***Ruang praktik Felix Wilson***
Setelah selesai membahas tentang penyakit eating disordernya dengan Felix, Jackson melanjutkan dengan membahas penyakit Chandra.
"Felix! Aku memberimu waktu dua bulan untuk menemukan alternatif pengobatan terbaik untuk penyakit Chandra,"kata Jackson.
"Aku akan mengusahakannya semampuku, Jackson. Bagaimana dengan usulku waktu itu? Kamu sudah menemukan ibu kandung Chandra kah?" tanya Felix.
"Aku sudah mengutus Bagaskara untuk mencarinya," jawab Jackson.
"Sekarang aju akan melakukan pengobatan insentif terhadap Chandra untuk menstabilkan kondisi fisiknya. Setelah ibu kandung Chandra ditemukan, kamu harus berusaha secepat mungkin membuat bayi. Darah tali pusat bayi itu bisa menyembuhkan Chandra," saran Felix.
Felix yakin pengobatan paling baik untuk Chandra adalah dengan darah tali pusat.Semua dikarenakan Chandra masih kecil sehingga jika mengkonsumsi obat-obatan akan mempengaruhi perkembangannya.
"Iya! Aku mengerti. Terima kasih Felix," kata Jackson.
"Ayo! Temanin aku jalan-jalan ke mall," ajak Felix sambil menepuk pundak Jackson.
Felix berusaha mengalihkan perhatian Jackson dari penyakit Chandra.
*** Mall***
Rossy, Michelle, dan Chandra sedang berjalan-jalan di mall.
Chandra memakai topi milik Kelvin sehingga wajah Chandra tidak terlihat jelas.
Chandra melakukannya untuk menghindari kemungkinan bertemu dengan orang yang mengenalinya dan bisa membuat identitas aslinya terbongkar.
Rossy ingin membeli beberapa pakaian baru untuk Chandra dan terlihat sibuk memilih pakaian yang cocok untuk putranya. Chandra berdiri di samping Rossy dengan tenang.
Michelle melihat sebuah mini dress berwarna biru yang di rasanya cocok untuk Rossy.
"Rossy! Mini dress itu sangat cocok untukmu. Aku akan memgambilkannya,"ucap Michelle.
Sewaktu tangan Michelle menyentuh mini dress berwarna biru itu, sebuah tangan lain merebutnya.
"Maaf! Aku yang memegangnya duluan," kata Michelle dengan sopan dan melihat ke wajah yang wanita yang merebut mini dress itu.
"Violet Hartono!" teriak Michelle ketika mengenal wanita di depannya.
Rossy yang sedang memilih baju melihat ke arah Michelle sewaktu mendengar nama Violet Hartono.
Chandra yang sebelumnya sudah menghacker data pribadi Rossy tahu bahwa Violet adalah adik tiri Rossy.
"Mini dress ini milikku," ujar Violet.
Violet sengaja merebut mini dress itu sewaktu melihat Michelle mengambilnya.
Violet tahu Michelle adalah teman terbaik Rossy sehingga sengaja mencari masalah dengan Michelle.
Rossy dan Chandra berjalan mendekat dan berdiri di samping Michelle.
Violet tidak mengenali Rossy karena penampilan Rossy yang kuno dan berwajah jelek.
Chandra yang tidak pernah melihat Michelle marah, segera memegang tangan Michelle untuk menenangkannya.
"Tidak disangka kamu mengikuti jejak teman baikmu mempunyai anak haram," ejek Violet sambil ketawa keras.
Violet mengira Chandra adalah anak Michelle. Mendengar perkataan Violet, Michelle menjadi semakin emosi.
"Kamu dan ibumu lah yang menyebarkan gosip tidak benar tentang Rossy. Om Thomas pun dikelabui oleh kalian dan tidak mengetahui Rossy lah yang membuatnya bisa keluar dari penjara! Aku pasti akan memberitahukan kebenaran ke Om Thomas suatu hari nanti," gertak Michelle.
"Kamu setia banget sama Rossy sampai membelanya mati-matian. Tidak akan ada yang percaya perkataanmu." Violet mengejek Michelle.
"Apa salah Rossy kepadamu? Selama ini Rossy memperlakukanmu dan ibumu sebagai ibu dan adik dengan baik. Tega sekali kalian memfitnah Rossy," ucap Michelle dengan geram.
Setelah Rossy pergi ke Amerika, nama baik Rossy di Bali menjadi hancur karena gosip yang disebarkan oleh Wulan Sari dan Violet.
