***Healing Hands Hospital***
Pukul tujuh pagi Michelle Angela sudah datang ke Healing Hands Hospital dan membawa dua bungkus nasi kuning yang di belinya untuk sarapan Rossy dan dirinya sendiri. Kelvin masih tidur pulas di atas tempat tidur.
"Rossy! Ayo makan breakfast dulu," ucap Michelle sambil menyerahkan satu bungkus nasi kuning ke Rossy.
"Terima kasih Michelle," kata Rossy.
"Michelle. Bisakah kamu mencari tahu nomor handphone Felix Wilson?" tanya Rossy Hartono.
Rossy sudah berpikir semalaman bahwa cara terbaik untuk mengobati penyakit Kelvin adalah menggunakan darah tali pusat baru.
Darah tali pusat itu harus berasal dari bayi yang akan dilahirkan Rossy dengan Mister W sehingga gadis muda itu memutuskan mrnghubungi Felix secara langsung.
"Maaf, Rossy. Felix Wilson tidak pernah memberikan nomor pribadi handphonenya ke siapapun. Dia hanya menggunakan ruang praktek di Healing Hands Hospital untuk berkonsultasi dengan pasien pribadinya," jawab Michelle.
"Pasien pribadinya? Jackson Wijaya pasti mempunyai nomor handphone Felix Wilson," kata Rossy.
"Betul sekali, Rossy. Bahkan aku mendengar rumour bahwa hubungan Jackson Wijaya dan Felix Wilson bukan hanya hubungan dokter dengan pasien," ujar Michelle.
"Oh ya? Maksudmu mereka mempunyai hubungan spesial? Hubungan yang agak membelok?" tanya Rossy dengan rasa penasaran yang kuat.
"Mungkin saja. Kalau bukan hubungan seperti itu, kenapa menginginkan bayi tabung IVF?" tebak Michelle.
"Betul juga," jawab Rossy.
"Mister W tidak jadi mengambil Kelvin lima tahun yang lalu mungkin ada hubungannya dengan Jackson Wijaya. Itu lebih bagus sehingga Felix Wilson tidak akan merebut Kelvin dariku. Aku hanya perlu memikirkan rencana bagaimana mengandung anak kedua darinya," tekad hati Rossy. Hartono.
"Rossy! Apakah kamu mau ke Mansion Wijaya sekarang?" tanya Michelle.
Pertanyaan Michelle membuat Rossy tersadar dan segera melihat jam tangan di pergelangan tangannya.
"Sekarang sudah lewat dari waktu untuk mempersiapkan breakfast sehingga tidak keburu lagi. Aku akan menunggu Kelvin bangun dulu dan melihat keadaannya. Setelah itu baru pergi ke Mansion Wijaya," jawab Rossy.
"Mommy!"
Kelvin bangun dari tidurnya dan memanggil Rossy.
"Vin Vin sayangku," ucap Rossy sambil memeluk Kelvin dengan erat.
Kelvin membuka matanya yang masih merem dan terkejut sewaktu melihat wajah Rossy dari dekat.
"MOM...MY???" ucap Kelvin dengan ragu.
"Iya Vin Vin," jawab Rossy.
Kelvin syok karena melihat wajah Rossy yang berubah menjadi jelek. Ini adalah pertama kalinya Kelvin melihat jelas wajah Rossy Hartono setelah kejadian pertukaran dengan Chandra di airport. Semalam Kelvin pura-pura tidur dan tidak membuka matanya sehingga tidak melihat jelas wajah Rossy.
"Wajah mommy menjadi jelek," ujar Kelvin.
"Iya Vin Vin sayang. Ini kan aunty Michelle dan Vin Vin yang memberi ide ke mommy untuk menjadi jelek supaya bisa membohongi boss baru mommy," kata Rossy.
"Aduh! Untung mommy tidak curiga. Pasti Chandra yang memberi ide ke mommy," kata hati Kelvin.
"He He He. Iya iya. Oh iya, bukannya mommy sedang kerja? Kenapa bisa berada di rumah sakit?" Kelvin berpura-pura tidak tahu Rossy sudah menjenguknya semalam.
