Luna membulatkan mata ketika menyadari Zion sudah berada di kamar itu dengan manatap marah dirinya.. kesabaran Zion kali ini sungguh sudah habis, gadis yang sangat ia benci ini sudah berani memasuki kamar adiknya.. mata biru yang terlihat memerah Zion menatap tajam Luna dengan tatapan membunuh, yang membuat gadis itu memundurkan langkahnya karena takut.. Zion benar-benar tidak bisa menahan rasa amarahnya lagi, Luna benar-benar sudah membuat kesabarannya hilang..
"Berani sekali kau gadis bodoh!!" Geram Zion dengan mengepalkan tangannya,
"Maaf tuannn......"
Cicit Luna tak berani menatap wajah Zion yang memerah,
"Kau sudah melewati batasanmu, kini tidak ada lagi maaf bagimu."
Luna benar-benar takut, tidak tahu jika Zion akan pulang secepat ini.. "Tuan tolong maafkan aku..." Pinta Luna dengan berlinang air mata, memohon agar Zion tidak menyiksanya..
"Siapa yang menyuruhmu untuk masuk ke kamar ini, huh? Aku sudah salah karena membiarkan mu bebas selama beberapa hari ini tanpa menyiksamu.." Ucap Zion dengan tatapan membunuhnya dan menyeret Luna ke kamarnya..
"Tuan maafkan aku, kakiku sakittt..." Rintih Luna merasakan sakit di kakinya karena luka bakar yang belum sembuh,
"Kali ini tidak ada kata maaf bagimu, aku sudah muak mendengar kata maaf mu.." Geram Zion,
"Tuannn... tolong jangan sakiti akuuu......." Ucap Luna dengan bibir yang bergetar sungguh merasa sangat takut dengan Zion saat ini..
Bruuuuukkkkk.........
Zion mendorong tubuh kurus Luna ke dinding dengan sangat kasar, membuat gadis itu merintih kesakitan merasakan sakit di tubuhnya..
Zion tersenyum menyeringai begitu menakutkan bagi Luna, ia berjalan perlahan ke arah Luna dan meletakkan kedua tangannya di sebelah kepala Luna yang membuat gadis itu tidak bisa pergi kemanapun.. Luna terlihat sangat takut, tidak tahu apa yang akan Zion lakukan padanya..
"Tuan tolong lepaskan akuu......."
Cicit Luna seraya menangis tak berani menatap wajah Zion yang berada beberapa inci dari wajahnya..
"Melepaskanmu jangan harap...... kau telah melewati batasanmu, jangan bermimpi kau bisa lari dariku........" Kata Zion semakin memajukan wajahnya ke hadapan Luna..
"Tuan apa yang kau lakukan, menjauh dariku......."
Plaaaakkkk.....
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Luna, gadis itu terlihat menahan rasa sakit dan panas di pipinya.. menatap wajah Zion dengan air mata yang mengalir..
Zion mencengkram kedua pipi Luna,
"Jangan berpura-pura menangis gadis bodoh, kau akan merasakan rasa sakit yang sesungguhnya.."
"Tuan tolong lepaskan aku......."
Zion tak perduli dengan tangisan dan permohonan Luna, ia benar-benar sudah di buat hilang kesabaran oleh gadis ini.. benar, Zion akan membuat Luna merasakan sakit yang tidak pernah ia lupakan..
Zion merobek baju Luna dengan kasar, gadis itu pun terlihat membulatkan mata dengan mulut yang menganga.. menatap wajah Zion yang begitu di penuhi rasa yang tidak bisa Luna jelaskan sebelumnya... air mata Luna lolos begitu saja, ia berusaha memberontak melepas ciuman kasar Zion..
Zion mendorong tubuh Luna dengan kasar di atas ranjang, kali ini Zion sudah benar-benar hilang kedali.. dia akan menjadikan Luna miliknya seutuhnya sehingga tidak ada lagi yang akan mau untuk mendekatinya..
Luna menangis sesegukan dengan mencengkram selimut itu, ia memalingkan wajahnya tak ingin melihat wajah Zion yang tampak seperti seekor singa yang siap menerkam mangsanya.. Luna berusaha mencari celah untuk pergi dari kamar ini, namun Zion sudah lebih dulu menangkap dirinya..
"Apa kau sudah siap untuk bermain, baby...?"
Luna terus menggeleng kesana kemari, pria yang mengungkung dirinya ini benar-benar sudah kehilangan kendali..
Hingga malam itu terjadi dimana kesucian Luna yang berharga dan yang selama ini ia jaga hilang di renggut oleh seorang pria berhati iblis dan tidak berperasaan.. seumur hidup Luna ia tidak akan pernah melupakan kejadian ini, malam dimana dia kehilangan mahkota berharga miliknya tidak akan pernah bisa Luna lupakan begitu saja..
Hatinya begitu hancur, dan membuatnya tidak mampu berkata-kata lagi.. mahkota yang ia jaga hanya untuk suaminya kelak di renggut secara paksa oleh seorang suami yang tidak memilik hati seperti Zion..
Disana Zion terlihat tersenyum penuh kepuasan, ia benar-benar sudah berhasil menghancurkan dunia Luna.. ia tahu betul kalau Luna sangat hancur karena hal ini, namun Zion tak memperdulikan nya..
Memandang wajah Luna yang hancur begitu membuatnya merasa puas, Zion tersenyum devil mengingat kejadian malam istimewa ini baginya dan yang pertama bagi nya menyentuh Luna..
Luna hanya menangis dengan mulut yang menangnga serta dengan tatapan kosong di balik selimut putih itu.. tangannya mencengram kuat selimut itu, dengan wajah linglung
"Bukankah itu yang kau inginkan? Saat ini dunia mu sudah hancur bukan? Itulah hukuman bagi seseorang yang sudah berani memasuki kamar yang tidak seharusnya di masuki orang lain." Ucap Zion dengan memakai pakaian miliknya..
Luna hanya diam, menatap kosong seluruh kamar dengan sedikit isakan yang terdengar..
"Gadis bodoh, jangan berpura-pura bisu..... aku tau kau mendengar ku, dasar tidak tahu malu!!" Umpat Zion saat tidak melihat reaksi apapun dari Luna..
Luna menatal wajah Zion cukup lama, lalu memalingkan wajahnya dan memungut semua pakaian miliknya dan pergi meninggalkan kamar Zion dengan balutan selimut yang membungkus tubuh polosnya seraya menahan rasa sakit yang begitu hebat di kaki dan juga di bagian bawahnya...
***
Di dalam kamar Luna terlihat terjatuh lemas di atas lantai, mengingat sekeping kejadian menjijikkan itu baginya.. hatinya sangat hancur, rasa sakit yang benar-benar ia rasakan.. Zion sungguh membuat dunia kecil Luna runtuh..
Sebagai seorang perempuan Luna telah melupakan apa yang harus ia jaga selama ini, ia sangat menyesal dengan takdirnya..
"Mama...... Luna benar-benar minta maaf, Luna telah mengingkari janji Luna sama mama.... Luna telah gagal menjaga kehormatan yang selama ini Luna jaga....." tangisnya kembali pecah mengingat kalau dirinya pernah berjanji kepada sang ibu untuk menjaga kesuciannya untuk suaminya kelak..
"ma.. tolong jangan marah sama Luna...... Luna benar-benar minta maaf sama mama dan papa... Luna telah kecewain kalian, hiks..... hiks......"
"Kenapa kau sangat bodoh Luna? Kau tahu kalau dia akan pulang kenapa kau melakukannya Luna? Kenapa.....?" Teriak Luna dan menyakiti dirinya sendiri..
"Aaron, tolong jangan marah kepadakh yaa... aku minta maaf karena telah mengecewakan mu... aku benar-benar minta maaf, Aaron..." Luna benar-benar merasa kalau dia telah mengecewakan Aaron, yang seharusnya menjadi miliknya seutuhnya dan yang berhak sepenuhnya kepada Luna itu adalah Aaron..
"Pria itu.. aku akan membuatnya menyesal karena melakukan ini kepadaku!! Aku akan membuatnya bertekuk lutut kepadaku.. akan aku pastikan itu terjadi..." Jerit Luna dan menangis semalaman dengan hati yang sangat hancur...
.
.
.
Berasambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments