Di Laboratorium milik Robert kini telah berkumpul 7 orang ilmuan termasuk Robert.
Mereka membicarakan tentang kerjasama dalam mengembangkan sebuah projek sains dan technologi untuk dapat di kerjakan bersama-sama.
Pagi itu, Denis, Antonio dan Robert lebih dulu sampai di bandingkan Profesor lainnya.
Mereka bertiga segera memusyawarahkan Projek apa yang akan di buat.
Robert berkata,
"Bagaimana menurut kalian jika kita memilih salah satu projek mu yang telah berhasil itu untuk kita kembangkan?"
"Menurutku, Projek ku itu jika di kembangkan pun akan seperti itu juga hasilnya. Kalau bisa mari kita rencanakan pembuatan projek baru yang berbeda". Antonio menyarankan.
Setelah terdiam dan memutar pikiran bersama-sama, akhirnya denis bertanya pada mereka,
"Bagaimana kalau kedua projek mu terdahulu itu kita gabungkan menjadi sesuatu yang baru?"
"Maksudmu?" Tanya Antonio dan Robert berbarengan.
"Maksud ku, kita buat sebuah perlengkapan seperti pakaian yang di lengkapi dengan mesin super canggih milik mu sehingga bisa membuat seseorang menjadi manusia baja yang tahan tempur". Denis menjelaskan.
Akhirnya Antonio dan Robert pun setuju dengan usul tersebut.
Begitu para ilmuan lain sampai, mereka segera membagi tugas, ada yang membuat bagan, mencari bahan tambahan, menyiapkan perhitungan, ada pula yang memeriksa sesuatu yang kurang, Denis yang memang ahli dalam bidang sains dan seni, mencoba membuat struktur bentuk pakaian.
Sedangkan Antonio masih saja memeriksa kekurangan yang ada pada mesin yang pernah dibuatnya.
Setelah bekerja kurang lebih selama 5 bulan, akhirnya pekerjaan mereka selesai dengan aman dan sangat memuaskan.
Tibalah waktu uji coba, Denis dan Robert yang memang rindu dengan keluarga mereka, menyarankan agar pengetesan dan pengujian di lakukan di daerah pegunungan himalaya di mana terdapat gunung Everest yang mempunyai daya gravitasi yang kuat dan suhu yang ekstrim.
Akhirnya mereka semua setuju dengan usul tersebut dan berangkatlah mereka menggunakan pesawat pribadi milik Robert ke dataran pegunungan yang menjadi batas antara Hindia dan Tibet di ujung daratan China tersebut.
.---***---. .---***---. .---***---.
Di sebuah pulau yang terlihat jika di teropong dari Pantai Miami, terlihat beberapa Profesor bayaran yang sedang membuat sebuah Mega Proyek yang mereka curi dari Eropa. Yaitu hasil karya Antonio yang sudah dipatenkan oleh pihak pemerintah dan kini sedang di modifikasi oleh orang-orang di sana.
Mereka semua adalah Profesor sewaan Charlie Sung yang dengan sedikit ancaman dan keuntungan sudah mau melakukan apapun yang di perintahkannya.
Sore hari itu terlihat para Profesor yang berjumlah 11 orang sedang duduk bersama Charlie Sung sambil meminum minuman beralkohol.
Mereka bersulang dan merayakan keberhasilan mereka membuat karya penemuan yang sangat langka.
Satu Set pakaian lengkap tahan api, tahan air, anti peluru bahkan tak akan mampu di hancurkan oleh tembakan dan ledakan bom sekalipun. Di tangan baju itu terlihat alat tembakan mini rudal dan berbagai macam perlengkapan senjata lainnya.
Di punggung baju terdapat 4 buah mesin terbang ciptaan Prof Antonio. Mesin itu lebih di kenal dengan MN 01.
Sungguh merupakan ciptaan yang sangat mengerikan jika di pakai oleh orang yang salah.
Beberapa saat kemudian, pimpinan Profesor sewaan Charlie Sung segera berkata,
"Baiklah Tuan Sung, kami ucapkan terimakasih. Sekarang kami akan kembali ke tempat masing-masing dan kami tunggu bayaran atas kerja keras kami".
"Chiup, chiup, chiup,"
"Gedebukh, bukh, bukhh".
Terdengar beberapa kali suara tembakan pistol berperedam dan disusul suara para ilmuan yang terjatuh dengan kepala mengeluarkan darah segar.
