Di salah satu kedai kopi Kota Sabang, terlihat empat orang sedang berdiskusi dengan sangat serius.
Mereka adalah Denis Hawk, Citra Mentari,
Melly Agustine dan Robert Kill.
Sesuai janji Denis kepada Melly, Denis akan mencarikan jodoh untuk Melly sahabat Citra yang sekarang sedang dipertemukan dengan seorang sahabat Denis bernama Robert Kill.
Dari tatapan Melly, tampaknya Denis dan Citra berhasil menjodohkan mereka.
Apalagi Melly sedang merasakan kekecewaan, maka sangatlah mudah untuk suka dengan seseorang seperti Robert yang walaupun sedikit keras, namun kata-katanya romantis dan juga humoris.
Tiba-tiba Denis berkata dengan wajah serius,
"aku merasa akan ada yang datang ke sini mencari ku, aku akan pergi beberapa minggu ke Florida untuk mencari tau sarang mafia dan berapa besar kekuatan yang mereka punya. Rob, kau disini menjaga Citra dan Melly. Jika mereka kemari, mereka tidak akan mengenali kalian. Satu lagi, jangan ceritakan hubungan kalian denganku kepada siapapun selain kita berempat. Jika ada yang bertanya, katakan saja kalian hanya mengenalku sepintas lalu".
Mendengar kata-kata Denis,
Robert dan kedua wanita itu segera mengangguk setuju.
Akhirnya mereka kembali ke barak penampungan wabah Virus. Denis pun bersiap untuk berangkat tepat jam 8 malam di antar ke Bandara oleh Robert yang kini menyamar sebagai salah seorang duta kesehatan utusan Inggris.
Sesampainya di Bandara Blang Bintang Banda Aceh, Denis segera mengoperasikan pesawat pribadi Robert dan Denis pun terbang dengan menggunakan surat izin terbang yang telah di urus oleh sahabatnya itu.
.---***---. .---***---. .---***---.
Dalam kemelut malam yang agak mendung, terlihat Robert dan Melly sedang duduk di sebuah bangku panjang asyik mengobrol dan saling mengenal satu sama lain.
Dari tatapan dan cara bicara Melly,
dia telah sangat tertarik kepada Robert yang pintar bicara dan pandai memuji keindahan wanita.
"Ku pikir sinar bulan malam ini terasa hangat dan tenteram di hati. Namun aku menyadari, kehangatan ini hadir bukan karena kita berada dibawah sinar rembulan, namun karena ada kau di sampingku". Robert mulai dengan rayuannya.
"ah gombal kamu Rob", sanggah Melly tersipu malu sambil menundukkan kepalanya.
Robert kembali berkata dengan wajah serius,
"Mel, aku ingin bicara serius padamu, apakah kau suka aku?"
Agak lama Melly mengangguk, namun ketika dia menyadari bahwa anggukannya tidak terlihat karena bulan tertutup awan, maka dia menjawab lirih,
"Ya, dari awal aku melihatmu, aku suka padamu. Kalau cinta, aku belum bisa memastikannya". Jawab Melly biasa.
Setelah panjang lebar berbicara, akhirnya mereka berdua pun setuju dan berkomitmen untuk menjadi pasangan yang setia sehidup semati.
Kini mereka telah menjadi sepasang kekasih yang sepertinya akan saling melindungi hingga tua nanti.
Tak lama kemudian, mereka pun bergegas masuk ke bilik tenda masing-masing dan tidur dalam keadaan yang amat sangat bahagia.
Robert dan Melly yang sedang berbunga-bunga tidak menyadari sama sekali bahwa ada empat pasang mata dan telinga yang melihat dan mendengarkan percakapan mereka berdua.
Mereka adalah orang-orang utusan Charlie Sung yang di utus ke Sabang dan kini berpencar untuk menemukan Denis.
Setelah Robert dan Melly beranjak pergi,
mereka berempat segera keluar dari tempat persembunyiannya,
"Aku pikir dia itu Dr Hawk, ternyata hanya orang yang sedang bercinta dan berkasih mesra, mari kita lanjutkan mencari ke tenda sana".
