Eps 9

"Terima kasih bi karena telah menyelamatkan ku dari amukan nya." Ucap Luna menyeruput teh hangat nya.

"Seharusnya saya yang minta maaf non, karena saya non Luna jadi terkena masalah. Non Luna, bibi minta maaf..." Luna menggeleng, wanita itu lebih tua dari dirinya dan tidak seharusnya bibi minta maaf selalu kepada Luna.

"Tidak bi, jangan..

Ini kesalahan Luna, aku tidak mendengarkan bibi. Jadi ini adalah kesalahanku bukan kesalahan bibi. Memang pria berhati iblis itu saja yang mencari-cari kesalahan orang lain." Ucap Luna merasa jengkel kala mengingat wajah Zion.

"Maksud nona, tuan Zion?"

"Siapa lagi kalau bukan dirinya? Di mansion ini yang berhati kejam hanya dia. Aku berdoa semoga dia insaf, entah kenapa ada pria sekejam dia di dunia ini."

"Semoga saja ya non, tapi.. sebenarnya tuan Zion itu tidak seburuk itu non. Hanya saja nona yang belum mengerti, dan belum mengetahui yang sebenarnya. Jika nona tahu alasan di balik sikap kejam tuan, pasti nona akan tahu seperti apa tuan." Ucap bibi mencoba menjelaskan.

"Bagaimana pun juga, dia itu benar-benar pria berhati iblis. Dia tidak merasa bersalah saat menyiksa seorang gadis seperti ku." Gerutu Luna, tak ingin mendengar kebaikan tentang pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

"Hati tuan sudah tertutup oleh rasa kebencian. Sejak kecil tuan hanya mengenal yang namanya kebencian, sehingga dia tidak akan merasa gentar atau kasihan kepada orang lain."

"Sudahlah bi, jangan membicarakan nya.. membuatku ingin pergi saja dari mansion ini." Kata Luna . "Oh ya.. bibi tau jalan keluar dari mansion ini?" Tanya Luna membuat bibi terkejut.

"Apa yang nona bicarakan? Jika tuan tau, nona berniat kabur dia pasti akan sangat murka." Jawab bibi takut jika sampai Luna mencoba kabur..

"Aku tidak ingin kabur bi.. aku hanya bertanya." Ucap Luna ..

***

Malam hari, setelah Luna selesai makan malam..

Ia memutuskan merebahkan tubuhnya di kasur.

"Hari ini terasa sangat membosankan,"

Luna merasa bosan hanya di kamar dan tidak melakukan kegiatan apapun. Bisa-bisa kepalanya terasa pusing jika harus mengurung diri di kamar terus.. Di karenakan kondisi Luna sudah membaik, dan demam nya juga sudah reda.

Namun, sesuatu melintas di kepalanya.. ia memutuskan untuk pergi ke halaman belakang rumah tepatnya di taman. Ia akan jauh lebih baik jika menghirup udara segar malam hari dan membuat pikiran nya kembali tenang...

"Disini terasa sangat sejuk.. angin malam membuat pikiran ku tenang." Ucap Luna duduk di kursi yang ada di taman dan menghirup udara malam dalam-dalam.

"Oke.. sekarang apa yang harus aku lakukan?" Tanya Luna pada dirinya sendiri.

Luna ke taman di malam hari, karena merasa suaminya itu tidak akan tahu dan hanya berpikir kalau dia sedang berada di kamar karena situasi mansion yang sepi saat malam hari meskipun banyak penjaga yang menjaga mansion mewah itu...

Luna menggerak-gerakkan kakinya di air kolam, ia terlihat senang.. namun, Luna tidak menyadari jika ada seseorang terus mengawasinya.

Mata tajamnya menatap gadis yang tengah duduk bermain air di pinggir kolam.

"Apa kau berniat kabur dari mansion ini?" Tanya seseorang yang tiba-tiba datang dari belakang yang membuat Luna terperanjat.

