THE BLACK MAN

THE BLACK MAN

Awal Yang Mengesankan

Di suatu pagi yang cerah di iringi sinar mentari yang masih hangat menyeka kulit, terlihat seorang pria sedang berjalan di sekitar Pantai Ulee Lheue Banda Aceh lengkap dengan sebuah koper besar dan ransel di punggungnya.

Dia bernama Dr. Denis Black Hawk, seorang pria berkewarganegaraan Inggris namun besar dan tinggal di Amerika Serikat.

Sebenarnya, kedatangan Dr. Denis Black Hawk ke Indonesia adalah untuk meneliti wabah virus yang tersebar di Pulau Sabang yang mulai merebak sekitar 15 hari yang lalu.

Dr. Denis berjalan melihat-lihat pantai sembari menunggu datangnya kapal yang akan membawanya ke Pulau Sabang.

Sedang asyik-asyiknya dia menikmati panorama pantai yang sangat indah di pagi hari itu, terlihat dari kejauhan sebuah Very yang semakin lama semakin tampak mendekat ke arah Denis. Sesaat kemudian, kapal pun berlabuh di pelabuhan.

Dengan agak terburu-buru Denis berlari ke arah Pelabuhan dan akhirnya dia pun menaiki kapal yang sebentar lagi akan membawanya ke Pulau dimana wabah virus menular sedang berkecamuk.

.---***---. .---***---. .---***---.

"Cepat ambilkan suntikan Serum 32Xi." Teriak seorang wanita dengan suara keras.

Dia merupakan seorang tenaga medis yang di tugaskan langsung dari Pusat Kesehatan Medis di Jakarta untuk menangani pasien serta penduduk yang terjangkit virus di Pulau Sabang.

"Cepat ambilkan Oksigen dan alat pacu jantung segera." Kembali terdengar suara Dr Citra Mentari yang sedang sibuk mengurus seorang pasien yang tengah sekarat.

Perawat pun sibuk hilir mudik dari tenda obat-obatan ke tenda isolasi.

Setelah beberapa saat kemudian Dr Citra mencoba menolong pasien tersebut, akhirnya si Pasien menghembuskan nafas terakhirnya.

Sambil terisak menangis Dr Citra berkata kepada perawat,

"Tolong urus jenazah anak ini baik-baik". Lalu dia pun pergi meninggalkan para petugas yang sedang sibuk merapikan mayat gadis berusia 10 tahun tersebut.

Di bawah sinar mentari yang sudah naik dua tombak, tampak seorang wanita cantik yang sedang duduk di sebuah akar kayu menghadap ke arah Kota Sabang.

Pipinya merah merona di tambah kilauan bekas air mata yang disinari Mentari, tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara tapak kaki berjalan ke arahnya yang ternyata seorang perawat dan berkata,

"Dr Citra, ilmuan dari Amerika telah tiba. Beliau ingin menemui anda".

Ketika Citra menoleh ke belakang, ternyata di samping perawat itu telah berdiri seorang pria berumur 29 tahun dengan ransel di punggungnya.

Dr Citra memperhatikan lelaki yang berdiri di dekat perawat itu, seorang lelaki berkulit putih kemerah-merahan.

Dia mempunyai hidung yang mancung dan rambut pirang, bisa dikatakan seorang pria yang tampan walaupun bermata biru dan lebih tinggi dari pria Indonesia pada umumnya.

"Good morning Dr Citra Mentari?"

Dr Citra pun tersenyum kepada pria yang ternyata adalah Doktor Denis.

"Morning sir" jawab Citra ramah.

Akhirnya Denis dan Citra terlibat percakapan yang panjang, Denis banyak menyimak sedangkan Citra terus berbicara menjelaskan situasi yang terjadi di pulau itu.

.---***---. .---***---. .---***---.

Di suatu daerah wilayah Indonesia, tepatnya di Pulau Sabang Aceh, tersebar sebuah virus yang berkembang dengan cepat.

Virus yang di sebut Medulla itu adalah Virus yang berasal dari Negeri Thailand dan dapat melumpuhkan fungsi otot dan saraf pada Manusia.

Virus ini sudah 19 hari menjangkiti warga Sabang dan telah banyak korban jiwa yang berjatuhan.

Pemerintah Pusat yang mendengar hal itu segera mengirimkan bahan makanan, obat-obatan dan seluruh perlengkapan dalam mengantisipasi Virus Medulla.

Setelah makan siang bersama, Denis Hawk segera menuju ke sebuah Balai yang digunakan sebagai Ruang Laboratorium Forensik untuk penelitian dalam pembuatan Serum dan Vaksin Virus Medulla.

Sesampainya di sana, dia langsung bekerja mempersiapkan bahan dan alat kerjanya sendiri dari dalam ransel besar yang tergantung di punggungnya.

Sedang asyik-asyiknya Denis mencampur beberapa Antigen dan Serum, tiba-tiba terdengar ledakan dari ruang kontrol listrik sehingga menyebabkan lampu mati.

Karena ruang Lab gelap, pada saat itu seorang perawat berlari masuk tiba-tiba. Tanpa sengaja, cairan di tangan Denis tercampur setetes dengan Apotoxin yang berada di dekatnya tanpa dia sadari.

Terlihat Denis buru-buru mengambil senter di ransel yang berada di dekatnya. Setelah agak terang, Denis kembali mencampur cairan di tangannya kedalam Serum 32Xi sehingga mendidih dan berubah warna menjadi kecoklatan.

Tiba-tiba denis di kejutkan dengan suara panggilan Citra dari tenda isolasi, Denis pun secepat kilat berlari ke arah Citra dan dia melihat, kembali seorang pasien Virus Medulla tewas karena Metabolisme tubuhnya berpacu meningkat dan menurun secara drastis.

Tak lama kemudian, Denis mengajak Citra untuk melakukan uji coba serum buatannya yang telah di campur dengan Serum 32Xi dan hanya perlu mencampur Vaksin Virus Medulla agar Serum sempurna.

Setelah Denis sampai bersama Citra di depan Lab, tiba-tiba lampu kembali menyala. Begitu mereka berdua masuk, Denis segera pergi ke sudut ruangan untuk mempersiapkan seekor tikus dan kelinci.

Tak lupa Denis meminta kepada Citra agar menolongnya mencampur cairan kuning dengan cairan kecoklatan tadi.

Lantaran Citra tidak mengetahui, maka dia pun mencampur Apotoxin tadi kedalam cairan kecoklatan yang tiba-tiba berubah menjadi berbuih dan sedikit berasap.

Karena sedang sibuk dengan hewan percobaan maka Denis tidak memperhatikan hal tersebut.

Setelah selesai menyiapkan hewan-hewan percobaan, Denis mengambil dua buah jarum suntik dan mengisi salah satu nya dengan serum buatan nya yang telah tercampur racun berbahaya, yaitu racun Apotoxin yang ganas.

Denis pun mengisi jarum suntik satu lagi dengan Sampel Virus Medulla.

Begitu kelinci di suntik dengan kedua jarum itu, si kelinci tidak apa apa, begitu pula tikus itu, setelah menerima suntikan kedua malah si tikus seperti tidak merasakan sakit sama sekali.

Akhirnya dengan girang dan senang Denis berkata,

"Amazing,"

Citra yang menyaksikan hal itu tersenyum lepas, didalam hatinya dia berfikir bahwa tidak sia-sia pemerintah Indonesia mengirim utusan kedutaan untuk meminta bantuan ilmuan Amerika.

Akhirnya mereka berhasil membuat penawar Virus Medulla.

Tak lama kemudian, Denis membereskan kelinci tersebut. Lalu saat dia mengambil tikus untuk di pindahkan, tanpa sengaja jarinya tergigit tikus hingga luka. Dalam sekejap saja, denis merasakan gejala-gejala seperti gejala orang yang tertular Medulla.

Denis bingung dan kaget, begitu pula Citra,

mengapa penawar virus itu tidak bekerja menghilangkan virus, malah memperkuat Virus Medulla.

Ternyata pada penawar yang di campurkan Denis, terdapat racun yang sangat mematikan yang telah tercampur dengan serum buatannya yang kelewatan dosis.

Sehingga terjadi perlawanan dua macam racun yang bisa membuat tubuh kelinci dan tikus kebal terhadap Medulla namun tidak lepas dari virus tersebut.

Karena Denis merasa semakin sekarat, Citra dan beberapa perawat yang di panggilnya segera membantu Denis, dengan sisa tenaga nya, Denis menyuntikkan jarum yang masih terisi 2/3 serum campuran buatannya.

Perlahan-lahan Denis kembali pulih, segar bugar sehat wal afiat.

KARENA MASALAH KEAMANAN, MAKA SERUM BUATAN DENIS AKAN DI TINJAU ULANG SEBELUM DAPAT DI GUNAKAN SECARA MASSAL DI PULAU SABANG.

BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

Cut Tisa Channel

Cut Tisa Channel

terimakasih kk komentarnya yang membuat kami lebih semangat. terimakasih juga atas dukungannya.

2022-10-04

1

𝓐𝔂⃝❥ᴘͪᴜͣᴛͭʀͣᴀͤ 𝖍𝖘

𝓐𝔂⃝❥ᴘͪᴜͣᴛͭʀͣᴀͤ 𝖍𝖘

menarik

2022-10-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!