"Berangkat dulu Ma?" pamit Disya sambil berlalu dari meja makan.
"Iya hati-hati sayang, eh nanti pulangnya jangan telat ya kita mau ngadain makan malam bersama, sama tamunya mama calon suaminya kakak kamu."
"Disya usahain, Ma?" jawab gadis itu cuek.
Disya melajukan motornya ke kampus dengan kecepatan sedang. Gadis itu masih punya cukup waktu untuk sampai di sana. Dengan perjalanan lancar jaya dalam lima belas menit Disya sudah sampai di kampusnya.
Disya langsung menuju kelasnya. Di sana sudah lumayan rame dan padat mahasiswa yang hadir padahal masih lumayan pagi. Namun, berhubung pagi ini makul pak Sky membuat para mahasiswa cukup tahu diri dan berusaha tidak terlambat atau bakal terancam kena masalah dengan Dosen killer tersebut.
"Pagi gaess ...," sapa gadis itu semangat.
"Pagi cinta," jawab Bila.
"Ocha belum masuk juga, kenapa tuh bocah jangan-jangan sakit," ujar Disya khawatir.
"Iya kenapa ya, perasaan kemarin sehat walafiat."
"Eh habis ngampus jengukin yuk," ajak Disya.
"Ide bagus, kasihan banget tuh bocah."
"Pagi semua ...." Salam Pak Sky memasuki kelas.
"Pagi Pak ...," jawab seluruh mahasiswa kompak.
Materi langsung dimulai serius oleh Pak Sky sementara semua mahasiswa mengikuti dengan hikmad.
Tatapan pria itu tak lepas dari menatap Disya, ia cukup penasaran dengan pertemuannya di bioskop kemarin malam.
Disya menatap ke depan, ia sedang mencacat materi yang diberikan. Namun, tak sengaja padangan matanya bertemu dengan Sky yang tengah menatapnya.
Pluto ngapain sih lihatin gue mulu.
Disya mengalihkan pandangannya memutus lebih dulu berlanjut menatap white board di depan. Lagi-lagi Disya merasa tidak nyaman karena seperti ada yang memperhatikan. Disya pun kepo dengan memberanikan diri memandang ke arah dosen tersebut, benar saja Sky tengah menatapnya intens.
Ya ampun ... bener-bener si pluto bikin gue salting. Maunya apa coba.
Gadis itu menunduk dan mengambil buku untuk diberdirikan di mejanya. Membuat pandangan Sky tertutup oleh buku tersebut.
"Syukuri bikin grogi orang aja, males banget ngikutin mata kuliahnya kalau nggak demi nilai bagus dan kejar lulus semester tujuh. Pingin banget bolos gue kalau gini caranya," gumam Disya dalam hatinya.
Waktu pelajaran telah usai dan Disya cukup lega. Namun, ada yang membuat ia terjingkat kaget sebelum dosen itu keluar kelas.
"Disya, tugas kamu nanti dikumpulin ya keruangan saya," ucap Sky yang langsung membuat gadis itu menoleh seketika.
"Iya Pak, siap," jawab gadis itu pelan.
Sky keluar dari kelas Disya dengan pandangan suka cita teman-teman satu kelas.
"Tugas apaan Sya, emang ada tugas ya minggu kemarin?" tanya Bila kepo.
"Tugas yang bareng-bareng itu punya gue nilainya paling jelek jadi suruh mengulang."
"Masa' sih kok tumben biasanya lo paling pinter. Naas bener nasib lo," ucap Hanum prihatin.
"Lagi apes kali ya," jawab Disya datar.
Setelahnya mereka ke kantin rame-rame. Di kantin suasana cukup rame jadi ruang yang luas sekali pun terasa kurang besar karena banyak yang datang.
"Alan gue pesenin dong!" pinta Disya.
"Disyayang mau makan apa?" tanyanya antusias.
"Soto Al," jawab Disya yang langsung diiyakan.
"Gue sekalian dong Al," celetuk bila.
"Biar gue pesenin, Bil," saut Bisma.
"Oh ... boleh deh."
"Ini kenapa sih, pada manjah semua yang ciwi-ciwi," seloroh Hanum.
"Eh! Enggak ya gue nggak perintah dianya aja yang mau."
"Buk soto buk," pesan Alan sama ibu kantin.
"Yah ... habis mas maaf, besok datang lebih awal."
"Gitu ya buk," jawab Alan sedikit kecewa. Tanpa disadari di bangku sebelah ada sepasang telinga yang mendengar obrolan mereka.
"Sya, sorry sotonya habis."
"Yah ... gue makan apa dong, mana lagi ngidam nih gue," celetuk Disya ngasal.
