PAMZ 18

Ajeng berjalan cepat menuju kamar Ars dengan menahan sesak di dadanya. Dia tidak terima bila putranya dihina seperti itu oleh Hany. Ajeng berfikir Jonathan akan membelanya dan putra mereka, namun dugaannya salah. Mungkin dirinya dan putranya tidaklah penting untuk Jonathan.

Lalu untuk apa Jonathan bersikeras ingin Ajeng dan Ars tinggal bersamanya?,terlebih lagi Jonathan mengatakan akan memberikan cinta untuk Ajeng. Entahlah, Ajeng benar-benar tidak ingin lagi memikirkan hal yang membuat dirinya semakin terjatuh dalam jurang cinta yang semu.

Walaupun begitu, Ajeng masih mengingat tadi Jonathan menekankan kata calon istriku kepada Ajeng, dan itu membuat hatinya semakin terluka. Hingga pemikiran itu pun buyar tatkala mendengar suara Ars yang memanggil manggil namanya.

"Mami, apa Mami baik-baik saja?," tanya Ars khawatir karena sedari tadi Maminya hanya diam tak bergeming.

"Mami...!."

"Eh ya sayang?,maaf Mami tidak mendengar mu."

Ars menunduk, dia merasa bersalah karena telah membuat rencana untuk menyatukan Mami dan papanya. Ars bisa melihat kesedihan yang Maminya rasakan saat ini.

"Maafkan Ars Mam!," ucap Ars masih menunduk.

Ajeng dibuat heran karenanya. "Mengapa kau minta maaf pada Mami sayang?, Mami tidak mengerti," ucap Ajeng bingung.

Ars mendongakkan kepalanya menatap mata Ajeng. "Sebenarnya Ars ingin Paman Jonathan menjadi Papa Ars.Tapi sepertinya Paman Jonathan tidak akan pernah menjadi Papa Ars," lirih Ars.

Ajeng menatap wajah putranya, terdapat guratan kekecewaan disana. Ajeng langsung memeluk tubuh mungil Ars, menumpahkan tangisannya di sana.

"Maafkan Mami yang tidak dapat memberikanmu kasih sayang seorang ayah, maafkan Mami," Isak Ajeng.

Ajeng tidak pernah tahu bahwa putranya ini sungguh-sungguh sangat menginginkan seorang ayah.

Ars merasa bersalah karena telah memaksakan kehendaknya agar Maminya bisa bersatu dengan Jonathan. Pun juga, Ars merasa kecewa dengan Jonathan. Dia pikir Jonathan bisa memilih dan menjadikan Maminya sebagai istrinya, tapi Jonathan malah akan mempercepat pernikahannya dengan wanita bernama Hany.

"Mami, semua bukan salah Mami, Ars akan ikut kemanapun Mami pergi."

Ajeng memandang putranya sendu, seharusnya Ars mendapatkan kasih sayang seorang ayah. Tapi sekarang Ajeng akan berusaha untuk memberikan kasih sayang sebagai seorang ibu sekaligus ayah untuk Ars.

Ajeng tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dia pun memeluk putranya merasa iba dengan nasibnya dan putranya.

Ajeng pun melepaskan pelukannya dan mengusap lembut rambut Ars. "Ars sayang, Mami ingin besok Ars bangun lebih pagi dari biasanya,bisa kan sayang?," tanya Ajeng, dan diangguki oleh Ars.

"Kita akan meninggalkan tempat ini, dan kita akan tinggal berdua saja nak, kamu mau kan sayang?," ucap Ajeng, namun air matanya mengalir seiring dengan kata yang diucapkannya. Hatinya tak sejalan dengan pikirannya. Hatinya ingin tinggal, namun ia tidak ingin sakit melihat orang yang dicintainya bersama wanita lain.

"Baik Mami, Ars sayang Mami," Ars kembali memeluk Maminya.

"Yasudah, kalau begitu Ars mandi dulu, Mami akan membuat makan malam sebentar," ucap Ajeng mencium kepala Ars, kemudian ia keluar dari kamar Ars dan menuju dapur untuk memasak makan malam. Mungkin ini akan menjadi masakan terakhir Ajeng untuk Jonathan.

Ajeng berkutat di dapur dengan dibantu oleh Alice. "Alice," panggil Ajeng setelah selesai menyajikan masakannya di meja makan.

"Ya,ada apa Je?."

"Aku sudah mencatat banyak resep dengan takaran yang sama saat aku memasak di dalam buku ini, aku ingin saat aku tidak ada nanti, kau bisa memasakkannya untuk Tuan Jonathan.

Alice mengerutkan keningnya," memangnya kau mau kemana Je?, "tanya Alice heran dengan perkataan Ajeng.

Ajeng tersenyum membalas pertanyaan Alice." Aku tidak kemana-mana Al, hanya saja nanti jika aku ada perlu mendadak dan tidak sempat untuk memasak untuk Tuan Jonathan, kau bisa menggantikannya karena aku sudah mencatat semua di buku ini, " ujar Ajeng seraya memberikan sebuah buku kecil untuk Alice.

"Baiklah kalau begitu, yasudah lebih baik kamu mandi dulu Je, istirahatlah kau pasti lelah," suruh Alice.

"Iya Al badanku rasanya juga sangat gerah, aku keatas dulu ya?."

Ajeng melangkah meninggalkan Alice

"Tapi Je tunggu, bagaimana tadi siang?, apa Tuan Jonathan menyukai cake dan masakan mu?!."

Pertanyaan Alice menghentikan langkah Ajeng. Ajeng kembali mengingat apa yang dia lihat tadi siang, dan hatinya kembali sakit. Namun dia berusaha untuk tersenyum. Ajeng membalikkan badannya dan tersenyum kepada Alice kemudian mempercepat langkahnya menuju kamarnya.

Alice yang melihat Ajeng tersenyum berfikir bahwa Tuannya menyukai masakan Ajeng. Tentu saja, karena semua makanan yang masuk ke mulut Jonathan, hampir semuanya masakan Ajeng.

Ajeng hendak membuka pintu kamarnya, namun samar-samar dia mendengar suara ******* dari kamar Jonathan. Tubuhnya mendadak lemas, otaknya tidak mampu untuk berfikir. Air matanya luruh.Ajeng tahu suara siapa yang mendesah dari kamar Jonathan, itu adalah suara Hany.

Tak ingin lebih lama mendengarnya, Ajeng segera masuk kedalam kamarnya. Tubuhnya merosot bersender pintu kamarnya. Dia terisak, dia menangis memegangi dadanya yang terasa sesak, seakan sangat sulit untuk bernafas. Ajeng pun menangis terisak dengan menundukkan kepalanya di atas lututnya.

Sedangkan dikamar Jonathan, Hany mendesah nikmat akibat permainan tangan Jonathan. Mereka memang tidak melakukan hubungan suami-istri. Entah mengapa Jonathan enggan melakukannya dengan Hany. Karena Hany terus merengek minta kepuasan dari Jonathan, akhirnya Jonathan mengabulkannya, namun hanya dengan menggunakan tangannya saja. Jonathan melakukannya karena Hany mengancam akan membatalkan pernikahannya kalau Jonathan menolaknya.

Hany tersenyum senang saat mendapat pelepasannya. Walaupun Jonathan hanya menggunakan jarinya untuk memuaskan Hany, Hany sangatlah puas dengan permainan jari Jonathan.

Sedangkan Jonathan saat ini ingin sekali melakukannya bersama dengan Ajeng.

"Sayang aku menginginkan hal yang lebih dari ini," rengek Hany setelah melihat Jonathan keluar dari kamar mandi.

"Aku akan melakukannya setelah kita menikah nanti," ucap Jonathan.

"Tapi, bukankah dulu kau dan perempuan kampung itu melakukannya tanpa menikah?!."

Mendengar ucapan Hany, Jonathan menatapnya tajam, sehingga membuat Hany beringsut.

"Baiklah sayang, aku akan menunggumu, karena pernikahan kita satu Minggu lagi. Dan aku benar-benar sudah tidak sabar untuk melakukannya bersamamu," ucap Hany yang kini sudah berada di belakang Jonathan dan memeluknya dengan tubuh polosnya.

Jonathan merasa risih, kemudian dia menggeser tubuhnya. "Mandilah, setelah itu kita makan malam bersama," ucapnya kemudian meninggalkan Hany sendirian. Dan itu membuat Hany kesal. Namun Sepersekian detik kemudian dia tersenyum. "Kau akan menjadi milikku satu Minggu lagi sayang," gumam Hany menyeringai.

Setelah makan malam Jonathan menuju ruang kerjanya. "Kau mau kemana sayang?!," tanya Hany.

"Aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dulu, kau tidurlah duluan!," suruh Jonathan.

Hany mengerucutkan bibirnya,namun dia mengiyakan ucapan Jonathan. Hany pun berjalan memasuki kamar Jonathan. Tadi siang Hany merengek ingin satu kamar dengan Jonathan. Tadinya Jonathan menolaknya keras, namun Hany terus saja mengancamnya akan memutuskan hubungan mereka bila Jonathan tidak mengabulkannya.

Akhirnya dengan terpaksa Jonathan mengiyakannya, Jonathan berfikir akan berada diruang kerjanya sampai pagi setelah itu barulah dia akan ke kamarnya. Biarlah Hany terus menunggunya sampai dia lelah dan tertidur,pikir Jonathan.

Dan benar saja, sudah jam 11 malam Hany menunggu Jonathan, namun yang ditunggu pun tak kunjung datang. Akhirnya karena merasa mengantuk, Hany pun tertidur sendirian di kamar Jonathan.

Jonathan terus saja mondar-mandir di ruang kerjanya.Dia merasa bersalah karena telah membentak Ajeng tadi. Dan sepanjang sore hingga malam dirinya pun tidak melihat Batang hidung Ajeng, maupun Ars.

Jonathan pun memutuskan untuk ke kamar Ajeng. Dia sangat merindukan Ajeng. Dan dia ingin meminta maaf karena membuat Ajeng menitihkan air mata.

Jonathan membuka handle pintu kamar Ajeng perlahan. Dan ternyata pintunya terkunci. Jonathan menggeram kesal, karena Ajeng menguncinya dari dalam. Terpaksa Jonathan harus mengambil kunci cadangan yang berada di kamarnya. Dan ada Hany disana.

Jonathan membuka pintu kamarnya perlahan berharap Hany sudah tidur. Dan pintunya terbuka sepenuhnya, Jonathan bernafas lega karena Hany ternyata sudah tidur. Jonathan pun berjalan menuju laci dekat tempat tidurnya dengan perlahan. Dan... dapat!!, akhirnya Jonathan berhasil mendapatkan kunci cadangan kamar Ajeng.Jonathan kembali berjalan mengendap-endap kalau-kalau nanti Hany akan terbangun.

Jonathan membuka pintu kamar Ajeng dengan kunci cadangannya. Dan akhirnya dia pun masuk kedalam kamar Ajeng.Disana Jonathan melihat Ajeng yang telah terlelap, disekitar matanya terlihat sembab.Jonathan tahu pasti Ajeng menangis karena perkataannya tadi.

Jonathan mendekati tubuh Ajeng disana, dia pun ikut membaringkan tubuhnya di samping Ajeng. Tangannya mengusap lembut rambut Ajeng, menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Ajeng.

Pandangan Jonathan teralihkan oleh bibir merah Ajeng,dia pun mendekat dan cup, sebuah kecupan lembut dia berikan untuk Ajeng. Namun Ajeng tak bergeming, Jonathan kembali mencium bibir Ajeng, namun kali ini lebih lama dan diiringi dengan *******-******* kecil. Hingga tubuh Jonathan serasa memanas karena tidak dapat menahan gairah yang membelenggunya.

Entah sejak kapan tubuh mereka sama-sama polos.Jonathan memang melepaskan pakaian Ajeng dengan perlahan. Dan sialnya Ajeng tidak terbangun karenanya, mungkin karena Ajeng terlalu lelah hari ini.

Jonathan terus saja merasakan bibir manis Ajeng, dan perlahan tangannya mulai menjalar kemana-mana.

Ajeng yang merasakan tubuhnya berat dan merasakan geli, perlahan membuka matanya. Samar-samar dia seperti melihat sosok Jonathan diatasnya. Kemudian ia mulai menajamkan penglihatannya, dan alangkah terkejutnya dia saat mendapati Jonathan yang berada diatasnya.

Ajeng hendak menolak, dia berusaha mendorong tubuh Jonathan, namun tubuhnya kalah kuat dengan Jonathan.

"Kau bangun sayang, aku sangat merindukanmu, dan aku sangat menginginkannya sayang," bisik Jonathan ditelinga Ajeng.

"Jangan lakukan ini padaku, pergi, aku membencimu!," ucap Ajeng marah, namun Jonathan langsung ******* bibir Ajeng dan memberikan sentuhan-sentuhan yang membuat tubuh Ajeng sangat menikmatinya.

Jonathan lekas melakukan aksinya, Ajeng pun hanya bisa pasrah dan menikmati permainan yang diberikan Jonathan padanya. Biarlah ini menjadi yang terakhir mereka melakukannya, pikir Ajeng.

Akhirnya mereka pun mendapatkan pelepasannya bersama dengan menyerukan nama masing-masing. Setelahnya mereka terlelap dalam keadaan saling berpelukan satu sama lain.

Pagi harinya, Jonathan terbangun karena mendengar suara kicauan burung dekat jendela kamar Ajeng.

Jonathan mulai mengerjapkan matanya, dia meraba di sampingnya.Tidak ada Ajeng disampingnya. Jonathan pun membuka matanya sempurna dan mengedarkan pandangannya. Sepi, hanya dirinya sendiri yang ada di kamar Ajeng.Jonathan pun membuka kamar mandi,dan disanapun kosong. Akhirnya Jonathan memakai pakaiannya yang berserakan di lantai dan keluar. Mungkin Ajeng sedang berada di dapur untuk membuatkan dirinya sarapan,pikirnya.

Terpopuler

Comments

Nursanti Ani

Nursanti Ani

gatel Ajeng,,,maka'y mau/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-03-16

0

Rafanda 2018

Rafanda 2018

jijik sama ajeng,,apa karakter ator jg gitu kali ..hanya beleain lngsg luluh,,ck..ck..ck

2023-12-02

3

botak

botak

Ajeng jugaaa bgtu mudahnyaaa ngangkang cih..dri awal..gbada perlawanan 🤣🤣🤣

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 PAMZ 1
2 PAMZ 2
3 PAMZ 3
4 PAMZ 4
5 PAMZ 5
6 PAMZ 6
7 PAMZ 7
8 PAMZ 8
9 PAMZ 9
10 PAMZ 10
11 PAMZ 11
12 PAMZ 12
13 PAMZ 13
14 PAMZ 14
15 PAMZ 15
16 PAMZ 16
17 PAMZ 17
18 PAMZ 18
19 PAMZ 19
20 PAMZ 20
21 PAMZ 21
22 PAMZ 22
23 PAMZ 23
24 PAMZ 24
25 PAMZ 25
26 PAMZ 26
27 PAMZ 27
28 PAMZ 28
29 PAMZ 29
30 PAMZ 30
31 PAMZ 31
32 PAMZ 32
33 PAMZ 33
34 PAMZ 34
35 PAMZ 35
36 PAMZ 36
37 PAMZ 37
38 Sekedar informasi
39 PAMZ 38
40 PAMZ 39
41 PAMZ 40
42 PAMZ 41
43 PAMZ 42
44 PAMZ 43
45 PAMZ 44
46 PAMZ 45
47 PAMZ 46
48 PAMZ 47
49 PAMZ 48
50 PAMZ 49
51 PAMZ 50
52 PAMZ 51
53 PAMZ 52
54 PAMZ 53
55 PAMZ 54
56 PAMZ 55
57 Eps 56
58 PAMZ 57
59 PAMZ 58
60 PAMZ 59
61 PAMZ 60
62 PAMZ 61
63 PAMZ 62
64 PAMZ 63
65 PAMZ 64
66 PAMZ 65
67 PAMZ 66
68 PAMZ 67
69 PAMZ 68
70 PAMZ 69
71 PAMZ 70
72 PAMZ 71
73 PAMZ 72
74 PAMZ 73
75 PAMZ 74
76 PAMZ 75
77 PAMZ 76
78 PAMZ 77
79 PAMZ 78
80 PAMZ 79
81 PAMZ 80
82 PAMZ 81
83 PAMZ 82
84 PAMZ 83
85 PAMZ 84
86 PAMZ 85
87 PAMZ 86
88 PAMZ 87
89 PAMZ 88
90 PAMZ 89
91 PAMZ 90
92 PAMZ 91
93 PAMZ 92
94 PAMZ 93
95 PAMZ 94
96 PAMZ 95
97 PAMZ 96
98 PAMZ 97
99 PAMZ 98
100 PAMZ 99
101 PAMZ 100
102 PAMZ 101
103 PAMZ 102
104 PAMZ 103
105 PAMZ 104
106 PAMZ 105
107 PAMZ 106
108 PAMZ 107
109 PAMZ 108
110 PAMZ 109
111 PAMZ 110
112 PAMZ 111
113 PAMZ 112
114 PAMZ 113
115 PAMZ 114
116 PAMZ 115
117 PAMZ 116
118 PAMZ 117
119 PAMZ 118
120 PAMZ 119
121 PAMZ 120
122 PAMZ 121
123 PAMZ 122
124 PAMZ 123
125 PAMZ 124
126 PAMZ 125 (END)
127 PAMZ season 2
128 Karya Baru lanjutan...
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PAMZ 1
2
PAMZ 2
3
PAMZ 3
4
PAMZ 4
5
PAMZ 5
6
PAMZ 6
7
PAMZ 7
8
PAMZ 8
9
PAMZ 9
10
PAMZ 10
11
PAMZ 11
12
PAMZ 12
13
PAMZ 13
14
PAMZ 14
15
PAMZ 15
16
PAMZ 16
17
PAMZ 17
18
PAMZ 18
19
PAMZ 19
20
PAMZ 20
21
PAMZ 21
22
PAMZ 22
23
PAMZ 23
24
PAMZ 24
25
PAMZ 25
26
PAMZ 26
27
PAMZ 27
28
PAMZ 28
29
PAMZ 29
30
PAMZ 30
31
PAMZ 31
32
PAMZ 32
33
PAMZ 33
34
PAMZ 34
35
PAMZ 35
36
PAMZ 36
37
PAMZ 37
38
Sekedar informasi
39
PAMZ 38
40
PAMZ 39
41
PAMZ 40
42
PAMZ 41
43
PAMZ 42
44
PAMZ 43
45
PAMZ 44
46
PAMZ 45
47
PAMZ 46
48
PAMZ 47
49
PAMZ 48
50
PAMZ 49
51
PAMZ 50
52
PAMZ 51
53
PAMZ 52
54
PAMZ 53
55
PAMZ 54
56
PAMZ 55
57
Eps 56
58
PAMZ 57
59
PAMZ 58
60
PAMZ 59
61
PAMZ 60
62
PAMZ 61
63
PAMZ 62
64
PAMZ 63
65
PAMZ 64
66
PAMZ 65
67
PAMZ 66
68
PAMZ 67
69
PAMZ 68
70
PAMZ 69
71
PAMZ 70
72
PAMZ 71
73
PAMZ 72
74
PAMZ 73
75
PAMZ 74
76
PAMZ 75
77
PAMZ 76
78
PAMZ 77
79
PAMZ 78
80
PAMZ 79
81
PAMZ 80
82
PAMZ 81
83
PAMZ 82
84
PAMZ 83
85
PAMZ 84
86
PAMZ 85
87
PAMZ 86
88
PAMZ 87
89
PAMZ 88
90
PAMZ 89
91
PAMZ 90
92
PAMZ 91
93
PAMZ 92
94
PAMZ 93
95
PAMZ 94
96
PAMZ 95
97
PAMZ 96
98
PAMZ 97
99
PAMZ 98
100
PAMZ 99
101
PAMZ 100
102
PAMZ 101
103
PAMZ 102
104
PAMZ 103
105
PAMZ 104
106
PAMZ 105
107
PAMZ 106
108
PAMZ 107
109
PAMZ 108
110
PAMZ 109
111
PAMZ 110
112
PAMZ 111
113
PAMZ 112
114
PAMZ 113
115
PAMZ 114
116
PAMZ 115
117
PAMZ 116
118
PAMZ 117
119
PAMZ 118
120
PAMZ 119
121
PAMZ 120
122
PAMZ 121
123
PAMZ 122
124
PAMZ 123
125
PAMZ 124
126
PAMZ 125 (END)
127
PAMZ season 2
128
Karya Baru lanjutan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!