"Semalam aunty Michelle meneleponku karena kamu mimisan dan pingsan sehingga mommy datang ke rumah sakit. Mulai hari ini Vin Vin harus tinggal di rumah sakit sampai dokter mengizinkan pulang," pesan Rossy.
Kelvin bisa merasakan dengan jelas kekhawatiran Rossy terhadap penyakitnya sehingga semakin bertekad untuk bertukar kembali dengan Chandra nantinya.
Kelvin segera memeluk Rossy dengan erat.
"Mommy jangan khawatir. Aku pasti akan secepat mungkin sehat kembali ," ucap Kelvin.
" Iya. Mommy akan menggunakan segala cara supaya kamu cepat sembuh," tekad Rossy.
***
Handphone Rossy berdering sehingga gadis muda itu menerima panggilan itu.
"Halo!" kata Rossy.
"Nona Rossy! Kenapa nona masih belum pulang ke Mansion Wijaya? Tuan Jackson marah besar karena nona Rossy tidak menyediakan breakfast pagi ini,"ucap Pak Lesmana dengan suara tegang.
"Maaf, Pak Lesmana. Aku akan pulang sekarang," kata Rossy.
***
"Boss baru mommy mencari mommy kah?" tanya Kelvin.
"Iya Vin Vin," jawab Rossy.
"Rossy! Cepat pergi ke Mansion Wijaya. Jangan khawatir! Aku akan menjaga Kelvin," kata Michelle.
Hari ini Michelle masuk kerja jam satu siang di Healing Hands Hospital. Sewaktu bekerja nanti, Michelle akan meminta suster cewek untuk membantu memantau kondisi Kelvin.
"Iya, mommy. Jangan sampai Bos mommy marah besar dan memukul pantat mommy," ucap Kelvin.
Kelvin masih mengingat dengan jelas pantatnya yang dipukul oleh Jackson.
"Ha ha ha. Mommymu sudah dewasa. Bos nya tidak akan memberikan hukuman itu. Pukulan pantat untuk menghukum anak yang nakal," kata Michelle.
Kelvin ikut tertawa nyengir sambil memegang hidungnya yang tidak gatal. Hampir saja Kelvin keceplosan lagi.
"Vin Vin. Mommy pergi kerja dulu. Nanti malam mommy akan datang menjengukmu," kata Rossy sambil mencium pipi Kelvin.
Rossy berencana meminta izin ke Jackson Wijaya untuk menjenguk Kelvin setelah memasak dinner terlebih dahulu.
"Okay mommy. Bye bye mommy," ucap Kelvin sambil melambaikan tangannya.
***Mansion Wijaya***
Pak Lesmana sedang mondar mondir di depan pintu masuk Mansion Wijaya sambil menunggu kedatangan Rossy.
Rossy turun dari taxi online dan berlari ke arah Pak Lesmana.
"Nona Rossy. Akhirnya kamu pulang," kata Pak Lesmana dengan nada bersyukur seolah-olah Rossy adalah dewi penyelamat yang datang untuk menyelamatkan penghuni Mansion Wijaya dari amukan Jackson Wijaya.
"Di mana tuan Jackson?" tanya Rossy.
Rossy ingin bertemu Jackson Wijaya untuk meminta maaf.
"Tuan Jackson ada di ruang kerja. Nona Rossy segera masak breakfast dan antar ke ruang kerja. Sebentar lagi tuan Jackson akan ke kantor," kata Pak Lesmana.
"Baik Pak Lesmana," ucap Rossy.
Dengan cepat Rossy memasak mi goreng jawa untuk breakfast Jackson Wijaya kemudian membawanya ke ruang kerja.
***Ruang kerja Jackson Wijaya***
Jackson Wijaya sedang menyusun dokumen yang akan dipergunakan untuk meeting internal hari ini ke dalam tas kerjanya.
Tok tok tok. Terdengar suara ketukan pintu kamar dari luar.
"Masuk!" perintah Jackson.
Rossy membuka pintu perlahan dan berjalan masuk ke dalam ruang kerja sehingga berdiri tepat di hadapan Jackson.
Jackson melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar ke tempat duduknya sambil melihat ke arah Rossy.
Dengan hati-hati Rossy meletakkan mi goreng jawa di atas meja.
"Tuan Jackson! Breakfast hari ini mi goreng jawa," kata Rossy sambil menundukkan kepala.
