ke esokan malamnya adalah syuting drama Bora..
Al membawa Raja menginap di rumah besar Bagas..
"Papa kok tumben main ke rumah kakak bagas..?? " tanya Raja kebingungan...
Al tersenyum,, "papa mau kamu belajar dasarnya bola basket dengan kakak mu itu....!! "
"hah...?? Kak Bagas juga pandai main bola basket?? " tanya Raja antusias..
"yapss... Son.. Papa mu dan kakakmu itu dewa basket semasa sekolah.. !!" jawab Al mengusap kepala Raja dengan gemas..
Raja begitu sumringah ia tak sabar belajar dengan Bagas..
"kalau papa dewa basket kenapa nggak papa aja yang ajarin Raja...?? " tanya Raja dengan polosnya tiba-tiba..
Al terkekeh,, "kamu mau papa ajarin di rumah kecil kita yang nggak ada ring basket...?? "
Raja cengengesan seketika,, "maaf papa."
Al tertawa lagi,, "ayolah son.. jangan bertanya lagi apapun yang papa pinta.. Ok...?? "
"Ok.. Raja tau apapun yang papa pinta demi kebaikan Raja sendiri." jawab raja percaya diri.
Al tergelak lagi, inilah hari-harinya bersama Raja. selain Bora semasa remaja yang membuatnya begitu tekat ingin menjadi kuat supaya bisa melindungi orang-orang terkasihnya suatu saat nanti. Raja juga termasuk alasan Al bertahan disemua kesulitan nya untuk menjadi yang terkuat.
sesampainya di gerbang rumah bagas tentu sang satpam sudah kenal dan membukakan pintu untuk motor Al.
"ayo son.. gangguin kakak mu." bisik Al dengan senyum smirknya
Raja langsung tersenyum usil ia berlari memasuki pintu rumah bagas para pelayan Bagas memberi hormat pada Raja dan juga Al.
"Kakak Bagas....?? kakak...?? kakak bagas...?? " teriak kanak-kanak Raja menggema.
"Raja...?? " suara Bagas dari lantai atas..
"kakak...?? " lambaian semangat Raja..
Bagas langsung berlari ke arah tangga dan menuruni tangga dengan cepat..
Bagas berjongkok dengan tawa lebarnya. Raja berlari senang dan langsung memeluk Bagas yang memang merentangkan tangannya minta dipeluk Raja..
"halo.. Raja.. tumben kemari...? apa kamu mau bermain hmm...?? " goda Bagas mengusap kepala Raja..
Al langsung berjalan ke arah sofa dan duduk santai disitu seolah rumah sendiri..
"iya Kak Bagas.. kata Papa kak Bagas jago main basket.. kakak bagas mau ajarin raja kan...?? " tanya Raja mengedip-ngedipkan matanya ke Bagas seolah takut bagas nggak mau menuruti permintaannya..
Bagas menoleh ke Al,, "bukannya tuan muda yang sangat jago..? pasti tuan muda butuh sesuatu...!! " batin Bagas yang langsung mengerti tujuan Al membawa Raja kemari.
"baiklah Rajaku yang hebat..Kakakmu ini akan mengajarkan kehebatan nya padamu...!! " bangga Bagas menggendong Raja membawanya ke lapangan belakang rumahnya.
ada gedung kecil dibelakang rumahnya yang sudah didesain khusus untuk latihan basketnya baik Al dan Bagas sama-sama suka basket..
"Papa... Raja belajar basket ya...?? " izin Raja dengan semangatnya digendongan Bagas..
"ok Son.. belajar yang giat." sahut Al tersenyum penuh maksud ke Bagas.
Bagas seolah mengerti langsung mengeluarkan kunci mobilnya dan meletakkannya dimeja terdekatnya..
"beli sesuatu yang enak Al. " pinta Bagas langsung berjalan meninggalkan tempatnya tadi..
"papa hati-hati ya...?? " teriak Raja lagi..
Al tersenyum lebar. ia sangat puas dengan didikannya sendiri terhadap Bagas, Bagas sangat pintar hingga dengan tatapan dan senyuman Al saja Bagas sudah mengerti maksud nya sungguh Asisten yang sangat hebat..
"bagus Bagas... kau sangat bisa diandalkan...!! " puji Al tersenyum tipis.
Al langsung mengambil kunci mobil Bagas dan segera berlari keluar dari rumah itu..
Bagas sangat mengasihi Raja, menurutnya Raja sangat mandiri dan hebat diumurnya yang masih muda tak suka di kasihani orang lain. Bagas juga tau Raja tak pernah mengeluh dengan Al yang tak kaya raya seperti dirinya padahal kekayaannya sekarang karna Papa nya Raja..
Al membawa mobil Bagas ke lokasi syuting Bora..
"semakin aku memperhatikannya aku semakin percaya kalau Bora adalah gadis kecil yang selama ini aku cari !!" gumam Al tersenyum tulus ke arah Bora yang tampak sibuk membaca naskah di tempat istirahatnya.
syuting malam ini juga diadakan di hutan.
Al menarik nafas dan menghembusnya secara perlahan ia memakai topi nya dan keluar dari mobilnya..
baru beberapa saat Al melangkah..
"awas... monyet hutan keluar...!! " teriak salah satu dari anggota kru drama
Bora langsung menoleh ke arah asal suara ia melihat banyaknya orang berlarian keluar hutan Bora berdiri seketika hingga naskahnya terjatuh..
"Astagah.. bagaimana ini...?? kalau aku lari terus cedera bagaimana..?? tubuhku bisa terluka dan fans ku bisa sedih..!! " gelisah Bora hendak berlari tapi masih banyak orang.
"Bora....?? Bora...?? " teriak Kara dan Lila bersamaan..
Bora melihat asal suara yang jauh darinya, Lila dan Kara tampak kesulitan berlari berlawanan arah dengan anggota kru lainnya.
"ya Tuhan.. lindungi aku...!! " Bora bergumam pelan lalu segera berlari bergabung dengan anggota Kru yang masih banyak berlarian.
"Aahh....!!" Bora di himpit oleh para Kru yang ketakutan bercampur panik..
"aawwh.. hei... tunggu.....!! aaaahhm......!!" teriak Bora yang tersandung memejamkan matanya tapi ada tangan yang menarik pinggangnya hingga..
Bruukkhhh..
"Kok nggak sakit...?? " gumam Bora kebingungan ia segera membuka matanya dan baru menyadari dirinya menindih seseorang..
suara monyet hutan mulai mendekat, Al dengan cepat memeluk Bora dan menggelinding tubuhnya kesamping...
"hhmmm....? " suara Bora menyembunyikan wajahnya di leher Al seolah takut terluka..
Tangan Al melindungi kepala Bora dan terbentur akar pohon besar disampingnya..
"kau tidak apa-apa...?? " tanya Al khawatir..
Bora langsung membuka matanya dan menatap Al dalam kegelapan..
"siapa kau...?? " tanya Bora penasaran.
Al sengaja sedikit membedakan suaranya ia tak mau Bora tau kalau dirinya ada disini Bora mengenal Al sebagai Tuan Burger..
"cepat bersembunyi...!! " bisik Al membangunkan tubuh Bora dan menggendongnya ke arah balik pohon..
Bora masih mode terkejut pria ini berani menggendongnya Bora melingkarkan tangannya dileher Al ia takut jatuh, apalagi malam hari..
Al bisa melihat dalam kegelapan..
monyet-monyet hutan itu pada mengejar lampu, ia seperti tak terima ada lampu di hutan ini. itu sebabnya mereka mengamuk seolah menunjukkan ketidaksukaan monyet itu pada orang yang ada di tempat tinggal para monyet itu..
"apa yang kau lakukan...?? " ucap Bora sedikit meninggikan suaranya..
beberapa monyet yang mendengarnya langsung berlari ke asal suara..
"Sial.. kau terlalu berisik...!! " umpat Al dengan suara aslinya..
"Tuan burger...?? " tebak Bora dengan nada tak percaya..
Al membuka jaketnya dan menyelimuti tubuh Bora dan memakaikan topinya ke Bora..
"jangan kemana-mana.. ! jangan bersuara...!! " bisik Al di bibir Bora yang hanya berjarak beberapa cm saja..
Bora meneguk salivanya bersusah payah saat dirinya mencium aroma mint menyeruak di hidungnya. apalagi suara sexy Al..
Al langsung keluar dari persembunyiannya dengan mengambil ranting kayu terdekatnya untuk senjatanya melindungi diri..
Bora ingin berteriak tapi dengan cepat ia membekap mulutnya sendiri ia takut Al makin kerepotan karna dirinya emang dasarnya berisik..
"apa monyet itu kemari karna suara ku tadi...?? " batin Bora merasa bersalah melihat Al yang sedang berhadapan dengan beberapa monyet liar di depannya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Memyr 67
nggak usah keras kepala, kalau dikasihtau itu bora, cuma mendatangkan masalah saja.
2024-11-16
0
Rio Stat
Kok di hentiken kanlagi. seru Bikin penasarandeh lamjut dong
2022-02-01
2
Surarti Robingan
akhirnya bertemu lagi...
2022-02-01
1