Part 15

"Kangen!" Disya langsung berhambur ke arah Ocha.

"Eit ... eits ...." Bila si bawel menyela.

"Kenapa?" tanya Disya bingung.

"Jaga jarak aman, pastikan anda mencuci tangan sebelum masuk rumah dan jangan saling bersentuhan."

"Kampret lo, gue kira apaan. Gue udah cuci tangan, minggir gue kangen sama Ocha."

Disya menerobos dan langsung merangkak ke atas kasur. Ocha pun sudah siap menengadahkan tangannya siap menyambut pelukan Disya.

"Lo kenapa berhari-hari nggak masuk, sakit?" tanya Disya sambil memeriksa keningnya dengan punggung tangannya. Ocha pun menggelengkan kepalanya.

"Nggak panas tapi," ujar Disya setelah mengamati sahabatnya.

"Ya gue emang nggak sakit."

"Terus kenapa nggak masuk?"

"Ichi Ocha mau pindah," saut Alan lantang.

"Hah! Yang bener? Kenapa harus pindah, kan sebentar lagi kita bakalan KKN bareng-bareng terus skripsian sayang banget harus pindah sekarang. Kenapa say, lo di nakali Alan?"

"Eh bocah, main nuduh sembarangan. Disayang ... Abang Alan ini yang paling baik jadi fiks nggak mungkin dan nggak akan pernah nyakitin perempuan."

"Gayamu Lan lebay, kaya nggak pernah salah aja, kemarin juga adik tingkat lo bikin mewek," saut Faro tidak terima.

"Kenapa tu adik tingkat sampe nangis?" tanya Disya kepo.

"Ditolak cintanya sama Alan, kaya gitu apa namanya nggak nyakitin."

"Eh itu beda bego, itu masalah hati mana bisa dipaksa-paksa orang gue nggak cinta masa' gue suruh nerima dia, yang ada nanti gue ujung-ujungnya nyakitin dia karena gue cuma mainin perasaannya doang."

"Ya lo seharusnya kasih kesempatan lah buat dia, dia udah dengan percaya dirinya ngungkapin perasaanya ke elo. Elo malah tolak mentah-mentah. Sungguh terlalu sakitnya tuh di sini," ujar Faro mendramatisir.

"Wah ... ternyata ada yang mau juga sama lo Lan." Disya terkekeh.

"Banyak lah lo doang yang nganggep gue butiran debu," jawab Alan cuek, sontak membuat seisi ruangan tertawa terkecuali Alan tentunya.

"Apalah artinya aku yang kau anggap remahan rengginang, wkwkwk," sindir Bila bergaya seperti orang membaca puisi.

"Yang salah Disya lah coba lihat ketulusan hati gue selama ini. Buka lebar-lebar hatinya gue siap nikah sekarang sama lo Disya?"

"Gue bilangin sama Rayyan kalau lo habis lamar gue, hahaha ...." jawab gadis itu cuek.

Teman-teman yang lainya cuma geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua yang emang suka konyol. Semua tahu kalau Alan dekat dengan Disya, semua juga tahu kalau Alan sepupunya Rayyan.

"Nih sekarang gue mau telfon?" ujar Disya mengarahkan ponselnya.

"Eh jangan bego, gue bisa di gorok." Alan langsung merebut ponsel Disya dan menekan tombol merah.

"Kalian berdua kaya Tom and Jerry tahu nggak, gue bakalan kangen banget banget sama kalian," ujar Ocha sedih.

"Jadi beneran mau pindah, kenapa?"

"Ngikut nyokap sama bokap ke New York. Bokap nerusin bisnis di sana ya udah pasti ini kesempatan gue ikut."

"Lo menetap di sana?" tanya Sinta merasa kehilangan.

"Iya, jadi kalau di antara kalian ada yang berniat S2 di New York besok kita bisa ketemuan di sana."

"Gue mungkin, pengen—." Disya merengek manja.

"Lo nggak usah mimpi Sya, nggak bakalan diizinin sama Rayyan apalagi setelah lulus mau langsung qobil tu nikah ha ha," sahut Alan.

"Nanti pas lo nikah gue usahain balik deh, khusus buat lo," ujar Ocha.

"Iya janji ya, awas jangan bohong."

"Insya Allah," jawabnya mengiyakan.

"Eh pulang yuk, udah gelap ini," ajak Hanum.

"Iya bener, kita bertamu lama amad sampe lupa waktu."

"Ada yang mau gue tebeng nggak nih, motor gue di bengkel ban gue kempes."

