Bab 5

Sepulang kuliah, "Tania, kami duluan ya" Lambai Elma.

"Iya El, hati-hati yah" Balas Tania.

"Iya".

Begitu Elma dan Filia meninggalkan ya, Tania menyempatkan diri menonton Elvan yang sedang bermain basket bersama dengan team ya. "OMG Elvan" Teriak Tania tampa sadar akan sekitarnya. "Elvan kamu keren banget, i love you Elvan" Teriaknya lagi.

"Woi, enggak usah teriak-teriak gitu napa?" Kesal penonton yang ada disana.

"Apaan sih, suka gua dong" Balas Tania tak perduli. "Ayok Elvan, aku selalu mendukung mu, saranghae oppa yeeee...".

"Hahhahaha" Tawa Jerry melihat Tania, "Elvan, dia meneriaki mu".

"Hhhmmm" Gumam Elvan tampa perduli.

"Sepertinya dia penggemar berat mu Elvan" Sambung Rizal ikut tertawa.

"Hallo Tania" Lambai Jerry.

"Aarrkkhhh.. Jerry" Semakin teriak Tania melihat mereka.

"Hahahaha.. Elvan titip salam" Teriak Jerry.

"Omo.." Senang ya menutup wajah. "Aku mencintai mu Elva..

BBBRRAAKKK..

"Aakkkhhh" Pekik Tania terjatuh, "Kalian berdua apaan sih?".

"Apa-apaan kamu bilang?" Bentak ya melihat Tania yang tak lain adalah Fayola kekasih ya Elvan.

"Tapi enggak usah dorong-dorong gitu dong" Kesalnya melihat Fayola.

"Suka-suka saya, rasain itu. Sekali lagi saya mendengar kamu bilang i love you sama Elvan, kamu akan berurusan dengan saya. Camkan itu" Tekan Yola.

"What? emang kamu pikir kamu siapa berani-berani ya ngatur saya, haahhh?" Balas Tania tak kalah tegas.

"Pacar ya Elvan" Jawab Fayola dengan sombong ya.

"Pacar? haahh.. Hahahha.. Kamu enggak usah mimpi jadi pacar ya Elvan. kebanyakan halu kamu" Ejek ya.

"Kurang ajar" Makinya ingin mendorong Tania kembali. Namun Hasna telah duluan menahan tangan ya Fayola. "Kamu apaan sih Hasna?".

"Kamu tidak usah repot-repot mengatakan pada dia Yola, percuma tau. Manusia seperti dia tidak akan percaya".

"Hahaha.. Ya iyalah saya tidak akan percaya. Saya juga kalau bilang sama kalian berdua kalau aku ini pacar ya Elvan pasti kalian tidak akan percaya juga, ya kan?" Semakin ejek ya melihat Fayola.

"Aarrrrkkkkhh" Geram Fayola ingin menjambak Tania yang bebal.

"Sudah sana pergi, saya mau mendukung pacar saya lagi" Usirnya kembali meneriaki Elvan.

Sedangkan Fayola yang sudah sangat marah langsung menjambak rambutnya Tania. "Aarrkkhhh.. Yaahh" Bentak Tania melihat Fayola. "Lepasin enggak?".

"Tidak, saya tidak akan melepaskan rambut mu ini sampai kamu mampus" Balas Fayola semakin kuat menjambak rambut panjang ya Tania.

"El-Elvan, lihat tuh mereka berantam" Beritahu Jerry menghampiri Tania dan Fayola.

Elvan pun yang melihat Fayola langsung berlari kearah mereka bersama dengan Rizal dan yang lainnya.

"Stop" Teriak Jerry. "Stop" Teriak Jerry kembali. Tetapi bukan ya berhenti, Fayola semakin kuat menarik rambutnya Tania sampai membuat yang punya rambut menjerit kesakitan.

"Yola".

Deng..

Fayola melepaskan tangan ya dari kepala Tania, "E-Elvan".

"Haaahhh" Desahnya melihat Tania yang kesakitan. "Kenapa kamu melakukan ya?".

"Dia duluan yang mulai Elvan, dia telah berani mengatakan kalau kamu kekasih ya" Jawab Fayola dengan mata berkaca-kaca.

"Iya El, dia duluan yang nyerang Yola" Sambung Hasna melihat Tania.

"Ya ampun, kalian berdua sandiwara banget yah. Jelas-jelas dia yang duluan nyerang aku Elvan" Rengek Tania dengan manja.

"Haaahhhh" Seringai Hasna. "Dasar perempuan gatal, pantas saja banyak orang dikampus ini tidak menyukai mu" Ujar Hasna dengan sinis.

"Apaan sih, emang gua pikirin" Balas Tania memperbaiki rambutnya. "Jerry tolongin aku dong".

"Astaga.. Menjijikan sekali kamu jadi wanita".

"Emang kenapa kalau aku minta bantuan dari Jerry? kamu cemburu? hahaha jadi orang cantik enak yah".

"Hahahah.. Percuma cantik kalau murahan".

"Terserah kamu sajalah, Jadi orang kok julid banget yah".

"Ternyata di akui" Semakin sinis Hasna.

"Terserah kamu saja" Senyum Tania kepada Jerry.

"Sini aku bantu" Ucap Jerry membantunya berdiri.

"Thank you Jerry" Senyumnya kembali.

"Sama-sama" Balasnya.

"Kalau gitu saya pergi dulu, malas melihat mereka berdua" Sindir Tania meninggalkan mereka.

"Yahhhh" Teriak Fayola kembali marah.

"Sudah" Tahan Elvan.

"Iisss.. Dia sudah keterlaluan sekali El, dari tadi dia menghina ku terus".

"Biarkan dia pergi".

"Kamu yah.. Kamu belain aku apa dia sih? jelas-jelas dia yang mulai duluan".

"Aku tidak bisa membela mu ataupun membela ya. Karana aku tidak melihat ya".

"Aarrkkhhh" Teriak ya sangat marah. "Dasar laki-laki enggak punya perasaan" Perginya meninggalkan Elvan.

"Yola tunggu" Teriak Hasna mengejar sang sahabat.

"Kamu enggak kejar dia El?" Tanya Rizal.

"Biarkan saja".

"Kamu yakin? sepertinya dia sangat marah sekali".

"Mmmmm.. Latihan ya sampai disini saja, aku pulang duluan" Perginya meninggalkan Jerry dan Rizal.

"Aku juga duluan Jerry" Ucap Rizal meninggalkan Jerry.

"Lalu aku? haahhh" Geleng Jerry kembali kelapangan. "Ayok kita latihan kembali".

"Lalu bagaimana dengan Elvan dan Rizal".

"Mereka pulang duluan, jadi kita latihan tampa mereka saja".

"Ya sudah" Mereka pun kembali latihan.

.

Diparkiran Tania meniup-niup sikunya yang terluka, "Hhmmsss.. Ini perih sekali. Dasar wanita-wanita menyebalkan" Umpat Tania mengingat wajah Fayola dan Hasna. "Dia pikir cuman dia yang bisa menyukai Elvan. Lihat saja nanti, aku akan menikahi Elvan biar kamu tau rasa" Senyum ya. "Hahahaha.. Bagaimana cara ya aku menikahi Elvan? kamu ada-ada ajah Nia".

Kemudian Tania mengeluarkan kunci mobilnya dari dalam tas, "Tunggu" Tahan seorang pria tampan yang tak lain adalah Rizal.

"Hhmmm? ada apa?".

Lalu Rizal menatap Tania dengan tajam, "Sekali lagi kamu menyentuh Fayola seujung kuku saja, aku tidak akan segan-segan mempermalukan kamu di depan umum, ingat itu" Ancamnya dengan tajam.

"Ta-tapi bukan aku yang duluan".

"Aku tidak mau tau siapa pun diantara kalian yang memulai duluan, tapi saya ingatkan kamu jangan pernah macam-macam dengan dia" Setelah itu Rizal meninggalkan Tania yang mematung disana.

"Astaga.. Dia menakutkan sekali" Gumam Tania mengelus dadanya. Kemudian ia memasuki mobilnya.

.

Ditaman kampus Fayola sedang menangis dipelukan Hasna, "Sudah Yola, Elvan tidak membela wanita itu, dia hanya tidak ingin melihat mu berkelahi dengan ya" Bujuknya mengusap punggung Fayola yang bergetar.

"Yola".

"Elvan" Kaget Hasna melihat ya.

"Bisakah kamu meninggalkan kamu berdua?".

"Mmmmm" Angguk Hasna. "Aku pulang duluan ya, Elvan ada disini".

"Kamu jangan pergi Hasna aku tidak mau sendiri, lebih baik kamu menyuruhnya pergi".

"Yola.. Kamu enggak boleh gitu. Aku duluan yah" Perginya meninggalkan Fayola dan Elvan.

"Kamu ngapain kesini?" Kesalnya melap air mata ya.

"Bertemu dengan mu Yola" Senyum Elvan.

"Enggak usah senyum-senyum gitu".

"Lalu aku harus bagaimana?" Tanya ya mendudukan diri disamping Sang kekasih.

"Aku enggak suka melihat mu tersenyum".

"Baiklah, aku tidak akan tersenyum asalkan kamu jangan marah lagi".

"Yang bilang aku enggak marah siapa?".

"Oohh.. Jadi Yola masih marah nih" Usapnya dikepala Fayola.

"Tau aakkhh".

"Udah enggak usah ngambek lagi, kalau aku salah aku minta maaf tuan putri".

"Janji dulu, kalau kamu tidak akan ngulangin ya lagi".

"Iya, aku tidak akan ngulangin ya lagi".

"Awas ajah kalau kamu ngulangin ya lagi".

"Mmmm.. Sekarang kita pulang ya".

"Iya" Angguk Yola.

Episodes
Episodes

Updated 105 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!