***Ruang bermain anak di Healing Hands Hospital***
Michelle Angela membawa Chandra Wijaya ke ruang bermain anak.
"Kelvin! kamu bisa bermain di sini. Aunty akan menjemputmu selesai kerja," ucap Michelle.
"Baik aunty Michelle," jawab Chandra.
Sewaktu Michelle meninggalkan ruang bermain anak, Chandra pun keluar dari ruang bermain anak menuju kamar pasien VVIP untuk menemui Kelvin.
Chandra melihat Robin, bodyguard yang menjaganya setiap hari sedang berdiri di depan pintu kamar pasien VVIP.
Chandra memikirkan rencana untuk mengelabui Robin supaya dirinya bisa masuk ke dalam kamar.
Beberapa saat kemudian Chandra berjalan dengan tenang di hadapan Robin.
"Tuan muda! Kenapa kamu bisa berada di luar kamar?" tanya Robin.
"Om Robin tidak ada di depan pintu sewaktu aku keluar dari dalam kamar,"jawab Chandra dengan tenang.
"Benarkah?" tanya Robin.
Walaupun Robin berpenampilan gede seperti hercules tetapi sifatnya sangat polos. Chandra yang sudah mengenal Robin sejak kecil mengetahui kelemahan Robin ini.
"Tuan muda! Aku minta maaf! Tadi aku ke toilet sebentar karena sakit perut," ucap Robin dengan polos.
Chandra tersenyum kecil mendengar perkataan Robin karena berhasil memancing Robin mengakui kesalahan.
"Makanan di rumah sakit sangat tidak enak. Aku ingin Om Robin membeli spaghetti di restoran italia kesukaanku. Jika tidak, aku akan memberitahukan hal ini kepada daddy bahwa Om Robin tidak menjaga di depan pintu kamar,"ujar Chandra.
"Baik,tuan muda. Aku akan pergi membelinya. Tetapi tuan muda harus berjanji tidak akan meninggalkan kamar," pesan Robin.
"Aku berjanji Om Robin,"kata Chandra.
Sewaktu Robin pergi meninggalkan rumah sakit untuk membeli spaghetti, Chandra segera berjalan masuk ke dalam kamar pasien VVIP.
"Kelvin!"panggil Chandra.
"Chandra? Bagaimana kamu berhasil masuk ke sini? " tanya Kelvin.
Beberapa kali Kelvin ingin kabur dari kamar pasien VVIP ini dan selalu tidak berhasil karena ada Robin si bodyguard yang berjaga di depan pintu kamar.
"Aku mengelabui Om Robin untuk menemuimu. Sekitar satu jam an Om Robin baru akan kembali," jawab Chandra.
"Baguslah kamu ke sini. Ayo kita bertukar kembali. Aku tidak mau tinggal di rumah sakit lagi. Sangat membosankan. Aku ingin mommy ," ujar Kelvin.
"Tetapi penyakitmu belum sembuh, Kelvin. Bagaimana kalau kamu mimisan dan pingsan lagi? Mommy pasti akan sedih,"kata Chandra dengan nada khawatir.
"Aku tidak ingin mommy sedih. Tetapi aku tidak tahan lagi tinggal di rumah sakit ,"keluh Kelvin dengan muka cemberut.
"Kenapa Kelvin? Kamu bisa bertemu dengan daddy setiap hari," kata Chandra.
Chandra tidak mengerti alasan Kelvin tidak tahan tinggal di rumah sakit karena sewaktu dirinyasakit demam panas dan harus tinggal di Healing Hands Hospital, Jackson akan menjenguknya setiap hari dan membuat Chandra sangat senang karena bisa merasakan perhatian dari daddynya sehingga Kelvin seharusnya betah tinggal di rumah sakit.
"Ketemu daddy setiap hari? No! No! No! Daddy galak sekali. Aku lebih memilih bersama mommy ," jawab Kelvin.
"Daddy galak? Daddy memarahimu kah?" tanya Chandra.
"Daddy memukul pantatku," adu Kelvin.
"Apa? Selama ini daddy tidak pernah memukulku,"kata Chandra.
"Iya. Daddy memukul pantatku hanya karena aku meminta dongeng sebelum tidur. Tetapi akhirnya daddy menceritakan tentang saham yang membosankan," jawab Kelvin.
Pada akhirnya mereka berdua pun bertukar identitas kembali karena Kelvin tetap ngotot ingin bertukar sehingga Chandra terpaksa menyetujuinya.
