"Maafkan kami nyonya-tuan, kami berdua tidak sengaja" meminta maaf pada Cahayati dan James.
James sedikit melirik ke arah Risha. Melihat seksama bahwa dia terlihat mengenal Risha, tapi ada sedikit keraguan pada Risha. Membuatnya terus memikirkan wajah kecantikan Risha, apakah dia wanita yang di incar selama ini?.
Tapi rasanya, berbeda sekali antara wajah wanita di depannya dan wanita yang ada di foto.
"Kami tidak apa, kalian tidak apa juga?." Tanya Cahaya pada mereka.
"Kami tidak apa juga nyonya, maaf kami menabrak anda" meminta maaf karena tidak sengaja menabrak.
"Apa kalian kesini mau makan juga, bagaimana kalau kita makan bersama" ajak Cahaya pada mereka.
"Maaf, kami sudah makan dan kami harus segera pulang".
"Baiklah, siapa nama kamu?." Cahaya bertanya pada Risha.
"Nama saya Trya, nyonya" Risha menjawab pertanyaan Cahaya.
"Nama yang manis, kamu?" beralih tanya pada Ratih.
"Saya, mona nyonya".
"Panggil saja bu Cahaya, jangan panggil nyonya. Saya merasa sangat tidak suka dengan panggilan seperti itu" merasa tidak bagus dengan panggilan tersebut.
Ratih terpana dengan ketampanan seorang laki di depan matanya, dia terus melihat James. Ketampanannya membuat Ratih terus melihat James hingga James merasa risih, James mengajak mamanya agar segera menuju ke meja makan.
"Ma, kita pergi sekarang" ajak ibu Cahaya.
"Tunggu sebentar, mama ingin mengobrol dengan Trya" membantah ajakan James.
Geo merubahkan nama mereka, karena dengan begitu tidak ada yang tau siapa mereka berdua. Jika tau maka akan terjadi pada mereka.
Ratih merasa tidak suka dengan apa yang Risha dapatkan, kenapa Ratih tidak bisa lebih dahulu mendapatkan apa yang di inginkan. Apa hidupnya tidak seberuntung Risha, kemana pun mereka bersama maka Risha yang lebih dulu mendapatkannya.
Ibu Cahaya merasa tidak suka dengan penampilan Ratih, dia berpenampilan seperti pria. Maka tidak pantas untuk menjadi pendamping dengan anaknya, ciri istri untuk anaknya, harus mencerminkan seperti perempuan bukan seperti pria.
"Kalau begitu, kami permisi dulu bu Cahaya, kami harus segera pulang." Ratih meminta izin pamit dari mereka
"Apa perlu di antar oleh supir kami?." Cahaya memberi tumpangan pada Risha dan Ratih.
"Tidak usah Bu, kami sudah di jemput." Ratih berusaha untuk menghindari dari orang yang baru di kenal.
"Ya sudah, berhati-hatilah kalian." Melambaikan tangan pada mereka.
James masih terus saja memperhatikan punggung Risha yang sudah menghilang di depan matanya, yang sudah pergi meninggalkan restoran. Merasa tidak asing dengan wanita itu.
"James, sedang lihat apa kamu?." Cahaya bertanya pada James yang sudah termenung.
"Apa kamu suka dengan Trya" Cahaya menebak yang ada di pikiran James.
"Ma, aku sama sekali tidak tertarik dengan mereka berdua." ucap James yang sedikit membantah dengan perkataan Cahaya.
"Mama paham, dan kamu tidak akan jujur. Kita cari meja makan sekarang".
Tempat lain
Dia sangat tampan, Itulah di pikiran Ratih sekarang yang terus memikirkan ketampanan James namun dia sangat pelupa dia belum menanyakan siapa nama pria tampan itu. Pikirnya
Di dapur Risha sedang membuat jus kesukaannya, yang sering dibuat oleh neneknya sejak dia masih kecil. Tapi sejak nenek meninggal karena sakit. Hidup Risha sangat menderita, nenek sudah tenang di alam sana dan hidup Risha jauh lebih baik dari sekarang.
Geo tiba di dapur untuk mencari air minum yang ada di kulkas, Geo melihat Risha yang sedang membuat minuman. Geo menyapa Risha namun saat Geo memanggil Risha berputar belakang dan....
Mereka saling bertemu empat mata, sangat lama meraka saling menatap.
"Maaf paman, aku tidak sengaja. Ya ampun, baju paman" sambil menyapu jus yang menempel di baju Geo.
Geo menatap Risha yang sedang menyapu jus yang sudah mengotori pakaian Geo, dan Geo sama sekali tidak beralih pandangannya dari Risha.
"Paman, aku tidak sengaja. Maafkan aku paman".
"Tidak usah, aku tidak apa. Apa yang sedang kamu buat" Geo bertanya.
"Aku sedang membuat jus paman, tapi sayangnya jus tumpah di baju paman," merasa bersalah.
"Sudah paman bilang, paman tidak apa," kata Geo menjelaskan bahwa semua baik-baik saja.
Risha pun pergi dari dapur, merasa sedikit aneh dengan sifat paman sejak serumah dengannya.
Di ruang tamu Ratih masih termenung memikirkan pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama, apa ini rasanya jatuh cinta?.
Rasanya sangat canggung dengan perasaan ini, dia berharap bisa berjumpa lagi dengan pria tampan itu.
Dia sangat tampan, kapan aku bisa bertemu dengannya lagi. Nama saja belum aku ketahui apalagi tempat tinggal, oh tidak apakah aku jatuh cinta pada pria tampan itu.? Batin Ratih.
"Ratih, apa yang sedang kamu pikirkan?. Aku melihat kamu senyum sendiri, sepertinya kamu sedang bahagia" ucap Risha yang penasaran dengan ekspresi wajah Ratih.
"Aku sangat bahagia, aku menyukai seseorang tapi sayangnya. Aku belum mengetahui siapa namanya".
"Apakah pria yang tadi malam?" bertanya Risha.
"Iya, apa kamu tau siapa dia?" berbalik tanya.
"Kita baru saja berjumpa dengannya, bagaimana bisa kamu bertanya seperti itu padaku".
"Aku pikir kamu mengenalinya, hahaha" ucap sambil tertawa.
Risha hanya diam saja dengan perkataan Ratih, dia tidak ingin merusak suasana kebahagiaan teman sendiri.
Ada merasakan sesuatu yang aneh dengan pria yang tadi malam, James terus melihat Risha yang sedang mengobrol dengan ibunya. Apakah pria itu menyukainya? rasanya itu tidak mungkin, ya bisa jadi itu hanya kebetulan saja.
Pergaulan bebas dapat mengakibatkan pengaruh hal yang buruk bagi seorang, begitu juga dengan kehidupan Ella. Keluar setiap malam bersama temannya untuk berfoya-foya dengan uang mereka, tidak memikirkan nasib ke depannya bagaimana pun, asal hidup ini bebas.
Club barr...
"Hai Nona cantik" sapa dari pria yang tiba datang menawar minuman.
"Hai pria jelek, lebih baik bercermin dulu, baru bisa mengajak aku untuk berkencan" kata Ella yang menghina pria tersebut tanpa memikir sesuatu ke depannya.
"Wah, gadis yang sangat sombong" ucap pria itu dengan ekspresi yang sedang marah.
"Aku tidak salah bicara, memang kenyataannya bahwa kamu pria jelek!".
"Kawan, kita beri saja pelajaran buat gadis ini. Bagaimana?." mengajak teman yang lain.
"Apa yang kalian lakukan? lepaskan aku!" mencoba lari dari mereka.
Tiba saja ingin pergi dari mereka, seorang salah satu dari mereka, telah menarik dan menutup mulut hingga Ella pingsan.
"Bawa dia ke dalam kamar" menyuruh teman pria lain untuk membawa Ella ke dalam kamar.
"Itu akibat menjadi orang yang sombong".
Mereka merasa sangat bahagia, karena malam ini telah menemukan santapan yang lezat.
Kantor Pernod Ricard
Usaha tidak mengkhianati hasil, begitu juga dengan semua rencana yang mereka lakukan.
Risha lebih memilih untuk bekerja dan tidak melanjutkan sekolah, namun bukan dengan data. Dari nama, tahun lahir dan semua sudah di ubah oleh Geo agar anak buah James tidak akan tau keberadaan Risha lagi.
Pagi-pagi, Risha sudah berangkat ke kantor untuk bekerja, berkat bantuan Geo dia bisa dapat pekerjaan dengan mudah.
"Apa anda bernama Trya?" tanya seorang manager.
"Iya, saya".
"Silahkan ke ruangan, beliau sudah memanggil dan sudah menunggu anda".
Bangun dari tempat duduk, menuju ke ruangan Presdir.
Mengetuk pintu ....
"Silahkan masuk" menyuruh masuk ke dalam.
Membuka pintu lalu menuju meja Presdir untuk menyerahkan berkas data surat lamaran, dan ternyata pria itu.
Risha terkejut bahwa pria yang semalam adalah Presdirnya sendiri, ia tidak tahu harus berbicara apa dengan atasannya ini. James masih menatap Risha yang berdiri di depannya, melihat dengan seksama wajah wanita yang ada di depan matanya.
Risha ingin berbicara tapi rasanya kaku memulai awal pembicaraan dengan atasannya, ada rasa grogi memulai pembicaraan apalagi dia adalah pria yang di tabrak tadi malam.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
ᴅɪᴇ
awokawokawok ada yg typo Thor
waktu James ngajak mamanya pergi dr restoran.
nah yg naksir Ratih tapi James sukanya ma Risha..
cinta segitiga
2021-10-31
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat
2021-10-20
0
Valley
Udah like juga eps ini🤔🤔🤔
2021-10-15
0