Part 8

"Astaga ...!!!" Disya terpekik kaget begitu melihat jam di ponselnya sudah lewat dari jam delapan. Gadis itu ada kuliah pagi jam sembilan dan juga ia harus mengumpulkan tugas dari Pak Sky dengan deadline jam setengah sembilan.

Kedua orang tuanya sedang tidak ada di rumah, sedang perjalanan bisnis ke luar kota.

Gadis itu langsung ngacir ke kamar mandi kaya kesetanan. Mandi kilat kurang dari sepuluh menit dan segera mengaplikasikan make up tipis-tipis ke wajahnya. Tak lupa menyemprotkan parfum ke badannya agar wangi sepanjang hari.

"Sial deadline jam setengah sembilan lagi, dasar dosen nyebelin kenapa harus dikumpulin di gue dulu coba, bikin ribet hidup gue aja," gerutu Disya sambil terus mengemas buku di meja belajar sisa semalam yang masih berserakan.

Disya pun segera menghubungi Bila, dia meminta gadis itu untuk mengumpulkan tugas anak-anak di tempatnya terlebih dahulu supaya semua tugas anak-anak satu kelasnya tidak terlambat. Untuk menghemat waktu karena Disya masih dalam perjalanan dan terjebak macet.

"Sial sial ... mimpi apa gue semalam ya Tuhan ... pagi harus maraton kaya gini," gadis itu mengumpat kesal sepanjang perjalanannya ke kampus.

Sudah tahu pagi bakalan macet begonya Disya malah bawa mobil, bukan bawa motor yang bisa gesit menyelinap ke sana ke mari. Akibat panik dia sampai lupa sarapan dan langsung berangkat.

Tepat pukul setengah sembilan kurang lima menit Disya sampai di halaman kampus. Gadis itu segera memarkirkan mobilnya asal sampai tidak begitu jeli memarkirkan mobilnya. Disya sudah panik sendiri harus segera mengumpulkan tugas sesuai deadlinenya kalau tidak maka semua tugas ditolak dan sudah pasti Disya yang kena marah anak satu kelas.

Gadis itu berlari-lari di Koridor kampus dengan kecepatan kalang kabut. Sementara di depan kelas sudah ada Bila yang menunggu dengan cemas.

"Disya cepet udah hampir jam setengah sembilan, lo kemana aja sih," omel Bila begitu melihat Disya sampai.

"Sorry gue kesiangan, mana tugasnya semua sudah lengkap 'kan?" ujar Disya meneliti kembali.

"Udah, mending cepet deh udah mepet banget ini. Nanti nggak keburu."

"Oke gue keruangan Pak Sky dulu." Disya masih dengan mode lari membuat sedikit pusat perhatian orang-orang yang kebetulan melihatnya.

Huh huh huh ....

Napas gadis itu tidak beraturan dan sekarang masih harus mencari ruangan Pak Sky kaya orang bodoh, iya bodohnya kenapa gadis itu tidak langsung telfon dosen itu saja tetapi malah tanya ke sana ke mari kaya orang panik. Ya jelas lah Disya panik... bayangkan saja Disya pasti akan terkena semprot anak satu kelas kalau tugasnya ditolak dan harus mengulang. Bayangkan saja noh satu kelas ... ada 46 mahasiswa apa nggak bonyok kalau di grebek.

Klek

"Maaf Pak saya baru sam---." ucap Disya kepotong.

"Tugas ditolak karena kamu terlambat lebih dari lima menit," ucapnya tanpa mau dibantah.

"Yah ... yah ... Pak, jangan dong ... cuma terlambat enam menit doang. Bapak sama saja nggak menghargai pengorbanan saya untuk sampai ke sini," protesnya tak terima.

"Di sini ruang Dosen bukan ruang berkeluh kesah, jadi silahkan ke luar dari ruangan saya," sarkas Sky galak.

Sialan gue di bentak-bentak!! Awas aja. Umpat Disya kesal

"Pak, Pak tolong dong kebijaksanaannya, Bapak ini nggak lihat saya sampai ngos-ngosan gini keringetan untuk sampai ke sini. Di tambah tadi saya belum tahu ruangan Bapak yang mana, jadi kan harus tanya ke sana ke sini dulu."

