Sepulang ya keluarga Firan dari kediaman Sandoro, "Pa ma.. Nia langsung naik ya".
"Iya sayang" Angguk Alvin dan Elvina.
"Kayla juga ya ma".
"Iya sayang".
Begitu Tania memasuki kamarnya, ia menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur tampa mencuci wajah terlebih dahulu. "Kenapa sih harus dia? kenapa harus dia Elvan? aku juga sangat mencintai mu" Lalu Tania menarik selimut sampai menutup semua tubuhnya. "Aarrkkhhh.. Kenapa tidak aku Elvan? kenapa tidak aku hiks..hiks.. Aku sangat mencintai mu Elvan, jauh sebelum kamu mengenal wanita itu aarrkkhh.. hiks.. hiks" Tania mencurahkan semua kesedihan ya dibawah selimut hingga ia tertidur pulas.
.
Sesampainya Elvan dan Fayola di depan rumah ya, "Aku masuk dulu ya El".
"Mmmmm selamat tidur" Cium ya di kening Fayola.
"Iya kamu juga, kalau gitu aku masuk dulu yah".
"Iya".
"Dah.. Hati-hati dijalan" Lambai ya sebelum Elvan menjalankan mobilnya. Setelah itu Fayola langsung masuk kedalam mension keluarganya.
"Dari mana kamu?".
Deng..
"Pa-papa" Dengan mata membulat Fayola melihat kedua orang tua yang sedang menatap tajam kearahnya.
"Jawab Yola kamu barusan dari mana?" Bentak ya lagi.
"Fa-fayola habis dari acara ulang tahun teman pa".
"Acara ulang tahun?".
"Iya pa".
"Kamu enggak usah bohongi papa Yola, kamu pikir papa enggak tau kalau kamu barusan dari rumah laki-laki kurang ajar itu".
"Cukup pa.. Elvan bukan laki-laki kurang ajar hiks.. hiks.. Cukup papa selama ini telah menghina Elvan" Tangisnya meninggalkan kedua orang tua ya.
"Sudah pa, nanti mama yang akan ingatin Yola".
"Haahhh.. Aku tidak habis pikir dengan pikiran Yola ma, semakin hari dia semakin kurang ajar sama orang tua. Cepat atau lambat papa akan melaksanakan pernikahan Yola dengan Ravindra".
"Apa tidak terlalu cepat pa?".
"Tidak ma, sekarang kamu urus anak itu. Papa akan membicarakan ya dengan tuan Haden".
"Iya pa" Kemudian Damita menghampiri Fayola kedalam kamar ya.
Tok.. Tok..
Ceklek..
"Yola" Panggilnya mendekati sang putri keatas tempat tidur.
"Hiks.. Hiks.. Mama sama papa jahat, mama sama papa sangat jahat hiks.. hiks.. Yola membenci mama Yola membenci papa".
"Yola.. Papa sama mama melakukan itu semua demi kebaikan kamu sayang".
"Kebaikan dari mana ma? hiks.. hiks..".
"Untuk masa depan kamu Yola dan juga Ravindra. Kamu akan hidup bahagia jika kamu bersama dengan Ravindra dari pada laki-laki itu".
"Mama tau dari mana kalau Yola akan bahagia dengan Ravindra?".
"Tentu saja mama tau sayang, pilihan orang tua tidak akan pernah salah".
"Mama sama saja seperti papa, sama-sama nyebelin".
"Kok nyebelin sih sayang? dulu papa sama mama juga dijodohin loh. Buktinya papa sama mama hidup dengan bahagia dan salin mencintai satu sama lain hingga kamu dan kakak kamu Deven ada di sini".
"Pokoknya Yola enggak mau dijodohin sama Ravindra ma, Yola enggak mau ma Yola enggak mau lepasin Elvan".
"Jadi kamu lebih memilih laki-laki itu dari pada mama?".
"Yola enggak mau dijodohin ma, Yola enggak mau hiks.. hiks.." Tangis ya kembali.
"Maaf Yola, tapi papa sudah membuat perjanjian dengan keluarga Ravindra. Bulan ini pernikahan mu akan digelar".
Deng..
"Ma"
Setelah itu Damita pergi meninggalkan Fayola didalam kamar ya. "Ma.. Ma dengar-in Yola dulu ma. Yola enggak mau nikah ma, Yola enggak mau nikah muda. Aarrkkhh.. Hiks..hikss" Semakin tangisnya didalam kamar.
Sedangkan sang kakak yang melihatnya hanya bisa menghela nafas berat.
.
Didalam kelas Fayola hanya bisa terdiam tampa mendengarkan Hasna yang sedari tadi mengajaknya mengobrol. "Yola.. Kamu baik-baik saja? atau kamu lagi sakit? Yola..".
Kemudian Fayola melihat Hasna, "Aku ingin sendiri Hasna, tolong jangan ajak aku mengobrol" Jawabnya.
"Kalau kamu ada masalah harusnya ya kamu cerita Yola jangan dipendam sendiri".
"Aku tidak bisa Hasna aku tidak bisa cerita sama kamu" Yola yang tidak dapat membendung kesedihan ya ia langsung menangis dihadapan sang sahabat sampai membuat teman-teman satu kelasnya melihat kearah mereka berdua, begitu juga dengan Elvan yang sedang melihat kearahnya.
Fayola yang merasa malu sedang diperhatikan teman kelasnya, hingga tatapan matanya tertuju kepada Elvan. ia pun segera meninggalkan kelasnya. "Yola.. Yola kamu mau kemana Yola?" Teriak Hasna mengejarnya. "Yola tunggu".
"Tolong jangan ikuti aku Hasna" Larinya semakin kuat.
"Tunggu Hasna" Tahan Elvan dari belakang ya.
"Elvan".
"Biar aku yang mengejarnya".
"Mmmmmm".
Setelah itu Elvan mengikuti Fayola dari belakangnya hingga kini ia telah berada diatas rooftop. Namun saat Elvan berada disana ia melihat Fayola sedang berada di atas tembok penghalang, "Yola apa yang kamu lakukan?" Teriak Elvan menghampirinya.
"Stop Elvan.. Tolong kamu jangan mendekat hiks.. hiks.."
"Ada apa Yola? kenapa kamu tidak mau cerita dengan ku? ayok turun.. Aku mohon ayok turun Yola" Bujuknya mendekati Fayola.
"Stop Elvan.. Kamu tidak akan tau apa yang sedang aku rasakan hiks.. hiks.. Tidak ada gunanya lagi aku hidup di dunia ini".
"Maksud kamu apa Yola? jadi selama ini kamu menganggap ku apa?".
"Aarrkkhhh".
"Yola" Elvan langsung menarik tangannya ketika Fayola ingin terjatuh kebawah.
BBBRRAAKKK..
Lagi-lagi Fayola menangis didalam pelukan Elvan, "Ada apa Yola? kenapa kamu jadi seperti ini? kemana Fayola yang selama ini aku kenal?".
"Hiks.. Hiks.. Maafkan aku Elvan maafkan aku".
"Iya, sekarang kamu cerita ada apa?" Dengan lembut Elvan mengusap air mata sang kekasih.
"Papa aku Elvan. Papa aku telah menjodohkan aku dengan pria lain hiks.. hiks..".
"Apa?".
"Maafkan aku Elvan maafkan aku".
"Apa ini alasan kamu mau melakukan hal bodoh itu?".
"Mmmmm".
"Jangan ulangi lagi" Elvan kembali memeluk Fayola dengan sayang. Meskipun dalam hatinya, Elvan merasa sangat hancur mendengar sang kekasih yang telah di jodohin.
"Lalu aku harus bagaimana Elvan? apakah aku harus menerima pernikahan ini? aku tidak bisa Elvan aku tidak bisa menikahi pria lain selain kamu hiks.. hiks.. Tapi aku tidak bisa melawan perintah papa El" Namun Elvan hanya bisa terdiam. "Ayok jawab Elvan.. Aku harus bagaimana? aku harus bagaimana? Hiks.. hiks.. Kamu jangan diam saja Elvan, tolong berikan aku jawaban" Tangis ya memukul Elvan.
"Aku tidak bisa apa-apa Yola, aku tidak bisa melawan keinginan kedua orang tua kamu".
"Apa aku harus menerima perjodohan itu? apa kamu siap kehilangan aku Elvan? ayok jawab aku Elvan" Teriaknya sangat marah.
Lalu Elvan manarik nafas panjang kemudian ia mengangguk. "Be-Berarti kamu merelakan aku dengan laki-laki lain Elvan?".
"Maafkan aku Yola, sebagai anak kamu harus berbakti kepada orang tua. Karna pilihan orang tua tidak pernah salah untuk anak-anak ya".
"Apa? ka-kamu sama saja seperti kedua orang tua aku Elvan. Aku membenci mu aku sangat membencimu Elvan" Lalu Fayola pergi meninggalkan ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments