Di ruang bawah tanah, Zion sudah menunggu kehadiran Luna sedari tadi. Ia melihat para pengawalnya menyeret paksa Luna yang tengah menangis.. Zion hanya tersenyum sinis, kakinya menyilang dan tangan kanannya memegang gelas berisikan wine.
"Prokkkk.. proookkkk... ternyata nyonya rumah ini sudah berani untuk kabur. Woooowww.." Ucap Zion bertepuk tangan, melihat kedatangan Luna..
"Lepaskan akuuu..."
Ucap Luna menangis sesegukan, meminta kedua pria melepaskan nya..
Wajah Luna terlihat semakin ketakutan kala Zion berjalan menghampirinya..
PLAAAKKK..
Luna tersungkur ke lantai saat Zion menampar kuat pipinya.. ia hanya bisa menangis tanpa bisa melawan.
"Apa kau sudah berani melawanku, huh..? Kau sudah berani kabur dari sini?" Teriak Zion penuh rasa marah.
"Tolong maafkan aku tuan.."
"Cih! Memaafkan mu kau bilang?! Bukankah sudah aku katakan jangan pernah melawan perintahku!!" Ucap Zion
"Tolong maafkan aku tuan.."
"Cih!! Jangan harapp..." Kata Zion, lalu mengapit kedua pipi Luna...
"Aaaauuuuu.. sakittt...."
Zion tidak perduli dengan rintihan Luna,
"Kau tau kan apa yang akan aku lakukan jika kau berani melawan perintahku?" Tanya Zion menghempaskan wajah Luna dengan kasar..
"Aaaauuuuu... tuan lepaskann.. sakittt..." Rintih Luna kala Zion menarik lengan nya dengan kasar dan memaksa gadis itu untuk berdiri..
"Tuaannn.. sa-sa-sakittt.. tolong lepaskan.." Pinta Luna dengan memegang tangan kekar Zion untuk melepaskan cengkraman nya..
"Gadis bodoh!! Apa kau sedang bermain-main denganku?!" Bentak Zion, membuat Luna ketakutan..
"Ti-tidak tuan..."
Wajah Luna menjadi pucat pasi, bibirnya bergetar.. ia tau betul apa yang akan Zion lakukan kepadanya. Dan hal itu juga sudah ia pikirkan sejak kemarin, resiko yang akan ia hadapi. Namun Luna bersih kukuh untuk tetap berusaha kabur dari mansio ini, karena ia tidak ingin di siksa oleh Zion lagi.
Brrruuukkk.. Zion menghempaskan tubuh mungil Luna ke lantai membuat gadis polos itu merintih kesakitan.
"Kau sama saja seperti kakakmu itu!
Seorang penjahat.." tekan Zion..
Luna menengadahkan wajahnya menatap pada seorang pemilik mansion ini, ia tak terima Zion menghina kakaknya dan hal itu membuat Luna marah..
"Cuuuuiiihhhh...
Kaulah yang seorang penjahat tuan, tidak mempunyai hati. Kakakku bukan seorang penjahat, dia adalah pria yang sangat baik tidak sepertimu!!" Teriak Luna dengan berani, namun sebenarnya ia juga takut dengan ucapannya sendiri.
"Kau tidak pantas mengatakan hal itu dengan mulut kotormu itu!! Kakakmu memanglah seorang penjahat yang mempunyai banyak catatan kriminal.."
"Lalu bagaimana dengan dirimu tuan?
Seharusnya kau yang memiliki banyak catatan kriminal. Dasar pria brengsek!!" Umpat Luna di hadapan Zion, dan benar-benar membuat Zion murka..
"Berani sekali kauuu..!" Tekan Zionn..
PLAAAKKK..
PLAAKKK... dua tamparan mendarat di kedua pipi mulus Luna..
"Berani sekali kau mengumpat di hadapan ku!! Dasar gadis bod'oh!!" Ucap Zion dengan menarik kasar rambut hitam Luna yang tidak di kuncir..
"Aaaauuuuu.."
Luna tersungkur terduduk di lantai dengan air mata yang terus mengalir.. merasakan sakit karena tamparan Zion yang membuat pipi mulusnya memerah..
"Jackkk!!"
"I-iya tuan.."
"Ambilkan aku air mendidih," Perintah Zion di sambut agukan dari Jack..
"Aku akan benar-benar membuat kakimu tidak bisa berjalan lagi!!" Ancam Zion, benar-benar membuat Luna ketakutan setengah mati..
"Tuan aku mohon.. jangan sakiti akuuu.. aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi tuan.. aku mohon.. hikss.." Pinta Luna memohon seraya menggeleng dan menangis, ia sudah membayangkan betapa sakitnya nanti saat air mendidih itu menyentuh kulitnya...
"Aaakkkkkhhhh... huuuaaaa... saakittt.. hiks.. hiksss..."
Teriak Luna saat air mendidih itu mengguyur kaki kanannya..
Asap dari air mendidih itu pun mampu terlihat saat mengenai kaki mulus Luna, tangannya bergetar dan wajah Luna terlihat sudah tidak mampu menahan rasa sakit ini lagi..
Kaki kanannya benar-benar melepuh, rasa sakit yang belum pernah Luna rasakan sebelumnya. Luna merasakan kalau kakinya sudah tak mampu untuk berjalan ataupun hanya berdiri saja..
"Jangan ada yang berani menolong nya.." Ucap Zion saat melihat Jack berusaha menolong Luna karena tak tega melihat teriakan gadis itu tadi..
