Pada sore hari nya Aya sudah pulang. Saat sampai di rumah Aya membaringkan tubuhnya di tempat tidur meregangkan kakinya yang terasa pegal.
Lelah/capek...
Ya itulah yang di rasakan oleh Aya, walau pun begitu Aya tetap menjalaninya dengan tersenyum dan semangat serta tidak pernah mengeluh.
Hari-hari Aya di habiskan di tempat kerja pada siang harinya dan rumah pada malam harinya.
Pada saat di rumah dan Asha libur bekerja Aya meminjam ponsel Asha untuk menghubungi ayah dan ibunya. Walaupun cuma berbicara sebentar dengan kedua orang tua nya itu sudah membuat Aya senang dan kembali bersemangat. Bahkan rasa lelah karena seharian bekerja juga hilang seketika.
Aya sebenarnya sudah mulai merasa tidak enak kepada Asha karena dia selalu meminjam ponsel Asha untuk menghubungi kedua orang tua nya, makanya akhir-akhir ini Aya jarang berkomunikasi dengan kedua orang tuanya.
.
.
.
Satu bulan pun berlalu
Seperti biasanya, Aya dengan semangat datang ke tempat kerjanya, melakukan pekerjaannya seperti biasanya.
Aya sudah terbiasa sekarang dengan pekerjaannya, apa yang harus dia kerjakan Aya tidak lagi bertanya kepada putri ataupun karyawan yang lain. Aya sudah melakukan nya sendiri.
Bahkan untuk mengambil stok di gudang pun Aya sudah pergi sendiri dan mengambil nya juga sendiri. Satu bulan bekerja membuat Aya sudah terbiasa.
.
.
.
Pada sore hari nya, semua karyawan yang bekerja di sip siang sudah bersiap untuk pulang, begitu juga dengan Aya dia juga sudah bersiap untuk pulang.
"Aya kamu di panggil Ibuk bos (panggilan karyawan untuk Ibuk Lena). (kata salah seorang karyawan yang menghampiri Aya)
"Ya kak, terima kasih ya (kata Aya, lalu pergi dari sana dan berjalan menghampiri Ibuk Lena yang ada di meja kasir)
"Ibuk memanggil saya. (kata Aya saat sudah berada di dekat Ibuk Lena)
"Iya. Ini gaji kamu bulan ini. (Ibuk Lena memberikan satu amplop kepada Aya)
Aya mengambil nya
"Terima kasih buk (kata Aya)
"Ya sama-sama, udah kamu boleh pulang sekarang. (kata buk lena lagi)
Aya pun pergi dari sana, lalu menghampiri teman nya putri yang masih menunggu nya di ruang istirahat.
"Ada apa...? (tanya putri saat Aya sudah berada di dekatnya)
"Gak ada apa-apa, Ibuk Lena cuma memberikan gaji ku (kata Aya)
"Cie cie yang sudah terima gaji pertamanya. Boleh nih terakhir gue. (goda putri)
"Ya kalau untuk itu kamu tenang aja put. Asal jangan yang mahal-mahal ya, nanti uang ku gak cukup bayar nya. (kata Aya)
"Ya iya Lo tenang aja Aya gue tau kok. (saut putri)
Aya dan putri pun tertawa.
"Udah ayo kita keluar, kita putar-putar untuk cuci mata dulu ya Aya habis itu baru Lo terakhir gue makan. Kita makan bakso aja nanti, gue tau tempat makan bakso yang enak (kata putri, dan di angguki oleh Aya)
Lalu mereka pun keluar, berjalan mengelilingi mal sambil bergandengan.
"Oh ya put, kamu kan sudah lama tinggal di sini, jadi pasti kamu tau dong toko penjual ponsel yang murah. (kata Aya sambil melihat ke putri dan menghentikan langkahnya)
"Lo mau beli ponsel ay....? (tanya putri juga menghentikan langkahnya)
"Rencananya iya put, tapi gak usah yang mahal-mahal. Asalkan baru dan bisa di gunakan untuk nelpon, itu udah cukup. (ujar Aya menatap putri)
Raut wajah putri terlihat sedih, selama mengenal Aya putri sudah tau banyak tentang kehidupan Aya dan bagaimana keluarga nya di kampung. Aya banyak bercerita tentang kehidupan nya kepada putri, begitu juga dengan putri dia juga bercerita tentang kehidupan nya kepada Aya.
Mereka berdua memang saling berbagi cerita, keduanya sudah sangat akrab sekarang, seakan sudah saling mengenal cukup lama.
(Putri termasuk anak dari keluarga yang cukup berada, saat ini dia tinggal dengan semua anggota keluarga nya di kota itu. Putri tidak kuliah bukan karena orang tua nya yang tidak mampu untuk menguliahkan nya tetapi karena putri sendiri yang tidak mau kuliah. Putri itu anak yang tidak suka belajar, untuk bisa lulus dari sekolah aja orang tua nya dengan sangat terpaksa memberikan sejumlah uang supaya anak mereka lulus.)
"Begini aja ay, Kita beli ponsel nya di toko milik pacar gue aja yok, kebetulan tokonya gak jauh kok dari mal ini. Kalau kita beli di sana pasti harganya bisa sedikit miring. (kata putri setelah dirinya tenang, dan memperlihatkan raut wajahnya yang senang kepada Aya)
"Ya udah terserah kamu aja put, aku ikut aja. (kata Aya)
Setelah membuat kesepakatan itu keduanya pun turun dari lantai dua mal, lalu berjalan dan ke luar dari mal.
Dengan berjalan kaki keduanya menuju toko handphone milik pacar putri, pacarnya yang selalu menjemput serta mengantar nye pergi kerja dan pulang ke rumah.
Sambil terus berjalan putri menghubungi pacar nya itu, memastikan dia ada di toko atau tidak sekarang. Putri juga memberi tau kalau dia dan teman nya akan ke sana.
Setelah semua di pastikan putri pun mengakhiri pembicaraan nya di, memutuskan sambungan telepon nya.
Putri dan Aya saling mengobrol, sambil terus berjalan, hingga mereka berdua sampai di toko yang mereka tuju.
Sampai di sana putri dan Aya di sambut oleh pacar putri langsung. Mempersilahkan keduanya masuk, lalu karena putri sudah menyampaikan niatnya datang ke sana kepada pacarnya Lewat telepon tadi jadi pacar putri sudah menyiapkan nya.
Dia pun memperlihatkan ponsel satu persatu kepada Aya, menjelaskan secara detail dan menyebutkan angka yang harus di bayar oleh Aya.
Dengan tatapan matanya putri memberikan kode kepada pacarnya. Pacar putri sudah tau apa yang di maksud oleh putri karena putri sudah memang sudah jauh jauh hari menyampaikan niatnya kepada pacarnya itu.
Putri merasa tidak enak kalau harus memberikan secara cuma-cuma kepada Aya, karena putri takut menyinggung perasaan Aya.
Jadi karena ada momen yang seperti ini lah putri bisa menyampaikan niatnya memberikan Aya ponsel tanpa harus menyinggung perasaan Aya.
Pacar putri memberikan satu ponsel android kepada Aya, dia menjelaskan kalau ponsel itu lagi promo, dan ini tinggal satu saja. Pacar putri juga menyebutkan angka nya.
Aya tampak berpikir sejenak, lalu Aya pun menyetujui untuk membeli ponsel Android itu.
Aya memberikan uang senilai yang di sebutkan pacar putri.
Setelah cukup lama beranda di toko handphone milik pacar putri, Aya pun mengajak keduanya untuk makan bakso bersama.
mereka bertiga pun pergi menggunakan mobil yang di gunakan oleh pacar putri yang bernama Tofan itu.
...*Bersambung*...
...Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya teman-teman semuanya, karena jejak yang di tinggalkan itu yang membuat Author semakin semangat 💪 untuk menulis ✍️ dan bisa Update setiap hari tanpa jeda....
...🤗🤗🤗...
...Vote, Like dan Komen....
...Hidupkan juga tanda Favorit ❤ biar ada notif yang masuk setiap kali Author update....
...Semoga menjadi pembaca setia dari Novel Author yang berjudul "Warna Kehidupan Aya" ini ya....
...🥰🥰🥰...
...Nb: Tolong tinggalkan komen yang membangun ya, jangan komen yang membuat Author nya down....
...Terima kasih 🙏...
...😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments