Eps 11

Malam hari,

Saat dimana Luna akan mencoba kabur dari penjara terkutuk ini. Ia berdoa semoga saja pria yang sudah berstatus sebagai suaminya pulang larut malam dan dirinya bisa keluar dari mansion ini.

"Ayo bi, tunjukkan jalannya bagaimana aku bisa kabur dari tempat menakutkan ini?" Tanya Luna kepada bibi yang berjalan di sampingnya. Mereka berdua sebelumnya sudah menyusun strategi agar saat Luna kabur dia tidak ketahuan oleh para pengawal yang berjaga.

Bibi menarik nafasnya, dia sudah pasrah dengan resiko apa yang akan dia hadapi nanti. Namun bibi tetap berusaha membantu Luna, karena ia tidak ingin Luna disiksa oleh Zion. "Sabar non, jangan terlalu buru-buru.." Sahut bibi Ana sambil celingukan.

"Cepat bi, sebelum pria kejam itu pulang."

Bibi mengangguk, "Lewat sini nona," Tunjuk bibi mengarahkan Luna karena memang yang tahu seluruh mansion ini adalah bi Ana pembantu yang sudah lama sekali bekerja untuk Zion.

"Non, saya hanya bisa mengantar non Luna sampai sini saja. Non bisa kabur dengan melewati pagar besi itu, karena tidak ada penjaga yang akan berjaga di sana." Ucap bibi menjelaskan,

Luna menghelas nafasnya, kali ini dia sungguh-sungguh akan kabur dari mansion ini. Luna tidak bisa tinggal bersama orang yang telah melenyapkan tunangannya dan orang yang telah tega menyiksa nya seakan dia adalah binatang bagi Zion. Jika Luna bisa kabur maka dia akan bebas selamanya dari jeratan Zion.

"Terima kasih bi, telah membantuku. Aku tidak bisa membalas jasa bibi yang begitu besar,"

"Tidak nona, bibi melakukannya karena ini menyangkut hidup dan mati nona. Pergilah non, sebelum tuan Zion pulang..."

"Sebaiknya bibi masuk ke dalam, atau dia akan curiga kepada bibi." Bibi akhirnya masuk ke dalam meninggalkan Luna yang masih berdiam disana menunggu bibi masuk. Sebenarnya bibi juga merasa khawatir, ia tidak tahu apa yang akan Luna hadapi setelah itu. Tapi bi Ana berharap Zion tidak akan menemukan Luna lagi.

Luna pun berlari, dan berusaha mencari cara untuk bisa melewati pagar besi yang besar ini.

"Bagaimana cara melewati pagar besi ini?" Gumam Luna mencari cara.

***

Braaakkk...

Zion mendorong pintu kamar Luna dengan kasarnya, matanya mencari dimana gadis polos yang berstatus sebagai istrinya tersebut. Namun, ia tidak menemukan gadis itu di ranjang. Zion pun memeriksa kamar mandi, dan ia juga tidak menemukan gadis itu.

Tatapan matanya seketika berubah tajam, seakan ingin membunuh siapapun. Zion mengeraskan rahangnya, gadis itu sudah benar-benar membuat kesabarannya hilang.

Zion pun berlalu dari kamar Luna, dan memanggil Jack.. "JACK!!" Suara bariton Zion, mampu terdengar hingga ke seluruh mansion. Kali ini Zion benar-benar sudah murka..

Jack pun berlari dengan cepat menemui tuannya itu, ia tau betul pasti tuan mudanya itu sedang dalam suasana hati yang buruk.

"Ada apa tuan?"

Tanya Jack terengah-engah karena berlari menaiki tangga mansion.

"Cepat cari gadis bod'oh itu sebelum dia pergi jauh.." Perintah Zion dengan wajah yang menurut Jack terlihat sangat menakutkan karena ia tidak pernah melihat Zion semurka ini..

"Memangnya kemana non Luna pergi? Dia tidak mungkin bisa kabur dari tempat ini." Jawab Jack.

"Jangan banyak bertanya atau aku akan memotong mulut mu itu kalau kau terlalu banyak bertanya, cepat cari gadis bod'oh itu dan seret dia ke ruang bawah tanah. SEKARANG!!"

"Ba-ba-baik tuan.."

Ucap Jack terbata-bata dan beralih dari hadapan Zion.

"Dasar brengsek!! Beraninya dia kabur dari tempat ini, aku tidak akan mengampuninya. Dia tidak akan berani kabur dari sini untuk kedua kalinya setelah aku menghukum nya." Ucap Zion dingin dengan suara berat.

Bibi pun yang tak sengaja mengdengar ucapan Zion berdoa semoga mereka tidak menemukan Luna. "Tolong lindungilah non Luna, jangan biarkan mereka menemukan non Luna." Batin bibi dengan wajah khawatir.

***

"Huaaaa... lepaskan aku, jangan berani menyentuhku.." Teriak Luna saat beberapa pria berbadan besar menangkap nya dan menarik lengan Luna.

"Sebaiknya nona jangan berusaha untuk kabur dari tuan Zion," Ucap salah satu pria.

"Jadi kalian semua orang suruhan pria licik dan tidak tahu diri itu? Pantas kalian semua bermain kasar dengan seorang perempuan." Decak Luna.

"Jaga ucapan nona, tuan Zion tidak akan mengampuni nona dan dia pasti akan menghukum nona dengan sangat berat."

"Siapa yang perduli? Aku juga tidak takut dengannya. Dia itu hanyalah pria bod'oh, yang tidak punya rasa kasihan sama sekali. Dia pikir dia siapa? Bisa mengurungku di tempat terkutuk itu? Aku tidak akan pernah kembali ke sana lagi." Teriak Luna, ia benar-benar bingung bagaimana bisa orang-orang ini menemukannya. Padahal ia sudah berusaha bersembunyi di tempat yang paling aman, namun tetap saja mereja dapat menemukan keberadaan Luna.

Jika begini, maka tidak ada gunanya Luna berusaha kabur jika mereka dengan mudah menemukan keberadaannya. Luna pun tidak bisa menganggap remeh Zion, ia yakin kalau suaminya tersebut sangat marah padanya.

"Beritahu tuan kalian itu kalau dia adalah pria pecundang yang bisanya hanya mengancam seorang gadis lemah sepertiku." Ucap Luna, padahal ucapannya itu hanyalah bualan belaka. Sebenarnya ia takut dengan Zion dan tidak berani berbicara seperti itu di hadapan Zion langsung.

"Nona sebaiknya jangan banyak bicara, patuhi saja perintah kami.."

"Lepaskan aku akkkhhhh...

Siapa kalian berani memerintahku?! Lepaskan aku... sakitt..." Luna berusaha sekuat tenaga melepaskan diri namun kekuatannya tidak cukup kuat untuk melepaskan diri dari pria-pria berbadan besar ini.

Mereka akhirnya memaksa Luna masuk ke dalam mobil, dan membawa Luna kembali ke mansion Zion..

"Tolong... tolong..."

"Jangan berteriak di dalam mobil nona, percuma tidak akan ada yang bisa mendengarmu apalagi menolongmu." Ucap salah satu pria itu.

Nafas Luna sudah tidak beraturan lagi, ia melirik kesana-kemari.. berusaha mencari celah untuk bisa kabur dari mereka. Namun, ia tidak menemukan jalan keluarnya.. Luna hanya bisa berdoa di dalam hati.

Wajah Luna kemudian seketika berubah menjadi pucat pasi dan ketakutan setelah mobil tersebut sampai di mansion Zion.. Luna yakin jika Zion pasti sudah menunggunya di dalam. Ia juga sudah membayangkan betapa kejamnya Zion nanti saat menyiksa dirinya..

"Hiks..hikssssss.." Kini Luna hanya bisa pasrah sambil menangis.. "Siapapun tolong bantu aku.." Batin Luna menangis.

Luna semakin ketakutan kala pria itu menyeretnya dengan paksa untuk keluar dari mobil.. dan membawanya ke mansion Zion.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Hikmah Araffah

Hikmah Araffah

Luna Luna udah di ingetin jangan kabur ,malah kabur

2022-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!