✨Happy reading✨
Tok..tok..tok...
Suara ketukan pintu berhasil membuat wanita yang tengah sibuk berada di depan cermin itu menoleh.
“Itu pasti Michelle”senyuman yang menghiasi wajahnya semakin merekah kala teman baru nya datang untuk menghampirinya.
Ceklek...
Ia membuka pintu kamarnya dengan antusias untuk menyambut seseorang di luar sana.
“Akhirnya kau datang...”
“Hhmmm...sepertinya kau benar..ini penjara spesial untukku”ujarnya ketika wangi masakan menyeruak masuk ke Indra penciumannya.
Michelle hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah laku wanita yang ada di hadapannya.
Seperti nya rencana awal Michelle berhasil,wanita ini kembali menjadi diri nya sendiri.Sosok periang dan ramah,namun karena nasib Malang ia harus mengalami kehidupan yang begitu keras.
“Bisakah nona bergeser sedikit agar saya bisa masuk..jujur ini sangat berat”sindir Michelle karena sedari tadi Emilia terus berada di depan pintu.
“Astaga..maafkan aku..aku terlalu bersemangat”ujarnya sembari bergeser untuk memberi Michelle jalan.
“Sepertinya nona sangat bersemangat”Michelle meletakkan makanan yang ia bawa ke atas meja kecil yang ada di samping ranjang.
“Tentu saja..sesuai perkataanmu tadi..aku harus menjadi seorang yang kuat..maka dari itu aku harus bersemangat”ucapnya lalu duduk di samping ranjang.
“Bagus nona...saya sangat suka orang yang bersemangat seperti ini”Michelle memberikan 2 jempol untuk Emilia.
“Hhmm..aku ada sebuah tips untuk nona..dan ini akan membantu nona untuk melawan orang terkuat”bisiknya
“Apa itu?”emilia terlihat begitu penasaran
“Begini...tuan Damian adalah orang yang lebih suka menyiksa musuhnya dari pada langsung membunuhnya...ia akan bersorak gembira ketika musuhnya berteriak kesakitan akibat siksaan yang ia berikan..dan aku pernah mengalami itu...”Michelle menjeda ceritanya dan memperbaiki posisi duduknya
“Kau pernah disiksa juga?”raut wajah Emilia berubah menjadi sedih
Michelle hanya mengangguk kecil
“Lalu?”emilia juga ikut membenarkan posisinya dan semakin terlihat antusias.
“Sampai aku menemukan sebuah cara untuk bisa terlepas dari semua itu...”
“Apa itu katakan”
“Nona hanya perlu menahan semua rasa sakit yang nona dapatkan..jangan tunjukkan raut wajah takut dan sakit yang nona rasakan...tersenyumlah ke arah tuan ketika mendapat siksaan..tuan akan merasa kesal karena itu..tapi..”Michelle tiba-tiba menghentikan ceritanya
“Tapi apa?...cepat katakan”
“Mmmm...tuan akan menambah siksaan itu...”Belum sempat ia melanjutkan ceritanya Emilia sudah bersuara.
“Kau menyuruhku menambah rasa sakitku begitu?...”
“Bukan nona..maksudku seperti ini...tuan mungkin akan menambah siksaannya hingga musuhnya berteriak..namun jika nona bisa menahan semua itu,tuan akan menyerah karena ia akan menganggap orang seperti layak untuk hidup dan menjadi orang kepercayaannya..”jelas Michelle
“Tapi itu terdengar menyeramkan..”keraguan menyelimuti hatinya saat ini
“Itu jalan satu-satunya nona...jika tidak maka selamanya nona akan disiksa sampai nona sendiri yang memohon untuk mati”jelasnya lagi
“Apa selama ini ada yang berhasil menggunakan cara itu?”
“Tentu nona..aku dan kedua kakakku memakai cara itu..dan lihat kami bertiga menjadi orang kepercayaannya..”sebuah senyuman ia selipkan di sela-sela ceritanya agar Emilia bisa percaya.
“Hanya kalian bertiga yang berhasil,,”
“Benar hanya kami bertiga..maka dari itu tuan mengijinkan kami berada di sisinya dan kami sudah bersumpah akan selalu berada di sisinya sampai kapan pun..”imbuhnya
“Tapi dia itu iblis..”
Michelle tersenyum sebelum melanjutkan kaliamatnya.
“Tidak nona..tuan adalah malaikat bagi mereka yang berbuat kebaikan tapi tuan juga bisa menjadi iblis bagi pendosa di luar sana..”
Emilia termenung sebentar untuk meresapi setiap kalimat yang diucapkan oleh Michelle.
“Apakah aku harus mengikuti jejak mereka bertiga..”gumamnya dalam hati
Michelle berdiri dari posisi duduknya dan ingin berlalu dari kamar itu.Ia memutuskan untuk memberi ruang bagi Emilia untuk memikirkan semua itu.
“Pikirkanlah baik-baik nona..tetaplah bersemangat seperti ini..aku yakin nona pasti bisa”kalimat terakhir yang ia ucapkan sebelum keluar dari kamar itu.
Emilia masih merenung,diam seperti patung hingga beberapa detik kemudian.
“Baiklah..tidak ada yang perlu ditakuti..semua rasa sakit sudah pernah aku rasakan”dengan menguatkan hatinya ia bangkit dan berdiri di depan cermin.
“Akan ku kalahkan kau manusia kuat”monolognya di depan cermin.
Michelle yang masih berada di didepan kamarnya dengan pintu yang sengaja ia tidak tutup rapat,tersenyum bahagia melihat semangat wanita yang ia klaim sebagai nona muda nya di masa depan.
Di tempat lain,mood Damian sudah membaik.Setelah pertemuannya dengan Dareen,ia memutuskan untuk kembali ke kantor.
“Tuan..”panggil Louis
“Ada apa?”mata Damian masih tetap fokus menatap puluhan kertas yang menghiasi meja kerjanya.
“Senjata yang kita kirim beberapa hari yang lalu mengalami kendala pada saat perjalanan menuju pelabuhan”ujarnya sembari menyerahkan beberapa foto.
Damian mengambil lembaran demi lembaran foto itu.
“Siapa yang berani mengusik bisnisku?”damian mengernyitkan dahinya
“Saya belum bisa memastikannya tuan..”
“Biarkan saja..mereka hanya sekumpulan tikus yang ingin mencari makan”ucapnya santai.
“Hah..sepertinya aku ingin pulang lebih awal..lagi pula besok hari minggu..aku ingin kau menyiapkan sesuatu untukku bermain dengan wanita itu”Damian tersenyum setelah mengucapkan kalimat itu.
“Baik tuan”jawab Louis
“Aku harap nona bisa menghadapi hari esok dengan baik”gumam Louis dalam hati.
Mereka kembali melanjutkan pekerjaan hingga waktu telah menunjukkan pukul 3 sore.
Seperti rencana awal Damian,ia akan pulang lebih awal karena ia harus beristirahat untuk hari esok yang melelahkan.
“Kita pulang sekarang”perintah Damian kepada Louis.
“Baik tuan”
Entah kenapa sepanjang perjalanan pulang,Damian terus tersenyum hingga membuat Louis sedikit bingung.
Ketika mata Louis melirik spion,secara tidak sengaja ia melihat sesuatu yang janggal.
“Kenapa mobil itu seperti mengikutiku”gumamnya.
Damian melihat ekspresi sang sekretaris yang terlihat waspada.
“Ada apa?”tanya Damian.
“Sepertinya ada yang ingin menyapa kita tuan”jawabnya dengan wajah yang kembali tenang.
“Benarkah?”damian mengikuti arah lirikan mata Louis.
“Percepat laju mobilnya Louis..cari tempat sepi dan kita sambut mereka dengan hangat”smrik di wajah Damian begitu terlihat menakutkan.
“Baik tuan Lukas”jawab Louis ketika melihat perubahan ekspresi dari tuannya.
“Kau semakin pintar Louis”puji Lukas
Seperti perintah tuannya,Louis melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju tempat yang sepi.
Mobil yang berada di belakang mereka pun ikut melaju dengan kencang mengikuti arah mobil yang membawa Lukas.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Siti solikah
apakah Lukas itu alter ego nya damian
2025-03-01
0
Nengah Oka
yg benar nama ya Lucas atau damian
2021-11-22
0
Dhewyy'Chanthikaa
lanjut kak...
2021-08-27
0