Part 9

"Ini tolong sekalian bawain laptop saya ke kelas," titah Pak Sky tanpa merasa sungkan.

Ya tentu saja orang itu tidak punya sungkan, secara yang diperintah mahasiswa didiknya dan lagi ini kampus punya keluarganya. Jadi suka-suka dia lah ya.

Disya melongo seketika, menerima laptop dari tangan Pak Sky dengan jengkel.

Apa-apaan memangnya gue ini pembokat lo, seenak jidat nyuruh-nyuruh.

Kesal Disya mengabsen nama binatang di dalam hatinya.

"Nggak usah mengumpat, saya tahu ya kamu ngata-ngatain saya di benak kamu, sama satu lagi ... saya paling tidak suka melihat wajah yang diciptakan oleh Tuhan begitu sempurna itu terkontaminasi oleh kejutekan dan kejudesan, jatuhnya jadi sedikit jelek," ucap Sky panjang lebar yang menurut Disya nggak penting dan terdengar memuakan.

Ada ya dosen model kaya gini. Sumpah enek banget dengernya.

Disya memilih diam menutup mulutnya rapat-rapat sambil terus berjalan mengikuti langkah Pak Sky yang berjalan cepat menuju kelasnya.

"Jalannya cepetan dikit, kamu tuh seharusnya berjalan di samping saya biar cocok tidak di belakang saya," ucapnya ambigu.

Disya pun berusaha mensejajarkan jalanya dengan Pak Sky sesuai perintahnya walaupun terdengar aneh di telinga Disya.

Cocok apanya???

"Nggak jelas!" guman Disya lirih namun masih bisa di dengar Sky.

"Apanya yang nggak jelas?" tanya Sky tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Eh! Nggak ada Pak?" Disya klabakan sendiri.

Itu telinga tajam banget sih pendengaranya perasaan gue berucap lirih. Bisa pas banget lagi tahu isi hati gue. Jangan-jangan Pak Sky cenayang. Mati gue...!!

Saat ini mereka sudah sampai di kelas dengan Disya yang mengekor di belakangnya membuat pandangan seluruh mahasiswa yang ada di kelas menatap rasa ingin tahu akut.

Disya menaruh laptop di meja Dosen dan dirinya mengambil duduk di kursi yang masih kosong.

"Pagi semua ...." salam Pak Dosen semangat empat lima.

"Pagi Pak ...!" koor semua mahasiswa menjawab.

Materi pun dimulai dengan serius. Pak Sky yang awal terlihat santai perlahan mengubah image dirinya menjadi Dosen dingin yang tidak mentolerir dari kesalahan siswa sedikitpun. Bahkan bagi siapa saja yang di tunjuk tidak bisa menjawab ia langsung akan mengurangi nilainya.

Berbanding terbalik juga seandainya mahasiswa itu mampu menjawab tantangan atau pertanyaan darinya sudah pasti mendapat nilai tambahan dengan nilai yang setimpal. Katakanlah seperti itu.

Semua mahasiswa bahkan mingkem tidak ada yang berani protes termasuk Grace, pria setengah matang yang kalau ngomong tanpa filter itu bahkan terkenal pedas seperti 15 kg rawit pun bahkan kicep tak berani protes. Biasanya Grace yang paling gaje rame dan terkenal tukang protes dengan tugas Dosen.

"Allahu akbar cakep sih cakep tapi kalau ngajarnya bikin spaneng gini ngalamat stress nih gue," bisik Bila menggerutu.

Satu setengah jam bagai bertarung dengan urat nadi yang menegang. Bikin bengek dan pusing kepala. Seketika kelas menjadi gaduh penuh dengan kelegaan begitu dosen Sky berucap pamit dan keluar dari kelas.

"Huhf ... Dosen Pluto," gumam Disya lega.

Dosen pluto adalah salah satu julukan Disya untuk Sky mulai detik ini juga. Kenapa pluto?

Karena pluto adalah planet terjauh dari bumi yang tidak mungkin digapai oleh manusia. Seperti sifat Sky yang tidak ketebak, sulit dimengerti, dingin, galak dan tidak mungkin terjangkau oleh tangan Disya.

"Kantin gaess ... gue udah kliyengan berasa mau pingsan," ujar Disya langsung berdiri dari duduknya.

Disya merasa cacing di dalam perutnya sudah protes semenjak tadi minta diisi. Gadis itu tadi pagi tidak sempat sarapan jadi pantas saja siang ini terasa sangat lapar.

"Ayo gue udah mlilit nih nahan lapar?" sambungnya dan langsung menuju kantin bersama keenam sahabatnya.

Ada Bila, Hanum, Sinta dan cowok Bisma, Faro dan Alan. Mereka sudah sampai di kantin dan sedang antri pesanan di mejanya.

Mereka semua kompak pesan bakso lengkap dengan tahu pangsitnya.

"Eh, menu kita tumben samaan," celutuk Bila seraya menuang sambal ke dalam mangkuknya.

"Disyayang makanya pelan-pelan tidak ada yang ngerebut," ucap Alan. Pria itu memang paling perhatian dan pengertian. Alan masih saudara sepupu Rayyan jadi sudah barang tentu Alan tidak boleh memiliki perasaan khusus untuk Disya.

Bisa digorok Rayyan si Alan kalau coba-coba jatuh cinta.

Tidak ada kata jaim bagi gadis dua puluh tahun itu, ia tetap makan dengan asyik tanpa menimang interuksi dari Alan.

"Berisik lo Al, makan gih nanti punya lo gue rampas baru tahu rasa, gue beneran lapar sampai gemeteran. Tadi gue nggak sempat sarapan," cerocosnya panjang lebar sambil mengunyah.

"La kenapa sampe telat, begadang pasti ya beb," tuduh Hanum.

"Suka bener lo kalau ngomong, persis Pak Sky," jawab Disya asal.

"Eh! Uhuks ... uhuks ...!"

Disya tersedak makanannya sendiri.

"Tuh 'kan, kualat lo kesedak sendiri," ucap Alan prihatin. Pria itu langsung sigap berdiri dan mengusap-ngusap punggung Disya.

"Minum Sya?" Bila menyodorkan minum untuknya.

"Lo sih diam-diam nyumpahin," protes Disya tak terima. Nanti aku ngadu deh sama kak Rayyan."

"Ngadu aja terus nanti gue juga bilangin lo tadi pagi berduaan sama Pak Sky di ruangannya."

"Eh, bego' ... gue ngumpulin tugas bambang ...!" jawab Disya ngegas.

"Kok masuk kelasnya bisa barengan, cie .... gue nggak yakin?"

"Eh, bener-bener ngajak perang lo ya, gue dimintai tolong sekalian masuk ke kelas masa' gue nggak mau ya nggak enak lah," jelas Disya jujur.

"Masa' ...."

"Terserah percaya syukur nggak juga bodo amat," ucapnya pasrah.

"Nanti malam karaokean yuk ... besok kita 'kan libur," ajak Hanum antusias.

"Boleh juga idenya, saatnya menikmati akhir pekan," jawab Sinta semangat.

"Sorry gaess gue nggak bisa ada janji sama kak Rayyan," ucap Disya menyayangkan.

"Ah, elo mah nggak asyik sibuk pacaran terus," protes Bila.

"Iya, Disyayang kak Rayyan kak Rayyan terus yang di prioritaskan." Alan jadi kompor bledug.

"Ye ... syirik aja lo pada, makanya cari pacar sana," cibir Disya senang.

"Diantara mereka bertujuh hanya Disya dan Hanum yang punya pacar. Bisma suka caper sama Bila tetapi sampai sekarang belum ada kata sepakat jadian untuk mereka.

"Oke gini aja yang bisa datang, datang kalau tidak bisa ya sudah tidak usah di permasalah kan. Lagian kan kak Rayyan sibuk ya beb jadi belum tentu ada kesempatan jalan bareng walaupun libur juga," ucap Hanum bijak.

"Lo emang paling top dan pengertian beb, nanti dapat hadiah piring cantik dari gue," selorohnya yang diikuti gelak tawa mereka semua.

"Oke jadi deal ya kita ketemuan di tempat lokasi, lo kalau berubah haluan bisa langsung nyusul di tempat biasa."

"Kuy ... siap," jawab Disya setuju.

Terpopuler

Comments

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

neh bahasa e woke 👍👍👍👍

2024-02-13

0

Lela Lela

Lela Lela

asiaaap

2023-07-11

0

gia nasgia

gia nasgia

Dari benci jadi cinta kayaknya 😄

2023-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!