Jackson Wijaya sedang melakukan zoom meeting dengan kolega bisnisnya sehingga tidak bisa menjawab telepon dari Robin.
Satu jam kemudian setelah zoom meeting selesai, Jackson menelepon Robin.
"Apakah ada sesuatu yang penting mengenai Chandra?" tanya Jackson ke Robin.
"Maaf mengganggu, tuan Jackson. Sampai sekarang tuan muda tidak mau tidur. Suster sudah membujuknya. Tuan muda bersikeras ingin mendengar dongeng sebelum tidur dari tuan Jackson," jawab Robin.
"Dongeng sebelum tidur? Ada apa dengan Chandra hari ini?" kata hati Jackson.
"Baiklah. Aku akan ke Healing Hands Hospital sekarang," ucap Jackson.
"Baik tuan Jackson," jawab Robin.
***Kamar pasien VVIP Healing Hands Hospital***
Kelvin duduk di atas tempat tidur dengan muka cemberut karena sudah satu jam lebih daddy Chandra belum datang untuk membacakan dongen tidur untuknya.
"Kasihan Chandra. Walaupun daddynya kaya tetapi tidak bisa menemaninya seperti mommy. Mommy is the best!" kata hati Kelvin.
Pintu kamar terbuka dan terlihat seorang pria tinggi,kurus, dan tampan sesuai dengan deskripsi Chandra akan daddynya sedang melihat ke arah Kelvin.
"DADDY!" teriak Kelvin kegirangan dan melompat turun dari tempat tidurnya serta berlari ke arah Jackson.
Tangan mungil Kelvin memeluk erat salah satu kaki Jackson.
"Wow! Kaki daddy sangat panjang," kata hati Kelvin.
"Daddy! Kenapa daddy baru datang sekarang? Aku sudah lama menunggu daddy," ucap Kelvin dengan antusias tanpa melepaskan tangannya dan melihat ke wajah Jackson dengan mata berbinar-binar.
Jackson menjadi canggung dengan keakraban Kelvin. Selama ini Chandra tidak pernah memperlihatkan sikap yang agresif dan akrab seperti hari ini.
"Chandra Wijaya! Aku minta penjelasan darimu. Kenapa sampai sekarang masih belum tidur?" tanya Jackson.
"Aku tidak mengantuk daddy," jawab Kelvin dengan manja .
"Tidak mengantuk pun harus tidur!" ucap Jackson dengan tegas.
"WHATT? Daddy galak sekali!" kata hati Kelvin.
"Aku ingin daddy membacakan dongeng sebelum tidur," pinta Kelvin dengan suara memelas.
Biasanya setiap kali Kelvin berbicara dengan suara memelas dan mata berbinar-binar terhadap Rossy, ibu kandungnya itu pasti akan mengabulkan semua permintaannya sehingga Kelvin menggunakan jurus andalannya untuk menghadapi Jackson.
Jurus andalan Kelvin sama sekali tidak mempan terhadap Jackson.
"Chandra Wijaya! Kamu adalah laki-laki. Jangan merengek seperti anak perempuan," tegur Jackson.
"Aku hanyalah balita dan ingin mendengar dongeng sebelum tidur. Apa salahku?" tanya Kelvin l.
"Kamu masih berani membantah?" tanya Jackson.
Kelvin Hartono menjawab dengan muka cemberut.
"Balikkan badanmu!" perintah Jackson.
"Apa?" ucap Kelvin tetapi badannya spontan berbalik menghadap Jackson.
Kelvin terheran kenapa badannya refleks mengikuti perintah Jackson padahal dirinya tidak berniat untuk mendengarkan perintah daddy yang arogan.
PLOK! PLOK!
Dua kali pukulan mendarat di pantat Kelvin.
"HUA....HUA... Kenapa daddy memukulku? Apa salahku?" teriak Kelvin sambil menangis.
Kelvin sangat syok karena pantatnya di pukul oleh Jackson. Selama ini Rossy tidak pernah memukulnya sama sekali.
"Apakah kamu mengaku bersalah?" tanya Jackson.
Kelvin tidak menjawab dan hanya menatap Jackson dengan mata yang sembab karena menangis. Karena tidak mendapat jawaban dari Kelvin, Jackson ingin melayangkan satu pukulan lagi ke pantat Kelvin.
"Jangan pukul pantatku lagi. Aku mengaku bersalah," pekik Kelvin.
"Kamu sudah mengetahui kesalahanmu kan?" tanya Jackson.
