Part 14

Disya keluar dari ruang Dosen dengan muka merah dan pikiran yang campur aduk. Berjalan perlahan menuju parkiran mengambil motornya. Baginya Sky adalah makhluk yang mulai saat ini harus dihindari dan diwaspadai.

Drt drt

Alan calling

Iya Alan ada apa?

^^^Lo dimana sih di tungguin dari tadi lama banget. Kita udah sampai di rumah Ocha.^^^

Iya sorry gue baru keluar nih.

^^^Oke. Hati-hati Disyayang.^^^

***

"Huhf gara-gara pluto nih gue ketinggalan teman-teman." Disya ngedumel panjang pendek.

Gadis itu langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Namun, baru setengah jalan motor yang dikendarainya tiba-tiba terasa tidak nyaman. Disya pun segera menghentikan laju motornya lalu turun untuk memeriksa ban motor tersebut.

"Ya ampun ... sial banget sih gue, nggak tahu orang lagi buru-buru apa? Ampun deh ... bannya bocor? Ish ... benar-benar hari tersial dalam sejarah," kesal Disya sampe menendang roda motornya.

Disya langsung mengambil ponsel pintarnya untuk menghubungi bengkel.

Thin thin

Seseorang meng klakson Disya yang tengah sibuk mengotak-atik ponselnya. Disya pun menoleh sesaat lalu kembali sibuk dengan ponselnya. Entah sedang menghubungi siapa lagi.

Seseorang dari mobil tersebut berhenti menepikan mobilnya dan langsung turun menghampiri Disya.

Ya ampun ... dunia sempit sekali.

"Motornya kenapa, Sya?" Orang tersebut terlihat meneliti. "Bannya kempes ya?" tanyanya sambil memandang gadis di depannya yang terlihat gusar.

Udah tahu kempes masih nanya lagi. Mimpi apa sih semalam kenapa hidup gue banyak sialnya semenjak ketemu si pluto.

"Emangnya mau kemana, pulang? Ayo saya antar!" tawar pria itu.

"Makasih Pak tapi saya sudah telfon bengkel dan sebentar lagi sampai," tolak Disya sopan.

Cuaca hari ini lumayan terik jadi terasa panas, Sky yang melihat Disya penuh peluh pun tidak tega melihat gadis itu.

"Ini lap dulu kamu kringetan," ujar Sky menyodorkan sapu tangannya. Gadis itu memandang wajah dan sapu tangan itu secara bergantian.

"Bersih kok, ini belum saya pake atau mau saya lapin?" tawarnya dengan nada sedikit menggoda.

Disya diam, namun tetap mengambil sapu tangan di tangan Sky.

"Bapak ngapain masih di sini, pulang sana!" usir Disya dengan nada ketus.

"Nanti, tunggu motor kamu beres, saya temenin dulu," kekeh pria itu cuek.

Tak selang beberapa lama bengkel yang dipanggil Disya datang dan membawa motor Disya.

"Ayo Sya naik, biar saya antar!" ujar Sky sedikit memaksa.

"Makasih Pak saya pesen taksi online saja."

"Sya ...!" Sky menatap Disya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Nyebelin banget sih, tukang maksa nggak tahu apa kalau aku itu lagi berusaha menghindar dari mahkluk di depannya," gumam Disya dalam hatinya.

Sky membuka pintu mobilnya dan sedikit mendorong tubuh Disya agar mau memasuki mobilnya. Setelah Disya duduk di dalam dengan anteng Sky segera menyusul masuk ke dalam.

Sky tak lantas langsung menyalakan mesin mobilnya, pria itu mengambil air minum dalam kemasan di dasbor lalu membukanya.

"Minum dulu deh pasti kamu haus?" Sky menyodorkan minuman tersebut.

"Makasih," ujar gadis itu menerimanya.

Disya minum dengan sangat menikmatinya, membuat gadis itu terlihat seksi dengan keringat yang menetes dan rambut yang sedikit berantakan, leher jenjangnya terekspos. Sky terpana seketika hingga tanpa sadar mengamati Disya lekat, baginya Disya terlihat sangat menggoda, susah payah Sky menelan salivanya.

"Haus banget ya?" tanya Sky demi melihat air minum dalam kemasannya tinggal separo.

"Iya nih gerah, Bapak haus juga?"

"Iya." Sky langsung minum air kemasan sisa Disya minum.

"Eh, itu kan bekas saya Pak," ujar Disya sedikit kaget.

"Emang kenapa?"

"Ya ... Bapak nggak jijik apa minum bekas orang lain," kata Disya kikuk.

"Jijik sih, tapi kalau bekas kamu nggak. Malah makin enak," jawabnya cuek.

Disya tidak menanggapi lebih memilih diam dan membuang muka ke arah jendela.

"Eh, Bapak mau ngapain?" pekik Disya kaget karena Sky mendekati dirinya. Benar-benar dekat muka mereka hampir bersentuhan. Dalam seperkian detik membuat adegan tersebut seperti seseorang yang hendak menciumnya tapi ternyata salah.

"Pake seat beltnya dulu Sya biar aman," kata pria itu diikuti gerakan tangannya yang meraih seatbelt untuk menguncinya. Muka Disya sontak merona malu karena telah salah sangka.

Menit selanjutnya Sky langsung melajukan mobilnya.

Hening

Baik Disya maupun Sky tidak ada yang membuka suara, mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

"Depan pertigaan berhenti Pak?" ujar gadis itu menginterupsi.

"Kamu mau pulang atau ke rumah siapa?" tanyanya setelah mobil berhenti di pinggir jalan.

"Jenguk temen Pak, makasih sebelumnya jadi ngrepotin bapak," ucap Disya sungkan.

"Saya tungguin ya?" ujar Pak Dosen dengan senang hati.

"Eh jangan, nggak usah saya di sini lama."

"Emang mau ngapain? Temen kamu cewe apa cowo?"

Kok jadi kesel ya? Apa urusannya coba ... kepo!

"Temen cewe Pak, ya udah skali lagi terima kasih sudah dianterin sampe sini," ujar Disya lega.

Disya turun dengan tidak sabar, satu mobil bersama pluto terasa mencekik lehernya. Mulut, hati dan pikirannya terasa tidak singkron. Bagaimana tidak disaat hatinya ingin menjauh sejauh-jauhnya, namun malah alam selalu mempertemukan keduanya dan tentu saja Disya harus selalu berkata sopan sebab dia adalah dosennya. Bagi Disya ini terasa sangat menyebalkan.

Setelah menurunkan Disya di pinggir jalan pintu masuk sebuah perumahan, Sky menunggu beberapa saat. Menunggu gadis itu sampai memasuki komplek perumahan yang ada di sana. Setelah dirasa aman baru Sky melajukan mobilnya kembali. Pria itu tersenyum sepanjang pulang.

Sky melajukan mobilnya ke rumah bundanya. Semenjak Flora sering mengunjungi dirinya di apartemen, Sky jadi malas pulang ke apartemen.

"Assalamu'alaikum ...." Salam Sky memasuki rumah Bundanya.

"Waalaikum salam ..., " jawab kompak orang yang mendengar di dalam rumah.

"Baru pulang Ky," tanya Bunda Yuki melihat putranya memasuki rumah.

"Mas, mukanya happy banget demi apa coba?" tanya Raya.

Raya adalah adik perempuan Sky, dia sudah menikah dan sedang hamil sekarang. Mereka tiga bersaudara masih ada si bungsu Bintang, dia masih duduk di bangku SMA.

"Calon mahmud kapan sampai? Suami kamu nggak ikut?"

"Nganterin doang tadi, lagi ada tugas di luar kota jadi mending aku nginep di rumah bunda sekalian temu kangen."

"Eh ya Ky, nanti kita ada undangan makan malam di rumah Flora kamu siap-siap sana," ujar Bunda Yuki.

"Ogah, aku nggak mau ikut," tolak Sky ketus.

"Calonnya Sky ya Bun." Raya ikut nimbrung pembicaraan mereka.

"Iya, nggak enak lah kalau nggak datang," ujar Yuki.

"Iya Mas, Siap-siap sana jangan bikin malu Bunda. Perkara nanti jadi nikah atau enggak pikir nanti, yang penting sekarang berangkat makan malam dulu." Nasehat Raya sok dewasa.

"Nggak mau, pokoknya aku nggak mau datang ke sana, semakin kita membuka jalan yang ada semakin cepat pernikahannya. Sementara aku benar-benar nggak mau dijodohkan sama Flora."

"Apa yang salah dengan Flora sih Ky, dia cantik, dewasa dan menurut bunda anaknya cukup baik. Pokoknya Bunda nggak mau tahu kamu siap-siap nanti kita berangkat sebelum ayah kamu tambah marah karena kamu susah diatur."

Terpopuler

Comments

Rosmery Napitu

Rosmery Napitu

ikut aza nP ... ntar ketemu ayang beib loh 😃😃

2023-08-03

0

Lela Lela

Lela Lela

ga seneng soalny flora kaya yg maksa sm sky jd sky ny tatut

2023-07-12

0

Lela Lela

Lela Lela

pst ketemu sm disya

2023-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!