Uhuks
Seseorang yang di bangku sebelah sampe tersedak mendengar celoteh Disya yang ngasalnya kelewatan.
"What! Ponakan gue jadi juga," pekik Alan heboh.
Semua teman-teman di kantin memandang Disya dengan tatapan selidik dan kepo tingkat dewa.
"Kalian semua kenapa sih, kok lihati gue gitu amad."
"Sumpah demi apa Sya, lo lagi bunting?"
plak
"Aw ... sakit bego ...!" ringis Sinta mendapat geplakan di jidatnya.
"Syukurin biar bener dikit tuh ngomongnya, enak aja gue bunting ya nggak lah ... gue masih ting—"
Seketika Disya diam menyadari kesalahannya dalam berbicara.
"Yakali lo udah kalah mempertahankan lawan, secara lo 'kan pacarannya udah lama. Rayyan betah juga ya jagain lo?"
"Harus lah biar surprise di malam pertama," celetuk Bila.
"Iyap pastinya jangan sampai udah dimaharin mahal-mahal eh malam pertamanya longgar," seloroh Sinta yang langsung diikuti gelak tawa mereka semua.
Uhuks
"Disyayang minum-minum ...." Alan langsung menyodorkan air mineral dalam kemasan.
Disya pun menerima dan langsung meminumnya.
"Jadinya mau pesen apa Sya?" tawar Alan.
"Gue pesen ...."
"Mbak Disya ini sotonya." Tiba-tiba ibu kantin membawa satu porsi soto yang masih utuh.
"Lho buk tadi kata Alan habis," jawab Disya seadanya.
"Iya ini tadi udah dipesen, udah dibayar juga tapi belum sempat dimakan, jadi titip buat mbak Disya jangan lupa dihabiskan pesannya," ucap Ibu kantin.
"Siapa Buk, mana orangnya?" Disya clingukan ke sana kemari mengedarkan pandangan tidak menemukan sosok makhluk yang mencurigakan.
"Ya udah mbak silahkan dinikmati mumpung masih anget," pamit Ibu kantin.
"Iya buk makasih," jawab Disya merasa aneh tapi berhubung lapar dan lagi pingin ya tetap dimakan juga.
Sebodo lah sama seseorang yang udah kasih gue makanan gratis thanks semoga rejekinya makin lancar. Aamiin...
Disya makan dengan lahapnya.
"Awas beb keselek," celetuk Bila.
"Yang gratis emang lebih enak," sindir Hanum.
"Semerdeka kalian lah yang penting gue makan dan kenyang."
"Eh nanti siang jadi ke tempat Ocha?" interupsi Sinta.
"Jadi lah ... bareng-bareng ke sananya. Yang cowok pada mau ikut nggak?"
"Boleh deh," jawab Faro dan Alan.
"Gue nggak bisa ada ngumpul sama anak BEM," ucap Bisma.
"Anak sibuk dia, maklum lah anak organisasi," sindir Bila.
Setelah kenyang dari kantin mereka kembali ke kelas bersiap mengikuti makul selanjutnya.
"Gue ngantuk banget nanti kalau dosennya datang bangunin gue ya?" ujar Disya.
"Eh! Enak banget markonah nyuruh-nyuruh," jawab Bila dengan selorohannya.
"Tenang Disyayang nanti Abang yang bangunin." Jawaban Alan membuat Bila yang mendengar muntah udara.
"Gaes ... gue baru dapat info jam kosong," kata Bisma menggema.
"Sumpah lo, demi apa? Asyik ...!" pekik semua anak anak di kelas.
"Pulang-pulang ...!"
Drt drt
Ponsel Disya bergetar ada pesan masuk.
[Tugasnya Sya, bawa ke ruangan saya...]~Pluto
"Hampir lupa gue." rutuk Disya dalam hatinya.
"Gaes langsung ke tempat Ocha kan?"
"Iya, kalian duluan gue nyusul. Mo ngumpulin tugas gue yang kemarin sebentar."
"Oke ditunggu sambil jalan ya?"
"Cepet nggak pake lama."
"Yoi ... cuma ngumpulin doang nggak lama lah," jawab Disya santai.
Teman-teman ke parkiran ngambil kendaraan masing-masing, sedang Disya langsung ke ruangan Pak Sky.
"Permisi assalamu'alaikum ...," salam Disya masuk ke dalam.
"Akhh ...!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
gia nasgia
Modus
2024-12-04
0
muth yasin
pasti sky nih
2024-08-24
0
gia nasgia
Cieee belum jadi paksu pak dogan sdh seperhatian itu😍
2024-05-31
0