"Vicky" Senyum Alvin, Elvina serta Tania dan juga Kayla datang menghampiri ya.
"Hahahaha.. Alvis" Tawanya menjabat tangannya Alvis.
"Selamat ya atas pernikahan mu yang ke 27 tahun".
"Terima kasih banyak. Apa mereka putri mu?" Tanya ya melihat Tania dan Kayla.
"Iya, ini Tania dan yang kecil Kayla".
"Wah.. Pah, putri ya cantik sekali. Hallo sayang".
"Hallo tante" Balas Tania dan Kayla tak kalah ramah.
"Putri kalian berdua kok cantik-cantik sekali sih" Senang ya melihat wajah Tania.
"Hahahaha.. Terima kasih loh Mira" Ucap Elvina dengan senang hati.
"Kamu masih kuliah sayang?".
"Iya tante Nia masih kuliah semester 5".
"Satu angkatan dong sama anak tante?".
"Iya Mira, bahkan mereka satu tempat kuliah".
"Masa iya, kamu kuliah dimana sayang?".
"Universitas xx tante".
"Jadi kamu satu universitas sama anak tante? berarti kamu mengenal Elvan?".
"Haahhh? Elvan?" Kagetnya.
"Iya sayang, apa kamu mengenal ya?".
"Heheheh.. Iya tante" Tania mengangguk dengan malu.
"Pa, Elvan mana pa?".
"Elvan tadi ada disana ma, coba papa lihat sebentar".
"Tidak usah pa, biar mama aja yang lihat. Sebentar ya sayang".
"Iya tante".
Amira langsung mencari Elvan yang entah kemana perginya. "Anak itu kemana ya? perasaan tadi masih disekitar sini" Gumam Amira sambil mencari sang putra bungsu.
"Ma".
"Eekkhh Chiko, kamu ada lihat Elvan enggak?".
"Tadi aku melihat Elvan pergi kesana ma, emang kenapa ma?".
"Mama ada urusan penting sama adik kamu".
"Ooo.. Biar Chiko aja ma yang manggil".
"Iya sayang" Angguk Amira.
Begitu Chiko pergi menghampiri sang adik, "Elvan" Panggilnya.
"Iya kak" Jawabnya melihat Chiko.
"Siapa wanita ini?" Tanya ya melihat Fayola.
"Hallo kak, kenalin nama ku Fayola pacarnya Elvan" Senyumnya.
"Chiko kakaknya Elvan" Balasnya.
"Ada apa kak?".
"Kamu dicariin sama mama".
"Mama sama papa dimana kak?".
"Ada disana" Tunjuknya.
Kemudian Elvan melihat Fayola, "Aku akan kesana, ayok" Ajaknya.
"Mmmmm" Angguknya mengikuti Elvan.
Begitu Elvan dan Fayola tiba disana, "Ma pa" Panggilnya.
"Kamu dari mana saja Elvan?" Tanya Amira melihat ya dan juga Fayola. "Dia siapa?".
"Selamat ya om tante. Kenalin nama ku Fayola pacar ya Elvan" Salam ya.
"Pacar ya Elvan?".
"Iya tante".
"Sejak kapan Elvan berpacaran?" Tanya ya lagi melihat Elvan. "Mama enggak pernah melihat kamu dekat dengan wanita El?".
"Iya tante, sebenarnya kami berdua sudah lama berpacaran, cuman kami telah sepakat untuk menyembunyikan ya" Jawab Fayola dengan bangga ya.
"Jadi kamu pacar ya Elvan?" Tanya Vicky.
"Iya om, maaf ya om tante kami berdua baru memberitahunya".
"Tidak apa-apa" Angguk Vicky tersenyum.
Kemudian Fayola melihat kedua orang Tania hingga matanya berhenti dihadapan Tania yang terlihat biasa saja, "Kamu" Kaget ya.
"Maaf, apa kamu mengenal saya?" Tanya ya pura-pura tak mengenal.
"Aaaa.. Sepertinya saya salah orang" Jawab Fayola tidak suka.
"Mmmmmm" Angguk ya.
Lalu Amira menarik Elvan, "Kenalin sayang ini anak tante, ganteng kan. Ayok Elvan kenalan dulu sama Tania".
"Hay.. Tania" Dengan senyum lebar Tania mengulurkan tangan ya tampa memperdulikan Fayola yang sedang menatap tajam kearah ya. "Ternyata kamu sudah merebut Elvan dari ku, awas saja kamu aku akan merebutnya kembali" Batin Tania dengan geram.
"Elvan" Balasnya dengan datar.
"Maaf ya sayang, anak tante memang seperti ini dari dulunya. Jadi kamu tidak usah memikirkan ya".
"Iya tante, Nia juga tau kok".
Lalu Fayola mengalihkan perhatian Amira, "Tante, Yola ada sesuatu untuk tante" Kemudian Fayola memberikan kado yang ia beli tadi siang dengan Elvan. "Semoga tante menyukainya".
"Terima kasih ya" Senyum Amira menerima kado ya.
"Sama-sama tante".
"Hhhmmm.. Kalau aku tau seperti ini, aku pasti akan membelikan ya kado. Tapi mama saja baru memberitahu tadi sore, ya sudahlah" Dengan wajah sedih Tania melihat Amira. "Maaf ya tante, Nia enggak bisa kasih apa-apa sama tante".
"Tidak apa-apa sayang, papa sama mama kamu kan sudah ada. Lagian mengenal dan melihat mu saja tante sama om udah mendapatkan kado paling mewah, iyakan pa?".
"Iya Nia" Angguk Vicky tersenyum lebar.
Dan lagi-lagi Fayola dibuat geram melihat sikap manis ya Tania didepan kedua orang tuan ya Elvan, "Kurang ajar.. Dasar perempuan enggak tau diri" Umpat ya. Sedangkan Elvan yang melihat raut wajah sang kekasih langsung menggenggam tangan ya. "El.. Aku pulang saja, aku tidak suka berada disini" Ucapnya meninggalkan mereka.
"Yola..."
"Kenapa Elvan?" Tanya Amira.
"Ma.. Elvan tinggal sebentar" Jawabnya mengejar Fayola.
"Hhhmmsss" Dengus Tania melihat ya. "Tante, Nia juga cari angin sebentar ya".
"Iya sayang" Angguk Amira.
"Jangan jauh-jauh ya Nia, mau bareng Kayla enggak?".
"Enggak usah ma, Nia mau sendiri".
"Ya sudah pergilah".
Setelah Tania pergi, mereka mendudukan diri diatas atas kursi sambil menikmati acara tersebut.
.
"Yola tunggu, tunggu Yola" Teriak Elvan mengejar sang kekasih.
"Apa ya lagi sih Elvan? kamu enggak tau apa yang aku rasakan saat mama kamu memperlakukan aku seperti tidak ada disana. Kamu enggak akan tau rasa ya Elvan, kamu enggak tau hiks.. hiks.." Tangis ya dihadapan Elvan.
"Maaf aku Yola, kejadian ini tidak akan terjadi lagi" Dengan rasa bersalah Elvan menarik Fayola ke dalam dekapan ya.
"Mama kamu jahat Elvan mama kamu sangat jahat, mama kamu lebih memilih wanita itu dari pada aku. Emang kurang ya aku apa Elvan? apa aku kurang cantik dimatanya sehingga mama kamu lebih memilih wanita itu hiks.. hiks..".
"Kamu jauh lebih cantik dari pada dia Yola, dewasa dan pengertian" Jawab Elvan mengusap wajahnya. "Kamu jangan sedih lagi yah, nanti aku akan bicara secara baik-baik sama mama".
Sedangkan Tania yang melihat dan mendengarkan perbincangan mereka hanya bisa menggeleng, "Orang tua juga tau melihat mana yang baik kali, makanya jadi cewek jangan jahat" Kesal ya melihat Fayola. "Tapi sejak kapan mereka jadian? pintar sekali mereka menyembunyikan ya. Haahhh.. Masih adakah harapan untuk ku? Aku jamin pasti aku duluan yang menyukai Elvan, jadi aku akan merebutnya kembali. Tapi dengan cara apa yah?" Lama berpikir membuat Elvan melihat kearah Tania yang tidak jauh dari jarak mereka.
"Sedang apa kamu disini?" Suara dingin itu membuat Tania terkejut.
"Eekkhhhh.. Ya ampun kamu buat aku kaget ajah" Tania mengelus dadanya.
Kemudian Fayola berjalan mendekati Tania, "Awas saja kamu kalau berani mendekati Elvan dengan mengunakan kedua orang tua ya, Saya Fayola sebagai kekasih ya Elvan tidak akan segan-segan membuat mu menderita seumur hidup" Ucapnya dengan tegas.
"Terus aku harus takut gitu? enggak ngaruh juga kali buat Tania" Ejek ya.
"Iikkkkhhh".
"Apa? mau jadi jagoan" Tantang ya tak mengenal takut meskipun Tania tidak pandai berkelahi.
"Sudah Yola aku akan mengantar mu pulang, ayok".
"Kamu kok malah biarin dia sih El?".
"Tidak ada gunanya kamu melawan dia Yola".
"Dengar-in ituh. Jadi perempuan enggak usah jadi sok jagoan".
"Kamu juga diam" Bentak Elvan dengan tajam.
"Rasain" Seringai Fayola melihat wajah merah Tania.
Kemudian Elvan menarik tangan ya Fayola meninggalkan Tania yang sedang mematung disana. "Elvan kok jahat banget sih" Gumam Tania dengan mata berkaca-kaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Mebang Huyang M
ceritanya padahal bagus. cuma cara menulis ceritanya kurang menarik. dan tokoh2 dibuat kyk bukan anak kuliahan. kyk anak sekolahan aja. mf ya thor. maklumi yg baca ni senang yg halu2 jadi suka yg halu2nya meyakinkan hehehe.
2022-10-14
1