✨Happy Reading✨
Mata Emilia mengerjap perlahan untuk menyesuaikan dengan cahaya lampu yang cukup membuatnya silau.Kepala terasa pusing ketika ia mencoba untuk bangun.Ia mengedarkan pandangannya meneliti setiap rinci ruangan yang ditempati nya saat ini.
“Dimana aku?”gumamnya
Perlahan ia mencoba bangun meskipun kepalanya masih terasa berat.
Ia mencari posisi yang nyaman untuk bersandar.Luka di tubuhnya terasa perih sehingga ia memutuskan untuk tidak banyak bergerak.Mata nya menatap lurus ke arah dinding hitam,tak pernah ia bayangkan sebelumnya jika rasa sakit yang dirasakan saat ini di berikan oleh seseorang yang ia cintai selama 15 tahun lamanya.
“Kenapa kau menangis di sini?”tanya anak laki-laki
Gadis kecil itu mendongakkan kepala untuk menatap seseorang yang ada Dihadapannya saat ini
“Hiks..hiks..aku lapar”tangis gadis kecil itu semakin kencang
“Ini roti untukmu..makanlah”anak laki-laki itu menyodorkan sepotong roti.
Gadis kecil itu menerima roti pemberian itu dan langsung melahapnya.
“Jika dilihat dari penampilanmu kau bukanlah seorang pengemis..lalu kenapa kau bisa menangis kelaparan dan makan seperti seseorang yang tidak makan selama berhari-hari”ucap Damian kecil
“Aku kalah dalam kontes..dan daddy tidak memberi ku makanan selama sehari penuh”jawab Emilia kecil jujur.
“Baiklah lanjutkan makanmu karena aku harus pergi”ucap Damian ingin melangkahkan kaki
“Terima kasih”ucap Emilia tulus
“Tunggu...”panggil Emilia
“Siapa nama mu dan dimana aku bisa menemui mu lagi?”cicit Emilia dengan mulut yang penuh dengan roti.
“Nama kU Damian..kau harus menjadi seorang yang hebat agar bisa bertemu denganku”ucap Damian lalu pergi
meninggalkan tempat itu.
Emilia kecil tersenyum dan bertekad untuk terus berjuang menjadi seseorang yang hebat agar bisa bertemu dengan cinta pertamanya.
Tteess.....
Buliran air mata jatuh begitu saja ketika mengingat kejadian 15 tahun lalu.Seseorang yang mampu membuatnya berjuang untuk meraih mimpinya meskipun ia mendapat tekanan dari sang ayah angkat.
Ceklek....
Pintu kamarnya terbuka dan seorang wanita masuk ke ruangan itu menggunakan seragam rapi.
“Selamat malam nona”sapa Michelle
Emilia masih terdiam tak ingin berbicara dengan siapa pun.
“Perkenalkan nama saya Michelle asisten pribadi tuan Damian”ucap Michelle sembari membungkukkan badan.
“Saya membawakan makan malam untuk nona dan tuan berpesan agar nona menghabiskan makanan ini sebelum tuan datang”Michelle meletakkan makanan yang ia bawa di atas meja yang terletak di samping ranjang.
Ia tak heran jika Emilia enggan menjawab sapaannya karena ia tahu betul apa yang dirasakan wanita itu saat ini.
“Jika nona tidak membutuhkan sesuatu lagi..saya permisi”Michelle keluar dari kamar itu dan berlalu pergi.
Emilia masih melamun,pikirannya jauh melayang mengingat kembali semua penderitaannya saat ini.Ada pepatah mengatakan bahwa akan ada pelangi setelah hujan,namun pepatah itu tidak berarti apapun di kehidupan Emilia.Setelah hujan badai yang ia lalui selama ini,hingga saat ini ia tak menemukan pelangi sedikit pun di hidupnya.Beberapa menit berlalu makanan yang berada di atas meja di sentuh sedikit pun oleh Emilia.Jangankan disentuh,melirik pun ia tak ingin.
Ceklek....
Pintu kembali terbuka,namun saat ini yang masuk bukanlah seorang wanita yang membawa nampan melainkan seorang laki-laki dengan aura iblis.
“Apa kabar manis”sapa Damian
“Kau sudah merasa lebih baik hemm?”tanya nya sembari mendekat ke arah ranjang.
Tentu saja Emilia takut dengan sosok yang ada di hadapannya sehingga dia mencoba untuk memundurkan badannya menjauh dari Damian.
“Hey..tenanglah..aku tak akan membunuhmu”ucapnya santai.
Emilia semakin ketakutan karena saat ini Damian telah mendaratkan tubuhnya di atas ranjang.
Senyum Damian hilang di detik berikutnya ketika melihat makanan yang ia kirim tidak disentuh sedikit pun oleh Emilia.
“Michelle...”panggil Damian
Gadis itu berlari menuju kamar Emilia ketika mendengar namanya dipanggil karena ia berada tak jauh dari sana.
“Ada apa tuan?”tanya Michelle dengan kepala menunduk.
“Apakah kau sudah menyampaikan pesanku?”tanya Damian menatap tajam ke arah Michelle.
Michelle terdiam sejenak mencoba meneliti letak kesalahannya saat ini.Detik berikutnya dia mengerti ketika matanya menangkap sesuatu di atas meja.Ya makanan yang ia bawa tidak di sentuh sedikit pun oleh Emilia.
“Maaf tuan..saya sudah menyampaikan pesan anda”jawab Michelle tegas.
“Keluar”perintah Damian.
Tak ingin menjadi pelampiasan amarah tuannya,Michelle keluar dengan langkah yang terburu-buru untuk menyelamatkan diri.
“Kenapa kau tak memakan hidangan ini sedikit pun?”tanya Damian menekankan setiap kalimatnya.
“A..aku sudah kenyang”jawab Emilia gugup.
“Sudah kenyang?...kau bilang sudah kenyang?”tanya Damian penuh penekanan.
Emilia menganggukkan kepala dengan cepat.Namun tatapan mata Damian tiba-tiba berubah,tatapan hangat dan ramah itu berubah menjadi tatapan yang penuh amarah ke arahnya saat ini.Dengan susah payah ia menelan ludahnya kasar ketika tatapan itu terasa mencekiknya saat ini.
“Rupanya kau tidak suka diperlakukan dengan baik..kau lebih suka diperlakukan layaknya binatang”kata-kata yang diucapkan Damian bukan dia bukan Damian,yang berbicara saat ini adalah Lukas.
Dengan kasar Lukas mengambil piring yang ada di atas meja.
“Mendekatlah”perintahnya
Emilia memberanikan diri untuk mendekat ke arah Lukas sesuai perintah yang tadi ia ucapkan.Tubuhnya sedikit gemetar karena Lukas tak henti menatapnya sedari tadi.
Kini posisi mereka sudah berhadap-hadapan,tangan Lukas terulur untuk menyentuh wajah Emilia yang sudah terlihat ketakutan.
Emilia mengikut arah tangan Lukas,meskipun saat ini tangan Lukas tengah mengelus lembut pipi nya,entah kenapa ia merasa ini bukan sebuah sentuhan lembut melainkan sebuah ancaman.
Hap....
Benar saja,dalam hitungan detik tangan kekar Lukas sudah mencengkram pipi mulus milik Emilia dengan sangat kuat.
“Akkkhh”pekik Emilia merasakan sakit di bagian pipinya.
“Nikmatilah makan malam mu sweety”bisik Lukas.
Tanpa di duga Lukas menyuapkan makanan yang berada di dalam piring ke mulut Emilia dengan tangan yang masih mencengkram pipinya.
Emilia berusaha melepaskan tangan Lukas dari pipinya,selain merasa sakit ia juga merasa mulutnya telah penuh dengan makanan.
Setelah puas,Lukas menghempas pipi Emilia dengan kasar.
“Uuhhuukk...uuhhuukkk”Emilia memuntahkan semua makanan yang ada di dalam mulutnya.
“Apakah kau senang jika aku yang menyuapi mu”ucap Lukas enteng ketika melihat Emilia tersedak.
Emilia tak berani menatap ke arah Lukas,saat ini ia juga tengah tersedak dan hendak mengambil minum.Namun Lukas telah membaca pergerakan tangan Emilia sehingga ia mengambil minuman itu lebih dulu.
“Kau haus?”tanya Lukas
“Uhuk..uhuk..tolong..berikan aku..uhuk..uhuk..minum”Emilia beranjak berusaha mengambil air minum yang berada di tangan Lukas.
“Ambilah”
Bbyyuurr...
Lukas menyiram wajah Emilia dengan air minum yang ada di tangannya.
“Hahahahahaha...lihat wajahmu..kau sangat lucu”Lukas tertawa dan meninggalkan Emilia yang masih tersedak.
Tak ingin mati konyol,Emilia berlari menuju sebuah ruangan yang berada di ujung kamar itu.Ia sangat yakin jika itu adalah sebuah kamar mandi.
Tebakannya tidak meleset,ruangan itu memang sebuah kamar mandi dan dengan cepat ia menyalakan keran lalu meminumnya.
“Hah...hah...hah”deru nafasnya tak beraturan karena sedari tadi ia terus terbatuk-batuk.
Buliran air mata kembali mengalir dari mata indahnya.
“Kenapa kau menangis?...bukankah hal ini sudah biasa bagimu?..kemana Emilia yang dulu..rasa sakit ini sudah pernah kau rasakan jadi berhentilah menjadi seorang yang lemah”dialognya kepada diri nya sendiri.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Saha Weh
ini th gimana kataya cinta pertama tp kejam atow gimana🤔🤔lanjut
2024-03-25
0
insos
😭
2022-01-08
0
ARSY ALFAZZA
mantap ❤️
2021-10-02
2