setelah rapat selesai di perusahaan pak ridwan, syasa, Bryan dan pak ridwan pun berkumpul di ruangan pak ridwan.
Bryan: " pa.. apa yang ingin papa sampai kan.. "
ridwan: " kapan kamu mau mempimpin perusahaan ini "
Bryan: " Bryan masih terikat kontrak dengan syasa pa.. "
syasa: " tidak apa apa Bryan.. kamu harus membantu papa kamu, dan memang seharusnya om ridwan sudah menikmati masa tua di rumah, dan kamu pulang lah ke rumah.. "
Bryan: " tapi yang mengatur jadwal siapa "
syasa: " aku bisa sendiri.. lagian 3 bulan lagi aku sudah berangkat ke London, "
Bryan: " apa..? kenapa secepat itu, "
syasa: " aku butuh untuk mempersiapkan semua nya"
Bryan: " tidak ...selama kamu belum berangkat aku ingin di samping mu dan mengatur jadwal mu "
syasa: " kamu mau mengatakan jika tidak bisa jauh dari ku? hem.. "
Bryan: " anggap saja begitu haha.. "
ridwan: " ya sudah aku tidak mau memaksa mu jika kamu belum siap " tersenyum, pak ridwan paham akan isi hati anak nya yang sedang di mabuk cinta ,
syasa: " tapi kasihan jika om ridwan harus mengurusi perusahaan sendiri Bryan.. "
Bryan: " ok.. aku akan tetap mengurus jadwal mu dan menyelesaikan kontrak ku pada mu sembari mengurus perusahaan papa, bagaimana, toh kita juga akan bertemu bukan,? karena perusahaan mu bekerja sama dengan perusahaan papa , "
syasa: " terserah..asal kamu bisa membagi waktu mu " tersenyum..
Bryan: " ok.. sudah jam 2, waktu nya kamu kembali ke kantor "
syasa: " om.. syasa pamit, sebelum asisten syasa semakin cerewet " bersalaman dengan pak ridwan
ridwan: " iya hati hati.. Bryan.. jaga calon menantu ku " tersenyum
Bryan: " pasti pa " tersenyum dan syasa pun hanya tersenyum malu
Bryan dan syasa pun keluar dari ruangan pak ridwan, saat keluar dari ruangan tiba tiba indi salah satu karyawan pak ridwan dan adik sepupu Bryan memanggil Bryan
indi: " mas Bryan.. " memeluk Bryan, syasa pun sontak melebarkan matanya dan menatap tak suka
indi: " mas Bryan.. sudah lama kita tidak bertemu " masih memeluk Bryan
Bryan: " ndi.. ndi.. lepas ndi.. " melepaskan pelukan indi dan melihat syasa yang sudah menatap nya dengan tatapan dingin nya
syasa pun langsung melangkah meninggalkan Bryan
Bryan: " kamu membuat seseorang cemburu " mengejar syasa
indi: " apa..? " binggung
Bryan: " syasa.. " meraih tangan syasa
syasa: " lepas.. !" berusaha melepaskan tangan Bryan
Bryan: " indi itu ?.. " memegang ke dua bahu syasa, tiba tiba indi menghampiri
indi: " mas Bryan, jelaskan apa hubungan mu dengan nona syasa "
syasa: " Bryan pacar ku " menatap indi dengan tatap an dingin nya
batin indi: " astaga.. kenapa mas Bryan bisa jatuh cinta dengan gadis seperti ini "
Bryan: " sayang.. indi itu adik sepupu ku " syasa pun menatap Bryan
syasa: " apa kamu tidak membohongi ku "
Bryan: " aku tidak pernah membohongi mu " memeluk syasa di hadapan karyawan pak ridwan. indi pun langsung mundur, tidak mau ikutan campur dengan urusan Bryan dan syasa.
syasa: " awas saja jika kamu berbohong pada ku, siap siap kamu.. " kalimat syasa mengantung dan melepaskan pelukan dan menbelakangi Bryan
Bryan: " apa sya.. " tiba-tiba syasa menyikut perut Bryan
Bryan: " aw... sakit sya.. " memegang perut nya
syasa: " akan jauh lebih sakit jika kamu benar benar membohongi ku dan mempunyai kekasih selain aku, itu pelajaran buat mu Bryan.. " meninggalkan Bryan menuju lift dan Bryan pun mengejar nya sampai lift.
Bryan: " kamu benar benar seperti singa jika marah " meringis menahan sakit dan tersenyum
syasa: " jangan membuat ku marah lagi, agar aku tidak menjadi singa betina yang kedua setelah mama ku " tersenyum
Bryan: " aku akan menjinakkan mu " meraih pinggang syasa dan langsung mencium bibir syasa sembari menekan tombol lift menuju kebawah, cukup lama mereka berciuman, hingga pintu lift terbuka, baru mereka menyudahi ciuman nya.
syasa: " kamu ingin membunuh ku " nafas nya tersengal sengal.. dan merapikan rambut nya
Bryan: " aku sudah kecanduan bibir mu sayang.. " meraih jemari syasa dan keluar lift dan seolah tak tak terjadi apa apa
syasa: " aku perhatikan kamu seperti papa ku, begitu ganas saat mencium mama "
Bryan: " haha.. apa kamu sering melihat papa dan mama mu berciuman "
syasa: " hampir setiap hari, dan itu membuat ku malu, karena papa mama tidak tau tempat untuk melakukan itu huh.. "
Bryan: " apa beda nya kita dengan mereka, kita juga bercium di depan umum, " tersenyum dan syasa pun tersenyum malu.
syasa: " sudah.. ayo pak hadi sudah menunggu di mobil "
mereka pun menaiki mobil dan menuju kantor syasa
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
vote like komen
Terima kasih😘💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Rhania lesta
si bryan nyosor trus
2020-04-22
1
Gemini
cemburu syasa
2020-04-10
0
Ervina Rosa
next kak😊
2020-03-30
0