"Pertama saya paling tidak suka dengan anak yang tidak disiplin dan yang kedua itu bukan urusan saya, salah siapa datang terlambat. Memang kamu ngapain saja semalam?"

Sky merasa kesal efek semalam pesan yang tidak ada manis-manisnya ditambah keterlambatannya hari ini membuat dosen baru itu tertantang untuk mengerjainya. Sky ingin tahu bagaimana reaksinya kalau tugas anak satu kelasnya ditolak gara-gara dirinya terlambat.

"Saya nggak mau tahu, keluar sekarang juga dari ruangan saya!" marah Sky lantang.

Lihatlah bahkan gadis di depannya itu menahan kesal dan hampir menangis. Sky yakin saat ini gadis itu tengah menyusun rencana untuk berkilah.

"Oke deh Bapak boleh tolak tugas saya, tapi tolong jangan tolak tugas teman-teman saya, saya bisa didemo anak satu kelas, please ... Pak Sky yang baik hati ....?" mohon Disya sambil mengatupkan kedua tangannya di depan da da.

Sky mengangkat satu alisnya, laki-laki itu tersenyum dalam hatinya.

"Ayolah Pak, saya mohon ... sebagai gantinya Bapak boleh kasih tugas ulang untuk saya asalkan Bapak tidak menolak tugas teman-teman saya," nego Disya di titik nadir.

"Oke ... saya sedang berbaik hati untuk pagi ini, tetapi ... khusus untuk kamu harus mengulangi untuk tugasnya," jawab Sky puas.

"Iya, deal ...." ucap Disya ragu.

Gadis itu lebih baik mengulang untuk dirinya sendiri dari pada harus dikeroyok anak satu kelas. Pagi ini memang dia yang salah karena harus bangun terlambat.

"Ya udah Pak, sudah jelaskan kalau gitu saya permisi," ujar Disya hendak berdiri.

"Eh, tunggu dulu. Siapa yang menyuruh kamu ke luar dari ruangan saya."

Disya diam sejenak menanti selanjutnya apa yang akan terjadi, mungkin tugas untuk dirinya akan diberikan sekarang atau tidak. Disya masih duduk di kursi depan meja Pak Sky sementara Pria itu sedikit lebih dekat dengan duduk di meja kerjanya dan menatap wajah Disya yang sedang menunduk kebingungan.

Sky terus menatap lekat ke wajah Disya, membuat gadis itu salah tingkah dan bingung. Tatapannya lekat dengan gaya melipat tangannya di da da.

Pak Sky ngapain sih lihatin gue kaya gitu ... sumpah pingin gue colok matanya.

"Maaf Pak! Bapak ngapain lihatin saya kaya gitu?" ucap Disya gugup.

Sky bergeming sedikit membungkuk lalu mencondongkan wajahnya. Pria itu mendominasi keadaan di mana sangat tidak menguntungkan bagi Disya. Sampai gadis itu agak sedikit memundurkan wajahnya karena jarak yang terlalu dekat.

"Karena mata digunakan untuk melihat," bisik Sky tepat di telinga Disya, bahkan sapuan napas Sky terasa hangat menerpa pipi kanan gadis itu, membuat tubuh gadis itu meremang seketika.

Disya sontak memundurkan kursinya dan segera berdiri dengan gugup. "Maaf Pak saya harus segera keluar, kelas akan segera di mulai," ucapnya gugup dengan muka yang entah sudah seperti apa dan jantung yang sedari tadi memompa begitu cepat.

Sky menormalkan tubuhnya, Pria itu berdiri dengan menahan senyum kemenangan melihat wajah Disya yang merona. Ia sengaja melakukannya karena jujur ingin lebih dekat dan menghirup wangi tubuhnya. Anggap saja Sky gila, ya tetapi kenyataannya seperti itu.

"Kamu lupa ya? Kelas pertama kamu 'kan saya yang ngajar jadi masih ada waktu kurang lebih lima belas menit lagi," kata Sky santai.

Yeah skakmat! Mam pus lo Disya.... Rutuk gadis itu pada dirinya.

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

Sky mau sm adik ny ga mau sm flora

2023-07-11

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

Matakna Tonk keblu jadi awewe teh 😅😅

2023-06-28

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

sky sok galak tau 2 Disya hamil, bucin deh langsung 😘😘😘

2023-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!