Keajaiban Dari Tuhan

Saat itu tiba-tiba terdengar suara Kek Rafly berkata,

"Batu John (Jhon Stone)". Rafly terus mengulang-ulang kata-kata itu.

Mendengar hal itu, Han Lojin teringat saat John memegang batu itu dulu di waktu awal latihan pengendalian racun.

Racun di tubuh John ternetralisir untuk sesaat ketika dia menyentuh batu kecil berwarna hitam kehijauan tersebut.

John yang saat itu terbaring dengan tubuh yang telah di penuhi potongan bambu yang di ikatkan di sekujur tubuhnya dalam keadaan tertidur, kini dibangunkan oleh Han Lojin.

"John, John"

John pun membuka matanya dan menatap kearah Suhunya.

"Dimana kau letakkan batu mu?" Dengan tangan kanannya, John memberi isyarat seraya berkata,

"Terkubur di sebelah kiri pohon belakang berjarak dua meter dari pohon dan dinding dapur"

Han Lojin segera memegang lengan Sarah dan menariknya ke belakang. Tak lama kemudian, Han Lojin telah masuk kembali dengan sebuah batu kecil sebesar genggaman bayi di tangan Sarah.

Antonio yang tidak tau segera mengambil batu itu dari tangan Sarah secara tiba-tiba. secara spontan, dia menjerit kesakitan dan melepaskan batu tersebut.

"Awwh" Terlihat tangan Antonio memerah seketika seperti baru saja menggenggam bara api yang sangat panas.

"Batu ini belum ada yang bisa memegangnya selain John dan Sarah" Ucap Han Lojin yang lalu memberi isyarat kepada Sarah untuk meletakkan batu tersebut ke tubuh John.

Saat batu mengenai dadanya, John berteriak kencang dan pingsan. Yang terdengar saat itu hanyalah suara keretakan tulang belulang di tubuh John yang patah.

Han Lojin yang membuka mulut John memerintahkan Sarah untuk memasukkan batu itu ke mulut John.

Tak lama kemudian, kembali terdengar suara gemeratak tulang John dengan sangat keras.

Tiba-tiba John membuka matanya yang kini merah menyala dan menggigit batu yang pecah dimulutnya lalu mengunyah batu tersebut karena menahan sakit yang sangat dahsyat.

Akhirnya semua tulang John kembali seperti semula. Bambu-bambu yang di ikat di tubuh John terlepas dan hancur serta patah.

Batu yang ada di mulut nya kini sudah habis terkunyah dan tertelan oleh John. Saat itu John langsung bangkit berdiri dalam keadaan sehat seperti tidak pernah terjadi patah tulang pada dirinya.

Semua keluarga John mengucap puji syukur kepada Allah. Sementara para ilmuan teman Denis berdecak kagum menyaksikan keajaiban Tuhan Yang Maha Esa.

Keesokan harinya, setelah memeriksa Chip di Seragam MS02, John meminta untuk melakukan uji coba ulang. Walaupun awalnya Citra dan Sarah serta Melly khawatir, namun John meneguhkan hati ketiga wanita itu dengan keputusannya.

Kembali John memakai pakaian hitam mengkilat. Kali ini tak lupa dia meminta ibunya mengambil sebuah jaket milik Rafly Sanjaya yang dulu di buatkan oleh Almarhumah Neneknya berwarna antara kebiruan dan kehitaman dengan sedikit garis Glitter Kilat jika diterpa oleh cahaya.

Kembali John memusatkan pikirannya dan dengan sangat mudah dia mengendalikan arah terbangnya, bahkan dia bisa mengambang di udara.

Langsung saja John terbang ke arah puncak Gunung Everest dan setelah berputar sebanyak 7 kali mengitari gunung tertinggi itu, dia segera kembali ke rumah Han Lojin di mana semua ilmuan bertepuk tangan.

"Pakaian ini milikmu John, kami telah bersepakat, baju ini tidak akan kami patenkan ke pemerintah. Kami merasa sangat puas dengan hasil yang telah kami capai". Ucap Antonio saat melihat John telah kembali dan tampak begitu gagah dengan pakaian itu.

Para ilmuan lain menganggukkan kepalanya. Denis yang saat itu merasa terharu segera menjabat tangan para sahabatnya satu persatu sambil mengucapkan terimakasih.

Tiba-tiba, terdengar suara tembakan ke arah mereka dari bawah, di susul ledakan yang datangnya dari atas gunung.

Denis dan para ilmuan semuanya tertembak dan tewas seketika bersama Robert.

Citra, Sarah dan Melly yang berada di dalam rumah masih selamat dan tiarap tak berani keluar.

Han Lojin yang dapat menghindar tidak begitu berat lukanya akibat ledakan.

Rafly Sanjaya hancur tubuhnya terbelah menjadi tiga bagian terkena ledakan dari senjata di tangan manusia terbang yang tidak lain adalah Charlie Sung serta kelompok Organisasi Jahanamnya.

Saat itu, melihat Han Lojin yang masih bergerak, John segera membawa gurunya itu secepat kilat ke dalam rumah.

Tak lama kemudian, Melly, Sarah dan Han Lojin serta John masuk ke sebuah gua bawah tanah yang tepat berada di bawah batu besar yang selama ini di pakai Han Lojin untuk bersemedi.

Setelah menyusuri lorong yang gelap dan sempit dengan jarak yang sangat jauh, akhirnya mereka tiba di sebuah dinding batu yang tampak sangat lembab bahkan cenderung berair.

"Di balik dinding itu terdapat sebuah telaga yang terletak di Desa Polam. Kita tunggu mereka mengejar baru kita pecahkan batu ini agar mereka tidak mendapat jalan keluar dan digenangi air". Seru Han Lojin.

Citra, Melly, Sarah dan John hanya bisa mengangguk sambil meneteskan air mata mengenangkan kejadian yang sangat mengerikan barusan yang terjadi dengan tiba-tiba hingga membuat mereka semua seakan tak percaya.

Han Lojin yang memang telah lama melihat mereka menangis segera berkata dengan nada yang rendah.

"Manusia selalu sedih saat sesuatu yang di pinjamkan Allah di ambil kembali, kadang kita merasa bahwa Allah mengambil sesuatu yang menjadi hak milik kita Disitulah letak kesalahan kita, karena kita menganggap milik Allah menjadi milik kita sendiri. Apakah ada sesuatu yang kita bawa saat kita terlahir? Bahkan rambut dan gigi serta bulu di tubuh kita belum ada sama sekali. Namun itulah manusia, merasa kaya padahal hanya di pinjamkan harta oleh Allah, merasa cantik dan tampan padahal di pinjamkan sedikit keindahan oleh Allah, merasa baik padahal di berikan kebaikan oleh Allah untuk sementara, tidak untuk selamanya".

Mereka berempat kini telah berhenti menangis mendengar kata-kata Han Lojin. Lalu Kakek Han kembali melanjutkan,

"Seperti sekarang ini, kemana tangisan kalian John? Citra? Kemana hal yang membuat kalian menangis tadi Melly? Sarah? itu hanyalah tipuan pikiran saja".

"Apakah suami dan ayah kalian bisa hidup lagi dengan tangisan kalian? Atau memang sebenarnya yang kalian tangisi adalah diri kalian sendiri?".

Mendengar semua perkataan Han Lojin, John dan yang lain mulai mengerti. Namun John yang masih penasaran bertanya,

"Kami merasa kehilangan ayah dan kakek, jadi wajar kan Suhu kami menangisi mereka?"

Han Lojin menjawab sambil sedikit tersenyum,

"Kau yang merasa kehilangan, kau yang merasa ditinggalkan, mengapa ayah dan kakek mu yang kau tangisi? bukankah seharusnya mereka yang menangisi kalian? Rasa sedih yang berlebihan timbul dari ego kita sendiri John Kita merasa tidak mempunyai ayah lagi, tidak bisa berjumpa lagi, tidak dapat bermanja lagi, tidak bisa melakukan hal bersama lagi, maka dari itu kita menangisi diri kita sendiri. Kalau mereka kita tangisi untuk apa? bahkan kita sudah tidak tau bagaimana kabar dan keadaan mereka di sana. Sebenarnya tangisan itu adalah wajar namun tidak perlu kita meratapi diri kita terlalu lama. Apakah kau sudah mengerti John?"

"Mengerti Suhu" Jawab John.

Lalu Han Lojin melanjutkan perkataannya sebagai penutup,

"Coba kalian bayangkan Seandainya ayah kalian dan suami kalian masih bisa melihat kita, apakah mereka akan senang jika melihat kalian terus-menerus meratapi nasib seperti ini? Bahkan mereka yang melihat kalian sekarang ingin agar kalian tetap bangkit, tetap hidup dan makan dengan teratur sambil menjaga jalan mana yang mereka pilih, itulah jalan yang mereka ingin kalian pilih agar kelak kita bisa bersama-sama kembali di surga Nya Allah 'Azza Wa Jalla".

Setelah menutup kata-katanya dengan kalimah "La ilaaha illallaah", Han Lojin pun menghembuskan nafas terakhirnya seraya terduduk.

Namun anehnya, kali ini hanya air mata mengalir di pipi mereka tanpa isak tangis sebagaimana di awal mereka menangis tadi.

BERSAMBUNG ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!