Banyak teman Rossy yang mempercayai gosip itu dan ikut mempergunjingkan Rossy.
Michelle yang mendengarnya pada saat itu pun merasa sedih tetapi karena harus menyimpan rahasia tentang bayi tabung IVF, Michelle tidak bisa membela Rossy di hadapan teman-teman lainnya.
"Sejak kecil aku sudah membencinya. Semua hal baik selalu datang kepadanya. Aku sangat senang melihatnya hancur ketika membawa anak haram itu pulang ke rumah," jawab Violet.
"Kamu!" teriak Michelle sambil menunjuk Violet dengan emosi yang membara.
"APA? Mau memukulku?" tantang Violet.
PLAK!
Terdengar bunyi tamparan yang keras.
Violet memegang pipinya yang sakit sambil memandang Rossy dengan pandangan tidak percaya.
"Kamu! Berani sekali kamu menamparku?" tanya Violet ke Rossy.
Rossy tersenyum lebar sambil melihat wajah Violet.
PLAK! PLAK!
Rossy melayangkan dua tamparan yang lebih keras lagi ke pipi Violet.
"Iya! Aku memang menamparmu!" ucap Rossy dengan tenang.
Mendengar jawaban Rossy Hartono yang tenang, Violet menjadi semakin histeris.
"ARGH! Dasar wanita jelek! Kamu berani menamparku? Aku tidak akan melepaskanmu!" ancam Violet.
"Violet! Violet! Sudah lima tahun berlalu, tetapi sifat jelekmu masih saja ada. Ancamanmu tidak mempan terhadapku," kata Rossy.
Violet merasa sangat familiar dengan suara Rossy.
"Kamu... kamu Rossy?" tanya Violet dengan nada ragu-ragu.
"Benar sekali. Aku, Rossy Hartono sudah kembali!" Rossy menjawab pertanyaan Violet dengan tegas.
Violet mengamati dengan saksama wanita yang berdiri di depannya. Wanita tua dengan wajah jelek, flek hitam yang banyak, dan mengenakan kacamata besar dan kuno.
Violet tidak percaya Rossy yang cantik bisa berubah menjadi wanita jelek di hadapannya.
"Kamu malu karena perbuatan aibmu lima tahun yang lalu sehingga operasi plastik?" tanya Violet spontan.
"Kamu dan ibumu yang tidak tahu malu saja tidak operasi plastik. Bagaimana mungkin aku melakukannya," jawab Rossy dengan tenang.
Violet menjadi geram mendengar perkataan Rossy yang mengejek dirinya dan ibunya sehingga berniat membalas menampar Rossy. Akan tetapi, Violet mengurungkan niatnya karena melihat sesosok pria sedang berjalan ke arahnya dari belakang Rossy.
Violet memegang kedua pipinya dan menatap Rossy dengan pandangan sedih.
"Kakak! Jangan tampar aku lagi. Bukan salahku ayah mengusirmu dari rumah," ucap Violet sambil menangis.
Rossy dan Michelle terkejut dengan perubahan sikap Violet yang mendadak ini.
Rasa terkejut mereka hilang sewaktu melihat seorang pria menghampiri Violet yang sedang menangis .
Pria itu adalah Febrian Iskandar. Mantan tunangan Rossy dan sekarang menjadi tunangan Violet. Pantas saja Violet berakting lemah.
Rossy dan Michelle memuji dalam hati, acting Violet pantas mendapatkan piala oscar.
"Febrian!" kata Violet sambil memeluk erat Febrian Iskandar.
"Kenapa wajahmu memerah?" tnya Febrian dengan nada khawatir.
Febrian hanya melihat Violet menangis dan tidak mengetahui penyebabnya.
"Mungkin karena kakak tidak menyukai perkataanku yang jujur sehingga menamparku," jawab Violet.
"Kakak?" Febrian sama sekali tidak mengerti apa yang sedang di katakan oleh Violet.
Violet menunjuk Rossy yang berdiri di hadapan mereka.
" Febrian! Kamu tidak mengenali Kak Rossy? Walaupun lima tahun yang lalu kakak melakukan perbuatan aib dan pergi ke luar negeri, tetapi melihat keadaannya sekarang ini aku rasa kehidupannya selama di luar negeri juga tidak bagus. Febrian jangan menyalahkan kakak lagi," pinta Violet.
Febrian menatap Rossy dengan ragu -ragu.
"Kamu.... Rossy?" tanya Febrian.
