✨Happy reading✨
“Ada dengan wajahmu?...apa kau bangun terlalu siang sehingga tak sempat menyetrika nya?”ledek Dareen yang baru sampai di sebuah restoran tempat mereka melakukan pertemuan.
“Diamlah..aku sedang tak berselera untuk bermain-main”ucap Damian dingin.
“Hey...ada apa?...apa kau marah karena aku datang sedikit terlambat”ucap Dareen enteng.
“Sedikit terlambat...1 jam lebih anda bilang sedikit..anda memang luar biasa tuan Dareen”gumam Louis dalam hati
Damian yang sudah merasa kesal sejak pagi tadi karena kejadian di mansion,bertambah kesal karena sahabatnya datang terlambat dan mengulur waktu hingga 1 jam lebih.Bahkan Damian telah menghambiskan semua hidangan yang ia pesan namun Dareen baru datang sejam kemudian.
“Kau bilang sedikit?...1 jam lebih kau bilang sedikit?...”
“Aku benar-benar tidak habis pikir kenapa ayahmu mempertahankan seorang CEO seperti mu”sindirnya
“Sudahlah..itu tidak penting untuk dibahas”sangkal Dareen
“Jadi bagaimana?”tanya Dareen sembari mengeluarkan berkas-berkas dari dalam tasnya.
“Hhaahh..entahlah..”Damian menghela nafasnya panjang
“Jawaban macam apa itu?...apa kau sedang dalam masalah?”tanya Dareen mulai serius.
“Entahlah..aku sedang merutuki kebodohanku”ucapnya
“Wwooww..kebodohan seperti apa yang kau katakan?”dareen mulai tertarik dengan obrolan saat ini.
“Hhaahh...aku menyentuh wanita itu”ucapnya tanpa sadar.
Pprruussttt...
Dareen menyemprotkan minuman yang baru saja ia teguk dan menbuat dirinya tersedak.
“Uuhhuukk...uuhhuukkk....”
“Wanita..apa maksudmu Emilia?”tanya Dareen dengan bola mata yang membulat sempurna.
Damian mengangguk lemah
“Menyentuh seperti apa maksudmu?..kau..kau tidur bersamanya?”
Jika sudah seperti ini,Dareen akan berubah peran menjadi ibu-ibu yang sedang bergosip di depan rumah sembari membeli sayur.
“Hampir”
“Hampir??...aaiisss bicaralah dengan jelas..ini kali pertamanya kau menyentuh wanita lagi setelah kepergian dia”ucap Dareen yang semakin penasaran.
“Aku tak berniat untuk menyentuhnya sama sekali akan tetapi kata-kata yang ia ucapkan membuatku emosi dan tertantang sehingga aku hampir tidur dengannya dan untung saja Michelle datang di waktu yang tepat”jelasnya dengan panjang lebar.
“Kau menyentuh wanita hanya karena kata-kata nya....”Dareen menyandarkan tubuhnya dan terlihat berpikir keras.
“Aahhh...apa kau mengurungnya di penjara bawah tanahmu?”tanya Dareen
“Tidak...aku tidak mengurungnya di dalam penjara..aku mengurungnya di sebuah kamar”jelasnya sembari menengguk minuman.
“Syukurlah..aku harap kau tidak menyiksanya karena aku rasa dia hanya pion yang dipaksa maju oleh raja”ucap Dareen yang mengingatkan sahabatnya
Di tempat lain Michelle membawa semangkuk air es berisikan kain kecil yang akan ia gunakan untuk menggompres pipi Emilia.
“Nona..apakah anda baik-baik saja”tanya Michelle yang merasa kasian karena sedari tadi Emilia hanya menangis.
Meskipun tak mendapat jawaban,Michelle tetap menghampiri Emilia yang tengah meringkuk di atas ranjang.
“Nona..saya membawakan air es dan kain untuk mengompres pipi nona”ucap Michelle
Emilia menanggapi ucapan Michelle dengan bangun dari tidurnya.Pipi mulusnya mulai sedikit berubah warna menjadi biru lebam.
Rasa sakitnya di pipi nya memang tak seberapa tapi luka di hatinya terasa begitu perih.Kilasan masa lalu kembali mampir di dalam hidupnya setelah bertahun-tahun lamanya ia ingin terbebas dari semua itu.
“Maaf nona mungkin ini akan sedikit sakit”ucap Michelle yang mulai menempelkan kain itu ke pipi Emilia.
“Sshhh....”ringis Emilia dengan mata terpejam menahan sakit di bagian pipi dan hatinya.
“Kenapa sesakit ini...”gumamnya yang masih terdengar jelas di telinga Michelle
“Kenapa tidak ada keadilan untukku?”gumamnya lagi.
Michelle tetap melanjutkan tugasnya meskipun jauh di lubuk hatinya ia merasa terenyuh.
Entah kenapa ia merasa wanita yang ada Dihadapannya ini adalah wanita baik-baik.
“Apakah masih sakit nona?”tanya nya ketika melihat Emilia memejamkan matanya beberapa kali.
“Tidak..tapi rasa sakit yang aku rasakan bersumber dari sini”tangannya menunjuk ke arah dada nya.
Lagi-lagi air matanya lolos begitu saja,meskipun ia berusaha keras untuk tidak menangis namun ia tak bisa memungkiri jika semua kejadian ini membuatnya kembali merasakan sakit lahir dan batin.
“Nona..”tiba-tiba Michelle memeluk erat wanita yang ada didepannya.
Entah kenapa ia seperti ikut merasakan apa yang sedang Emilia rasakan.
“Kuat lah nona..saya yakin anda bukan seseorang yang lemah”ucap Michelle memberi semangat untuk Emilia.
Mendengar hal itu,seketika sebuah senyum tersemat di wajah cantiknya.
“Benar...aku adalah seseorang yang kuat..”ucapnya sembari melerai pelukan nya dengan Michelle
Michelle pun ikut senang mendengar ucapan Emilia.Tanpa ragu ia ikut tersenyum melihat betapa cantiknya wanita yang ada Dihadapannya saat tersenyum.
“Benar nona...untuk menjadi pendamping tuan Damian,anda harus menjadi sosok kuat karena nantinya anda akan hidup bersama orang terkuat yang pernah aku temui sepanjang hidupku”gumam Michelle dalam hati.
“Baiklah apa nona ingin memakan sesuatu?” Entah mengapa Michelle menjadi lebih bersemangat saat ini.
“Apa seorang tahanan bisa memilih menu makanan sendiri?”tanya Emilia dengan sedikit tertawa.
“Tentu saja..penjara ini adalah sebuah penjara spesial nona”jawabnya ikut tertawa menimpali lawan bicaranya.
“Wah..aku sangat beruntung bisa masuk ke dalam penjara spesial ini”ekspresi nya saat ini benar-benar menunjukkan bahwa ia telah bangkit kembali.
“Jadi cepatlah pilih menu makananmu hari ini”
“Karena kau memaksa maka aku dengan senang hati akan memilih”
Akhirnya suasan canggung sudah benar-benar hilang diantara mereka.Saat ini hanya ada canda tawa yang terdengar.
“Baiklah..beberapa menit lagi aku akan sampai dengan menu yang sudah nona pilih”ucap Michelle
Dddrrrtttttt.....
Ponsel Michelle bergetar pertanda ada panggilan masuk.
“Maaf nona saya akan mengangkat telepon terlebih dahulu”ucapnya meminta ijin
Emilia menganggukkan kepala kecil.
“Ada apa?”tanya Michelle kepada seseorang disebrang sana.
“..,,,,,”
“Aaiiss...mulai hari ini berusahalah mencari pasangan agar aku tak perlu lagi memasangkan dasimu”ucap Michelle penuh kekesalan.
Tut..tut...tut...
“Hey..kenapa kau terlihat kesal?”tanya Emilia
“Maaf nona...mungkin aku akan sedikit lama karena aku harus membantu kakakku memasang dasi”ucap Michelle
“Kakak?” Emilia mengernyitkan dahinya
“Hhmm..Michael..nama nya Michael..dia adalah kakaknya yang nomer 2”ucap Michelle
“Mmm Michael..aku pernah melihatnya sekali ketika dia membawa bara api kehadapanku”imbuh Emilia
“Hhaahh...maaf nona..aku tidak bermaksud mengingatkan nona tentang hal itu”Michelle merasa tidak enak hati
“Tak apa...mmm kau bilang dia kakak kedua mu?”
“Benar..”
“Berarti kau punya kakak pertama?”
“Benar nona.,aku mempunyai kakak pertama..orang-orang memanggilnya dengan nama Louis”
“Wah..ternyata kalian bertiga bersaudara”ucapnya kagum
“Betul nona kami bertiga bersaudara”
“Sepertinya aku tertarik dengan kisah hidupmu”
Michelle tersenyum simpul melihat perubahan sikap wanita yang ada di hadapannya
“Kau adalah seorang yang ceria nona..namun entah apa yang terjadi kau berubah menjadi wanita pendiam dan selalu bersedih”gumam Michelle dalam hati.
“Wahh..aku sangat tersanjung karena nona tertarik dengan kisahku...jika ada waktu aku akan menceritakannya kepada nona”
“Itu terdengar bagus”ucapnya antusias
“Baiklah nona..saya harus pergi..beberapa menit lagi makananmu akan terhidang di atas meja kecil ini..jadi bersabarlah”Michelle membungkukkan badannya lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
“Terima kasih Michelle..entah kenapa aku merasa harus menjadi seseorang yang kuat agar bisa mengalahkan orang terkuat”gumamnya dalam hati
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Tati Cahya
next..
2021-08-26
0
Haena Ana
lnjut....lnjut
2021-08-26
0
M.S.sedon
lanjutt thorr,,,,,
aku menanti kan ny,,,
2021-08-26
0