Zion hanya menatap dingin Luna, hatinya benar-benar tak tersentuh sedikit pun..
"Itulah yang kau dapatkan jika kau berani melawan perintahku." Ucap Zion..
Luna menatap wajah Zion,
"Kenapa tuan? ke-napa kau menyiksaku? Apa salahku padamu tuan?"
"Salahmu adalah dengan terlahir di dunia ini!"
Luna benar-benar tak mengerti mengapa ada seorang pria yang bersikap begitu sangat kejam kepada gadis polos seperti dirinya yang tidak tahu apapun. Zion benar-benar seorang pria berhati iblis..
"Itu saja belum cukup untuk membuatku merasa puasss..." Luna melebarkan matanya, berusaha mencari tau apa yang akan pria itu lakukan lagi padanya.. apakah dengan menyiram air mendidih ke kaki Luna tidak membuatnya merasa puas?
"Jackk, ambilkan aku pedang samuraiii!"
"Tapii tuan.. nona-
"Apa kau ingin seperti dirinya?" Jack menggeleng dan mengambilkan pedang tajam koleksi Zion..
Luna menggeleng, merasa takut.. "Apa dia ingin membunuhku? Tuhannn.. tolong selamatkan aku." Batin Luna dalam hati dengan memejamkan matanya.
***
Luna memejamkan matanya saat Zion melayangkan pedang ke arahnya.. Luna sudah pasrah, jika memang ini takdirnya maka ia tidak bisa mengelak lagi.
Namun, Luna merasa bingung sudah beberapa detik ia memejamkan mata tapi entah mengapa tubuhnya tidak terasa sakit. Luna berpikir apakah pedang itu memang sudah benar-benar menembus jantungnya sehingga ia tidak merasakan sakit karena ia sudah tiada?
Luna pun perlahan membuka matanya, dan betapa kagetnya dia saat melihat Dallas di hadapannya.
"Tuan Dallas, apa yang kau lakukan?" Tanya Luna tak mengerti.
Dallas tak menjawab, Luna pun terkejut saat melihat darah segar mengalir ke lantai yang berasal dari telapak tangan Dallas yang menahan pedang tajam milik Zion dengan menggenggam nya begitupun dengan Zion yang tak kalah kagetnya melihat kehadiran Dallas.
"Tuan Dallas, apa yang kau lakukan? Tanganmu berdarah!!" Teriak Luna histeris antara kaget melihat Dallas dan menahan sakit di kakinya juga.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Dallas kepada Luna namun dengan tatapan menatap tajam Zion..
"Dallas, apa yang kau lakukan disini?
Apa kau sudah gi*a? Kenapa kau menolongnya?" Tanya Zion tak mengerti kenapa Dallas tiba-tiba datang dan menolong Luna.
"Kaulah yang gi*a Zion!!
Setelah kau menyiramnya dengan air mendidih, apa kau tidak merasa puas?" Tekan Dallas dengan mencampakkan pedang Zion..
"Sejak kapan kau mulai perduli kepadanya?"
"Sejak kau mulai terobsesi dengan pembalasan dendam mu yang tidak masuk akal itu."
"Inilah yang ku inginkan sejak awal, melihat dia menderita. Kau tidak tahu rasanya jika menjadi diriku." Ucap Zion,
Luna hanya bisa terduduk menatap pertengkaran kedua sahabat itu dengan menahan rasa sakit di kakinya serta dengan mata yang beberapa kali melirik tangan Dallas yang tergenggam membuat darah mengalir terus dari tangannya..
"Luna pergilah dari sini.."
"Cih!! Apa kau tidak melihat dia tidak bisa berjalan? Kakinya melepuh dan dia akan lumpuh selamanya..."
"Ini karena ulahmu!!
Luna.. jangan dengarkan dia, kakimu akan baik-baik saja hanya mengalami luka bakar sedikit." Luna sangat terharu melihat Dallas yang membelan nya di hadapan Zion..
"Tuan kenapa kau menolongku? Pergilah dari sini atau kau juga akan terkena masalah." Ucap Luna .
"Kali ini kau sudah benar-benar melampaui batas Zion, aku tidak percaya kau akan sekejam ini." Kata Dallas,
Zion hanya menatap dingin, sesekali matanya juga melihat Luna dan sesekali juga matanya melihat tangan Dallas yang masih saja mengeluarkan banyak darah..
"Tuan Dallas, pergilah dari sini.. aku tidak ingin kau terluka. Terima kasih karena suda menolongku, tapi aku minta pergilah dari sini." Pinta Luna,
Dallas tak menggubris,
ia berjalan menghampiri Luna dengan membuka jas nya dan memberikan nya kepada Luna. Menutup tubuh gadis itu supaya tidak kedinginan..
Dallas pun menggendeong Luna, dan membawanya pergi dari ruang bawah tanah Zion..
Zion mengepalkan tangannya dengan menatap mereka berdua..
"Apa Dallas mengyukai gadis bod'oh itu? Apa mereka berdua memiliki hubungan?" Batin Zion dalam hati..
.
.
.
Kayaknya author terlalu berlebihan dehh buat Luna menderita.. tapi tenang aja kok, Zion pasti akan mendapatkan penderitaan yang sama seperti Luna nantinya..
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Hikmah Araffah
hihi kejammm bgt kamu thorrrr
2022-01-17
0
Rehal Rehal
thor jgn kejam² thot
2021-11-19
0
Sriyani Dini Setiyaningsih
crita nya menarik dan banyak mengandung bawang jadi sampe mata ku sembab
2021-10-20
1