"Tu-tu-tuan..."

Luna menelan salivanya, menatap Zion yang tengah berdiri di hadapannya dengan wajah dingin dan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya...

"Kau kemari malam-malam untuk kabur bukan? Atau kau mencari jalan keluar untuk bisa kabur dari ku?" Luna menggeleng..

"Tidak tuan..

tidak seperti itu, aku tidak berniat kabur-

PLAAAKK..

Luna memegang pipinya kala Zion menampar pipi gadis itu..

"Jangan berbohong padaku, aku bisa melihat kalau kau mencoba kabur dari sini. Tapi kau jangan pernah bermimpi untuk kabur dari tempat ini," Ucap Zion menarik kasar lengan gadis itu...

"Tuan aku mohon lepaskan.. sa-sakit..." Rintih Luna..

"Jika memang kau tidak berniat kabur dari sini, lalu apa yang kau lakukan di sini malam-malam?"

"Aku hanya bosan berada di kamar tuan.. aku merasa pusing jika berada di kamar terus dan memutuskan untuk ke taman."

"Tanpa ijin denganku?"

"Apa tuan akan mengijinkan ku ke taman? Tuan pasti akan marah padaku, dan untuk apa tuan khawatir padaku, aku juga tidak berniat kabur atau bunuh diri." Kata Luna, membuang Zion mengeraskan rahangnya...

"Berani kau menaikkan nada bicaramu padaku? Kau ingin aku hukum?"

Ancam Zion membuat wajah Luna menjadi ketakutan.

"Tidak tuan.. aku mohon..

Jangan siksa aku lagi, jangan cambuk aku lagi.. hiks.. aku mohon tuan..." Ucap Luna dengan memasang wajah memohon nya.

"Jangan membodohiku dengan wajah lugumu itu!!"

Byuuurrr.. Zion mendorong tubuh mungil Luna hingga ia jatuh ke kolam yang lumayan dalam...

Zion tersenyum menyeringai, tidak perduli dengan teriakan Luna yang tidak bisa berenang.

"Beritahu Dallas untuk menemuiku di ruang kerja sekarang!" Kata Zion dingin.

"Tapi tuan.. non Luna-

"Biarkan saja dia, jangan ada yang berani untuk menolongnya atau aku akan mengungsikan kalian semua.."

"Baik tuan..." Ucap Jack dengan menganggukan kepalanya.

***

"Non Luna.. minum air hangat ini, supaya tubuh nona tidak kedinginan." Ucap bibi seraya menyodorkan secangkir teh hangat untuk Luna yang sedang menggigil kedinginan.

Bibi tak tega melihat non Luna seperti ini, ia merasa kasihan dengan takdir Luna...

"Apa non Luna sudah merasa mendingan?"

"Dingin bi.."

Ucap Luna menggigil kedinginan, bibirnya terlihat pucat dan gemetar...

"Sebaiknya non Luna tidur sekarang supaya lebih baik.. bibi akan mengecilkan AC nya dan menghidupkan penghangat ruangan supaya nona tidak kedinginan.."

Luna hanya mengangguk, ia masih beruntung ada seorang penyelamat yang datang menolongnya jika tidak.. Luna juga tidak tahu apa yang akan terjadi padanya.

"Tidurlah non.."

"Bisakah bibi menemaniku tidur.. aku tidak bisa tidur bi.." Bibi tampak sangat ragu, takut jika tuan mudanya mengetahui bahwa dirinya tidur dengan Luna..

"Baiklah non.." Ucap bibi ragu.

"Tuan muda sangat kejam, aku tidak tega melihat non Luna seperti ini. Aku akan berusaha membantu non Luna kabur dari tempat ini sebisa mungkin.." Batin bibi dengan memandang wajah pucat Luna.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Hikmah Araffah

Hikmah Araffah

kasian ditampar terus😭

2022-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!