kamar syasa.
" nona. nona syasa. bangun nona..sudah subuh.. " ucap bryan mengguncang lembut tubuh syasa
"eum... jam berapa? " ucap syasa saat sudah membuka matanya
" 4: 30 nona dan keperluan nona sudah saya persiapkan semua " ucap bryan yang masih berdiri di samping tempat tidur syasa . tiba tiba tangan bryan di tarik syasa hingga bryan terhempas dan terduduk di sisi syasa
" nona... " ucap bryan terkejut
" sebentar lagi, aku masih mengantuk " ucap syasa memegang tangan bryan .bryan hanya menurut dan memandangi wajah polos syasa saat masih memejamkan matanya.
" cantik " batin bryan lalu tersenyum dan berusaha membangunkan syasa kembali
" Bangun nona.. sudah subuh, " ucap bryan lalu melepaskan tangan syasa yang sedari tadi memegangi pergelangan tangan nya
" iya.. " jawab syasa lalu membuka matanya
" kamu lulus ujian pertama, yaitu bangun pagi , dan pergi lah ke kamar mu, dan bersiap siap lah. aku juga akan mempersiapkan diri ku " ucap syasa lalu duduk di tempat tidur
" baik nona.. permisi " ucap bryan lalu berdiri dari duduk nya
" hem.. " jawab syasa singkat tanpa melihat Bryan .Bryan dan syasa mandi di kamar masing-masing lalu shalat subuh lalu ,mandi dan mengganti baju nya, saat bryan memakai kemeja nya dan belum sempat mengancing kemeja nya tiba tiba syasa memanggilnya
" akbar..! akbar..!! " teriak syasa di ambang pintu,
" iya nona.. " jawab bryan lalu membuka pintu nya dan syasa pun sudah masuk kedalam kamarnya, bryan pun terburu buru masuk ke kamar syasa dan belum mengancingkan kemejanya
" iya nona.. "
" astaga.. kancingkan kemeja mu " ucap syasa dan membuang pandangannya saat melihat dada bidang bryan
" maaf nona.. " jawab bryan lalu mengancingkan kemejanya
" sudah.. "
" sudah nona.. "
" tolong bantu keringkan rambut ku.. " ucap syasa lalu duduk di depan cermin
" apa..!!? ah.. baik nona.. " jawab bryan terkejut
" sudah aku katakan kamu itu asisten pribadi ku, jadi apa pun yang aku butuhkan dan aku perlukan kamu harus membantu ku, paham!! " ucap syasa tanpa jeda, dan tanpa melihat bryan
" paham nona " jawabnya lalu menghampiri syasa dan memulai mengeringkan rambut syasa dengan hairdryer sedangkan syasa memoles wajah nya dengan make up tipis, sesekali Bryan mencuri pandang wajah syasa, yang menurutnya cantik, dan bryan pun tersenyum namun syasa menyadari jika bryan memperhatikan nya
" kenapa kamu tersenyum " ucap syasa melihat bryan dari cermin
" nona cantik.. " ucap bryan jujur lalu tersenyum sembari menyisir rambut syasa, syasa pun tersenyum mendapat pujian dari Bryan
" kamu orang pertama yang berani memuji ku " jawab syasa lalu tersenyum
" o ya.. jadi..saya orang pertama yang melihat senyum manis mu nona " ucap bryan lalu tersenyum dan melihat syarat dari cermin
"eum..kamu beruntung.. " jawab syasa melirik bryan dari cermin dan bryan hanya tersenyum
" sudah nona anda terlihat begitu mempesona " ucap bryan saat selesai menyisir rambut syasa lalu tersenyum di balik cermin dan memandang syasa
" ok.. Terima kasih, kamu duduk di sini " ucap syasa lalau berdiri dan menyuruh bryan duduk di kursi depan cermin nya
" diam lah.. aku akan menyisir rambut mu, aku tidak mau asisten ku berantakan " ucap syasa yang mulai menyisir rambut bryan, bryan pun hanya tersenyum
" sudah.. kamu terlihat tampan jika begini " ucap syasa tanpa sadar
" dan gunakan parfum ini, ini sering di gunakan papa bram, aku menyukai aroma nya, dan aku tidak suka aroma parfum mu yang kemarin " ucap syasa lalu memberikan pafum pada bryan
" Terima kasih nona ternyata anda tak sedingin yang saya bayangan kan, dan anda orang yang hangat dan perhatian " jawab bryan lalu tersenyum lalu berdiri dari duduknya
" kamu beruntung , tapi jika aku marah kamu jangan coba coba untuk bersuara " ucap syasa lalu tertawa dan bryan pun ikut tertawa
" ok.. kita turun untuk sarapan, jangan lupa bawakan semua barang barang ku " ucap syasa
" baik nona " jawab Bryan lalu membawa barang barang syasa, sedangkan syasa masih menggunakan sepatu nya, namun syasa kesulitan mengenakan sepatu, bryan ya g melihat syasa kesulitan mengenakan sepatu pun dengan sigap meletakkan barang yang ia bawa di tempat tidur syasa , lalu ia menghampiri syasa dan Berlutut di hadapan syasa dan membantu mengenakan sepatu.
" mari saya bantu nona " untuk ap bryan sambil menarik lembut kaki syasa
syasa: " akbar.. jangan.. untuk yang ini aku bisa sendiri.. "
Bryan: " tidak apa apa nona, mari, " meraih kaki syasa
" akbar.. ! please untuk yang ini jangan.." jawab syasa sambil memegang kedua pundak Bryan dan menatap bryan,
" kenapa nona, saya asisten mu nona " ucap bryan memandang syasa
" iya aku tahu, tapi kamu laki laki.. tidak pantas melakukan ini, tolong jangan lakukan lagi, aku tidak mau kamu terlihat rendah , mama mengajarkan ku hal itu, tolong hargai apa yang aku yakini, bagaimana pun tinggi nya posisi seorang wanita dia tetap harus menghargai laki-laki, kamu paham maksud ku " jelas syasa lembut lalu tersenyum
" eum.. maaf nona, saya paham, kalau begitu saya turun terlebih dahulu " jawa bryan lalu syasa pun mengangguk dan tersenyum
" syasa.. kamu memang gadis istimewa , beda dari semua gadis gadis yang aku temui " batin bryan lalu tersenyum dan melihat sekilas syasa sebelum keluar kamar
" ah.. sial.. apa yang aku pikir kan " gumam bryan saat sudah keluar dari kamar syasa dan menuruni anak tangga
🔹🔹🔹
Terima kasih
jangan lupa vote, like komen
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Vina Nadira
ada islami tp knp bisa bukan mahram ngurusin rambutnya,,,,,ya sih horang kaya mah bebas ya😀😀😀😀
2020-09-15
1
jameela
authorrr.. aku padamuuuu
💞💞💞
ceritanya bagussss
2020-08-08
0
chandra agustina
thor akbar lbh pantes jd baby siternya thor...alur critanya jd gk menarik
2020-08-02
1