Bab 2

Berjalan menuju ruangan ya, Tania tak henti-hentinya dikagumi oleh pria-pria tampan dikampus ya. "Selamat pagi Tania" Sapa mereka.

"Pagi juga" Balas Tania.

"Kamu setiap hari kok cantik banget sih Nia? aku mau dong jadi kekasih kamu".

"Terima kasih sudah mengatakan aku cantik, tapi maaf ya kalau mau jadi pacar kamu aku tidak bisa" Seperti itu lah jawaban yang selalu Tania berikan kepada pria yang secara terang-terang menyatakan cinta mereka kepada ya.

Sebenarnya Tania bukan sombong atau pemilih terhadap pria manapun. Tetapi hatinya telah dipikat oleh seorang pemuda tampan yang sedang berjalan di ujung lorong menuju kearahnya. "Elvan" Senyum Tania melihat Elvan yang sedang berjalan dengan style cool ya. "Seandainya aku bisa memiliki mu, aku adalah wanita yang paling beruntung di dunia ini" Gumam Tania tak melepaskan pandangan matanya dari Elvan.

Sedangkan para wanita-wanita cantik yang disana sedari tadi mengagumi ketampanan Elvan bak seorang pangeran dari negeri dongen. "Elvan.. Aku mencintai mu. Aku tidak perduli meskipun aku menjadi yang kedua atau yang ketiga asalkan aku bisa menjadi kekasih mu" Teriak para mahasiswi yang melihat Elvan. Namun Elvan tidak memperdulikan mereka sama sekali. Meskipun sedemikan mahasiswi-mahasiswi di kampus tersebut tetap mengangumi dan memuja Elvan, kerena Elvan bukan hanya tampan saja melainkan Elvan selalu mendapatkan nilai paling sempurna dari semua mahasiswa yang ada disana serta Elvan yang menjabat sebagai presiden kampus dan juga ketua tim basket yang paling banyak digemari di universitas xx.

"Minggir" Suara dingin itu membuat Tania semakin terpesona dengan Elvan. "Apa kamu tidak mendengar ya?".

"Aakkhh iya, silahkan" Senyum Tania memberikan Elvan jalan.

"Aaakkkkk.. Elvan kamu kok keren banget sih" Teriak mereka kembali melihat Elvan yang telah memasuki ruangan ya.

Melihat Elvan yang telah memasuki kelas ya, Tania pun segera pergi dari sana menuju ruangannya, sambil berjalan Tania tak henti-hentinya memikirkan pertama kali ia melihat Elvan.

Elvan Sandoro adalah mahasiswa terpintar di Universitas xx. Sejak pertama kali masuk kuliah Tania sudah menyukai Elvan bahkan jatuh cinta pada pandangan pertama, namun karna kecuekan Elvan Tania tidak berani menyatakan cinta kepadanya, "takut ditolak hehehe" itulah yang Tania pikiran sebelum menyatakan cinta.

Saat Tania mengetahui Elvan mengambil jurusan management bisnis, ia pun ikutan mengambil jurusan tersebut dan berharap Tania bisa satu kelas dengan ya. Namun yang ia harapkan tidak sesuai dengan yang ia lihat. Ternyata otak Tania tidak sepintar otak Elvan yang selalu berada di kelas A sejak ia SMA, bahkan sampai ia kuliah Elvan selalu masuk kumpulan mahasiswa paling terpintar di jurusan manajemen. Soal indentitas tidak ada yang mengetahui ya, bahkan tidak ada yang berani mencari indentitas ya apa dia telah memiliki seorang kekasih atau tidak.

Memasuki ruangan ya, Tania telah ditungguin oleh kedua sahabatnya Elma dan Filia, "Tania" Teriak Elma merangkul pundak sang sahabat.

"Hahahah.. Ada apa?" Tawa Tania melihat Elma.

"Kamu sudah siap tugas makalah Hukum bisnis enggak?" Bisik Elma.

"OMG" Kaget Tania menepuk jidatnya.

"Pasti kamu belum ngerjain ya kan? ayok ngaku".

"Heheheh.. Kamu kok bisa nebak sih El?" Cengengesan ya melihat Elma dan Filia.

"Hhhmmm.. Kebiasaan enggak pernah ngerjain tugas, gimana Elvan bisa melihat mu Tania kalau kamu seperti ini terus?".

"Yah.. Jangan bawa-bawa Elvan dong. Kalian berdua tau sendiri kalau otak aku paling lambang kalau sudah menyangkut pelajaran".

"Jadi biar otak kamu nyambung harus menyangkut apa Nia?" Tanya Filia.

"Mmmmmm.. Apa ya Lia?".

"Astaga.. Tania-Tania" Geleng Filia melihat kelambatan otak Tania. Namun mekipun Tania mahasiswi paling lamban dikelas mereka, Elma dan Filia tetap sangat bangga memiliki sahabat seperti Tania yang baik hati dan tidak sombong. "Kelamaan jawab ya Nia, keburu dosen ya datang".

"Tuh.. Dosen ya sudah datang, ayok" Ucap Elma menarik kedua sahabatnya itu ke kursi mereka masing-masing.

Dengan wajah sangarnya, sang ibu dosen memasuki ruangan mereka. "Selamat pagi" Ucapnya meletakkan tasnya.

"Pagi buk" Balas mahasiswa disana.

"Ada apa? kenapa pagi-pagi seperti ini wajah kalian pada tegang semua?".

"Tidak ada apa-apa buk".

"Mmmm.. Sekarang komting silahkan kumpulkan tugas kalian".

"Baik buk" Jawabnya segera mengumpulkan tugas mereka.

Sedangkan Tania sedari tadi dibuat gelisah, "Mati aku, udah tugas enggak ngerjain lagi. Ottoke?" Gerutu Tania dalam hati.

"Sshuueettt.. Tania" Panggil Filia dari belakang Tania.

"Hhhhmmm?" Tania langsung melihat kebelakang ya.

"Ini" Berikan Filia.

Dengan mata berbinar-binar, "Ya ampun.. Kamu memang malaikat penolong ku Lia" Senyum Tania menerima makalah ya.

"Mmmmm.. Lain kali jangan lupa ngerjain ya".

"Heheheh.. Siap buk dosen" Kemudian Tania memberikan ya kepada sang komting. "Selamat" Senyum ya.

Setelah selesai mengumpulkan tugas makalah mereka, "Terima kasih" Ucapnya menerima tugas tersebut. "Siapa disini yang tidak mengumpulkan tugas sebelum ibu periksa satu-satu?" Tanyanya melihat mereka kembali.

"Tidak ada buk, semua mengumpulkan tugas" Jawab sang komting.

"Baiklah.. Saya akan memangil kalian satu persatu maju kedepan untuk mempersentasikan hasil dari makalah kalian ini semua, dengan sesuai yang ibu jelaskan minggu kemarin. Ibu harap kalian mengingatnya".

"Masih buk" Jawab mereka kembali.

"Bagus.. Saya suka mahasiswa aktif, kalian jangan mau kalah sama anak kelas manajemen A meskipun mereka semua mahasiswa terpintar di jurusan ini".

"Iya buk".

Mendengar itu Tania melihat kembali kebelakang ya, "Lia.. Bagaimana ini? aku sama sekali tidak tau apa yang ibu itu jelaskan minggu kemarin".

"Ya ampun Nia.. Lalu aku haru bagaimana juga? kenapa kamu tidak bisa konsentrasi sih kalau lagi belajar".

"Kamu tau sendiri Lia otak ku, Q ya jauh dibawah rata-rata".

"Nia lihat ke depan, buk dosen sedang memperhatikan kita berdua" Ucap Filia.

"Apa?".

"Buruan Nia lihat ke depan" Ucap Filia kembali ketika si buk dosen menghampiri mereka.

Tania pun langsung melihat ke depan, "Aarrkkhh.. Setan" Teriak Tania menutup wajahnya.

"OMG.. Tamat riwayat kamu Nia" Lemas Filia menepuk jidatnya.

"Apa? setan?" Bentak ya melihat Tania. "Berani sekali kamu mengatakan saya setan".

"Maaf buk, maafkan saya buk" Tunduk Tania meminta maaf dihadapan sang dosen.

"Dasar mahasiswi kurang ajar, keluar kamu sekarang juga dari sini" Marah ya menunjuk ke arah pintu.

"Tapi buk".

"Keluar" Teriak ya.

"Ba-baik buk" Dengan lemas Tania segera bangkit berdiri dari atas kursinya.

Saat Tania telah berada di ambang pintu, "Tunggu, Siapa nama mu?".

"Tania Firan buk".

Sang dosen segera mencari makalah ya Tania, "Bawa ini, mulai hari ini kamu tidak saya terima lagi di mata kuliah yang saya bawakan" Ucapnya mencoret nama Tania dari daftar absensinya.

Melihat itu semua, teman-teman satu kelasnya Tania pun di buat melongok dengan apa yang mereka lihat, "Ini pelajaran untuk yang lainnya juga, kalau kalian tidak suka dengan saya kalian bisa keluar dari mata kuliah yang saya bawakan. Bisa dipahami?".

"Bisa buk".

"Saya harap kalian jangan meniru mahasiswi seperti dia, kasihani kedua orang tua kalian yang sudah bersusah payah untuk menguliahkan kalian semua disini. Kampus ini bukan lah kampus biasa yang sembarangan menerima mahasiswa yang tidak berkualitas".

"Ya ampun ni dosen parah juga ya" Batin Tania.

"Sekarang kamu keluar, cari dosen yang bisa sesuka hati kamu".

"Baik buk, sekali lagi saya minta maaf" Tunduk Tania sebelum keluar dari dalam kelasnya.

"

Episodes
Episodes

Updated 105 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!