magrib pun tiba, semua pun berkumpul di tempat ibadah yang ada di rumah pak Herman.
" Bryan.. kamu yang menjadi imam , " ucap pak herman melihat Bryan,
" tapi opa.. "
" Bryan.. bisa kan.. ? " tanya bu dita
" bisa oma " jawab bryan sedikit ragu karena bryan sudah lama meninggalkan kewajiban nya
" aku sudah lama tidak shalat, apa masih bisa.. ya Allah bantu aku " ucap bryan dalam hati , dengan rasa terpaksa bryan menjadi imam shalat, beruntung nya ia masih hafal bacaan dan gerakan shalat, setelah selesai mengerjakan shalat , pak herman dan bu dita langsung meninggal tempat shalat, sedangkan Bryan masih berzikir, ternyata Bryan rindu akan ibadah yang sempat ia tinggal kan, sedangkan syasa mengaji di belakang Bryan seperti biasa, saat syasa melantunkan ayat ayat suci, Bryan pun kaget mendengar nya karena syasa suara syasa begitu merdu saat membaca Ayat ayat suci, Bryan pun hanya menikmati dan mendengarkan dan tersenyum
" di balik sosok nya yang dingin terhadap karyawan nya, ada sisi yang tak terduga di dirimu sya, kamu beda dari gadis kebanyakan " ucap bryan dalam hati ketika selesai berzikir , tak lama syasa pun selesai mengaji dan melepaskan mukena nya, sedangkan Bryan sudah selesai sedari tadi namun ia memilih untuk menunggu syasa
" sudah selesai nona "
" yah.. " jawab nya santai tanpa ekpresi tiba-tiba bu dita memanggil syasa
" syasa..! syasa.. ! " panggil bu dita
" iya oma.. " jawab syasa sembari melipat mukenanya
" kemari.. ajak Bryan makan bersama " ucap bu dita
" iya oma tunggu sebentar " jawab syasa sedikit berteriak
" akbar.. ayo makan malam, kita sudah di tunggu oma dan opa " ajak syasa setelah selesai melipat mukena nya
" baik nona " jawab bryan lalu mereka berdua pun bergegas menuju ruang makan "
" oma.. mbok titin masak apa.. " tanya syasa lalu duduk di sebelah bu dita sedangkan Bryan duduk di depan bu dita
" masak itu " jawab bu dita menunjuk makanan nya
" ayo Bryan, jangan sungkan, makan.. " ucap bu dita
" iya oma " jawab bryan lalu tersenyum dan mengambil makanannya, sedangkan syasa masih sibuk dengan ponsel nya, karena sibuk mengecek e-mail dan pekerja nya lewat ponsel
" syasa.. makan dulu nak.. " ucap bu dita melihat syasa yang sibuk dengan pekerjaan nya
" iya oma sebentar " jawab syasa yang masih sibuk dengan ponsel nya . pak herman ,bu dita serta Bryan memakan makanan nya terlebih dahulu dan membiarkan syasa sibuk dengan ponsel nya.
" syasa.. kami sudah selesai makan, sedangkan kamu belum menyentuh makanan mu sama sekali " ucap pak herman saat selesai makan
" iya opa.. sabar, ini syasa masih membalas e-mail pak Kuncoro." ucap syasa yang masih saja sibuk sediri
" anak ini.. Bryan urus syasa, opa dan oma mau istirahat " ucap pak herman melihat syasa dan menggelengkan kepala nya
" baik opa.. " jawab syasa lalu melihat syasa yang masih sibuk dengan ponsel nya. dengan sigap Bryan pun mengambilkan nasi beserta lauk nya, dan duduk di sebelah syasa.
" nona.. ayo makan.. ini sudah saya ambilkan " ucap bryan
" hem.. " jawab syasa singkat dan tidak melirik sedikit pun ke arah bryan, Bryan pun terpaksa menyuapinya
" aa..nona.. " ucap bryan menyuapi syasa, tanpa sadar syasa membuka mulut nya dan mengunyah makanannya
" bocah manja " ucap bryan dalam hati lalu tersenyum dan melanjutkan menyuapi syasa hingga selesai.