"Iya. Aku tidak akan pernah meminta dongeng sebelum tidur lagi. Anak kecil yang lain setiap malam bisa dibacakan dongeng sebelum tidur oleh mommy mereka.Aku tidak mempunyai mommy sehingga tidak ada yang bisa membacakan dongeng sebelum tidur untukku," ucap Kelvin sambil mengelap air mata dan ingusnya dengan tangan.
Sekarang Kelvin sangat merindukan Rossy karena mendapat pukulan pantat dari Jackson.
Mendengar perkataan Kelvin, Jackson menjadi iba dan merasa bersalah.
Selama ini Chandra selalu patuh dan tenang. Ini pertama kali anaknya bersikap melawan sehingga Jackson ingin mendisiplinkannya dengan memukul pantatnya.
"Mungkin karena Chandra lagi sakit dan lemah sehingga hari ini merengek untuk dibacakan dongeng sebelum tidur," kata hati Jackson.
Jackson mengambil tisu dan membantu mengelap air mata dan ingus serta tangan Kelvin dengan kaku karena selama ini Jackson tidak pernah melakukan hal itu.
Kelvin hanya diam dan menunduk tanpa berani berbicara sepatah kata pun.
Jackson menghela nafas panjang melihat Kelvin Hartono yang kelihatan takut padanya. Pria itu memegang tangan Kelvin dan menatapnya.
"Kamu ingin mendengar dongeng apa?" tanya Jackson.
Mata Kelvin langsung berbinar mendengar perkataan Jackson. Rasa sakit di pantatnya sudah dilupakannya dalam sekejap.
"Daddy mau membacakannya untukku??" tanya Kelvin.
"Iya," jawab Jackson dengan singkat.
Kelvin segera berbaring dengan tenang di atas tempat tidur dan menatap Jackson.
"Aku ingin mendengar cerita bawang merah dan bawang putih," ucap Kelvin.
"Aku tidak bisa! Ganti cerita yang lain," jawab Jackson.
"Dongeng Anak Keong Mas?" tanya Kelvin.
"Aku hanya tahu Teater IMAX Keong Mas di TMII Jakarta," jawab Jackson.
Pada akhirnya setelah puluhan judul dongeng dikatakan Kelvin dan tidak ada satupun yang diketahui Jackson, Kelvin menyerah.
"Terserah daddy mau bercerita apa saja. Aku pasti mendengarnya," ucap Kelvin dengan pasrah.
"Baiklah."
Jackson berpikir sebentar. "Daddy akan menceritakan tentang saham," kata Jackson.
"Saham? Apakah itu termasuk dongeng?" pekik hati Kelvin.
Jackson Wijaya berbicara panjang lebar tentang saham sementara Kelvin yang mendengarnya merasa bosan.
"Aku kasihan kepada Chandra. Sejak kecil tinggal bersama daddy yang galak dan tidak bisa bercerita dongeng sebelum tidur," kata hati Kelvin.
Beberapa saat kemudian Kelvin pun tertidur dengan pulas. Jackson menyelimuti Kelvin dan meninggalkan kamar pasien VVIP tersebut.
"Robin! Besok apabila tuan muda ingin mendengar dongeng sebelum tidur, kamu boleh menghubungiku," pesan Jackson ke Robin yang berjaga di luar pintu.
"Baik tuan Jackson," jawab Robin.
***Rumah kontrakan Michelle Angela***
Rossy duduk di depan cermin dan mulai memoleskan foundation yang diberikan oleh Michelle untuk membuat kulit wajahnya berwarna lebih gelap.
Rossy sengaja menambahkan flek-flek hitam di wajahnya sehingga wajahnya kelihatan seperti ibu-ibu berumur tiga puluh tahunan.
Rambut panjang Rossy di sanggul . Chandra memberikan kacamata besar kepada Rossy.
"Thank you Vin Vin," kata Rossy.
Rossy bersiap-siap untuk berangkat ke Mansion Wijaya.
"Vin Vin, bagaimana penampilan mommy?" tanya Rossy ke Chandra.
Chandra melihat Rossy yang sudah berubah menjadi seorang ibu-ibu yang berwajah jelek dan kolotan sehingga mengacungkan jempol ke arah Rossy.
Rossy senang karena berhasil merubah penampilannya 100%.
"Wish me luck," ucap Rossy sambil mencium pipi Chandra.
"Good luck mommy," kata Chandra dengan pipi bersemu merah.
***Mansion Wijaya***
Pukul 12.30 Rossy tiba di Mansion Wijaya dan melihat sekitar lima belas koki sudah berkumpul di sana.
Semua koki itu adalah pilihan dari Felix Wilson untuk ikut wawancara hari ini.