Pemimpin kelompok itu berkata mengarahkan bawahan nya untuk terus mencari Denis. Kini mereka menuju ke tenda dimana Citra sedang tertidur.
Sesampainya mereka berempat di tenda Citra, salah seorang dari mereka mengambil sebuah pisau belati dan melubangi tenda untuk melihat kedalam.
"Benar, dia adalah keponakan Pak Menkes, mari kita tanya dia dimana bule laknat yang telah membunuh Batou itu bersembunyi".
Dengan segera mereka mengoyak tenda dan membekap mulut Citra.
Dengan kekagetan yang luar biasa Citra berteriak. Namun segera suara teriakannya dihentikan oleh todongan pistol ke kepala.
Akhirnya pemimpin kelompok itu mendekat beberapa langkah dan segera memegang rambut Citra dengan keras. Mereka juga memaksa Citra dengan berkata,
"Dimana Dr Denis berada? cepat katakan",
Citra yang ketakutan segera menjawab sesuai arahan Denis,
"Aku tidak tahu dimana dia, dia telah pergi tadi siang dan tidak mengatakan apa-apa".
Dengan agak berbisik, salah seorang bawahannya berkata,
"Kak, kata Pak Menkes jangan sakiti dia".
Bisikan yang kecil itu sudah cukup untuk dapat ditangkap oleh telinga Citra, namun Citra pura-pura tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan tenda Citra yang masih ketakutan dan segera berlari menuju ke tenda Melly.
Dalam kegelapan malam, mereka berempat kini hilang dan tidak tampak lagi batang hidung nya.
Akhirnya Citra malam itu kembali tertidur setelah beberapa jam berpikir sambil ketakutan berlari ke tenda Melly dan tidur di samping Melly yang pulas dalam keadaan sangat bahagia.
.---***---. .---***---. .---***---.
Dua hari setelah kepergiannya, Denis telah berada di Florida menggunakan pesawat pribadi milik Robert.
Sesampainya di sana, Denis segera masuk ke toko perlengkapan baju dan membeli kaca mata serta peralatan kumis, rambut dan jenggot palsu. Dia membawa semua peralatan itu keruang ganti. Tak lupa Denis membeli baju khas Pantai Miami dengan topi khasnya pula.
Begitu Denis keluar dari ruang ganti,
jangankan anggota Organisasi Hati Hitam, bahkan Citra yang menjadi kekasihnya pun belum tentu bisa mengenali Denis.
Setelah menyamar, Denis berjalan mengelilingi Pantai Florida dan mulai bertanya tentang mafia Tiongkok bernama Charlie Sung.
Setelah seharian penuh berkeliling, Denis yang tidak menemukan apa-apa segera ke Hotel dan menyewa sebuah kamar yang Strategis, karena jendela kamar Hotel dimana Denis berada saat ini langsung menghadap ke arah jalanan dekat Pantai dimana banyak orang berlalu lalang.
Setelah lama memperhatikan jalanan yang kian lama kian sepi, akhirnya Denis pun melepaskan penatnya dengan tidur di kamar tersebut sambil sesekali terbangun melihat ke arah luar jendela.
Keesokan harinya, Denis kembali mengintai dimana kiranya BHO itu bermarkas.
Namun setelah berhari-hari mengintai dan belum mendapatkan hasil, Denis segera menelpon Robert dan berkata kepada sahabatnya agar menyiapkan sebuah tempat penelitian lengkap dengan surat izinnya sekalian.
Robert yang waktu itu menyanggupi segera menutup teleponnya.
Denis kini hanya berjalan di pinggiran Pantai Miami sambil terus berfikir tentang semua yang terjadi.
Dengan berbagai macam masalah yang terjadi, semua Clue dan petunjuk yang di terima dari ayahnya belum berhasil di pecahkan.
Rasanya Denis ingin agar purnama segera terjadi dan dia segera bisa memecahkan misteri ini.
Mari kita tinggalkan dulu Denis yang sedang sibuk mencari keberadaan Charlie Sung dan antek-anteknya.
BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments