujar Alan jengkel.

"Jagain Disyayang ku ya Lan, awas kalau sampe lecet," ujar Rayyan lebay.

"Iya iya bawel!"

Rayyan meninggalkan kelas Disya dengan senyuman, melangkah dengan santai. Di Koridor kampus tidak sengaja bertemu dengan Sky.

"Rayyan? Ngapain lo di sini?" tanya Sky yang hendak berjalan menuju kelas.

"Hai Bro ... lo ... ngajar di sini?"

"Iya, lo ngapain berkeliaran di kampus gue, mau kuliah lagi?"

"Biasa Bro ... nganterin cewe gue kuliah di sini."

"Oh ... ya? Wah ... selera lo yang muda-muda ternyata." Mereka terkekeh bersama.

"Weekend anak-anak ngajak ngumpul datang ya? Boleh bawa cewenya kok?" ujar Sky.

"Siap, gue usahain deh kalau weekend."

"Oke, sampai ketemu weekend."

Terpopuler

Comments

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

nama grace itu wece apa woco se ???

2024-02-15

0

Ⓤ︎Ⓝ︎Ⓨ︎Ⓘ︎Ⓛ︎

Ⓤ︎Ⓝ︎Ⓨ︎Ⓘ︎Ⓛ︎

gmn ini....
kok sedih khawatir nya nympek sini...
rayyan sini emak puk puk 🥺

2023-07-19

1

Lela Lela

Lela Lela

Ternyata teman sky

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!