Felix harus memantau perkembangan Kelvin di Healing Hands Hospital sehingga tidak bisa ikut hadir menguji para koki.
Ada tiga tahap seleksi. Dua tahap pertama akan diuji oleh Pak Lesmana, kepala pelayan Mansion Wijaya. Tahap ketiga akan diuji langsung oleh Jackson.
"Tahap pertama! Pilih lima macam bahan utama dan membuat satu masakan dalam 30 menit," kata Pak Lesmana.
"So easy," kata hati Rossy dengan percaya diri.
Rossy ingin membuat nasi goreng seafood sehingga mengambil bahan berupa nasi putih, udang, cumi-cumi,daging ikan, dan telur ayam.
Rossy membersihkan dan memotong daging seafood yang dipilihnya dengan tangkas.
Jackson mengawasi proses seleksi dari lantai dua Mansion Wijaya dan tertarik dengan Rossy yang cekatan dan percaya diri.
"Ibu itu sangat percaya diri dengan masakannya," kata hati Jackson.
Jackson penasaran apakah Rossy bisa lolos sampai tahap ketiga.
Pak Lesmana mencicipi nasi goreng seafood buatan Rossy dan sangat menyukainya sehingga Rossy lolos menuju tahap kedua.
"Tahap Kedua! Buatlah masakan untuk anak kecil berumur lima tahun yang sedang sakit," kata Pak Lesmana.
Rossy memasak bubur ayam favorit Kelvin ketika putra kesayangannya itu sakit. Masakan itu membuat Rossy lolos menuju tahap ketiga.
Pak Lesmana membawa Rossy dan lima koki lainnya yang lolos seleksi ke ruang makan menemui Jackson yang sudah duduk menunggu di sana.
"Tuan Jackson! Enam koki ini sudah lolos tahap kedua," lapor Pak Lesmana.
Jackson melihat sekilas ke enam koki yang berdiri dihadapannya dan berhenti menatap Rossy lebih lama. Hal ini menyebabkan Rossy gugup.
"Apakah dia mengenaliku? Bagaimana mungkin?" kata hati Rossy.
Jackson menatapnya karena tidak mengira ibu koki ini bisa lolos sampai tahap ketiga, bukan karena mengenali Rossy.
"Tahap ketiga! Buat masakan yang menggugah selera.Tidak ada batasan waktu dan bahan yang digunakan," ucap Jackson.
"Baik tuan Jackson," jawab para koki dan Rossy bersamaan.
Rossy membuat sup ayam jahe dengan menggunakan api yang kecil supaya daging ayamnya lebih lembut dan empuk.
Beberapa saat kemudian kelima koki dan Rossy berbaris sambil membawa masakan mereka untuk di letakkan di depan meja Jackson. Rossy berada di urutan terakhir.
Koki pertama ingin meletakkan masakannya di depan Jackson. Seketika pria itu merasa mual dan menggelengkan kepala.
"Aromanya terlalu keras," kata Jackson.
Hal yang sama pun terjadi terhadap koki kedua sampai koki kelima yang berada di depan Rossy.
Jackson menolak semua masakan mereka .
Rossy dan para koki menyadari wajah Jackson semakin pucat .
" Tuan Jackson! Minum air dulu," ucap Pak Lesmana sambil menyodorkan segelas air putih .
Jackson merasa lebih baikkan setelah minum air putih itu.
"Suruh mereka pergi," perintah Jackson ke Pak Lesmana.
Rossy menjadi emosi mendengar perkataan Jackson karena pria itu belum mencicipi masakan koki manapun dan mengusir mereka.
Rossy tidak menyukai sikap Jackson yang tidak menghargai hasil masakan para koki.
Gadis muda itu berjalan ke depan dan meletakkan sup ayam jahenya di meja Jackson.
"Tuan Jackson! Ak yg tidak akan pergi sebelum kamu mencicipi masakanku. Kami memasak semua makanan dengan sepenuh hati dan bukan untuk di sia-siakan ," ucap Rossy sambil menatap tajam Jackson.
Jarak Rossy yang dekat dengannya membuat Jackson bisa melihat dengan jelas wajah jelek Rossy.
Rossy mengangkat sup ayam jahe nya dan menyodorkannya ke depan wajah Jackson.
"Silahkan di cicipi tuan Jackson," pinta Rossy.
Jackson berdiri dan melihat ke arah Pak Lesmana. Hati Pak Lesmana sudah dag dig dug menantikan amarah Jackson.
"Pak Lesmana! Dia yang terpilih," ucap Jackson dan berjalan meninggalkan ruangan.
"Selamat, nona Rossy! Kamu resmi menjadi koki pribadi tuan Jackson. Mulai besok nona Rossy akan tinggal di Mansion Wijaya," kata Pak Lesmana.
"Apa? Aku diterima??? Tetapi tuan Jackson belum mencicipi masakanku!" tanya Rossy ke Pak Lesmana.
"Nona Rossy di terima karena sup ayam jahe buatan nona bisa berada di depan tuan Jackson lebih dari 30 detik dan tidak menyebabkan tuan Jackson mual," jawab Pak Lesmana.
"Aku harus tinggal di Mansion Wijaya?" tanya Rossy.
"Betul sekali nona Rossy. Karena nona adalah koki pribadi Tuan Jackson jadi harus selalu stand by di Mansion Wijaya sewaktu tuan Jackson ingin makan," jawab Pak Lesmana.
"Maaf, Pak Lesmana. Aku mempunyai seorang putra yang masih kecil sehingga aku tidak bisa tinggal di mansion Wijaya," ucap Rossy Hartono.
"Tunggu sebentar nona Rossy. Aku akan menanyakan hal itu ke Tuan Jackson," kata Pak Lesmana.
Pak Lesmana sangat mengharapkan penyakit eating disorder Jackson bisa disembuhkan. Baru kali ini masakan seorang koki tidak membuat Jackson mual sehingga Pak Lesmana ingin Rossy bisa menjadi koki pribadi Jackson.
Beberapa saat kemudian Pak Lesmana kembali dengan wajah semringrah.
"Putra nona Rossy bisa ikut tinggal di Mansion Wijaya. Tuan Jackson sudah mengizinkannya," kata Pak Lesmana.
"Terima kasih Pak Lesmana. Besok aku harus datang jam berapa ya?" tanya Rossy.
"Kebetulan besok hari minggu sehingga tuan Jackson tidak berangkat ke kantor dan berada di Mansion Wijaya seharian. Nona Rossy bisa datang jam 6 pagi dan menunggu perintah dari tuan Jackson untuk menyiapkan breakfast," jawab Pak Lesmana.
"Baiklah," kata Rossy.
***Rumah kontrakan Michelle Angela***
Michelle dan Chandra sangat gembira ketika mengetahui Rossy diterima menjadi koki pribadi di Mansion Wijaya.
"Vin Vin! Besok pagi kamu akan ikut mommy ke Mansion Wijaya. Kita akan tinggal di sana," kata Rossy.
Chandra terkejut mendengar perkataan Rossy.
"Aku tidak boleh ikut mommy ke Mansion Wijaya. Identitasku akan terbongkar, " kata hati Chandra.
"Mommy! Aku sudah besar dan bisa mandiri. Aku tidak mau mengganggu pekerjaan baru mommy. Aku akan tinggal bersama aunty Michelle ," ucap Chandra.
"Rossy. Apa yang dikatakan Kelvin benar. Tenang saja. Aku akan menjaga Kelvin dengan baik.," kata Michelle.
"Baiklah. Vin Vin harus menurut kepada aunty Michelle ya," pesan Rossy.
"Pasti mommy, " ucap Chandra dengan lega.
"Vin Vin. Setiap malam mommy akan menelepon aunty Michelle untuk menanyakan keadaanmu. So... be a good boy." kata Rossy.
"I promise mommy," jawab Chandra.
Chandra ingin menelepon Kelvin untuk menanyakan keadaannya sehingga meminjam handphone Rossy dan membawanya ke kamar.
Selamat Siang Para Pembaca Setia.
Ini Bab Kedua yang author up hari ini ya. Ceritanya lebih panjang. Semoga Para Pembaca puas membacanya dan nantikan kelanjutan ceritanya besok ya ^~^.
Untuk jenis masakan yang dimasak oleh Rossy, Author memilih yang paling simple dan umum. Author tidak menceritakan dengan detail bahan-bahan masakannya karena ini hanyalah novel fiksi khayalan Author dan bukan resep masakan. He He He.
Untuk resep masakan, author nanti bisa tambahin di bab BONUS saja ya. Tetapi author jujur terlebih dahulu bahwa author ga pintar masak, jadi nanti resepnya akan ambil dari mbak google ^~^
Salam sayang
Author : LYTIE
Instagram : lytie777
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Bakulgeblek
bapak degleng 🤦♂️🤦♂️🤦♂️🤦♂️
2023-07-15
0
syh 03
novelnl sebagus ini yg baca dikit bgt...harus bnykin promosinya thor 🤗🤗👍
2022-11-05
1
Agus Haryatmo
Sip.👍💪
2022-05-03
1