Saat sudah berada di rumah, Aya meletakkan berkas-berkas untuk lamaran kerja nya di ruang tamu. Lalu aya membawa belanjaannya ke dapur.
Aya mulai membersihkan belanjaannya, menatanya, memasukan ke tempat nya. Aya memisahkan bahan yang untuk dia masak lalu sisanya di masukan ke dalam kulkas.
Setelah semua nya beres, aya pun mulai memasak. Aya memasak makanan untuk makan siangnya supaya dia tidak repot-repot mencari makan siang di luar.
Makan sederhana yang di masak Aya sudah selesai, aya memasukannya di lemari tempat penyimpanan makanan. Aya membersihkan dapur, mencuci peralatan dapur yang kotor lalu meletakkan kembali ke tempat nya.
Setelah semua nya selesai, Aya pun keluar dari dapur lalu berjalan ke ruang tamu. Aya mulai menulis surat lamaran kerja sesuai dengan contoh yang di berikan asha.
Dengan semangat Aya menulisnya, dan saat ini sudah tiga lembar surat lamaran pekerjaan yang di selesaikan oleh Aya.
Karena Aya merasa susah cukup, Aya pun berhenti menulis, lalu aya melihat lamaran pekerjaan di beberapa koran yang dia beli. Aya melingkari beberapa pekerjaan yang di anggap nya sesuai dengan kriteria nya.
Entah karena ngantuk atau kecapean aya pun tertidur, dengan masih memegang pena di tangannya.
Cukup lama aya tertidur, saat suara Azan berkumandang Aya pun terbangun. Aya kaget saat melihat jarum jam yang ada di dinding, dengan cepat dia duduk lalu berjalan dan masuk ke kamar mandi.
Aya menunaikan kewajiban nya, lalu setelah selesai Aya pun makan, makanan yang dia masak tadi.
Pada malam hari nya, asha pulang dia kelihatan lemas saat ini, asha terlihat kelelahan. Asha langsung saja masuk ke dalam kamar nya tanpa menyapa Aya.
Aya menutup kembali pintu, lalu mengunci nya. Aya pun masuk kedalam kamar nya untuk istirahat.
.
.
.
Dua hari sudah Aya menunggu asha untuk menemaninya mengantarkan surat lamaran kerja tetapi asha masih belum bisa, sama seperti hari-hari sebelum nya asha memberikan alasan masih sibuk di kampus, banyak tugas dari kampus dan sibuk bekerja.
Asha sudah berangkat ke kampus, Aya masuk ke dalam kamar nya lalu duduk di kasur tipis nya. Aya menatap lembaran-lembaran surat lamaran kerja yang sudah dia siapkan. Aya mendekati lembaran-lembaran surat lamaran kerja itu lalu mengambilnya, Aya melihat kertas yang sudah dia tulis itu, tidak lama aya meletakkan nya kembali. Aya beralih mengambil foto kedua orang tuanya.
"Ya Allah apa yang harus aku lakukan sekarang...? Ayah ibu maafin Aya, beberapa hari ini aya belum menghubungi ayah dan ibu, aya gak sanggup untuk berbicara kepada ayah dan ibu saat ini, karena sampai saat ini Aya belum mendapatkan pekerjaan. (Kata Aya, sambil melihat foto kedua orang tuanya dan mengelusnya)
Aya menarik nafasnya dalam, lalu aya berdiri dari duduknya, aya keluar dari kamar berjalan menuju kamar mandi, aya mencuci tangan, wajah dan juga kaki nya. Setelah selesai aya kembali masuk ke dalam kamar, mengambil pakaian nya di dalam lemari kecil yang ada di kamar nya.
Aya mengganti pakaian nya setelah rapi, aya mengambil tas selempang kecil milik nya, lalu Aya memasukan barang yang akan dia bawa ke dalam tas kecil itu.
Aya mengambil uang nya di dalam lemari, membawa secukupnya, lalu memasukan di kantong celana yang di pakai dan juga di dalam tas kecil nya.
Aya mengambil semua berkas-berkas untuk lamaran pekerjaan nya, menata nya, memasukan ke dalam map.
Setelah semua nya siap, aya memastikan kalau sudah tidak ada lagi yang terlupakan. Aya mengambil foto kedua orang tuanya.
"Ayah, ibu, do'akan Aya ya, semoga perjalanan aya hari ini berjalan lancar, dan Aya mendapatkan pekerjaan secepatnya. (Kata aya lalu mencium foto kedua orang tuanya itu)
Aya meletakkan kembali foto kedua orang tuanya, lalu aya pun keluar dari kamar, berjalan ke pintu utama rumah, sambil meyakinkan diri aya membuka bertahan pintu itu.
"Bismillahirrahmanirrahim...(ucap aya Sebelum melangkah, setelah menutup serta mengunci kembali pintu rumah)
Dengan memantapkan hati aya pun pergi. Aya berjalan ke depan menuju jalan besar, setelah sampai di jalan besar aya melihat kiri dan kanan.
Awalnya Aya ingin mencari angkot untuk di naikin karena aya ingin mencoba mencari pekerjaan di pusat kota, tetapi aya kembali berpikir dan mengurungkan niatnya.
"untuk hari ini akan aku coba cari yang terdekat dulu, mudah-mudahan ada. (Kata aya yang berbicara pada dirinya sendiri)
Setelah memantapkan diri, aya pun berjalan ke arah kanannya memasuki satu persatu toko yang ada, untuk menanyakan lowongan pekerjaan di sana.
Sudah beberapa toko yang aya masuki saat ini tetapi hasilnya masih sama. Tidak ada lowongan pekerjaan di sana.
Aya tidak putus asa, walaupun saat ini aya sudah terlihat kecapekan, tetapi aya masih tetap mencoba lagi menanyakan ke toko yang lain yang belum di tanya.
Sudah hampir 4 jam aya berjalan, menanyakan satu persatu toko yang ada, tetapi hasilnya masih sama.
Aya melihat ada taman yang tidak jauh dari tempat dia berdiri saat ini, lalu Aya pun berjalan ke sana, duduk di bangku yang ada, meletakan surat lamaran pekerjaan di sampingnya, aya menarik nafas dalam, lalu Aya menatap lurus ke depan, dengan tatapan kosong.
Cukup lama Aya duduk di sana, karena hari semakin panas Aya melihat jam yang melingkar di tangan nya. Jarum jam menunjukkan pukul 12 kurang saat ini.
Aya berdiri dari duduk nya, mengambil kembali berkasnya yang ada di atas bangku. Lalu aya pun pergi dari sana.
Aya berjalan arah pulang sekarang, saat melewati satu toko aya melihat ada tulisan menerima lowongan pekerjaan di sana.
Aya mengembangkan senyumannya, lalu dengan semangat Aya masuk ke dalam toko pakaian itu. Aya menanyakannya apakah masih ada lowongan pekerjaan di sana, dan salah satu pegawai toko pun memintanya meninggalkan surat lamaran kerja nya terlebih dahulu, kalau mereka menerima nya pihak toko nanti akan menghubungi nya.
Aya pun memberikan surat lamaran kerja nya kepada pegawai toko.
"Mbak maaf, begini nomor telpon yang ada di surat lamaran saya itu adalah nomor telpon teman saya. Karena saya tidak memiliki ponsel jadi saya masukkan nomor telpon teman saya. Apa itu gak apa-apa mbak. (Tanya Aya)
"Tapi nomor telpon nya masih aktif kan...? (Tanya pegawai toko)
"Ya aktif (kata Aya)
"Baiklah kalau begitu gak masalah, kalau kakak keterima nanti pasti pihak toko akan menghubungi ke nomor itu. (Kata pegawai toko)
"Baiklah. Terima kasih ya mbak, kalau begitu saya permisi pergi dulu. Assalamualaikum...(pamit ayah)
"Wassalamu'alaikum....(jawab pegawai toko)
Dengan perasaan lega, Aya pun keluar dari toko. Aya kembali melanjutkan jalan nya, untuk pulang ke rumah.
Sambil terus berjalan aya masih melihat-lihat lowongan pekerjaan, tetapi sampai di simpang masuk ke arah rumah nya Aya tidak mendapatkan lagi lowongan pekerjaan.
"Baiklah untuk hari ini sampai di sini aja dulu, Lebih baik pulang aja, besok lanjutin lagi. Alhamdulillah Sudah ada satu lamaran yang sudah di masukkan. Terima kasih ya Allah untuk hari ini. (Kata hati Aya, masih terus berjalan ke arah rumah)
Aya sudah sampai di rumah, aya pun masuk kedalam. Setelah mengunci kembali pintu rumah aya masuk ke dalam kamar nya, meletakkan tas dan berkas-berkas nya di atas kasur.
Aya.mengambil handuk lalu keluar dari kamar berjalan dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
...*Bersambung*...
...Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya teman-teman semuanya, karena jejak yang di tinggalkan itu yang membuat Author semakin semangat 💪 untuk menulis ✍️ dan bisa Update setiap hari tanpa jeda....
...🤗🤗🤗...
...Vote, Like dan Komen....
...Hidupkan juga tanda Favorit ❤ biar ada notif yang masuk setiap kali Author update....
...Semoga menjadi pembaca setia dari Novel Author yang berjudul "Warna Kehidupan Aya" ini ya....
...🥰🥰🥰...
...Nb: Tolong tinggalkan komen yang membangun ya, jangan komen yang membuat Author nya down....
...Terima kasih 🙏...
...😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments