" sya.. apa kamu jadi menghadiri pesta ulang tahun teman mu itu " tanya bram saat mereka berkumpul di ruang keluarga
" malas pa di sana ada Leon yang selalu mengganggu syasa"
" siapa yang berani mengganggu mu, patah kan saja leher nya.. " saut pak herman ,sontak syasa tertawa
" mati anak orang opa.. opa... walaupun syasa bisa bela diri, syasa tidak mau menggunakan sesuka hati , dan mereka tidak tahu jika syasa bisa bela diri, mereka hanya tau jika syasa anak manja, cucu dari herman kusuma, yang gila belajar, dan gila kerja dan mereka juga mengatakan gadis seperti syasa mana ada laki laki yang mau mendekati nya, gadis dingin, gila kerja, gila belajar, tidak ada waktu untuk memikirkan percintaan, huh.. menyebalkan "
" dan kamu diam saja.. " jawab Wina
" hem.. untuk apa meladeni meraka,membuang buang waktu "
" pergi lah.. ajak Bryan ke pesta untuk menemani mu " saut Bu dita
syasa: " itu tidak ada di jadwal di agenda syasa oma "
tiba tiba ponsel syasa berdering, dan ternyata Sinta yang menghubungi syasa
syasa: " ya nona.. "
Sinta: " sya.. datang lah ke pesta ku, aku menunggu mu "
syasa: " Sinta.. tapi aku masih banyak pekerjaan kantor "
Sinta: " kamu jangan membohongi ku sya.. aku ini sahabat mu.. "
syasa: " ck.. aku memang tidak pandai berbohong sin.. baik lah.. aku akan datang tapi tidak lama, karena aku masih banyak urusan
Sinta: ' tak apa.. yang terpenting kamu datang "
syasa: " ok.. bye.. "
syasa: " ma.. pa.. oma.. opa.. syasa terpaksa pergi ke pesta Sinta.. syasa akan bersiap siap terlebih dahulu " berdiri dan hendak berjalan
Bram: " ajak akbar untuk menemanimu "
syasa: " tidak perlu pa.. "
Bram: " kamu lupa sopir pribadi mu masih cuti "
syasa: " astaga.. kenapa aku melupakan itu, baik lah aku akan mengajak akbar
Herman: " ajak dia ke pesta, jangan kamu suruh menunggu di mobil, dia bukan sopir " syasa hanya mengangguk
syasa: " akbar..!! akbar.. !!
Bryan: " ya nona.. " suara akbar dari lantai atas
syasa: " siapkan dirimu temani aku ke pesta "
Bryan: " pesta..? "
syasa: " iya.. tunggu apa lagi.. "
Bryan: " tapi saya tidak mempunyai kemeja untuk ke pesta " menggaruk tengkuknya
syasa: " ya Tuhan.. " melihat Bram.
Bram: " haha.. iya papa paham "
Bram: " ayo.. "
Bram dan syasa pun naik ke atas. syasa masuk kekamar nya dan Bram pun masuk ke kamar nya mencari kemeja yang cocok untuk Bryan sedangkan Bryan masih menunggu di depan kamar nya,
tak lama Bram keluar dan membawa beberapa kemeja untuk Bryan
Bram: " pilih lah.. yang mana menurut kamu cocok untuk dirimu "
Bryan: " maaf tuan saya menjadi merepotkan tuan "
Bram: " tak apa.. jaga putri ku " tersenyum
Bryan: " em.. baik tuan " tersenyum
Bryan pun menganti baju nya dengan kemeja, dan memakai parfum pemberian syasa
Bryan: " ok.. tampan.. " memuji dirinya sendiri di depan cermin " tak lama Bryan Pun keluar dan menuruni tangga, Bram dan Wina serta bu dita dan pak Herman pun terpukau melihat Bryan mengenakan kemeja Bram ,
Bram: " aku jadi ingat sewaktu muda sayang " berbisik di telinga Wina "
Wina: " oh ya.. " tersenyum
Herman: " kamu tampan juga jika sudah begini " memuji Bryan yang sudah berada di ruang keluarga
Bryan: " opa bisa saja.. " tersenyum
dita: " syasa.. sya..!! Bryan sudah menunggu "
syasa: " ya oma.. " keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, Bryan pun tak berkedip melihat syasa yang berpenampilan anggun dan cantik di mata Bryan
syasa: " ma.. pa.. bagaimana penampilan ku.. "
Wina: " cantik.. " tersenyum
Bram: " kamu cantik sayang seperti mama waktu muda "
dita: " kalian serasi " tersenyum
syasa: " oma.. " cemberut dan melirik Bryan
Herman: " sudah.. sebaiknya kalian berangkat, , dan pulang jangan terlalu malam "
Bryan: " baik opa .. oma, tuan, nyonya, kami berangkat " tersenyum dan bersalaman dengan mereka begitu juga dengan syasa
syasa: "ma ..pa ..oma ..opa syasa berangkat
Bryan: " mari nona " mempersilahkan syasa jalan terlebih dahulu
mereka berdua pun menuju keluar dan Bryan pun membuka pintu mobil bagian belakang, namun syasa menolak dan memilih duduk dibagian depan dekat kemudi
syasa: " didepan saja, " tersenyum dan membuka pintu mobil sendiri, Bryan hanya diam saja dan tersenyum
Bryan pun masuk mobil dan langsung melajukan mobil nya, sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam tak tau harus memulai membicarakan apa, dan hanya saling pandang dan tersenyum
batin syasa: " jantung ku kenapa seperti ini, tidak seperti biasanya
batin Bryan: " ya Tuhan.. jantung ku.. ah.. sial.. "
tak lama Bryan dan syasa sampai ke tempat acara
Bryan: " nona benar ini tempat nya "
syasa: " iya.. " jawab nya santai tanpa melihat wajah Bryan. karena syasa memastikan tempat nya
Bryan pun membukakan pintu untuk syasa dan syasa pun keluar, dari mobil
syasa: " akbar.. tolong malam ini kamu harus selalu di dekat ku, selama acara pesta Sinta berlangsung "
Bryan: " baik nona, sebisa mungkin saya akan di samping nona "
syasa: " baik berdiri lah sejajar dengan ku "
Bryan pun berdiri sejajar dengan syasa, dan syasa pun mengandeng lengan Bryan, Bryan sontak menatap jemari syasa yang menyentuh lengan nya jantung nya makin tak terkontrol. tiba tiba Bryan berhenti saat melihat penampilan syasa, syasa pun ikut berhenti dan bertanya
syasa: " kenapa akbar..? "
Bryan: " maaf nona rambut nona baik nya diurai saja, agar pundak dan leher nona tidak terlihat " melepas ikatan rambut syasa
Bryan: " seperti ini lebih cantik "
syasa: " Terima kasih.. " tersenyum
syasa: " tolong saat di dalam jangan panggil aku nona "
Bryan: " lantas "
syasa: " sayang..! malam ini kamu berpura-pura menjadi kekasih ku, perlakuan aku seperti kekasih mu bukan seperti tuan mu "
Bryan: " tapi nona "
syasa: " jangan membantah.. "
Bryan: " baik nona.. em maksud saya sayang.. " tersenyum dan syasa pun tersenyum
syasa: " ayo.. " mereka berdua pun melangkah menuju tampat dimana pesta Sinta di adakan
syasa pun melangkah dengan pasti mengandung Bryan, saat syasa dan Bryan memasuki ruangan pesta semus mata tertuju pada mereka berdua dan langsung di sambut oleh Sinta
Sinta: " syasa.. akhirnya kamu datang di pesta ku" memeluk syasa sekilas dan melihat Bryan
syasa: " pasti.. karena kamu memaksa ku "
Sinta: " sya ini siapa.. "
syasa: " ini Bryan.. kekasihnya ku " tersenyum dan meraih lengan Bryan, Bryan pun mengulurkan tangan nya
Bryan: " Bryan.. " tersenyum
Sinta: " Sinta.. " tersenyum lalu menarik syasa agar sedikit menjauh dari Bryan
sinta: " jujur.. dia kekasih mu.. kenal dari mana, rekan bisnis mu kenapa kamu tidak menceritakan nya pada ku"
syasa: " dia.. anak sahabat papa ku " Jawab syasa asal,
sinta: " jadi kamu di jodoh kan.. "
syasa: " i.. iya.. iya di jodoh kan.. " jawab syasa Sekena nya dan melirik Bryan
Sinta: " ya sudah.. aku percaya, awas saja jika kamu membohongi ku, seperti tahun lalu sekarang nikmati pesta nya "
tiba tiba Bryan memanggil syasa
Bryan: " sayang.. ayo duduk.. jangan berdiri, nanti kamu kelelahan.. " tersenyum dan meraih pinggang syasa
syasa: " iya mas.. " tersenyum, Sinta pun menjadi salah tingkah melihat syasa dan Bryan berlaku mesra.
batin syasa: " mas.. astaga, kenapa sebutan itu meluncur begitu saja dari bibir ku arqqq "
batin Bryan: " ya Tuhan kenapa sebutan itu indah sekali, walau hanya berpura-pura "
Bryan dan syasa pun duduk berdampingan di kursi yang sudah di sediakan, mereka saling melempar senyum.
syasa: " akbar boleh aku memanggil mu Bryan saja "
Bryan: " tentu.. mas juga boleh haha "
syasa: " menggelikan.. tapi itu sebutan seharusnya untuk suami kelak, " membuang pandangan nya
Bryan: " beruntung yang akan menjadi suami mu "
tiba tiba Leon menghampiri syasa, syasa yang menyadari jika Leon menghampiri nya pun langsung memeluk Bryan
Leon: " Hai.. nona syasa laki laki mana yang kau sewa untuk menjadi kekasih mu hah.. "
syasa: " jaga mulut mu Leon dan berhenti mengoda ku, dan dia kekasih ku yang sesungguhnya nya " menatap leon penuh emosi
syasa: " mas.. ayo kita pergi... " menarik lengan Bryan
Leon: " haha... buktikan jika ia kekasih mu, mana ada lelaki yang berani mendekati wanita dingin dan gila bekerja seperti mu haha "
Bryan: " jaga ucapan mu.. ! syasa kekasih ku.. paham.. !! " jawab Bryan tegas
syasa: " sudah lah mas.. tak perlu meladeni Leon "
Leon: " bahkan untuk membuktikan pun kamu ragu sya.. hah.. " sinis Leon
Tiba tiba syasa mencium bibir Bryan,, awalnya Bryan kaget namun di rasa lama syasa mencium nya Bryan pun mengimbangi syasa, tak lama syasa pun melepaskan ciuman nya. syasa pun menjadi tontonan teman teman nya, Leon pun terkejut melihat syasa,
syasa: " sekarang kamu mau bukti apa lagi hah.. "
Bryan: " sayang sudah.. baik nya kita keluar " merangkul syasa dan membawanya keluar ruangan dan menuju parkiran mobil
Bryan: " nona.. apa anda baik baik saja, maaf soal ciuman tadi.. maaf nona " melihat syasa yang terdiam, Tiba-tiba syasa mendekat ke arah Bryan dan menarik Tengkuk Bryan dan mencium kembali bibir Bryan, sembari meneteskan air mata
syasa: " kenapa.. kenapa mereka selalu mengatakan jika tidak ada laki laki yang mau mendekati ku " menangis
syasa: " kenapa.. !!? " triak syasa dan Bryan pun memeluk syasa
Bryan: " nona, sudah.. jangan seperti ini, pasti ada laki laki yang mendekati nona, "
syasa: " siapa.. ? " selama ini memang tidak ada yang berani mendekati ku, di mata mereka aku hanya sibuk dengan pekerjaan dan pelajaran, tapi apa aku salah, aku melakukannya karena aku menyukai apa yang aku lakukan " menenggelamkan wajah nya didada Bryan
Bryan: " tidak nona, nona tidak bersalah "
syasa: " katakan laki laki mana yang mau mendekati ku dan memberi kan cinta nya untuk ku, cinta untuk syasa, siapa.. !! ? "
Bryan: " aku.. aku lah laki laki yang berani mendekati mu .. akan aku berikan cinta ku untuk mu " syasa pun memandang sorot mata Bryan dan seolah mencari kebenaran
syasa: " benarkah.. ? "
Bryan: " yah.. " memeluk syasa
syasa: " mulai sekarang kamu kekasih sungguhan ku "
Bryan: " hah.. tapi nona.. nona baru dua hari mengenal ku "
syasa: " lambat laun nanti aku juga mengenal mu " tersenyum
Bryan: " dan jika nanti aku terbukti laki laki brengsek bagaimana.. "
syasa: " aku akan menghajar mu haha "
Bryan: " bagaimana jika opa dan oma mengetahui nya, belum lagi tuan Bram dan mama mu "
syasa: " kita hadapi bersama, sekarang kita jalani saja diam diam, tapi dengan satu syarat kamu jangan berbuat macam macam dengan ku dan aku juga tidak mau mendengar kamu mempunyai kekasih selain aku " Bryan hanya tersenyum dan memeluk syasa
Bryan: " tidak ada yang berani membantah printah bos kecil " tersenyum, syasa hanya memukul lembut dada Bryan dan tersenyum
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
**vote like komen
Terima kasih😘💕**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Tari Lestari
visual dunk
2020-10-23
0
Agusrina Dyah Ariani
mulai seruuu
2020-09-06
1
Iklimah Ryder
suka thor gak bertele tele ceritanya
2020-08-14
0