"Iya!" jawab Rossy dengan singkat.
Kaki Febrian melangkah mundur satu langkah ke belakang. Pria itu mengenali suara Rossy yang selama ini selalu di rindukannya. Suara yang sering muncul di dalam mimpinya setiap malam.
Febrian melihat dengan saksama penampilan Rossy dari atas wajah sampai ke ujung kaki.
"Rossy ! Kenapa kamu menjadi... menjadi seperti ini?" tanya Febrian dengan terbata-bata.
"Menjadi apa? Maksudmu menjadi jelek kah?" Rossy bertanya balik ke Febrian.
"Aku tidak bermaksud begitu.... Aku...," ucap Febrian.
Rossy langsung memotong perkataan Febrian.
"Tidak perlu menjelaskan! Aku tidak peduli dengan apa pun maksudmu," jawab Rossy dengan tenang.
"Aku tahu Kak Rossy membenciku karena bertunangan dengan Febrian. Aku tidak bisa menolaknya karena ini adalah keputusan dari ayah. Aku harap Kak Rossy bisa memaafkanku dan Febrian," pinta Violet.
"Untuk apa aku menghabiskan waktu membenci orang yang tidak aku pedulikan??" ucap Rossy dengan ketus.
Lima tahun yang lalu, Febrian Iskandar lah yang sangat mencintai Rossy dan mengejarnya . Karena Joni Iskandar, ayah dari Febrian memberi bantuan dana untuk Restoran Hartono yang hampir bangkrut membuat Rossy bersedia bertunangan dengan Febrian.
"Kak Rossy! Aku tulus meminta maaf. Bisa kah Kak Rossy memaafkanku?" mohon Violet.
"Kalau kamu meminta maaf karena masalah pertunangan dengan Febrian, aku rasa tidak perlu karena aku sama sekali tidak peduli dengan pertunangan itu," ucap Rossy.
"Apa yang telah kamu lakukan bersama Wulan Sari terhadapku lima tahun yang lalu, aku pasti akan membalasnya!" lanjut Rossy.
Hati Febrian sedih mendengar perkataan Rossy yang tidak peduli akan pertunangannya dengan Violet.
"Awas kamu Rossy," kata hati Violet yang menyadari perubahan wajah Febrian.
Selama lima tahun ini Violet tahu Febrian masih belum bisa melupakan Rossy.
Mata Violet melihat ke arah Chandra.
"Kak Rossy! Ini putramu kah?" tanya Violet.
"Iya!" jawab Rossy dengan suara datar.
Mendengar pertanyaan Violet dan jawaban Rossy, Febrian baru teringat bahwa Rossy sudah memiliki anak dari pergaulan bebas lima tahun yang lalu.
Febrian merasa kecewa dengan Rossy dan menatap tajam ke arah Chandra. Anak kecil itu tidak merasa takut dan membalas menatap Febrian.
Rossy mengetahui hal itu dan melindungi Chandra di belakang badannya serta berdiri menantang di depan Febrian.
"Rossy! Anak itu...," kata Febrian.
Febrian ingin mendengar penjelasan dari Rossy tentang kejadian lima tahun yang lalu. Rossy sama sekali tidak berniat memberi penjelasan apapun kepada Febrian.
"Michelle. Ayo kita pergi," ajak Rossy sambil mengandeng Chandra.
Michelle mengangguk dan berjalan ke depan Violet terlebih dahulu.
"Awas kamu ya kalau berani mengganggu Rossy lagi," gertak Michelle ke Violet.
Michelle tahu sejak kecil Violet selalu iri kepada Rossy dan sering mencari masalah dengan Rossy.
"Tunggu saja pembalasanku!" kata hati Violet.
Pikiran Violet sudah penuh dengan rencana jahat untuk mengganggu Rossy di kemudian hari.
***
Selamat pagi para pembaca setia Novel Anak Genius : CEO & His Private Chef.
Hari ini author akan crazy up 5 bab ya ^~^. Di mohon dukungannya untuk memberi like, vote, rate 5🌟, dan komen positif ya. TERIMA KASIH
CRAZY UP PART II CRAZY UP PART II
CRAZY UP PART II CRAZY UP PART II
CRAZY UP PART II CRAZY UP PART II
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Trissiyanah
bagus ceritanya , suka
2024-08-12
0
Rosalinda Yo_2
Keren...👏🏻👏🏻👏🏻
2022-08-14
1
marathon reader
ceritanya kerennn
2021-12-03
2