Bab 12

Malam harinya Tania sedang berdandan cantik didalam kamar ya, "Aku harus terlihat cantik, supaya Elvan tidak menolak ku" Senyum Tania menatap wajahnya di depan pantulan cermin. "Tapi tampa make up pun aku sudah terlihat sangat cantik, iya bukan?" Ucapnya kepada dirinya sendiri. Kemudian Tania tertawa, "Hahaha.. Sepertinya aku sudah mulai gila" Geleng ya.

Tok.. Tok..

"Masuk" Jawab Tania dari dalam kamarnya.

Ceklek!!

"Kamu sudah selesai sayang?" Tanya Elvina yang berada di ambang pintu kamar Tania.

"Sudah ma, Elvan sudah datang ma?".

"Belum sayang" Jawabnya dari belakang Tania. "Putri mama sangat cantik sekali" Pujinya.

"Tentu saja Ma" Balas Tania dengan bangganya. "Mama kan juga cantik, jadi pasti keturunan dong dari sang ibu".

"Kamu bisa ajah Nia" Senyum Elvina memperbaiki anak rambutnya Tania.

"Bagaimana ma, gaun Nia cantik enggak ma?".

"Cantik sekali sayang, dan sangat serasi dengan make up kamu juga".

"Ternyata Nia enggak salah ma belajar make up selama ini".

"Iya sayang".

Tok.. Tok..

"Itu pasti jasmine" Ujar Elvina. "Masuk".

Ceklek!!

"Buk, keluarga Sandoro sudah berada di ruang keluarga".

"Iya jas" Angguk Elvina. "Ayok sayang" Ajaknya.

"Iya ma" Angguk Tania penuh dengan semangat.

Begitu Elvina dan Tania menuruni anak tangga, kedua orang tua ya Elvan pun langsung terpesona dengan kecantikan dan ke anggunan Tania. "Hallo om tante" Salimnya di tangan Vicky dan Amira.

"Hallo sayang, kamu cantik sekali sih" Puji Amira masih menatap kagum.

"Hehehe.. Terima kasih tante" Tawa ya dengan senang hati.

"Lihat Elvan, bukankah Tania sangat cantik sekali? bahkan Tania lebih cantik dari pada model ternama".

"Iya ma" Jawab Elvan tak ingin melawan Amira.

"Bagaimana Alvis? apa kamu menerima lamaran kami?" Tanya Vicky.

Sedangkan Tania sedari tadi tak henti-hentinya memperhatikan Elvan yang terlihat biasa saja, "Hahahahah.. Akhirnya Elvan milik ku" Tawa Tania sangat kegirangan dalam hatinya. Tampa menyadari sedari tadi ia telah dipanggil-panggil oleh Alvis.

"Nia" Panggil Elvina sampai membuat Tania terkejut. "Astaga Nia, kamu lagi mikirin apa sih sayang?".

"Hehehe.. Maaf ma" Jawabnya.

"Papa dari tadi manggilin kamu loh".

"Aaa.. Iya pa" Jawab Tania melihat Alvis.

"Apa kamu menerima lamaran keluarga sandor..

"Nia mau pa" Potong Tania langsung dengan mata berbinar-binar.

"Hahahah.. Maafkan anak kami yah" Ujar Elvina tak enak saat Tania memotong pembicaraan Alvis. "Nia.. Enggak sopan memotong pembicaraan orang tua" Tegurnya.

"Maaf ma, abis Nia bersemangat ma, hehehe".

Melihat kelucuan Tania, Vicky dan Amira pun langsung tertawa, "Nia anak ya lucu juga yah" Ujar Amira.

"Heheheh.. Maaf ya tante".

"Tidak apa-apa sayang tante suka".

"Terima kasih tante".

.

1 bulan kemudian..

Setelah pernikahan Elvan dan Tania selesai dari tadi pagi hingga sore harinya, kini Elvina dan Alvis harus melepaskan putri tercinta mereka, "Mama kok menangis sih? kalau mama menangis seperti ini Nia juga ikut sedih" Ucapnya memeluk Elvina.

"Maafkan mama sayang, mama hanya sedih melepaskan putri mama ini" Jawab Elvina melap air mata ya.

"Mama tenang saja, Nia akan baik-baik saja dan akan menjalani kehidupan bahagia bersama dengan Elvan".

"Iya sayang, kamu harus bahagia agar mama dan papa tidak khawatir".

"Siap ma".

Setelah itu Tania memeluk Alvis dengan sayang, "Terima kasih ya pa untuk semuanya".

"Iya sayang, sekarang kamu sudah menjadi istri dari seorang Elvan Sandoro. Ingat, pernikahan bukanlah permainan".

"Iya pa, Nia akan selalu mengingat itu".

Kemudian Alvis melihat Elvan yang berada disamping Tania, "Tolong jaga putri papa ya Elvan".

"Iya pa, Elvan akan selalu menjaga Tania dengan baik" Jawabnya tersenyum tulus.

"Terima kasih Elvan".

Lalu Kayla memeluk Tania, "Kak, maafkan Kayla selama ini ya kak".

"Minta maaf untuk apa Kay?".

"Kayla dulu sering memarahi kakak Nia kalau kak Nia lama bangun".

"Kay" Tania langsung menutup mulutnya Kayla dengan tangan kananya. "Hahahah.. Kamu tidak usah mendengar ya" Tawanya melihat Elvan.

"Aakkhh.. Tangan kak Nia bau tau" Ujar Kayla melepaskan Tangan Tania.

"Hhmmm.. Mulai pintar ya mempermalukan kakak sekarang" Kesal Tania.

"Terakhir kalinya kak" Bisik Kayla tersenyum.

"Iisss" Kesalnya.

"Ya sudah, kalau gitu kami pamit pulang dulu Vicky".

"Iya Alvis, kamu tidak usah mengkhawatirkan Tania. Dia akan baik-baik saja bersama kami".

"Mmmmm" Angguk ya. "Papa sama mama pulang dulu ya sayang".

"Iya pa, hati-hati dijalan".

"Iya".

Setelah kepergian keluarga Tania, mereka semua pun langsung masuk kedalam mension. "Ayok sayang" Ajak Amira.

"Iya ma" Angguk Tania.

"Ma pa, Elvan duluan naik".

"Kenapa kamu tidak mengajak istri mu Elvan?".

"Dia mungkin masih ingin mengobrol dengan mama".

"Iya sayang?" Tanya ya melihat Tania.

"I-iya ma" Jawab Tania tersenyum.

"Mmmm" Angguk Amira.

Lalu Saskia menarik tangan kanan ya Tania, "Kemarilah onty" Ajaknya kearah sofa.

"Ada apa Kia?" Duduk ya disamping Saskia.

"Temani Kia nonton kartun ya onty" Jawabnya menyalakan televisi.

"Oohh.. Baiklah" Angguk Tania menemani Saskia menonton kartu kesukaan ya. Begitu juga dengan Amira yang ikut bergabung disana, sedangkan Vicky sedang menjawab telepon.

Setelah beberapa lama kemudian Tania sudah mulai mengantuk, "Hhooaammm" Uapnya.

"Naiklah Nia, biar mama yang menemani Kia" Senyum Amira melihat mata merah Tania.

"Maaf ya ma".

"Minta maaf untuk apa sayang? kamu ada-ada saja".

"Kalau gitu Nia naik dulu ya ma".

"Iya sayang".

Saat menaiki anak tangga, Tania tak henti-hentinya berpikir keras. "Tidak apa-apa Nia, tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja" Gumam Tania memasuki kamar ya Elvan.

Ceklek!!.

"Hhmmm.. Elvan kemana?" Lihatnya kesemua sudut ruangan yang ada di dalam kamar Elvan.

"Sedang apa kamu?".

Deng..

Suara itu berhasil membaut Tania mematung. "Hahaha.." Tawanya melihat Elvan. "Kamu dari mana, tadi aku tidak melihat mu?" Namun bukannya menjawab, Elvan lebih memilih berjalan kearah balkon yang ada di dalam kamarnya.

"Hhhmmm.. Lagi-lagi di cuekin" Batin Tania memasuki kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan juga mengganti pakaiannya. "Untung rias pengantin ya tadi enggak tebal, jadi aku tidak bersusah payah membersihkan ya".

Setelah itu Tania keluar dari dalam kamar mandi setelah ia selesai membersihkan tubuhnya. "Betah sekali Elvan masih berada disana" Batin Tania melihat punggung Elvan.

Kemudian Tania membaringkan tubuhnya diatas ranjangnya Elvan, "Aakkhh.. Nyaman ya" Gumam ya membuka aplikasi ponselnya. "Cantik" Senyum ya melihat gambar pernikahan mereka.

Lalu Tania mengingat kedua sahabat ya Elma dan Filia, "Maafkan aku yah, sebenarnya aku ingin sekali memberitahu kalian berdua kabar gembira ini. Tapi Elvan tidak mau orang lain mengetahui pernikahan ini, aku juga tidak tau apa alasan Elvan" Dengan nafas berat Tania meletakkan ponselnya kembali.

"Sebaiknya aku tidur saja, tapi tugas kuliah sudah menumpuk di depan mata. Aahh, masa bodoh" Tidak menunggu beberapa lama Tania langsung terlelap dibawah alam sadar.

Episodes
Episodes

Updated 105 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!