Part 5

Disya masih terlalu malas untuk beranjak dari kasur empuknya, namun suara lengkingan yang bersumber dari Mama Amy cukup memekik telinga gadis itu.

"Berisik Ma," ucapnya tanpa dosa. Gadis itu berlalu begitu saja dari hadapan Mama Amy dan berjalan gontai menuju kamar mandi.

"Sayang, kamu tuh kebiasaan, nggak bisa bangun pagi. Katanya udah pingin jadi istri Rayyan tetapi masih malas untuk bangun pagi," cibir Mama Amy jail. Anak itu tidak menyahut lagi sebab sedang mandi.

Sumpah demi apa pun kalau tidak ada presentasi hari ini Disya masih malas untuk masuk. Namun, hari ini ada kuliah pagi jam setengah sepuluh dan dosennya Bu Emil yang lumayan killer.

Setelah mandi, ganti baju, make up tipis-tipis tak lupa polesan liptint biar kece badai dan cus ... berangkat anak sengal itu.

"Pagi Ma, Pa?" sapa Disya lalu menyeret kursi di ruang makan.

"Pagi sayang," jawab Mama Amy.

"Papa kok nggak jawab sih?" keluhnya sebal.

"Lagi sibuk dia Sya." Amar melirik istrinya cuek.

"Sibuk apaan? Orang duduk manis juga."

"Sibuk sarapan lah," jawab Pak Amar santai.

"Owh ... kirain sibuk mikirin mantan."

"Eh! Bocah nakal. Nggak ya aku cukup setia dengan Mama Amy," jawab Amar bangga.

"Percaya diri sekali Anda Pak?" seloroh Disya yang dijawab dengan kekehan. Anak dan Bapak itu biasa becanda di setiap situasi. Asal ada bahan di situ mereka bereaksi. Ayah dan anak itu memang sangat akrab bahkan Amar bisa menempatkan diri sebagai ayah yang baik dan juga kadang bisa menjadi pendengar yang baik sebagai teman.

Disya lebih dekat dengan papanya ketimbang Mama Amy. Sebenarnya sama-sama dekat, namun karena mamanya di anggap paling cerewet untuk dirinya, yang notabene anak baru mau menginjak dewasa itu merasa dihakimi dan kadang merasa sebal sendiri.

"Tarik kartu debitnya Mah, ini becandanya kelewatan bisa bikin Mama salah paham," sambung Amar datar.

"Ye ... Papa nggak asyik bisanya ngadu ke Mama."

"Udah diem, kalau makan tuh fokus sama isi piringnya jangan fokus hal lain yang unfaedah," tegur Mama Amy.

Usai sarapan Pak Amar langsung berangkat ke kantor sementara Disya masih duduk santai. Gadis itu baru akan berangkat jam sembilan nanti agar tidak terlalu lama menunggu di kampus.

"Berangkat dulu Ma," pamit Disya pada Mama Amy. Biasanya Disya berangkat menggunakan motor tetapi pagi ini Disya sedang ingin memakai mobil. Alasannya simple saja, gadis itu sedang merasa tidak nyaman.

Sesampainya di kampus Disya langsung masuk kelas untuk jam pertama. Sembilan puluh menit berlalu disambut pekikan senang para mahasiswa setelah Dosen Emil keluar dari ruangan dan mengucap salam.

"Sya kantin yok?" ajak Bila.

"Duluan aja deh gue belum lapar."

"Disyayang ... nggak punya duit lo, nanti abang traktir deh," ucap Alan. Pria itu termasuk jenis cowok yang asyik dan pengertian. Dewasa dan hobbynya menggoda Disya. Kalau belum tahu yang sebenarnya mereka terlihat seperti pacaran.

"Belum lapar gue, pada duluan ajalah," decaknya sebal.

Disya memilih menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangannya yang menopang meja. Pikirannya masih kacau dan belum move on, sepertinya gadis itu mengalami sedikit tekanan.

Malas hanya duduk-duduk di kelas saja membuat gadis itu jengah. Ia pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kampus sambil menunggu kelas selanjutnya.

Disya berjalan gontai menuju gedung perpustakaan kampus.

"KTMnya kak?" ucap penjaga perpus.

Disya merogoh isi tasnya dan tidak menemukan kartu Identitas miliknya di sana. Ia meneliti dengan seksama tetap tidak menemukan.

Mana sih kok nggak ada? Sial banget kalau hilang. Mana ribet buat bikin ulang. Hadehh ... gadis itu menghela napas panjang.

"Sorry Pak, sepertinya saya lupa bawa."

"Sayang sekali, sesuai peraturan di kampus ini tidak bisa masuk tanpa KTM, kak sorry," ucap penjaga perpus menyayangkan.

"Iya Pak, nggak pa-pa bisa datang lain kali aja." Disya berlalu dari sana dan lebih memilih menuju kantin menyusul teman-temannya.

Disya mengedarkan pandangan matanya, menyapu liar ke penjuru kantin yang nampak ramai riuh. Ini jam dua belas lewat waktunya orang berlalu lalang mengisi perutnya untuk makan siang.

Di pojok kantin sebelah utara nampak tenang temannya sedang asyik makan dan bercengkrama.

"Disyayang!" panggil Alan yang melihatnya clingukan. Cowok itu sedang bergabung dengan cowok-cowok yang lainya menikmati bakso.

"Gabung sini aja Sya," ujar pria itu.

"Males, gue mau nyamperin Bila."

"Awas ada Bisma sama Faro di sana, play boy cap acakadul," selorohnya.

"Aman gue mah orangnya, 'kan udah tahu gue nggak jomblo," jawabnya yakin.

"Banyak tikungan DiSYAyang ...." ucapnya penuh penekanan.

"Wah ... wah ... pelanggaran, diajak kita ke kantin nggak mau malah mojok di sini sama Alan. Gue bilangin kak Rayyan lo," ancam Sinta bawel.

"Ish ... siapa yang mojok orang ramai gini juga. Kalian udah selesai makan?"

"Udah, cepetan pesannya habis ini 'kan masih ada kelas. Eh denger-denger ada dosen baru loh di kampus kita."

"Iya 'kah? Ganteng nggak? Masih muda? Single?" cerocos Sinta antusias.

"Nah kalau itu lo tanyain saja langsung nanti kalau kebetulan pas ketemu."

Setelah mengisi perut dengan kenyang, Disya, Sinta dan Alan menuju ke kelasnya.

"Interupsi gaess ...!" Suara bariton Bisma tiba-tiba menggema di depan kelas. Bisma adalah ketua kelas sekaligus anggota organisasi BEM.

Semua mahasiswa yang ada di kelas sontak menoleh ke depan mendengarkan dengan teliti perkataan Bisma.

"Hari ini Dosen Bayu kita yang super itu diganti, jadi ada dosen baru kemungkinan masuk kelas kita," kata Bisma di depan kelas, sontak membuat anak-anak riuh dan kepo akut dengan kedatangan dosen yang dimaksud.

"Tuh 'kan bener, dosennya bakalan diganti. Semoga nggak pelit nilai kaya Pak Bayu," celetuk Hanum.

"Sumpah demi apa Bis? Lo beneran nggak bohong kan? Yes yes yes akhirnya nggak diajar Pak Bayu lagi. Males banget hobinya resume materi."

"Iya, semoga yang ini asyik," sambung Bila.

Hampir semua anak berpendapat dengan pendapatnya masing-masing yang paling kece dan sreg menurutnya. Berbeda dengan Disya, gadis yang terkenal ramai dan seru itu sedang tidak minat banyak bicara dan lebih memilih untuk tenggelam dengan ponselnya.

Disya sedang berbalas pesan dengan Rayyan yang mengatakan ingin bertemu dengannya sore nanti setelah dirinya selesai bekerja.

Waktu sudah molor dari setengah jam yang lalu dan dosennya belum datang. Suasana kelas semakin riuh tiba-tiba seseorang memasuki kelas dengan langkah lebar.

"Selamat siang semuanya ...!" Semua perhatian langsung mengarah ke depan kelas mengikuti sumber suara.

"Siang ...." kompak dijawab seluruh kelas terkecuali ... Disya. Anak itu masih sibuk bersosmed ria, tenggelam dengan keasyikan room chat bersama kekasihnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wah ketemu nih Sky dan Disya..

2024-01-29

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

KTM ada pada Sky..

2024-01-29

0

Lela Lela

Lela Lela

dosen ny sky

2023-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!