"Sumpah lo? Tadi bisa nyampe sini sama siapa?"

"Sama mobil orang baik yang kebetulan lewat. Hehehe."

"Nggak bener lo, gue nggak searah lagian ini udah gelap," ujar Hanum merasa kasihan.

"Nggak pa-pa lah gue pesen taksi online saja," ujar Disya santai.

"Gue anter Disyayang ... mau ke mana hotel, puncak, villa ayok aja gue jabanin." Alan masih suka becanda.

"Berisik ayo ah jalan, tapi lo kan juga nggak searah."

"Ya demi menjaga jodoh saudara dari pada nanti di jalan ada apa-apa gue bakalan habis di omel Rayyan. Ayo gue anter!"

"Lo mah musti gitu dulu, kalau nolongin pasti gara-gara Rayyan nggak pernah ikhlas bantuin gue," ujar Disya sedih.

"Masya Allah ... nggak Sya, ayo cepetan nanti keburu kemalaman sampe rumah. Mami gue ceriwis kalau gue pulang terlambat."

"Iya deh iya, pulang dulu ya Cha, jangan kangen. Hati-hati kalau berangkat," ujar Disya sambil berpelukan yang langsung di ikuti Sinta Bila dan Hanum. Mereka saling melepas dengan perasaan sedih.

"Jangan pada sedih kalian, gue tunggu kabar baiknya, dan juga undangannya." Mereka semua mengangguk dan terakhir melambaikan tangannya.

"Pegangan Sya, gue mau ngebut," ujar Alan memperingati. Pria itu benar-benar mengantar Disya.

"Eh jangan! Pelan-pelan saja, dingin lagian aku nggak pake helm."

"Pegangan pokoknya gue udah ancang-ancang, biar cepet sampe rumah. Gue masih ada kegiatan habis ini," ujar Alan.

Disya menurut, pundak Alan ia cekal sebagai tumpuan. Alan cukup mahir dalam mengendarai motor sehingga dalam waktu tujuh belas menit sudah sampe depan halaman rumah Disya.

"Setan lo bawa motornya bikin orang jantungan," protes Disya setelah motor menepi di depan gerbang rumah Disya.

"Ya kan gue udah bilang, pegangan gue mau ngebut, udah sana masuk, gue mau langsung pulang," ujar Alan datar.

"Oke deh, thanks Alan ... besok-besok boleh deh anterin lagi," seloroh Disya menggoda.

"Ogah bolak balik nganterin lo, sana masuk!"

"Bye ... jodoh orang." Alan langsung menancap gas motornya.

Disya membuka pintu pagar yang langsung disambut satpam di rumahnya.

"Non Disya baru pulang? Tumben malam sekali, motornya mana Non?" tanya Pak Amet satpam rumahnya.

"Bannya kempes Pak, jadi ada di bengkel dari rumah temen ini. Pak kok banyak mobil ada tamu ya?"

"Iya, tamunya bapak sama ibu," jawab Pak satpam.

"Masuk dulu Pak."

"Iya Non, monggo."

Disya lewat pintu garasi, gadis itu masuk terus melepas sepatunya. Tidak lupa mencuci tangan dan kaki di tempat yang telah tersedia sebelum masuk ke rumah.

"Assalamu'alaikum ...." Salam gadis itu menggema mengisi seluruh ruangan.

"Waalaikum salam," jawab Mama Amy dan seluruh orang yang ada di ruang makan.

"Ma Pa?" sapa gadis itu sopan.

"Baru pulang sayang, kok tumben sampe malam gini."

"Iya Mah, habis dari rumah Ocha," jawabnya pelan.

"Sayang, kenalin sini ada tamunya mama, salim dulu sayang." seru Mama Amy menginterupsi.

"Malam Om, Tante—Yuki?" Disya menyapa kedua orang tua sahabat orang tuanya dengan ramah.

"Iya sayang, ya Allah ... Disya—kamu anaknya Amar?"

TBC

.

. Ayo beri semangat author dengan mendukung cerita ini jangan lupa meninggalkan jejaknya like, komen dan Vote.

Vote

Vote

Sayang....

Happy reading... jangan lupa dukungannya ya biar author semangat nulis dan rajin up.

Terpopuler

Comments

iskandar trilaksono

iskandar trilaksono

lanjut gan ma alur yang lebih menantang

2024-03-28

0

Sri Agustina

Sri Agustina

Semangat thorrr....

2023-08-28

0

Lela Lela

Lela Lela

gimana sky pas liat disya

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!