19.Keluar musuh

Oliv sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, di luar Nathan sudah menunggu Oliv yang masih di dalam rumah. Manager Nathan ingin bertanya pada Nathan siapa yang di tunggu?, tapi tidak berani. Karena itu, privasi tuannya dan Nathan tidak suka orang yang ingin tau tentangnya.

Nathan melihat ke arah luar, melihat penampilan Oliv, yang sangat berbeda dari kemarin. Oliv melambai tangan pada wajah Nathan yang sudah termenung.

"Tuan, bolehkah saya masuk" ucap Oliv, membuka pintu mobil lalu masuk.

Nathan tidak menjawab perkataan dari Oliv, dia mempersilahkan Oliv masuk ke dalam mobil dan langsung duduk.

Oliv hanya diam saja, melihat tingkah laku Nathan seperti itu, Nathan yang masih bersikap dingin karena merasa ada yang aneh dengan dirinya. Nathan melihat ke arah Oliv yang sedang memeriksa isi buku kuliah, tidak lama kemudian mereka pun sampai di depan gerbang kampus.

Sampailah di kampus...

Nathan dan Oliv turun dari mobil, karena sudah sampai. Banyak sekali orang melihat mereka berdua, Nathan pun turun dari mobil. Ada banyak gadis sekitar mereka melirik Nathan yang begitu membawa pesona di dalam kampus, Oliv pamit pada Nathan, dia harus masuk kelas sekarang dan Nathan tidak memperdulikan dia.

Ada beberapa gadis yang menyapa Oliv dan mempertanyakan siapa pria tadi. Akan tapi Oliv tidak menjawab pertanyaan mereka. Oliv meninggalkan mereka, sebab itu bukan kerjaan dia, yang harus wajib di jawab.

Tingkah Oliv seperti itu, banyak orang yang tidak suka padanya.

Oliv masuk ke dalam kelas, duduk di kursi dengan yang lain. Salah satu murid dalam kelas menghampiri dia dan berkata.

"Bagaimana kamu kenal dengan pria tadi?. Apakah dia kakak kamu atau pacar kamu" tanya fanny.

Fanny adalah wanita yang paling tercantik di antara kelas Oliv. Banyak yang ingin menjadi kekasih Fanny, namun Fanny tidak tertarik dengan pria yang miskin.

Oliv tidak mengubris perkataan Fanny, akhirnya Fanny menarik Oliv membawa ke luar kelas. Mempermalukan dia depan semua orang.

Oliv masih tidak mau melawan menghina mereka, dia juga bahkan tidak berani membela diri. Fanny melempar beberapa telur di tubuh Oliv, sehingga banyak orang yang menertawakan dia.

Oliv berlari ke kamar mandi, karena sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan mereka. Fanny mengikuti Oliv dari belakang, menuju kamar mandi. Oliv pun masuk ke dalam kamar wc dan terduduk menangis di dalam, pintu pun di kunci oleh Fanny. Sehingga Oliv tidak bisa keluar dari kamar wc.

"Tolong buka 'kan pintunya, aku mau masuk kelas. Buka 'kan pintunya" teriaknya Oliv di kamar mandi.

Kenapa ini harus terjadi lagi, apa salah aku.. hiks. Kalian semua jahat, hanya karena aku masih lemah seperti ini tega berbuat seperti itu padaku. Lihat saja nanti aku akan membuat kalian menyesal setelah melakukan ini padaku. Guman batin Oliv.

...****************...

James sedang duduk di ruang tv, dia menonton tv sendirian. Menonton mengingat masa lalu saat-saat bersama Risha dulu, dan itu hanya kenangan bagi James hingga sekarang.

James pun pulang ke rumah, karena ada yang harus di urus dengah Ella. Sepertinya, rencana tidak akan terjadi karena kantor juga sudah jatuh ke tangan orang lain.

Di sisi lain, Ella sedang menata alat kecantikan dia di dalam kamar. bagaimana dia bisa mendapatkan sebanyak itu?. Ibunya pun heran, apa yang terjadi sebenarnya, maka ibunya pun bertanya pada Ella.

"Dari mana kamu mendapatkan,? alat kecantikan sebanyak ini, kamu tidak mencurikan sayang" Erlina bertanya yang masih tidak percaya melihat make-up yang sangat banyak.

"Ibu tenang saja, ini semua, aku dapatkan dari ayah. Ibu tidak perlu ikut campur urusan ayah, jika ibu masih ingin bersama ayah! mama harus tutup mulut" ucap Ella dengan nada sombong yang tidak punya sopan santan dalam bicara dengan ibunya.

"Apa yang kalian lakukan, itu dosa sayang. Mereka sudah berbaik hati pada kita, inikah balasan untuk mereka?" kata Erlina memberikan nasihat pada anaknya yang sudah mendapatkan apa yang di inginkan.

"Lebih baik ibu diam, jangan berisik".

Dari luar James sudah mendengar semua apa yang mereka katakan. James menobrak pintu dengan keras hingga Ella dan ibunya terkejut.

Ella pun mati pucat karena James mendengar pembicaraan mereka berdua, James pun geram dan mencekik leher Ella. Ibu Ella tercengang apa yang di lihat di depan matanya, Erlina pun meminta ampun pada James untuk tidak membunuh Ella.

Suara pukulan dari belakang, Jude memukul James, bahkan sudah mempersiapkan semua. Suatu saat nanti, James pasti akan membunuh mereka. Jude menyuntikkan sebuah obat ke dalam tubuh James hingga James tidak bisa bergerak lagi.

"Apa yang kalian lakukan pada kami,? dimana mama saya. Apa yang kalian mau ha!" ucap James yang sudah tidak bisa bergerak lagi.

"Kami menginginkan hartamu, dan juga semuanya. Hahaha" ucap Jude dengan nada tertawa.

"Kamu sangat bodoh haha, semua harta kalian, sudah kami rampas. Bahkan perusahaan juga Geo juga sudah kami musnahkan" ucap Jude lagi dengan mata melotot ke arah James.

"Kalian kurang ajar" kata James dengan nada emosi.

Jude membawa James ke dalam kamar, menaruh tubuh James di atas kasur. Ella datang menghampiri James yang sudah tidak berdaya lagi.

"Jadi manusia pandai juga di bodohi. Haha, jangan berpikir, kami mau di perbudak olehmu." ucap Ella dengan nada penuh kemenangan.

Bagaimana aku bisa tertipu oleh mereka, tubuhku sama sekali tidak bisa bergerak. Aku sudah di racun oleh mereka, lalu apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan. Apakah ini karma untuk keluarga aku atas masalah yang dulu. Pikirnya.

James sudah mengetahui, apa yang terjadi pada masa lalu. Karena dia sempat membaca, kejadian dua puluh tahun yang lalu di dalam gudang.

Lima belas tahun yang lalu, Jude adalah orang yang paling terkaya dari mereka tiga pria. Sejak kejadian waktu itu, ada tiga pria yang lagi membutuhkan biaya untuk keluarga mereka masing-masing. Jadi dengan terpaksa mereka bekerja sama, untuk mengambil semua aset harta Jude.

James mengetahui, kejadian yang terjadi waktu lalu. Namun dia tidak mengetahui, kejadian saat berpisah dengan ibu kandung sendiri.

James pernah kecelakaan sejak umur 10 tahun. Dengan sebab itu dia tidak bisa mengingat apapun, tentang kejadian saat itu. Sudah amnesia, sejak dia kecelakaan waktu itu terjadi.

Bukan hal sengaja dengan kecelakaan itu, James yang sangat nakal waktu kecil, dimana dia suka bermain di jalan. Akhirnya ada sebuah motor lewat dan menabrak dia hingga mengenai kepalanya.

Di kampus, Oliv masih terkurung di kamar wc. Semua mahasiswa sudah pulang ke rumah masing-masing, tinggal Oliv yang masih di kamar wc. Di depan kampus Nathan sedang menunggu Oliv selama dua jam, masih saja belum nampak wajah Oliv dari semua murid.

"Tolong aku kak Nathan, aku sudah tidak kuat. Tolong buka kan pintunya..." ucap Oliv yang terus mengetuk pintu kamar mandi.

"Disini sangat dingin, tubuh 'ku sangat lemas. Tolong buka pintunya, tolong aku"

Srrett....

Oliv jatuh pingsan...

"Kemana itu bocah, menyusahkan sekali. Apa dia tidak tahu jalan arah keluar kampus atau dia pergi kemana" ucap Nathan mengomel Oliv karena tidak tahan menunggu.

"Sepertinya nona Oliv masih di dalam sana tuan" kata Kevin dengan jelas.

"Jadi dia belum keluar sama sekali, mencari masalah itu bocah. Ikut saya sekarang, aku akan beri pelajaran untuk dia setelah dia tahu apa yang dia lakukan" ujar Nathan.

Akhirnya Nathan terpaksa, masuk ke dalam kampus untuk mencari keberadaan Oliv, yang sama sekali tidak menemukan keberadaannya. Nathan memeriksa cctv kampus, untuk mengetahui dimana Oliv. Petugas mengantar Nathan ke ruang layar cctv, agar bisa melihat Oliv yang sedang di bully oleh seorang gadis.

Nathan berencana, besok dia akan datang melihat langsung apa yang terjadi dengan Oliv. Dia tidak suka, ada yang mengganggu barang miliknya. Nathan menganggap Oliv adalah wanitanya.

Jika ada berbuat seperti pada Oliv, maka akan bahaya yang terjadi pada orang tersebut, seorang CEO seperti Nathan, mereka tidak akan berani dan bahkan Nathan manusia, yang menyeramkan jika sudah murka.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***