Di dalam mobil Rossy duduk dengan tegak dan tidak bersandar ke kursinya. Wanita muda itu merasa gugup dan tidak nyaman harus semobil dengan Jackson.
Sementara Jackson duduk dengan santai sambil memegang ipad dan membaca kotak surat emailnya.
Setiap hari kepala cabang Perusahan Wijaya di berbagai kota akan mengirimkan laporan kepada Jackson.
Melihat Jackson yang sibuk dengan pekerjaannya, suasana hati Rossy menjadi lebih tenang dan tidak gugup lagi.
Mobil Land Rover Range Rover Velar berhenti dengan hentakan yang kuat. Pak Kuncoro menginjak rem secara tiba-tiba karena melihat seekor anjing yang duduk di tengah jalan. Karena mobil berhenti secara tiba-tiba, tanpa sengaja badan Rossy jatuh ke arah Jackson dan wajah wanita muda itu menempel di dada Jackson.
"Maaf tuan Jackson. Akutidak sengaja ," ucap Rossy sambil menjauhkan tubuhnya dari Jackson dan duduk denfan tegak.
"Maaf tuan Jackson. Aku akan lebih berhati-hati lagi dalam mengemudi," kata Pak Kuncoro dari kursi depan sambil menghadap Jackson.
Jackson menganggukkan kepala Pak Kuncoro. Pak Kuncoro pun melanjutkan menyetir mobil menuju Healing Hands Hospital.
Jackson menutup layar ipad di tangannya dan melihat ke arah Rossy yang sedang menunduk.
Jackson tahu kejadian tadi bukanlah salah Rossy sehingga mencoba berbicara dengan Rossy untuk mencairkan suasana yang kaku di dalam mobil.
"Aku dengar dari Pak Lesmana bahwa putramu sakit dan tinggal di rumah sakit. Apakah penyakitnya parah?" tanya Jackson.
"Penyakitnya bisa di sembuhkan, tetapi....," Rossy tidak melanjutkan perkataannya karena masalah darah tali pusat adalah masalah pribadi sehingga Rossy merasa agak sungkan membicarakannya dengan Jackson yang baru dua hari menjadi bosnya. Karena wanita muda itu tidak melanjutkan perkataannya, Jackson mengira dirinya mengerti dengan masalah Rossy.
"Jika karena biaya rumah sakit, kamu bisa mencari Pak Lesmana untuk meminjam gaji terlebih dahulu," kata Jackson.
Jackson tahu seorang single parent yang bekerja sendirian untuk menghidupi anaknya pastinya akan kerepotan mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk biaya rumah sakit anaknya sehingga dirinya ingin membantu Rossy.
Rossy tidak menyangka di balik penampilan Jackson yang dingin, ternyata hatinya sangat lembut dan bisa perhatian terhadap orang lain.
"Terima kasih tuan Jackson ," ucap Rossy sambil tersenyum tulus menatap Jackson.
Jackson merasakan senyuman Rossy sangat manis dan menyejukkan hatinya. Pria itu mengalihkan perhatiannya ke jalan raya dan berusaha menghilangkan wajah yang sedang tersenyum dari pikirannya.
"Apakah aky sudah gila? Dia adalah ibu-ibu dan tidaklah cantik.
Bagaimana mungkin aku bisa merasakan senyumannya sangat manis?" kata hati Jackson.
Dikarenakan Jackson sudah bersikap ramah menanyakan tentang keadaan putranya, maka Rossy ingin memberikan perhatian kepada putra Jackson.
"Semoga tuan muda Chandra bisa cepat sembuh dan pulang ke Mansion Wijaya," ucap Rossy dengan tulus.
"Terima kasih," jawab Jackson.
Beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan Healing Hands Hospital.
Pak Kuncoro turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil Jackson.
Rossy membuka pintu mobilnya sendiri sambil membawa kedua termos penghangat makanan dan kotak bekal yang berisi makanan untuk Kelvin dan Chandra.
"Pak Kuncoro! Kamu tunggu di tempat parkir," pesan Jackson.
"Baik tuan Jackson," kata Pak Kuncoro.
Jackson berjalan masuk ke dalam Healing Hands Hospital. Rossy mengikutinya dari belakang.
"Tuan Jackson! Terima kasih atas tumpangannya. Ini dinner untuk tuan muda Chandra," ucap Rossy sambil menyerahkan salah satu termos penghangat makanan dan kotak bekal ke Jackson.
"Aku akan menemui putraku terlebih dahulu." Rossy berpamitan kepada Jackson.
Mereka pun berpisah jalan. Jackson ke arah kamar pasien VVIP dan Rossy menuju kamar 3033.
***
Rossy membuka pintu kamar 3033 dan terkejut sewaktu tidak menemukan Kelvin di dalam kamar.
Kamar 3033 kosong dan tidak ada siapa pun di dalamnya.
Rossy segera meletakkan termos penghangat makanan dan kotak bekal di atas meja dengan panik, kemudian mengeluarkan handphone dari dalam tasnya.
Rossy ingin menelepon Michelle. Bersamaan dengan itu, handphone Rossy berbunyi dan ternyata berasal dari Michelle. Wanita muda itu segera mengangkat teleponnya.
"Michelle! Aku berada di Healing Hands Hospital dan Kelvin tidak ada di dalam kamarnya," ucap Rossy dengan panik.
" Tenang, Rossy. Kelvin sedang bersamaku. Aku tadi membawanya pulang dan medical check up di rumah sakit lain. Aku meneleponmu untuk memberitahukan hasil medical check up Kelvin sangat bagus. Kelvin sehat-sehat saja," kata Michelle dengan senang.
"Benarkah?" tanya Rossy dengan nada tidak percaya.
"Iya, Rossy. Hasil medical check up nya ada ditanganku. Aku sudah membaca dengan seksama dan yakin Kelvin sangat sehat. Kamu jangan khawatir lagi," ucap Michelle.
Di dunia ini tidak ada seorang ibu pun yang mengharapkan anaknya sakit. Akan tetapi, Rossy masih sangat mengkhawatirkan kesehatan Kelvin.
Rossy takut jika hasil medical check up yang sekarang ini salah, maka akan menunda pengobatan terhadap Kelvin.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, Rossy tetap bertekad penuh untuk mendekati Felix Wilson dan mendapat darah tali pusat yang baru.
Darah tali pusat itu bisa disimpan dan akan bisa digunakan apabila di kemudian hari Kelvin membutuhkannya. Demi kesehatan Kelvin, Rossy rela melakukan apapun juga.
Sekarang Rossy hanya bisa memantau perkembangan kesehatan Kelvin dan semoga saja putra kesayangannya tidak mimisan dan pingsan lagi.
"Michelle! Sekarang kalian ada dimana?" tanya Rossy.
Rossy ingin melihat dengan matanya sendiri keadaan Kelvin, baru bisa merasa tenang.
"Kita ada di rumah kontrakkanku," jawab Michelle.
"Aku akan ke sana sekarang," kata Rossy.
Setelah menutup teleponnya dengan Michelle, Rossy menelepon Jackson untuk meminta izin darinya.
Rossy menekan handphonenya dan mencari nomor panggilan terakhir karena wanita muda itu belum sempat menyimpan nomor Jackson di handphonenya.
Sewaktu melihat nomor handphone Jackson, suara arogan muncul dalam ingatannya. "Simpan nomor handphoneku dengan baik. Kamu harus segera mengangkat telepon dariku secepat mungkin."
Akhirnya Rossy menyimpan nomor handphone Jackson dengan nama 'Bos J yang narsis&arogan'.
***Kamar pasien VVIP Healing Hands Hospital***
"Daddy!" teriak Kelvin kegirangan sambil berlari memeluk Jackson.
Kelvin tidak mengira Jackson akan datang mengunjunginya dan membawa masakan Rossy, karena sewaktu siang hari Jackson bilang sibuk dan akan mengunjunginya besok.
Mata Kelvin berbinar-binar menatap termos penghangat makanan dan kotak bekal yang ada di tangan Jackson.
"Chandra! Ini dinnermu, " kata Jackson sambil meletakkan termos dan kotak bekal ditangannya ke atas meja.
Kelvin Hamembuka termos penghangat makanan itu dengan tidak sabaran.
"Hmmm! Harum sekali!" kata Kelvin.
Jackson membantu menuangkan bubur ikan yang masih hangat ke dalam mangkuk dan memberikannya ke Kelvin.
Kelvin makan bubur ikan itu dengan lahap.
"Hati-hati masih panas Chandra," ucap Jackson.
"He he he. Buburnya sangat wangi dan enak," ucap Kelvin.
Handphone Jackson berbunyi sehingga pria itu melihat nama yang muncul di layar handphonenya.
"Rossy? Kenapa dia meneleponku?" kata hati Jackson.
"Halo!" Jackson menjawab telepon dengan nada suara datar.
"Tuan Jackson. Putraku sudah keluar dari rumah sakit. Aku ingin minta izin pulang ke rumah untuk melihat putraku. Hanya tiga jam saja. Aku berjanji sudah ada di Mansion Wijaya jam sepuluh malam," ucap Rossy.
"Baiklah," jawab Jackson.
"Terima kasih tuan Jackson.Anda adalah bos yang paling baik sedunia," puji Rossy.
Jackson sendiri tidak menyadari sudut bibirnya naik ke atas sedikit sewaktu mendengar pujian Rossy.
Dalam sekejap suasana hati Jackson menjadi lebih baik. Kelvin menyadari perubahan suasana hati Jackson.
CRAZY UP CRAZY UP CRAZY UP
CRAZY UP CRAZY UP CRAZY UP
CRAZY UP CRAZY UP CRAZY UP
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Linamay
semangat kakak💪💪💪💪💪😘😘😘😘😘😘
2021-08-24
3