"Rossy Hartono! Di mana rasa tanggung jawabmu terhadap pekerjaanmu?" tanya Jackson.
"Aku minta maaf, tuan Jackson. Aku tidak akan mengulanginya lagi," kata Rossy.
Rossy sadar kali ini adalah kesalahannya karena tidak bersikap profesional terhadap pekerjaannya.
"Apa yang akan kamu lakukan untuk menebus kesalahanmu?" tanya Jackson.
"Aku akan memasak makanan yang lebih enak untuk tuan Jackson," jawab Rossy.
"Itu adalah pekerjaanmu dan bukan hukuman untukmu," kata Jackson.
"Tuan Jackson ingin memberi hukuman apa?" tanya Rossy.
Seketika Rossy teringat perkataan Kelvin tentang hukuman pukulan pantat dan merasa was-was.
"Kamu tidak boleh makan seharian hari ini," jawab Jackson.
"Baiklah," ucap Rossy dengan cepat dan merasa lega karena hukuman dari Jackson tidak se horror yang dia bayangkan.
"Semua gara-gara Vin Vin sehingga aku berpikir yang tidak-tidak," kata hati Rossy.
"Oh ya, tuan Jackson. Bagaimana dengan lumpia goreng isi daging kepiting semalam? Apakah tuan Jackson memakannya?" tanya Rossy.
Rossy teringat akan taruhannya dengan Jackson sehingga ingin mengetahui apakah Jackson memakan masakannya semalam.
"Tidak!!!" jawab Jackson dengan suara keras. Pertanyaan Rossy membuat pria itu teringat kembali kejadian semalam sehingga suasana hatinya menjadi buruk.
"Yah sepertinya lumpia gorengku tidak dimakan oleh tuan Jackson semalam," kata hati Rossy.
"Tuan Jackson. Bagaimana dengan mi goreng jawa ini?" tanya Rossy.
"Saya tidak mau makan!" ucap Jackson.
"Tuan Jackson! Kamu harus berusaha melawan penyakitmu dan berusaha mencoba mencicipi makanan walaupun sesuap saja. Apakah tuan Jackson mau seumur hidup hanya bergantung pada multivitamin dan tidak dapat menikmati makanan apa pun?" Rossy berusaha membujuk Jackson.
"Sesuap saja? Mungkin itu adalah permulaan yang bagus," kata hati Jackson.
Melihat Jackson tidak membantah perkataannya, Rossy memberanikan diri mengambil garpu di atas piring dan memberikannya ke Jackson.
"Tuan Jackson.Berusahalah! Aku yakin kamu bisa."
Rossy berusaha menyemangati Jackson.
Jackson memegang garpu yang di berikan Rossy dan berusaha menyentuh mi di atas piring dengan garpunya.
Dalam sekejap wajah Jackson menjadi pucat. Keringat pun bercucuran dengan deras di dahi Jackson. Terlihat dengan jelas pria itu berusaha keras untuk menyentuh mi di atas piring tersebut.
Rossy yang melihatnya seketika merasa iba terhadap Jackson. Hanya sesuap makanan saja Jackson harus berusaha keras .
"Tuan Jackson. Apakah kamu pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan sewaktu makan?" tanya Rossy dengan hati-hati.
Rossy sadar Jackson bukanlah orang yang pemilih makanan sehingga kemungkinan besar pria itu tidak bisa makan karena ada sesuatu kejadian yang membuatnya trauma sehingga sulit memakan makanan.
"Bukan urusanmu! Kamu tidak perlu tahu!" teriak Jackson.
"Tetapi kita sedang bertaruh. Jika aku mengetahui penyebab tuan Jackson tidak bisa makan, aku bisa menemukan cara untuk mengatasinya," balas Rossy.
"Taruhan antara kita, kamu pasti kalah. Bersiap siaplah menjadi pembantuku selama dua bulan," kata Jackson.
Jackson masih berusaha menyentuh mi goreng jawa dengan garpunya. Akhirnya garpu Jackson berhasil menyentuh mi itu.
Rossy merasa gembira melihat hal itu. Tetapi kegembiraan Rossy hanya sebentar saja karena melihat tubuh Jackson bergetar keras.
Jackson gemetaran dan tidak fokus dengan keadaan sekelilingnya. Suara wanita itu muncul berulang ulang di pikirannya.
"MUNTAHKAN! MUNTAHKAN!"
Jata-kata itu berulang kali muncul di pikiran Jackson dan membuat dirinya menjadi mual.
Rossy yang melihat hal itu dengan sigap mencari tong sampah dan membawanya ke hadapan Jackson.
Jackson pun muntah ke dalam tong sampah itu. Muntahan Jackson hanya berupa cairan karena tidak ada makanan apapun di lambungnya.
Rossy membantu menepuk-nepuk punggung Jackson yang sedang muntah dengan lembut.
Gadis muda itu merasa bersalah karena sudah memaksa Jackson makan. Rossy sama sekali tidak menyangka penyakit eating disorder Jackson sangat parah.
Badan Jackson menjadi lemas dan tidak bertenaga sehabis memuntahkan banyak cairan.
Rossy membantu memapah tubuh Jackson ke tempat duduk. Karena berdekatan, Jackson bisa melihat dengan jelas wajah Rossy.
Walaupun Rossy kelihatan tua dan jelek, tetapi Jackson malahan merasakan wajah Rossy enak di pandang dan bisa membuat perasaan hatinya menjadi tenang.
Jackson Wijaya terduduk lemas . Rossy mengambil tisu dan memberikannya kepada pria itu untuk mengelap mulutnya.
"Tuan Jackson. Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Rossy.
"Bisakah kamu memapahku ke kamar? Aku ingin mencuci muka dan mengganti pakaian," pinta Jackson.
Pakaian kerja Jackson sudah basah oleh keringatnya sehingga pria itu ingin menggantinya dengan pakaian baru.
"Baik tuan Jackson," kata Rossy.
Gadis muda itu memapah Jackson Wijaya dengan hati-hati menuju kamarnya. Sewaktu berada di dalam kamar, Rossy membantu mendudukkan Jackson di atas tempat tidur.
"Tuan Jackson. Handuk kecil disimpan di bagian mana?" tanya Rossy.
Jackson menunjuk lemarinya dan Rossy mengambil handuk kecil dari lemari itu.
Dengan sigap Rossy berlari ke kamar mandi, menyiapkan air hangat di baskom, dan membawanya keluar.
"Tuan Jackson. Lap muka terlebih dahulu," ucap Rossy sambil menyerahkan baskom dan handuk kecil ke Jackson.
Rossy juga membuka lemari pakaian Jackson dan mengambil satu baju kerja untuk pria itu.
"Terima kasih," kata Jackson.
Rossy melihat wajah Jackson masih pucat dan merasa khawatir.
"Bagaimana kalau tuan Jackson cuti kerja hari ini?" tanya Rossy.
"Aku tidak pernah cuti," jawab Jackson sambil menatap Rossy.
Rossy menjadi salah tingkah di tatap Jackson dengan intens.
"Apakah ada sesuatu di wajahku?" tanya Rossy sambil meraba-raba wajahnya .
"Aku ingin mengganti pakaian," ucap Jackson.
"Maaf! Maaf tuan Jackson. Aku akan keluar," kata Rossy dengan wajah merona merah sambil berlari ke arah pintu.
"Rossy! Ambilkan tas kerjaku di ruang kerja," teriak Jackson ke koki mudanya yang sedang lari
"Baik tuan Jackson," jawab Rossy dari kejauhan
***
Beberapa saat kemudian Jackson keluar dari kamar dengan rapi.
"Aku akan berangkat kerja sekarang," kata Jackson.
"Selamat bekerja tuan Jackson," kata Rossy.
Setelah Jackson berangkat ke Perusahaan Wijaya, Pak Lesmana berjalan menghampiri Rossy.
"Nona Rossy bisa beristirahat sebentar. Lunch untuk tuan Jackson harus tersedia jam 11.30 karena aku akan mengantarnya ke Perusahan Wijaya," kata Pak Lesmana.
"Baik, Pak Lesmana ,"ucap Rossy.
"Kira-kira jam berapa tuan Jackson akan dinner di Mansion Wijaya?" tanya Rossy ke Pak Lesmana.
"Biasanya tuan Jackson pulang kerja jam enam sore. Makan malam sekitar jam tujuh malam. Kalau ada perubahan jadwal, aku akan memberi info kepada nona Rossy lagi," jawab Pak Lesmana.
