Part 3

Hari ini Disya sengaja tidak masuk ke kampus karena badannya terasa lelah. Iya lelah dan terasa seluruh tubuhnya remuk, Disya butuh istirahat yang banyak untuk memulihkan tenaganya. Baru saja Disya memejamkan matanya beberapa detik yang lalu, handphone di atas nakas mengglepar minta diraih.

Ocha calling

Disya menghembuskan napas berat melihat id caller si penelpon. sahabatnya itu pasti mau marah sebab telfonnya tadi pagi diabaikan malah sempat direject. Dengan malas Disya segera menggeser tombol hijau sebelum yang di sana semakin murka.

"Iya hallo, apa beb?" jawab Disya lemas.

"Woi ... sialan lo ya, nggak ada akhlak telfon gue dimatiin."

"Nggak usah kenceng-kenceng bego ... telinga gue sakit!" Disya sampai menjauhkan benda pipih kesayangan sejuta umat itu dari telinganya akibat pekikan Ocha bagai audio rusak yang menggema.

"Sorry gue semangat empat lima, lo semalam pulang ke mana? Nyokap lo sampai telfon gue?"

"Serius? Terus lo jawab apa?"

"Ya gue terpaksa jawab kalau lo nginep tempat gue gitu, emang lo semalam ke mana, lo 'kan pulang duluan?"

Oh my God, thanks Ocha atas jawaban cerdas lo, walaupun lo suka ngeselin secara tidak langsung udah nyelamatin hidup gue. Gue traktir deh besok di kantin. Monolog Disya lega.

"Gue... pulang ke apartemen kak Flora, ya kali gue pulang ke rumah dalam keadaan teler bisa digorok gue sama Mama."

"Owh ... syukur deh kalau ke rumah kak Flora berarti aman, ya gue khawatir aja sama lo makannya pagi gue langsung telfon."

Aman pala lo! Gue hancur Ocha!! batin Disya menjerit.

"Ya udah dulu tolong izinin gue hari ini, gue nggak enak badan."

"Lo sakit? Oke lah gampang. Bye, GWS ... beb."

"Thanks gue tidur dulu."

Disya kembali memejamkan matanya, bahkan telfon dari Rayyan berkali-kali ia hiraukan begitu saja. Karena Disya benar-benar ngantuk dan lelah.

"Sya, handphone kamu bunyi tuh berisik," protes Flora yang tak sengaja mendengarnya. Tak ada sahutan dari pemiliknya, Flora pun memanjangkan lehernya untuk melongok kamar adiknya dan melihat ponsel tersebut.

"Rayyan?" gumam Flora pelan.

Ia pun memilih mengabaikannya sebab merasa bukan urusannya. Malam ini Flora harus memenuhi undangan mama dan papanya yang sudah berjanji untuk makan malam di sebuah restoran. Makan malam spesial karena keluarga dari sahabat Papa yang datang mengundang.

"Disya, Dek lo ikut ya?" pinta Flora.

"Ogah, aku males capek juga mau tidur."

"Ye ... molor mulu dari tadi pagi, nggak bosen apa?"

"Mau pulang ding, sebentar lagi. Mama heboh mulu sedari tadi pagi."

"Kak Flora nggak ngantor?"

"Setengah hari doang, dapat dispensasi dari papa, nanti 'kan ada acara spesial gitu jadi disuruh siap-siap."

"Spesial pakai telor ya kak," canda Disya garing.

"Lebih lah, kayaknya tentang masa depan aku deh."

"Iya kah?"

"Mungkin, papa 'kan melarang keras kakak pacaran sama siapa pun katanya aku udah dijodohkan dari lahir sama pangeran."

"Pangeran kodok? Disya tahu sepak terjang kakak kalee," ucapnya cuek.

"Hush kamu dek, ngasal aja. Awas kalau ngadu sama mereka nggak aku transfer uang jajan lagi," ancam Flora.

"Kakak emang mau dijodohkan?" tanya Disya heran. Disya paham betul kakaknya itu tipe cewe yang suka bergonta-ganti pasangan.

Flora yang terlihat kalem dan penurut itu lebih liar dari pada adiknya. Makanya Flora memilih tinggal di apartemen biar bebas. Flora selalu backstreet dengan kedua orang tuanya.

"Kalau yang ini beda, dia ganteng, maco, tajir, paket kumplit deh pokoknya tapi sayangnya terlalu cuek dan dingin."

"Kakak kenal orangnya?"

"Pernah ketemu beberapa kali dulu, tapi denger-denger dia baru saja selesai study dari London makannya pulang."

"Ya udah sana siap-siap good luck. Aku mau pulang ke rumah. Terima kasih atas tumpangannya."

Disya emang sering menginap di apartemen kakaknya terutama jika sedang berseteru dengan papa atau mamanya. Gadis ini agak sedikit pembangkang tetapi manja dan itu membuat papanya sedikit over protective masalah pergaulannya.

***

Hari ini Sky pertama kali ke kampus yang akan menjadi tempatnya mengajar. Pak Dika atau kakek Sky sudah mewanti cucunya untuk bergabung ikut membantu mengelola kampusnya.

Hari pertama Sky belum mengajar kelas, masih tahap pengenalan dengan lingkungan tempat kerja dan para Dosen, serta staf di dalamnya. Biar bagaimanapun keluarga Sky mempunyai saham di kampus ini membuat keberadaannya sangat disegani dan dinanti-nanti untuk berkolaborasi.

Lulusan S2 MBA London Bussiness school ini cukup menarik perhatian atensi di kampus.

Siang harinya Sky langsung pulang ke rumah bundanya. Yuki dan Asher sudah menunggu anak itu dengan antusias. Mereka sudah menghubungi Sky untuk datang sebab ada hal penting yang harus disampaikan

"Bun, tumben nyuruh Sky balik, kangen ya?" seloroh bocah itu bawel.

"Baru datang tuh salam dulu, cium tangan dulu, salim bukan langsung candain orang tua," tegur Asher.

"Assalamu'alaikum ... Ayah Bunda?" ulang Sky pada akhirnya.

"Waalaikum salam ...." koor dua sejoli yang tak lagi muda tersebut.

Mereka tengah duduk santai di ruang keluarga.

"Sky, kapan kamu siap menikah?" tanya Asher tiba-tiba.

"Belum kepikiran Yah, masih pingin main, masih mau menikmati masa muda dulu," jawab Sky datar.

"Kamu punya pacar?" tanya Asher agak sedikit ragu.

"Ada, belum pacaran sih tapi mau langsung aku ajak nikah," klaim Sky yakin.

"Kamu 'kan tahu ayah sudah menjodohkan kamu dengan anak teman ayah, kamu udah pernah ketemu kok. Masih ingat 'kan?"

"Iya masih, Sky nggak suka Yah. Jadi tolong jangan paksa Sky, biarkan Sky memilih jodoh Sky sendiri."

"Sayangnya ayah nggak bisa kabulin permintaan kamu. Ayah nggak bisa nolak perjanjian dulu yang pernah ayah buat. Kamu jalani aja dulu."

"Ketemu aja dulu, kenalan lebih dekat siapa tahu klik, sebenarnya ayah juga kurang sreg jodohin kalian, tetapi nggak ada pilihan lain. Kami berutang budi sama keluarga teman ayah," sambung Asher sendu.

Apa yang ditakutkan Yuki dan Asher benar terjadi, putranya menolak untuk dijodohkan. Apalagi jaman generasi Z begini mana ada anak yang mau diatur-atur untuk urusan pendamping hidupnya.

"Ayah harap kamu tidak kecewain ayah, kamu bersikap dewasa dan mau datang di acara makan malam nanti," ucap Asher penuh harap.

Sky hanya diam, ia memilih untuk menyandar ke bahu bundanya. Umurnya sudah dua puluh lima tahun tetapi masih suka menempel sama Yuki kalau ada di rumah.

"Maafin bunda, Nak, gara-gara bunda, kamu yang kena getahnya," ucap Yuki sendu. Perempuan itu mengelus rambut putranya.

"Kok ngomongnya gitu sih Bun, Bunda nggak salah. Sky minta maaf nanti Sky datang, Bunda jangan sedih lagi."

Sky paling tidak bisa melihat ibunya bersedih, anak sulungnya itu walaupun kelihatan dari luar dingin dan keras. Namun, sebenarnya tipe cowok yang lembut di dalam.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Jangan bilang perjodohan Flo dhn Sky...OMG kenapa aku harap2 cemas sih..

2024-01-29

0

Aninda Faira

Aninda Faira

semoga sky msih inget wajh Disya klo ktemu.

2023-08-27

0

Lela Lela

Lela Lela

padahal sky mau sm adik ny flora

2023-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Pengumuman Novel Baru
164 Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166 Promo novel Main Hati With Iparku
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Pengumuman Novel Baru
164
Mendadak Nikah Dengan Ustadz
165
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan
166
Promo novel Main Hati With Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!