" nona ini minum air putih nya " ucap bryan memberikan gelas pada syasa, lalu syasa pun meminumnya
" ayo ikut dengan ku di ruangan kerja ku " ucap syasa lalu bangkit dari duduk nya dan naik ke lantai atas di ikuti Bryan . setelah sampai di ruang kerja syasa, Bryan pun melihat sekeliling nya dan menemukan foto keluarga bram sanjaya dan mendekati nya
" bukan kah ini tuan bram sanjaya pengusaha terkenal itu " ucap bryan terkejut dampak tak percaya ada foto bram sanjaya
" iya, dia papa ku.. " jawab syasa santai lalu duduk di kursi kerjanya
" papa.. ? bukan kah papa nona sudah almarhum "
" papa bram, papa sambung ku " jelas syasa dengan santai
" jadi nona anak bu wina Wijaya.. " tanya bryan semakin ingin tahu
" yah.. kenapa.. apa kamu tidak mengetahui seorang wina Wijaya " jawab syasa melihat bryan yang duduk di kursi di depan meja kerjanya
" ah.. saya tahu nona, saya hanya tidak menyangka jika nona putri nya " ucap bryan lalu tersenyum
" sekarang kamu sudah mengetahui nya, jadi kamu jangan macam macam dengan ku atau mama ku akan menembak kepala mu " ucap syasa mantap tajam Bryan
" iya nona, saya tau batasan saya " jawab bryan sedikit gugup
" ck.. sial.. aku terperangkap di kandang singa, betapa mengerikan nya pasangan Bram sanjaya dan wina Wijaya, sekarang anak nya juga tak ubah nya singa betina, mengerikan " ucap bryan dalam hati dan Berglidik ngeri. lalu syasa mengerjakan pekerjaan nya yang masih tertunda, sedangkan Bryan membaca surat kabar yang ada di meja syasa. setelah selesai syasa pun merapikan pekerjaan nya
" akbar.. tidur lah, pekerjaan ku sudah selesai, dan tolong besok kamu bawakan map map ini " ucap syasa sambil menyerahkan map pada bryan lalu berdiri dari duduk nya
" baik nona " jawab bryan lalu syasa keluar dari ruangan kerjanya di susul Bryan,kemudian masuk kedalam kamar masing-masing setelah nya sampai di kamar bryan membaca kembali agenda syasa.
" bangunkan tidur sebelum subuh , menyiapkan baju, sepatu, dan tas, beserta dokumen nya , memeriksa jadwal pekerjaan " ucap bryan menautkan kedua alisnya
" apa apaan ini, ini asisten atau baby sister ah.. " grutu bryan lalu melempar buku catatan syasa
" sudah lah jalani saja, dan aku harus tidur lebih awal dan menghidupkan alarm " gumam bryan lalu tidur di tempat tidur
🔹🔹🔹🔹🔹
jangan lupa, like, vote komen
Terima kasih😘💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
chandra agustina
syasa terlalu angkuh tdk ramah seperti mamanya, sama yg tua dia panggil nama, tdk seperti wina sangat sopan sama siapa pun
2020-08-01
0
Fikri Abdi
awal cerita yg bagus buat sasya dan bryan thoor..saya suka 😍😍
2020-07-25
0
Aku Ya Aku. 😂😂
katanya udah gak butuh babysitter.. tp ini? payah. masa baju doang suruh akbar menyiapkannya..
kalo kaya gini mah mending yg jadi asistennya mbak dini ajh. yg udh tau kelakuannya sejak kecil.
wkwkwk
kesiann juga si akbar harus berurusan dg anak ingusan angkuh. 😁😁🤭🙏
2020-07-19
0