James sedang duduk termenung diri di dalam ruang belajarnya. Ini rasa seperti, pertama kalinya dia bertemu dengan Risha lagi.
Waktu masa kecil mereka selalu bermain bersama. Walaupun di saat pulang ke rumah ayah Risha sudah menyiapkan alat hukuman untuk Risha, yang selalu terlambat pulang dari bermain. James pun lihat hal seperti itu setiap Risha pulang ke rumah.
Wajah cantik Risha, masih sama sangat manis saat kecil. Selalu ceria dan pemberani.
James yang tersenyum sendiri saat membayangkan mereka sejak kecil. Alangkah lucunya mereka, tapi James merasa bersalah kenapa, dia tidak mengatakan pada Risha sejujurnya bahwa maksud dia beli adalah menyelamatkannya.
Saat kejadian kecelakaan itu, James jarang sekali keluar dari kamar. Ibu James terus menghibur anaknya yang sedang mengalami masalah, akan tetapi Cahaya tidak tau masalah apa yang terjadi pada James anaknya.
Akhirnya Cahaya mencari tahu sendiri kenapa keadaan anaknya seperti itu.
Pagi hari, Geo sudah siap-siap berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk keponakannya yaitu Ratih. dia berjalan ke arah mobil dan sang supir membuka pintu mobil untuk Geo.
Geo masuk ke dalam mobil, begitu juga dengan sang supir, kemudian ditancap gas lalu berangkat.
...----------------...
Akhirnya, Geo sampai di rumah sakit dan masuk ke dalam, Geo masuk di dalam ruangan rawat inap pasien dimana Ratih di rawat.
Ratih sedang duduk di jendela, menatap keluar yang sedang membayangkan, saat mereka keluar jalan-jalan. Ratih merasa sangat bersalah pada Risha karena, seandainya dia tidak keceplosan. Maka tidak akan terjadi kecelakaan.
"Paman, ini salah aku paman. Paman dimana Risha?, dimana dia paman. Hiks" Ratih yang masih terud menangis karena sudah mengakibatkan Risha meninggal.
"Paman akan usaha, untuk mencari Risha sayang. Kamu tenang ya, jangan menangis lagi" ucap Geo sambil menghapus air mata Ratih.
"Paman, seandainya,,, aku tidak datang ke kantor Risha. Ini tidak akan terjadi paman" menangis dengan kencang karena sadar ini semua perbuatannya.
"Sudah jangan menangis lagi, sudah ya" kata Geo sambil memeluk Ratih.
Risha, dimana kamu sekarang? apa kamu sudah tenang di sana. Kenapa begitu cepat kamu meninggalkan Ratih dan aku, kenapa Risha. Batin Geo
"Siang sayang, siang Ratih" tiba-tiba Alve masuk.
Ratih terkejut, wanita itu memanggil pamannya dengan sebutan sayang. Ratih menoleh ke pamannya karena bingung dengan panggilan itu.
"Siapa dia paman?. tanya Ratih.
"Saya pacar paman kamu Ratih" Alve menjawab.
Geo hanya bisa diam, dia tidak bisa membantah tentang jawaban Alve. Maka akan rumit nanti, karena Ratih belum tau tentang hubungan mereka sekarang.
"Sedang apa kamu kesini?" Geo bertanya pada Alve.
"Ratih sayang ini bibi bawa buah untuk kamu, di makan ya sayang" memberi buah-buahan pada Ratih.
"Terima kasih bi..bi".
"Sama-sama Ratih sayang" ucap Alve membelai rambut Ratih.
"Bisa kita bicara?" ajak Alve untuk bicara dua mata di luar.
"Kami keluar dulu ya" Alve dan Geo pamit keluar pada Ratih.
Geo mencari tempat makan untuk bisa mengajak ngobrol dengan Alve yang masih keras kepala, Alve menyetujui kemauan Geo dan mengikuti Geo dari belakang.
Mereka masuk dalam cafe dan mencari meja, lalu Geo memanggil seseorang dan memesan minuman.
"Saya kopi saja".
"Aku juga sama" sahut Alve.
Kesukaan masih sama dari dulu yaitu kopi, Alve bisa suka dengan kopi karena sangat mencintai Geo.
"Apa yang kamu mau Alve?" Geo bertanya.
"Aku ingin, kita balikan" jawab Alve.
"Itu tidak akan pernah terjadi, dulu siapa yang meninggalkan dan dulu siapa yang tidak setia" kata Geo dengan menahan amarah.
"Aku tau, ini salah aku. Tapi berikan aku kesempatan sekali lagi sayang, beri untuk buka hatimu untuk 'ku lagi sayang".
"Tapi aku tidak mencintai kamu lagi. Paham itu" ucap Geo dengan tegas.
"Ini minumannya, pak buk" kata petugas Cafe memberikan minuman pada mereka.
"Terima kasih" ucap Geo pada pelayan.
Hati Geo sudah lama tertutup untuk Alve. Namun, Alve masih terus memaksa untuk balikan hubungan. Seperti dulu berjanji tidak akan meninggalkan Geo lagi.
Geo masih dengan jawaban yang sama, hatinya sudah di isi dengan wanita lain. Ya, itu adalah Risha, dia jatuh cinta pada pandangan pertama.
Geo termenung, memikirkan wajah Risha yang pada saat di dapur waktu itu. Wajah Risha yang begitu anggun dan indah membuat hati Geo tak karuan.
Alve memandang Geo yang senyam-senyum sendiri, Alve curiga pasti Geo memikirkan wanita itu. Geo masih saja mengingat wanita yang sudah tewas, Alve akan terus berusaha melakukan cara agar Geo bisa melupakan wanita itu.
"Apa yang kamu pikirkan Geo? Geo!" Alve mengejutkan Geo sembari bertanya.
"Iya Sha" mengucap nama yang salah.
Sudah kuduga, bayangan wanita itu masih ada di dalam pikiran Geo. Aku harus melakukan sesuatu dan sepertinya aku sudah dapat ide. Batin Alve.
"Maaf, aku..".
"Tidak apa, aku tau ini salahku juga, aku permisi dulu" memotong pembicaraan lalu segera pergi.
"Tapi".
Alve keluar dari cafe dengan senyuman sinis, dia menelpon anak buahnya untuk segera berakting mereka.
"Segera" kata Alve memberi perintah.
Di sebrang sana, pria misterius sedang menyuruh dokter melakukan sebuah perawatan untuk Risha, dia akan merubahkan Risha seperti pria namun itu tidak di izinkan oleh Lauren.
Operasi itu tidak terjadi karena Lauren melarangnya untuk melakukan perbuatan keji itu, lebih baik di ambil Nathan saja maka itu lebih baik.
Walaupun dengan wajah yang mirip, pasti mereka akan terkejut bahwa Risha mereka masih hidup. Tapi dengan tubuh seperti pria, tidak lama selesai operasi Nathan langsung di bawakan ke dalam ruang penginapan pasien.
"Ini bayaran untuk kamu" pria misterius memberikan uang dengan sejumlah 10 M.
Dokter pun terkejut dan melotot melihat uang sebanyak itu dan di bayar dengan harga yang banyak. Belum pernah dia merasakan, menerima uang sebanyak 10 M dari biasanya hanya ratusan juta melakukan operasi seperti ini.
Merasa senang dengan jumlah yang sangat besar. Bagi dokter, itu jumlah yang besar tapi bagi pria misterius ini hanya jumlah sedikit.
"Terima kasih atas bayaran anda Mr, saya sangat senang" kata dokter.
"Jangan senang dulu, jika kamu tidak berhasil melakukan apa yang saya minta, segera saya bunuh anda".
Dokter pun terkejut dengan perkataan ancaman dari pria misterius itu, rasa senang itu hilang seketika darinya. Jika dia gagal, maka nyawanya menjadi sasaran bagi pria misterius itu, dokter akan berusaha melakukan hal yang terbaik agar nyawa dia selamat dari pria misterius itu.
"Baik, akan saya usaha" jawab dokter dengan wajah berkeringat.
"Baik, saya tunggu".
Pria misterius pergi dari ruangan dokter dan itu membuat perasaannya jadi lega. Melihat wajah pria misterius saja sudah seperti melihat hantu baginya.
Pria misterius masuk ke dalam ruangan Risha lalu membisikkan di telinga Nathan dan berkata.
Bangunlah dan laksanakan tugas kamu, lakukan semua perintah dari saya. Kita akan memulai permainan ini dengan darah, hahahaha. Batin pria misterius.
Lauren melihat anaknya berbuat jahat pada orang lain dengan maksud membalas dendam atas kematian orang tuanya. Maksud anaknya melakukan itu adalah untuk memancing kembali keberadaan pelaku pembunuhan, tapi sayang tidak tahu dimana posisi mereka samoai sekarang.
Dengan sebab itu lah anaknya begitu berbuat pada orang yang tidak ada sangkut paut dengan wanita yang sedang terbaring di ruang ICU. Lauren mendatangkan ruang dimana Risha di rawat, merasa berdosa sekali telah menceritakan hal masa lalu pada anaknya sampai menyimpan dendam seperti ini.
"Aku tahu seharusnya aku tidak mengatakan semua ini pada kamu nak, sekarang aku menyesal telah membuat kamu seperti ini. Aku harap anak 'ku tidak akan melakukan hal yang buruk pada kamu nak" ucap Lauren membelai rambut Risha.
"Aku akan bicara dengan anak 'ku untuk membatalkan rencana untuk operasi ini, aku akan bicara dengannya".
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
ᴅɪᴇ
ternyata James baik 🤗 ku dukung James dan Risha dari pada ma geo😁
2021-10-31
1
Valley
Diakhir episode... ada kata kata yang membingungkan... Nathan tuh jadi siapa nya?
2021-10-15
0
Maretha♚⃝҉𓆊
semangat kak,,
2021-10-15
3