"Mulai hari ini mommy tinggal di Mansion Wijaya karena bekerja sebagai koki pribadi daddy. Kamu akan tinggal bersama aunty Michelle ," jelas Chandra.
Selama ini Kelvin belum pernah bertemu dengan Michelle dan hanya berbicara melalui telepon saja sehingga Chandra mendeskrispsikan penampilan Michelle supaya Kelvin bisa tahu dan tidak salah mengenali Michelle.
"Aunty Michelle sedang bekerja di rumah sakit ini. Kamu bisa menunggunya di ruang bermain anak yang berada di lantai satu. Nanti aunty Michelle akan menjemputmu pulang," ucap Chandra ke Kelvin setelah mereka saling bertukar pakaian yang di kenakan.
"Bye Bye Chandra ,"kata Kelvin dengan gembira dan berjalan keluar dari kamar pasien VVIP menuju ruang bermain anak.
"Semoga penyakit Kelvin bukan penyakit yang berbahaya," kata hati Chandra.
Chandra sangat mengkhawatirkan penyakit Kelvin.
***
Sore hari setelah Michelle selesai bekerja, gadis muda itu menjemput Kelvin di ruang bermain anak dan membawanya pulang.
Kelvin sangat gembira dan berceloteh sepanjang perjalanan. Michelle terheran-heran dengan perubahan sikap Kelvin yang semula kalem menjadi cerewet.
***Mansion Wijaya***
Rossy menyiapkan lunch dan dinner sesuai waktu yang di tentukan oleh Jackson.
Sama seperti kejadian di pagi hari, Jackson sama sekali tidak makan masakan Rossy sehingga semua makanan itu pun masuk dengan aman ke dalam perut Rossy.
Setelah seharian di Mansion Wijaya, Rossy mengetahui dari Pak Lesmana bahwa Jackson mempunyai seorang putra bernama Chandra Wijaya dan berumur lima tahun.
Saat ini putra Jackson sedang berada di Healing Hands Hospital karena sakit.
"Pantas saja seleksi tahap kedua kemarin adalah membuat makanan untuk anak berumur lima tahun yang sedang sakit. Ternyata Tuan Jackson sudah mempunyai seorang putra. Putranya seumuran dengan putraku ," ucap Rossy ke Pak Lesmana.
"Iya,Nona Rossy. Tuan muda Chandra adalah putra satu-satunya tuan Jackson,"kata Pak Lesmana.
"Di mana mommynya tuan muda Chandra? Aku sudah seharian di sini dan belum bertemu dengannya,"tanya Rossy.
"Nona Rossy! Masalah ibu kandung tuan Muda Chandra adalah masalah pribadi tuan Jackson. Kita tidak diperbolehkan menanyakannya,"jawab Pak Lesmana.
"Baik Pak Lesmana. Aku mengerti," ucap Rossy.
"Ternyata tuan Jackson adalah single parent sama sepertiku," kata hati Rossy.
***Rumah kontrakan Michelle Angela***
Selesai makan malam, Kelvin mengajak Michelle untuk bermain permainan UNO dengannya. Mereka berdua bermain dengan gembira sambil menunggu telepon dari Rossy. Tiba-tiba Kelvin mimisan.
"Aunty Michelle. Aku merasa pusing," ucap Kelvin dan langsung pingsan di hadapan Michelle.
"Kelvin! Kelvin! " teriak Michelle panik.
Michelle segera mengendong Kelvin dan membawanya ke Healing Hands Hospital.
***Kamar tidur Rossy di Mansion Wijaya***
Rossy memegang handuk dan bersiap untuk masuk ke dalam kamar mandi. Tiba-tiba handphone gadis muda itu berdering sehingga dia mengurungkan niatnya untuk mandi.
"Pasti Kelvin tidak sabaran dan meminta Michelle meneleponku," kata hati Rossy.
"Halo!" sapa Rossy.
"Rossy! Kelvin mimisan dan pingsan. Aku sedang membawanya menuju Healing Hands Hospital," ucap Michelle dengan suara panik.
Wajah Rossy seketika menjadi pucat. "Baiklah. Aku akan menyusul ke Healing Hands Hospital sekarang juga," kata Rossy .
Gadis muda itu mengambil tasnya dengan panik dan bersiap keluar dari kamar.
"Tok Tok Tok" Suara ketukan pintu kamar.
Pak Lesmana berdiri di depan kamar Rossy.
"Nona Rossy. Tuan Jackson ingin makan supper sekarang," kata Pak Lesmana.
"Sekarang?Apakah ada koki lain yang bisa menggantikanku? Aku harus ke rumah sakit melihat putraku sekarang, " ucap Rossy ke Pak Lesmana.
"Maaf, nona Rossy. Anda adalah koki pribadi tuan Jackson. Sesuai kontrak kerja, kapanpun tuan Jackson ingin makan, nona Rossy harus memasaknya," kata Pak Lesmana.
Tadi siang Rossy baru saja menandatangani surat kontrak kerja yang di serahkan oleh Pak Lesmana dan tahu jelas isi surat kontrak kerja itu.
Gadis muda itu teringat dengan lumpia isi daging kepiting yang dibuatnya tadi sore dan tersimpan di dalam freezer.
"Michelle sedang membawa Kelvin ke rumah sakit. Aku bisa menggoreng lumpia yang tidak memakan waktu terlalu lama lalu pergi ke rumah sakit," kata hati Rossy.
Rossy pun segera berlari menuju dapur dan dengan cekatan menyalakan kompor, mengeluarkan lumpia isi daging kepiting dari dalam freezer dan menggorengnya.
Tanpa memakan waktu yang lama, sepiring lumpia goreng isi daging kepiting sudah tertata rapi di atas piring.
"Pak Lesmana! Tolong antarkan makanan ini ke tuan Jackson," pinta Rossy sambil membuka aplikasi grab dari handphonenya untuk memesan grabtaxi .
"Nona Rossy! Jarang ada taxi online disekitar Mansion Wijaya. Aku akan meminta supir mengantarmu ke rumah sakit," tawar Pak Lesmana.
Pak Lesmana tahu Rossy sangat mencemaskan putranya sehingga menawarkan bantuan.
"Terima kasih Pak Lesmana," kata Rossy sambil berlari keluar meninggalkan Mansion Wijaya.
***Ruang Kerja Jackson Wijaya***
Jackson sedang mempersiapkan dokumen yang dibutuhkannya untuk meeting besok pagi .
Tok Tok Tok
Terdengar suara ketukan dari luar ruang kerja.
"Masuklah!" perintah Jackson tanpa melihat ke arah pintu.
"Makanan apa yang kamu masak untuk supper?" tanya Jackson yang mengira Rossy mengantar makanan itu.
"Nona Rossy memasak lumpia goreng isi daging kepiting, tuan Jackson," jawab Pak Lesmana.
"Di mana dia? Kenapa bukan dia yang antar?" tanya Jackson.
"Nona Rossy pergi ke rumah sakit untuk menjenguk anaknya yang lagi sakit," jawab Pak Lesmana.
Jackson Wijaya teringat permintaan Pak Lesmana untuk mengizinkan anaknya Rossy tinggal di Mansion Wijaya.
"Putranya tidak tinggal di Mansion Wijaya?" tanya Jackson.
"Putranya tinggal bersama teman nona Rossy karena putranya tidak mau merepotkan nona Rossy yang sedang bekerja,"jawab Pak Lesmana.
"Anak yang bijaksana," ucap Jackson.
Diam-diam muncul rasa kekaguman Jackson terhadap Rossy yang bisa mendidik putranya dengan baik walaupun menjadi single parent. Setelah meletakkan piring lumpia goreng isi daging kepiting di meja Jackson, Pak Lesmana keluar dari ruang kerja pria itu.
Jackson melihat isi piring itu dan pikirannya teringat kembali perkataan Rossy tadi pagi.
"Bagaimanapun kamu harus berusaha melawan penyakit itu. Aku yakin masakanku bisa membuatmu berselera dan akan menyukai makanan lagi."
Jackson akui aroma masakan Rossy tidak membuatnya mual .
"Mungkin aku harus mencobanya," gumam Jackson.
Jackson menguatkan hatinya dan mencoba mengambil sebuah lumpia goreng.
Tangan Jackson hampir menyentuh lumpia goreng itu dan di pikirannya muncul lagi kenangan yang menyakitkan sewaktu dirinya masih berumur lima tahun.
Seorang wanita mencengkram pundaknya dan berbicara dengan suara keras. " Muntahkan! Aku suruh kamu muntahkan makanan itu!"
Jackson merasakan dadanya sesak dan tidak dapat bernafas dengan lancar. Benda-benda di dalam ruangan seolah berputar-putar mengelilinginya. Tanpa sengaja tangannya mendorong piring itu sehingga jatuh ke lantai.