Kesebelas ilmuan itu dibunuh semua oleh Charlie Sung dan anak buahnya, lalu bawahan Charlie Sung yang berpita hitam di dadanya segera membereskan mayat-mayat mereka.
Sungguh suatu sifat yang mengerikan pada diri Charlie Sung yang benar-benar merupakan seorang pembunuh berdarah dingin.
.---***---. .---***---. .---***---.
Citra yang pagi itu sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga besarnya bersama Melly dan Sarah yang kini telah terlihat sangat cantik dan mulai matang, memanggil Han Lojin, Ayahnya dan John putranya.
Han Lojin yang sedang bermain catur dengan Rafly Sanjaya segera bangun dengan perlahan menuju ke dalam untuk sarapan.
John yang saat itu sedang Push-up di atas bara api berkata kepada ibunya,
"Sebentar bu, sedikit lagi seribu, silahkan sarapan duluan".
John yang berpeluh sangat banyak tetap melanjutkan Push Up nya tanpa memikirkan hal lain.
Han Lojin memang belakangan ini hanya melatih ketahanan tubuh John saja dan Han Lojin pun menambah rangsangan Im dan Yang yang berasal dari luar untuk merangsang tubuh John memunculkan aliran panas yang dihasilkan dari panasnya bara api dan aliran dingin yang dihasilkan dengan rendaman bongkahan salju.
Sungguh pemandangan yang luar biasa melihat seorang pemuda tampan di siksa dia atas bara api yang berkobar.
Namun bagi John, dia merasa nyaman bahkan saat tubuhnya berada di atas api seperti itu.
Malah John masih terlihat Push-up dengan wajah ceria dan gerakan sangat cepat walaupun sudah 895 kali dia push-up dan akan terus begitu hingga mencapai 1000 kali.
Tak lama kemudian, John pun telah ikut bergabung dan makan bersama keluarganya setelah membersihkan badan dan mengelap semua peluh yang keluar dari tubuhnya.
Sedang asyik-asyiknya mereka sarapan,
telepon genggam Citra berdering.
Mungkin di tempat seperti itu tidak akan ada sinyal ponsel terdeteksi, namun lain halnya dengan ponsel milik Citra dan Melly. Ponsel mereka di lengkapi penangkap sinyal satelit langsung.
Jadi mau di tempat yang bagaimanapun, tetap dapat tersambung walaupun berada di gua batu sekalipun, asal ada celah aliran udara yang masuk dan keluar, maka ponsel mereka masih tetap berfungsi.
"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam" terdengar suara seorang pria yang sangat di kenalnya.
"Hari ini aku akan pulang ke sana dan membawa oleh-oleh untuk anak kita John. Bagaimana keadaan kalian semua di sana?" Lanjut Denis.
"Kami baik-baik saja, sekarang kami sedang sarapan bersama".
"Coba berikan ponselnya pada John"
Mendengar permintaan suaminya, citra segera menyodorkan ponsel kepada John.
"John, dengar baik-baik. hari ini ayah akan kembali ke sana bersama beberapa rekan. Mungkin besok pagi kami baru bisa sampai karena pamanmu sedang mengurus surat penerbangan dan izin dari pemerintah setempat untuk melakukan uji coba di sana di tambah masalah cuaca yang di perkirakan akan memburuk nanti malam"
"Baik ayah" Jawab John lembut.
"Kami semua menggantungkan harapan besar padamu, jadilah orang baik selama hidupmu, apapun yang terjadi kelak, kita akan bisa bersama lagi di akhirat asalkan jalan yang kita tempuh sama, jaga ibumu dan seluruh keluarga kita di sana".
Entah mengapa, John yang mendengar perkataan ayahnya saat itu, seperti tidak ingin menutup telepon dan ingin agar ayahnya terus berbicara dan tak berhenti.
Akhirnya setelah Denis berkata demikian, John menyerahkan ponsel ibunya kembali,
"Sayang, aku akan berada di sisimu selamanya".
Hanya itu kata-kata yang di keluarkan Denis kepada sang istri tercinta lalu segera menutup teleponnya.
Di lain tempat, Denis yang selesai berbicara dengan putra dan istrinya, sangat ingin agar ia cepat sampai ke Himalaya bertemu dengan keluarganya.
Namun karena beberapa masalah yang terjadi di Militer Angkatan Udara Inggris, akhirnya mereka semua harus bersabar untuk bisa sampai di tempat yang sudah mereka nantikan.
BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments