✨Happy Reading✨
“A..apa yang akan kau lakukan?”seketika wajah Emilia gugup karena Damian semakin mendekatkan wajahnya.
Tanpa basa basi,Damian menempelkan bibirnya ke bibir Emilia dan ******* bibir Emilia dengan rakus.
Sontak hal itu membuat kedua mata Emilia membulat sempurna.Ia berusaha menahan tubuh Damian untuk mengikis jarak diantara mereka.Sesekali ia memukul dada bidang lelaki yang ia cintai selama ini.Namun usaha nya tak berarti apapun karena tenaganya tak begitu cukup untuk menghadapi tenaga Damian.
Meskipun Emilia mencintai Damian dan ia bukanlah wanita munafik yang tidak menginginkan adegan seperti iniadegan seperti ini,namun saat ini keadaannya sangat berbeda.Terlihat jelas tidak ada cinta di mata Damian saat ini,yang ia temukan hanyalah mata yang melihatnya remeh dan hina.Emilia diperlakukan layaknya seorang jal*ng dan Damian bertindak seperti lelaki hidung belang.
Sebuah ide melintas di kepala Emilia,tak ingin hanyut kedalam permainan Damian,ia menggigit bibir bawah Damian agar adegan ini segera berakhir.
“Aakkhh...”pekik Damian merasakan sakit di bagian bibirnya.
“Beraninya kau..”geram Damian.
Plakkk....
Sebuah tamparan mendarat sempurna di pipi mulus Emilia meninggalkan jejak kemerahan yang teramat perih.
“Aakkhhhh...”
Tubuh Emilia terjatuh ke ranjang size King yang ada di ruangan itu.
Emilia memegangi pipi nya dengan tangan yang bergetar hebat.Tidak bisa dipungkiri jika saat ini rasa takut menghampiri dirinya.
“Aku tidak akan memberimu ampun...”Damian melepas kancing kemeja yang ia kenakan sembari beranjak ke atas ranjang.
Emilia berusaha memundurkan tubuhnya untuk menjauh dari jangkauan Damian.
“To..long..ja..ngan..mendekat”pinta Emilia dengan air mata yang mulai mengalir deras dari kedua matanya.
Dengan kasar Damian menarik kaki jenjang Emilia dan menariknya dengan kasar.
“Jal*ang seperti mu tidak bisa ku beri ampun”ucap Damian
“Tolong..lepaskan aku..hiks..hiks”
Emilia masih berusaha memberontak dan tetap memegang handuk yang melilit ditubuhnya.
Melihat tatapan takut Emilia membuat Damian tersenyum senang.Tatapan Damian berpindah ke arah tangan yang sedang meremas kuat handuk yang melilit di tubuh wanita yang ia anggap sebagai *******.
Sebuah seringai menakutkan tersemat di wajah tampannya.
Damian memegang handuk yang dipakai Emilia dan hendak menariknya,namun sekuat tenaga Emilia memegang ujung handuk itu agar tidak terlepas.
“Jangan..tolong..jangan lakukan ini..”pinta Emilia
“Hahahaha..bukankah ini yang kau suka..”tawa Damian terdengar menyeramkan di telinga Emilia.
Ceklek...
Pintu tiba-tiba terbuka
“Nona saya membawakan baju yang anda inginkan”ucap Michelle yang tiba-tiba masuk dengan menundukkan kepala.
Sontak Damian terkejut dan ingin menjauhkan diri namun mata Michelle telah lebih dulu melihat adegan yang tengah terjadi di depan matanya.
“Tu..aannn...”Wajah Michelle bersemu merah
“Sial”umpat Damian ketika sadar bahwa kini pelayannya tengah memergoki dirinya.
Damian juga merutuki kebodohannya karena ia lupa untuk mengunci pintu dan juga ia lupa jika ruangan itu kedap suara sehingga dari luar tidak akan terdengar suara apapun.
Damian segera beranjak turun dari ranjang sembari merapikan kembali kemeja yang ia gunakan.
“Terima kasih Michelle”gumam Emilia dalam hati dengan air mata yang masih mengalir deras.
Michelle masih terdiam di tempat bingung harus mengambil tindakan seperti apa,karena ini kali pertama baginya melihat tuannya menyentuh wanita setelah mantan kekasih tuannya yang terakhir.
“Lakukan pekerjaanmu dengan cepat”perintah Damian kepada Michelle ketika ia berpapasan di pintu.
Damian keluar dari ruangan itu dengan raut wajah sedikit kesal.
“Ba..baik tuan”sahut Michelle
Setelah kepergian Damian,Michelle berlari menuju ranjang untuk menghampiri Emilia yang masih terlihat syok.
“Nona..anda baik-baik saja”tanya Michelle yang langsung duduk ditepi ranjang dengan raut wajah khawatir
“A..aa..aku..ta..kut..”nada Emilia terdengar bergetar
Michelle merasa kasian dengan wanita yang berada di sampingnya sehingga ia mengambil inisiatif untuk memeluk tubuh Emilia yang tengah bergetar hebat itu dengan erat.
“Tenang nona..saya disini..tidak akan terjadi apa-apa”ucapnya menenangkan Emilia sembari mengelus punggung itu dengan lembut.
Sedangkan di dalam mobil Damian beberapa kali mengumpat dirinya sendiri.
“Kau bodoh Damian..kenapa kau menyentuh wanita itu”gerutu nya
Louis hanya diam mendengar semua umpatan yang keluar dari bibir tuannya.
“Tuan menyentuh nona Emilia?...setelah 3 tahun lama nya ia membenci wanita dan tidak mau menyentuh makhluk yang bernama wanita?”pertanyaan itu seolah berputar-putar di kepala d Louis
“Tuan kita sudah sampai”ucap Louis menyadarkan Damian dari lamunannya.
Damian turun dengan raut wajah yang terlihat kesal bahkan sikap ramahnya hilang begitu saja.Ia berjalan lurus ke arah lift yang akan membawanya ke lantai atas.
“Selamat pagi tuan”sapa setiap karyawan yang berpapasan dengannya.
Damian tetap berjalan lurus dengan tatapan tajam yang membuat para karyawan kebingungan.
“Ada apa dengan tuan Damian”ucap salah satu karyawan kepada rekannya.
“Entahlah..mungkin dia sedang berada dalam masalah”imbuh karyawan lainnya.
Louis hanya bisa mengikuti langkah tuannya,sembari tersenyum ke arah karyawan mewakili tuannya.
Tiinnggg...
Lift yang membawa Damian dan Louis telah terbuka di depan ruangan yang bertuliskan CEO
BRAKKK...
Damian mendudukkan tubuhnya dengan kasar ke kursi kebesaran miliknya.
“Bacakan jadwalku”pintanya kepada sang sekretaris
“Jadwal pertama anda bertemu dengan tuan Dareen untuk membahas bisnis anda yang berada di kota A”jelas Louis
“Jam berapa?”
“Setengah jam lagi tuan”
“Baiklah...”jawabnya singkat.
Kini mereka berdua mulai mengambil beberapa berkas dan memeriksa setiap laporan yang ia terima dari karyawannya.
““Maaf tapi semua yang kau katakan itu tidak benar adanya..aku memang seorang model tapi aku bekerja keras untuk mendapatkan semua itu dengan mengasah kemampuanku..dan lagi tidak semua wanita seperti itu karena di luar sana masih banyak wanita yang mengejar mimpi mereka dengan prestasi dan kemampuan yang mereka punya seperti diriku saat ini...”
“oh aku tahu...mungkin selama ini kau hanya bertemu dengan wanita yang kau ucapkan tadi..menjual diri untuk impian mereka..atau mungkin kau pernah hidup bersama wanita seperti itu”
“Aakhhhh”
Bbraakkk...
Entah kenapa kata-kata Emilia berputar di kepala nya.
Untuk pertama kalinya ia membiarkan seseorang yang telah berani menghinanya menghirup udara segar setelahnya.
Tak bisa di pungkiri jika saat ini ia teringat dengan masa lalu nya bersama wanita yang ia cintai.Sudah tiga tahun lamanya ia berusaha melupakan wanita yang memilih pergi meninggalkannya ketika ia mengungkapkan rahasia besarnya.
“Kau tidak akan bisa hidup dengan tenang..karena telah berani menghinaku”gumamnya
Louis hanya melirik sekilas raut wajah tuannya.Ia sudah sangat hafal jika saat ini tuannya teringat dengan masa lalu yang membuatnya terpuruk selama 2 tahun lamanya.
“Aku harap nona Emilia bisa menjadi pendamping tuan nantinya..karena hanya dia yang mampu..ya hanya nona Emilia yang mampu mendampingi tuan..”gumam Louis dalam hati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
❤️❤️
2021-10-02
1
IThinkThatILoveYou
AWAS! NTAR BUCINNNN
2021-09-10
0
Tati Cahya
aku tunggu kebucinan akutmu Damian 🤣
2021-08-26
5