Part 10

Sore harinya Disya sudah siap dengan stylenya. Gadis itu sedikit berdandan sebab mau bertemu dengan Rayyan. Disya akan menjalani hubungan sebagaimana mestinya, toh kalau kak Rayyan benar mencintainya pria itu pasti akan menerima keadaan dirinya yang sudah tidak sempurna.

Tok tok tok

"Sya ... ada Rayyan tuh di bawah," kata Mama Amy memberi tahu.

"Bentar Mah, suruh nunggu sebentar," ujar gadis itu sambil mematut dirinya di cermin.

Kedua orang tua Disya sudah hafal dengan Rayyan jadi baik Mama Amy atau Pak Amar merasa fine-fine saja anaknya jalan berdua dengan Rayyan.

Disya turun dari tangga dengan Rayyan yang sedari tadi tidak berkedip memandang wajah ayunya.

"Kak, sorry lama," ucap gadis itu tersenyum malu.

"Ya udah ayo, kami berangkat dulu Om, Tante," pamit Rayyan seraya mencium punggung tangan kedua orang tua Disya.

"Ma, Pa berangkat dulu," timpal Disya.

"Balikin Disyanya jangan terlalu malam Yan," ujar Mama Amy memperingati.

"Siap tante." Mereka berjalan keluar dari rumah dan segera melajukan mobilnya.

"Kak, kalau nyetir tuh lihat depan jangan lihat samping entar nabrak," ujar Disya melihat Rayyan sebentar-sebentar memperhatikannya.

"Gimana ya ... di samping ada masa depan aku sih," selorohnya sambil tersenyum penuh arti.

Katakanlah Disya dan Rayyan jarang bertemu sebab kesibukan Rayyan sebagai dokter muda dengan jam kerja yang cukup padat. Malam ini benar-benar akan ia gunakan untuk berdua saja menikmati hari bersama.

Tangan kiri Rayyan terus menggenggam tangan Disya sepanjang jalannya. Sementara tangan kanan Rayyan fokus mengemudi. Pria itu tidak melepaskan genggaman tangannya sedikit pun sesekali membawa tangan itu dalam kecupan. Betapa Rayyan sangat mencintai Disya begitupun Disya yang mencintai Rayyan.

Namun, semenjak satu malam yang membuat dirinya hancur membuat rasa itu sedikit gamang dengan penuh rasa bersalah. Rayyan yang notabenenya adalah pacarnya saja sangat menjaganya bahkan sabar menanti sampai halal tapi apa bahkan Disya melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Disya tidak tahu apakah Rayyan masih mau menerimanya kalau mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Disya hanya ingin untuk saat ini biarlah begini adanya. Tetap mencintai dan dicintai. Biarlah takdir yang akan membawa mereka menempuh jalannya, walaupun Disya sadar suatu hari nanti ia pasti akan menjelaskan semuanya agar tidak menjadi boomerang dalam rumah tangganya kelak.

"Kita ke mana Sya?" tanya Rayyan minta pendapat.

"Nonton atau mall, kamu butuh sesuatu yang mau dibeli," sambung Rayyan.

"Terserah kamu aja kak, berdua denganmu selalu buat aku happy," jawabnya jujur.

"Kakak kamu kapan nikah? Udah nggak sabar pingin cepet-cepet halalin kamu."

"Belum tahu kak, kemarin sih katanya udah ketemu dua keluarga tapi aku juga belum tahu kelanjutannya belum tanya-tanya, belum ketemu juga kakak kan tinggal di apartemen."

"Kita tunangan dulu aja gimana? Nikahnya tetep nunggu kak Flora nikah dulu," ujarnya serius.

Mungkin kalau pertanyaan ini Rayyan ajukan sebelum malam sial Disya, Disya akan langsung mengangguk dan menjawab iya. Namun, kenapa untuk saat ini Disya merasa takut hanya untuk berkata iya.

"Gimana sayang, mau kan? Aku coba bantu bilang sama mama papa kamu," ujar Rayyan masih menatapnya intens. Saat ini mereka sudah sampai di parkiran sebuah gedung bioskop.

"Aku ... apa nggak terlalu cepat ya kak, aku bahkan belum lulus kuliah."