PRANG!
Pak Lesmana yang belum pergi jauh dari ruang kerja berlari masuk ke dalam ruang kerja.
"Tuan Jackson. Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Pak Lesmana dengan nada khawatir sambil melihat ke arah Jackson.
Mata Jackson tertutup rapat dan mulutnya menggumamkan kata-kata yang tidak jelas. "Dia sudah tidak ada. Itu hanya halusinasiku! " pekik hati Jackson.
Jackson berusaha keras menenangkan perasaan hatinya. Setelah lima menit berlalu, Jackson sudah mulai tenang dan duduk di kursinya.
Pria muda itu melihat ke arah Pak Lesmana.
"Bersihkan pecahan piring itu Pak Lesmana,"ucap Jackson dengan suara lemah.
"Baik tuan Jackson,"jawab Pak Lesmana.
"Tuan Jackson! Apakah perlu menelepon Tuan Felix untuk memanggilnya datang ke Mansion Wijaya?" Pak Lesmana bertanya dengan hati-hati.
Felix sedang sibuk membantu Jackson mencari informasi dari dokter-dokter spesialis tentang alternatif lain untuk pengobatan Kelvin sehingga Jackson tidak ingin merepotkannya sekarang.
"Tidak perlu Pak Lesmana. Aku baik-baik saja ,"jawab Jackson.
"Baik tuan Jackson," ucap Pak Lesmana.
***Healing Handa Hospital***
Rossy sedang menemani Kelvin yang tertidur di kamar pasien.
"Maafkan aku Rossy karena tidak menjaga Kelvin dengan baik," kata Michelle ke Rossy.
Rossy melihat mata Michelle bengkak dan sembab. Michelle pasti panik sekali dan menangis sewaktu Kelvin pingsan.
"Michelle. Kelvin pingsan bukan karena kesalahanmu. Tetapi karena penyakit leukimianya. Sama seperti kejadian di Amerika," ucap Rossy sambil menepuk pundak Michelle dengan lembut.
"Karena sudah malam, hanya ada dokter jaga yang memeriksa Kelvin tadi. Aku sarankan Kelvin medical check up lagi besok pagi,"kata Michelle.
"Terima kasih Michelle. Malam ini aku akan menemani Kelvin di rumah sakit. Kamu pulang beristirahatlah," ucap Rossy.
"Baiklah. Besok pagi aku akan datang menggantikanmu. Kamu masih harus masuk kerja di Mansion Wijaya," kata Michelle.
Hari ini adalah hari pertama Rossy bekerja di Mansion Wijaya sehingga tidak mungkin bisa izin cuti di hari kedua. Setelah Michelle pulang, Rossy memegang tangan Kelvin dan menciumnya dengan lembut.
"Vin Vin sayang. Kamu harus sembuh. Mommy pasti akan menemukan cara untuk menyembuhkan penyakitmu," tekad Rossy.
Tanpa terasa air mata mengalir di pipi gadis muda itu. Dengan cepat Rossy mengelap air matanya karena tidak ingin Kelvin mengetahuinya.
Rossy tidak menyadari tangisannya sudah diketahui oleh Kelvin.
Sewaktu Rossy dan Michelle sedang berbicara, Kelvin sudah bangun tetapi tidak membuka matanya sehingga mendengar jelas pembicaraan mereka.
"Maafkan saya mommy. Kelvin tidak ingin melihat mommy menangis lagi. Kelvin pasti akan sembuh. Daddy Chandra sangat kaya dan bisa membayar dokter yang terbaik untuk mengobati penyakit Kelvin," kata hati Kelvin.
Kelvin memutuskan untuk bertukar identitas kembali dengan Chandra.
***
Selamat siang Para Pembaca Setia Novel Anak Genius : CEO & His Private Chef.
Sebenarnya Bab 8 sudah author up kemarin di hari minggu. Tetapi sepertinya ada gangguan di aplikasi mangatoon dan noveltoon sehingga banyak karya novel lain termasuk novel author ke pending dan baru di up tadi pagi.
Author akan beri bonus ya. Author up sampai Bab 10 hari ini ^~^
Author mau ucapkan Terima Kasih untuk Kak Nuansa yang sudah memberikan 19 koin untuk novel ini. Thank You ya Kak Nuansa ^~°.
Author : LYTIE
Instagram : lytie777
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Fitria
ceritanya sangat bagus
2023-02-01
0