Part 7

"Ya ampun gue kira dosennya bakalan santai pertemuan pertama malah ngasih tugas sak abrek," keluh Hanum.

"Orangnya bisa membawa diri banget jadi selain sedikit santai tetapi kalau jamnya serius lebih menyeramkan dari Pak Bayu," timpal Bila.

"Gue sih malah respect yang kaya gitu bisa asyik tetapi juga bisa serius. Semoga nggak pelit nilai kaya Pak Bayu," sambung Sinta.

Ketiga sahabat itu heboh sendiri ketika kelas usai.

"Gue langsung pulang gaess, nyut-nyutan kepala gue," ujar Disya bangkit dari kursinya.

Niat hati mau mangkir atau bolos di pertemuan selanjutnya setiap jam kuliahnya gagal total karena ia malah ditunjuk sebagai PJ mata kuliahnya.

Gila ... gue bisa mati cepat nih kalau modelnya kaya gini.

Saat ini Disya sudah sampai di parkiran lebih tepatnya di dalam mobilnya dan hendak pulang.

Drtt drt

Ponsel Disya bergetar, ada satu pesan masuk dari nomer tidak di kenal.

+62853×××××

[Saya tunggu di ruangan saya sekarang!]~

Disya menatap layar ponselnya dengan dahi berkerut-kerut.

Siapa sih ... nggak jelas banget.

Disya menggerutu di dalam mobilnya seketika ia menatap horor pesan tersebut.

"Oh my God ... Pak Sky?"

Poor you Disya ....

Ngapain dosen itu menyuruh gue ke ruangannya. Ogah, tatapannya aja serem banget. Gimana kalau dia beneran tahu gue yang waktu itu. Atau jangan-jangan dia mau interogasi gue.

MAM PUS!!!

Disya lantas tidak mengikuti sesuai pesan melainkan langsung pulang.

Sementara Sky masih duduk santai menunggu gadis itu di ruangannya. Pria itu menatap KTM milik Disya dengan cermat. Nama dan wajahnya persis seperti pemilik Disya yang tadi di temuinya di kelas.

Malam itu memang terlihat samar, namun Sky bisa merasakan dengan begitu nikmat dan ... tentu saja tidak bisa lupa dengan apa yang telah terjadi. Boleh dikatakan pria itu telah terpatri dengan gadis itu.

Sky juga masih penasaran setengah mati kenapa gadis itu bisa tiba dan langsung menuju apartemen miliknya. Apakah ada yang menyuruh? Atau itu kemauan gadis itu sendiri, atau alasan lainya.

Sky benar-benar ingin sekali menanyakan hal itu. Terlebih ketika gadis itu merasa bodoh dan pura-pura tidak tahu bahkan mencoba lupa dengan kejadian itu padahal yang pertama bagi mereka. Bukankan ini terkesan sangat tidak mungkin.

Ini jelas yang pertama bagi Disya, Sky bahkan masih ingat ketika gadis itu merintih antara sakit dan nikmat di bawah kungkungannya. Dia hanya sedikit mabuk dan masih bisa mengingat dengan jelas bahkan aroma tubuh dan lekuk tubuh gadis itu masih terngiang di imajinasinya.

"****! Hanya dengan membayangkan wajah dan lekuk tubuhnya saja membuat aku panas." Laki-laki itu mengumpat kesal. Bermonolog dalam hatinya.

Terlebih paginya bercak darah itu ada di bed covernya bukankah itu jelas yang pertama, tetapi kenapa gadis itu terkesan lupa. Atau pura-pura lupa lebih tepatnya.

Sial pesan gue diread doang tapi nggak dibalas. Yang benar saja.

Sky menggerutu di ruangannya. Pria itu sudah tidak ada kelas dan menunggu gadis itu sepertinya buang-buang waktu saja.

Sky baru saja selesai mandi, pria itu baru saja sampai di rumahnya sejak tiga puluh menit yang lalu. Laki-laki itu lebih sering menghabiskan waktunya di kamar sejak saat itu. Rasanya kamar itu menjadi saksi bersejarah baginya. Yang membuat ia ingin mengulang dengan orang yang sama.

Pria itu tengah menyesap kopinya ketika bel apartemennya berbunyi menandakan ada tamu. Laki-laki itu mengintip kira-kira siapa yang bertamu di tengah malam yang seharusnya ia gunakan untuk istirahat.

Flora? Ngapain gadis itu menyambangi apartemennya, rasanya begitu malas harus selalu bersikap manis padanya. Namun, Sky tidak punya pilihan lain untuk saat ini. Keluarganya berhutang nyawa dengan keluarga Flora. Ayah bilang telah menjodohkannya bahkan sebelum dirinya lahir ke dunia. Terlihat konyol tetapi itulah kenyataanya.

"Ra?" Sky membuka pintu untuknya.

"Hai ... udah tidur? Sorry aku ganggu ya?" tanya Flora merasa tak enak hati.

Sky menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sebenarnya tidak mengganggu tetapi hanya malas saja.

"Nggak sih, masuk Ra!" Sky mempersilahkan Flora masuk ke dalam.

"Mau minum apa?" tawar Sky.

"Apa aja yang ada," ujar gadis itu sungkan.

Sky menuju ke dapur dan segera membuatkan teh hangat untuknya.

"Minum Ra?" ujar Sky mempersilahkan.

"Kamu tinggal di sini sendirian?" tanya Flora.

"Iya, lo sendiri ada apa ya malam-malam datang ke sini? Sorry nggak ada maksud tetapi ini 'kan sudah malam akan sangat tidak baik perempuan berkunjung ke rumah laki-laki pada malam hari," ujar Sky sok bijak.

"Santai kali Ky, aku punya jam bebas kok. Aku 'kan tinggal di apartemen sebelah jadi gampang pulangnya," ujar gadis itu kelewat santai.

"Oh ya?" Sky merasa ini sungguh tidak baik untuk kelangsungan hidupnya. Belum apa-apa saja Sky merasa sudah tidak nyaman berada di dekat gadis itu. Apalagi mendengar penuturannya.

Aku punya jam bebas kok

Kata-kata itu terdengar harus diwaspadai.

"Sorry udah malam nih Ra, gue juga mau istirahat nggak pa-pa 'kan kalau malam ini lo pulang dulu," ujar Sky merasa tidak enak. Namun, pria itu tidak ada pilihan lain.

"Oh, kamu udah ngantuk padahal baru jam sepuluh lho, ya udah deh aku pulang dulu besok aku ke sini lagi," ujarnya sambil berdiri.

Sky menatap lega punggung Flora yang menghilang di balik pintu. Laki-laki itu kembali ke kamarnya dan berniat istirahat. Namun, lagi-lagi hati dan pikirannya tidak pernah bisa lepas dari bayang-bayang Disya.

Bisa gila aku kalau terus-terusan ingat gadis itu.

Entah jam berapa Sky terlelap pikirannya terus nyalang memikirkan Disya. Sky pun mengambil ponselnya dan menghubungi gadis itu untuk memberikan info bahwa untuk pengumpulan tugasnya deadline sampai besok pagi dan harus dikumpulkan di tempat Disya dulu baru gadis itu yang membawa keruangan Sky.

Sky pun segera mengirim pesan tersebut, namun sampai setengah jam kemudian belum ada balasan padahal status whatsapp gadis itu online sedari tadi.

Sky mengumpat kesal, mendadak jengkel dengan dirinya sendiri. Menatap marah ponselnya sendiri. Entah apa yang membuatnya jengkel setengah mati, padahal dirinya tidak ada hubungan khusus dengan gadis itu tetapi menurutnya ia merasa telah memiliki. Pemikiran yang aneh tetapi itulah kenyataanya.

Ting

Bunyi pesan whatsapp di ponsel Sky, ia melirik senang ketika mendapatkan balasan dari gadis itu.

[Oke Pak siap]~Disya

"Apa-apaan cuma dibalas gitu, balasnya satu jam kemudian lagi. Dasar gadis nakal, awas aja besok kalau ketemu." Sky menggerutu sendiri. Menatap balasan pesan dari Disya dengan wajah kesal.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Disya pinterbanget banget bikin pak Sky kenak mental dan uring uringan kek gini...🤣🤣😜

2024-01-29

1

Lela Lela

Lela Lela

jd ny sm.siapa ya sky

2023-07-11

0

aurel chantika

aurel chantika

langsung ya pak dosen

2023-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!