"Sayang ... lihat aku, aku sangat mencintaimu jadi tidak salahkan kalau aku minta kita tunangan dulu. Nikahnya tetep nunggu kak Flora nikah dulu. Syukur-syukur orang tua kamu berubah pikiran dan mengizinkan kita nikah dulu," ujarnya penuh harap.

"Kamu kenapa sih kok kaya ragu gitu, atau jangan-jangan malah kamu yang nggak mau aku seriusin," ucapnya dengan penuh nada kecewa.

"Nggak gitu kak, rencananya aku semester tujuh nanti mau ambil skripsi dan pasti bakalan jadwal aku padat merayap. Jujur aku ngerasa hubungan kita terlalu cepat, kita jalani aja dulu kak setelah aku lulus nanti baru kita pikirin lagi," jelas Disya bingung.

Gadis itu hanya takut Rayyan merasa kecewa padanya, untuk saat ini jujur bukanlah waktu yang tepat untuk mereka. Disya hanya takut setelah bertunangan nanti di saat kedua orang tua mereka sudah bertemu dan sama-sama merestui hubungan mereka malah berantakan sebab sesuatu yang menimpa Disya tidak bisa diterima Rayyan dengan lapang dada.

Logika saja mana ada laki-laki yang sudi menerima dirinya dengan status sebagai pacar tetapi si wanita itu malah tidur dengan laki-laki lain. Bukankah itu penghianatan besar-besaran walaupun dilakukan tanpa kesengajaan tanpa kesadaran. Namun, bagi Rayyan mana bisa dia percaya.

"Ya udah deh kita pikirin nanti aja, jangan diem aja dong kita keluar rumah kan niatnya buat have fun. Mana senyumnya sayang," goda Rayyan sambil mengacak pelan rambutnya dengan sayang.

Disya pun segera menarik bibirnya menampilkan deretan giginya yang putih hingga membuat lengkungan manis.

Rayyan dan Disya masuk ke gedung bioskop setelah membeli tiket di loket yang tersedia.

"Mau beli cemilan apa?" tanya Rayyan yang sedang memindai matanya di sepanjang rak jajanan.

"Apa aja kak yang penting bisa buat teman nonton," ujar Disya ikut memilih jajanan.

Setelah membeli jajanan yang akan menemani mereka selama dua jam, Disya dan Rayyan segera masuk ke dalam gedung bioskop karena beberapa menit lagi akan segera diputar filmnya.

"Kak aku ke toilet dulu ya," ujar Disya. Saat ini layar masih menampilkan iklan film yang akan segera ditayangkan.

"Mau ditmenin apa berani sendiri," ujar Rayyan khawatir.

"Sendiri aja kak, akan kok, berani," jawab Disya dengan senyuman.

"Ya udah hati-hati ya?" ujar Rayyan. Pria itu terus mengamati Disya sampai Disya menghilang dibalik pintu.

Disya langsung menuju toilet wanita yang letaknya bersebelahan dengan toilet pria. Entah itu hanya firasatnya saja tetapi sekilas sudut matanya seperti melihat bayangan seseorang yang dikenalinya.

"Masa' sih orang itu di sini juga, kayaknya nggak mungkin deh," gumam Disya seraya mencuci tangannya di bawah guyuran keran.

"Tapi kalau iya bukan urusan aku juga sih, ini kan tempat umum jadi siapa saja boleh berkunjung termasuk si pluto," monolog Disya.

Disya pun segera ke luar dari toilet, Rayyan sudah terlalu lama menunggunya. Gadis itu berjalan gontai meninggalkan toilet.

"Astaghfirullah ...." Disya mengusap dadanya kaget melihat seseorang berdiri sambil bersedekap dada di depan pintu keluar.

"Bapak ini apa-apaan sih ngagetin aja," protes Disya kesal.

"Kamu ngapain di sini, sama siapa?" selidik Sky.

Hah pertanyaan macam apa ini. Kepo banget jadi orang.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Thor tega banget sama Rayyan..🥺🥺😭😭😭

2024-01-29

0

m.ria

m.ria

ak jdi kesian sma rayyan

2024-01-13

0

Devi

Devi

aduuuuh paling gak tega sama pihak si Rayyan

2023-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!