"Terima kasih Pak Lesmana," kata Rossy.
***Healing Hands Hospital***
Jam satu siang Michelle harus meninggalkan Kelvin untuk pergi kerja sehingga gadis muda itu memberi pesan kepada Kelvin.
"Kelvin! Aunty kerja dulu ya. Kelvin harus menjadi anak yang baik dan tidak boleh meninggalkan kamar ini. Kelvin bisa menekan tombol ini untuk memanggil suster jika ada hal yang penting," pesan Michelle sambil menarik kabel tombol dan meletakkannya di dekat Kelvin.
"Nanti jam 2.30 siang aunty akan datang membawamu medical check up lagi," lanjut Michelle.
"Baik aunty Michelle," jawab Kelvin dengan patuh.
Setelah Michelle pergi, Kelvin segera turun dari tempat tidur dan menuju kamar pasien VVIP untuk bertemu dengan Chandra.
Kelvin segera bersembunyi sewaktu melihat Robin si bodguard masih berdiri di depan pintu kamar pasien VVIP.
"Aduh! Aku harus memikirkan cara untuk menyingkirkan om Hercules itu," kata hati Kelvin.
Kali ini Kelvin sangat beruntung karena Robin tiba-tiba meninggalkan pintu kamar menuju toilet.
"Yes! Aku harus segera bertukar dengan Chandra sebelum om hercules kembali," kata hati Kelvin.
Kelvin tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan masuk ke dalam kamar pasien VVIP.
***
"Kelvin?" ucap Chandra dengan pandangan tidak percaya.
Chandra tidak menyangka Kelvin akan datang mencarinya. Wajah Kelvin terlihat pucat dan memakai pakaian pasien sama sepertinya.
"Chandra! Aku mau kita bertukar lagi," ucap Kelvin tanpa basa basi karena waktu yang terbatas.
Chandra sudah bisa menebak bahwa Kelvin pasti mimisan dan pingsan lagi sehingga segera menyetujui permintaan Kelvin.
"Jangan khawatir, Kelvin. Daddy pasti akan mencari dokter terbaik untuk mengobati penyakitmu," kata Chandra.
"Kamu harus ke kamar pasien nomor 3033. Jam 2.30 siang nanti aunty Michelle akan datang membawamu medical check up lagi," jelas Kelvin.
"Oke," jawab Chandra.
"Oh ya Kelvin! Daddy tidak datang menjengukku kemarin sehingga aku tidak bisa mengambil rambutnya untuk tes DNA," kata Chandra.
"No problem! Serahkan tugas ini padaku," kata Kelvin sambil menepuk dadanya.
"Kita harus saling kontak memberi info melalui telepon," pesan Chandra .
"Okay," jawab Kelvin.
Chandra segera meninggalkan kamar pasien VVIP menuju kamar nomor 3033.
Hallo Semuanya. Bab 10 sudah author up ya, dengan cerita yang lebih panjang. Semoga para pembaca menyukainya.
Author ada good news nih. Kerangka cerita author sudah di aprroved sama pusat sampai bab 20.
Jadi besok dan lusa Author Lytie akan crazy up ya...
Semoga para pembaca semakin puas dan mendukung terus karya ini.
Jangan lupa klik favorit, like setiap bab, komentar positif, dan vote ya readers 🤗🤗🤗
CRAZY UP TOMORROW CRAZY UP TOMORRW CRAZY UP TOMORROW
CRAZY UP TOMORROW CRAZY UP TOMORROW CRAZY UP TOMORROW
DON'T MISS IT DON'T MISS IT DON'T MISS IT DON'T MISS IT DON'T MISS IT
DON'T MISS ITDON'T MISS IT DON'T MISS IT DON'T MISS IT DON'T MISS IT
DON'T MISS IT DON'T MISS IT DON'T MISS IT
Author : LYTIE
Instagram : lytie777
Facebook : Lytie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Ni Ketut Patmiari
cerita nya sangat menarik Thor... tetep semangat💪
2023-10-26
0
yeyen melia😍😍
bagus tohr
2023-03-28
0
marathon reader
ceritanya kerennn...hebat thorrr
2021-12-02
1